Hey Boy

Hey Boy

Wonder Girls – Hey Boy Eng Trans

 

* Hey boy what’s your name
Can I slightly ask you something I’m curious about?
Hey boy, the way you talk
It’s sweeter than I thought
I like it oh

Hey boy, you’re very delicate, different than others
Boy, I don’t know exactly what but you’re a bit frustrating
But they say that’s your real charm
Everyone says you’re quite a good guy

* Repeat

Hey boy, actually, my first impression of you
Wasn’t that great
But boy, a guy that treats me this well
I think you’re the first – I think you’ll make me special

* Repeat

Oh Oh Let me say
Oh Oh You make me smile
Oh Oh You make me smile
Oh Oh Let me say

* Repeat

 

Lagu Hey Boy milik Wonder Girls mengalun dari ponsel milik seorang namja manis, Kim Sunggyu. Sejujurnya lagu itu begitu persis dengan situasinya saat ini. Ada seorang namja tampan yang begitu membuatnya tertarik. Ia begitu penasaran dengan namja tampan itu.

Sepekan yang lalu, persisnya ketika ia pertama kali melihat namja tampan itu. Pertemuan pertama mereka sebenarnya tidak begitu baik, menurut Sunggyu. Si tampan itu menabrak bahunya hingga membuat minuman yang tengah Sunggyu pegang tumpah mengenai bajunya. Ingin rasanya meneriaki namja itu yang hanya mengatakan ‘maaf’ kemudian berlalu.

 

Sunggyu yang kesal menarik tangan namja itu karena merasa tidak puas. Hey, namja itu sudah membuat bajunya basah. At least, show respect. Itulah yang diinginkan Sunggyu. Tapi namja itu bilang ia terburu-buru. Sunggyu makin kesal. Namja itu kemudian memberikan sapu tangannya pada Sunggyu untuk mengeringkan bajunya yang terkena tumpahan minuman.

 

Sunggyu kesal tapi ia tetap menerima sapu tangan namja itu. Huffttt. Pertemuan pertama menyisakan kesan yang kurang begitu baik menurut Sunggyu. Ia berusaha mengelap bajunya yang sedikit basah di bagian depan.

 

Dan beberapa saat yang lalu ia kembali bertemu dengan namja yang sudah menumpahkan minumannya, secara tidak sengaja tentunya. Sunggyu yang teringat dengan namja itu berusaha mengejar namja yang perlahan meninggalkan café tempat Sunggyu bekerja.

 

Berusaha memanggil namja itu, tapi Sunggyu tidak tau siapa nama namja tampan itu. Dengan sekuat tenaga ia berusaha mengejar langkah namja itu yang begitu cepat. Sunggyu teringat ucapan teman-temannya sesama waiter di café yang senantiasa menggodanya lazy fat hamster karena badannya yang sedikit ‘berisi’ dan terkesan malas bergerak. Dan tentu saja mudah lelah.

 

Oh, inilah akibatnya kalau malas berolah raga. Uppss, sedikit lagi ia akan mencapai tempat namja tampan itu berhenti. Namja tampan itu berada di halte.

 

“Hey, tungguuuuuu” teriaknya.

“Hosshhhh hoshhhh” Sunggyu ngos-ngosan. Jelas saja. Jarak café dan halte lumayan menguras keringatnya. Apalagi ia memaksa kakinya untuk berlari. Paru-parunya menghirup uadara dengan rakus akibat lelah berlari.

 

Namja itu bingung melihat namja di hadapannya yang seperti habis dikejar hantu. Oh Boy. Ia mengejarmu, kalau kau ingin tau.

 

Sunggyu menyodorkan sapu tangan milik namja itu. Namja tampan itu mengerutkan keningnya, bingung.

 

“ehh, kenapa bingung?” tanya Sunggyu. Namja tampan itu hanya diam.

 

“Ini sapu tanganmu” namja tampan itu hanya memperhatikan wajah Sunggyu membuat pipi Sunggyu merona pink. Hamster imut itu malu rupanya ditatap sosok tampan dihadapannya.

 

“Minggu lalu kau menabrakku dan minuman yang aku pegang tertumpah. Kemudian kau meberikan sapu tangan ini untuk mengeringkan tumpahana minuman itu” jelas Sunggyu. Mungkin namja tampan itu tidak ingat. Pikirnya. Sunggyu yang tertunduk malu tidak menyadari kalau namja tampan itu sedang tersenyum kepadanya.

 

Si tampan itu mengambil sapu tangan miliknya yang sedari tadi disodorkan oleh sunggyu.

 

“Mmm, ternyata kau imut juga. Aku menyesal tidak menatap wajahmu minggu lalu” senyum itu berubah menjadi smirk ketika melihat namja imut di hadapannya makin tertunduk. Ia masih bisa melihat semburat pink yang menghiasi wajah hamster imut di hadapannya.

 

Oh God. Kenapa namja itu begitu cheesy? Tapi yang lebih membuatnya heran, kenapa ia mendadak malu seperti ini? Padahal minggu lalu ingin rasanya ia berteriak tepat di depan wajah namja tampan itu karena seenaknya sudah membuat bajunya basah. Oh, Sunggyu jangan terlalu berlebihan. Jelas, namja itu tidak sengaja menabrak bahumu. Bukankah ia juga sudah mau berbaik hati menyodorkan sapu tangannya untuk kau pakai?

 

“Hey..” namja tampan itu berjongkok untuk melihat mata namja imut itu yang terus menunduk. Sunggyu dengan refleks memalingkan wajahnya. , si tampan itu benar-benar tidak peka kalau ia salah tingkah dibuatnya.

 

“wajahmu memerah” Sunggyu mem-poutkan bibirnya imut. Pipinya makin merona merah.

 

“umm, sebenarnya kau tidak perlu mengembalikan sapu tangan ini” namja itu menatap sapu tangan yang ia genggam. Perlahan, Sunggyu menoleh ke arah namja tampan itu.

 

“Eh?” Sunggyu bingung.

 

“Minggu lalu kan aku sudah membuat bajumu basah. Aku memberikan sapu tangan ini sebagai permintaan maaf” namja itu kembali tersenyum. Sunggyu pun membalas senyuman itu.

 

“Eh, busku sebentar lagi akan datang” namja tampan itu melirik papan yang berada di halte itu yang menginformasikan calon penumpang waktu bus akan tiba di halte.

 

“Setidaknya kau memberi tahu aku siapa namamu” Sunggyu kembali menunduk. Ia malu. Hihi. Pipinya kembali merona merah. Namja tampan itu tersenyum menatap si manis yang ada dihadapannya. Ia mendekati namja imut itu dan menggenggam tangannya. Sunggyu yang bingung mengangkat wajahnya menatap bingung namja tampan itu yang kembali meletakkan sapu tangan miliknya di genggaman Sunggyu.

“Kau tidak menyadari ada namaku di sapu tangan itu?” Eh, Sunggyu bingung. Kemudian membuka lipatan sapu tangan itu. Ada sulaman berwarna merah. Sebuah nama. Nam Woohyun. Bagaimana ia tidak menyadarinya? Sunggyu tersenyum simpul.

 

“Nam Woohyun?” ia ingin memastikan. Namja tampan itu mengangguk.

 

“Kim Sunggyu” Woohyun mengerutkan keningnya.

 

“Namaku” Woohyun tersenyum.

 

Bus yang ia tunggu akhirnya datang juga. Satu per satu orang di halte menaiki bus itu.

 

“Jangan lupa sering-sering datang ke Da Vinci café yaaaa” Sunggyu berteriak karena Woohyun mulai menaiki bus.

 

Woohyun menolehkan kepalanya dan mengangguk. Si tampan itu kembali melempar senyum ke arah Sunggyu. Namja bermata sipit itu pun membalas senyuman namja itu. Bus yang membawa namja tampan itu pun mulai meninggalkan halte.

 

Sunggyu kembali berjalan menuju café tempatnya bekerja. Oh, . Kim Myungsoo,  bosnya di café itu benar-benar akan memangsanya karena sudah meninggalkan café di saat jam kerja. Namja imut itu mempercepat langkahnya.

 

Ada sebersit perasaan takut akan diceramahi panjang lebar oleh bosnya, yang sejujurnya bosnya itu sosok yang pendiam. Ceramah panjang lebar akan didapatkan dari Sungyeol, manajer sekaligus kekasih dari Kim myungsoo. Sosok yang begitu cerewet dan suaranya sangat cempreng akan menyiksa telinganya sebentar lagi.

 

Namun, perkenalannya dengan sosok Nam Woohyun yang sukses membuat pipinya merona karena mengeluarkan kata-kata yang begitu cheesy menurut Sunggyu itu membuat hatinya senang. Ia terus tersenyum sepanjang jalan menuju Da Vinci café. Dari ponselnya, ia memutar ulang lagu Hey Boy.

 

Hey Boy. Setidaknya ia sudah mengetahui nama namja tampan itu yang sukses membuatnya tersenyum sepanjang jalan seperti orang gila. Orang-oarang yang melintas pasti akan mengatainya kurang waras. Ahh, apa pedulinya? Yang penting ia sudah tau nama namja tampan itu.

 

Meski kesan pertama pertemuan mereka tidak begitu membuat Sunggyu terkesan, tapi pertemuan singkat dan percakapan pendek mereka tadi cukup membuat hati Sunggyu berbunga-bunga. Ia tidak menyangka, hanya dengan mengetahui ama namja itu bisa membuatnya tersenyum seperti orang bodoh.

 

Well, ia sudah sampai di dipen pintu café. Silakan menghadapi ceramah panjang lebar Sungyeol yang akan mewarnai harimu di café ini sepanjang hari. Dan juga tatapan tajam mematikan milik bosmu Kim Myungsoo, Sunggyu-ah. Have a good work ^_^

 

 

THE END

Wonder Girls – Hey Boy Eng Trans

 

* Hey boy what’s your name
Can I slightly ask you something I’m curious about?
Hey boy, the way you talk
It’s sweeter than I thought
I like it oh

Hey boy, you’re very delicate, different than others
Boy, I don’t know exactly what but you’re a bit frustrating
But they say that’s your real charm
Everyone says you’re quite a good guy

* Repeat

Hey boy, actually, my first impression of you
Wasn’t that great
But boy, a guy that treats me this well
I think you’re the first – I think you’ll make me special

* Repeat

Oh Oh Let me say
Oh Oh You make me smile
Oh Oh You make me smile
Oh Oh Let me say

* Repeat

 

Lagu Hey Boy milik Wonder Girls mengalun dari ponsel milik seorang namja manis, Kim Sunggyu. Sejujurnya lagu itu begitu persis dengan situasinya saat ini. Ada seorang namja tampan yang begitu membuatnya tertarik. Ia begitu penasaran dengan namja tampan itu.

Sepekan yang lalu, persisnya ketika ia pertama kali melihat namja tampan itu. Pertemuan pertama mereka sebenarnya tidak begitu baik, menurut Sunggyu. Si tampan itu menabrak bahunya hingga membuat minuman yang tengah Sunggyu pegang tumpah mengenai bajunya. Ingin rasanya meneriaki namja itu yang hanya mengatakan ‘maaf’ kemudian berlalu.

 

Sunggyu yang kesal menarik tangan namja itu karena merasa tidak puas. Hey, namja itu sudah membuat bajunya basah. At least, show respect. Itulah yang diinginkan Sunggyu. Tapi namja itu bilang ia terburu-buru. Sunggyu makin kesal. Namja itu kemudian memberikan sapu tangannya pada Sunggyu untuk mengeringkan bajunya yang terkena tumpahan minuman.

 

Sunggyu kesal tapi ia tetap menerima sapu tangan namja itu. Huffttt. Pertemuan pertama menyisakan kesan yang kurang begitu baik menurut Sunggyu. Ia berusaha mengelap bajunya yang sedikit basah di bagian depan.

 

Dan beberapa saat yang lalu ia kembali bertemu dengan namja yang sudah menumpahkan minumannya, secara tidak sengaja tentunya. Sunggyu yang teringat dengan namja itu berusaha mengejar namja yang perlahan meninggalkan café tempat Sunggyu bekerja.

 

Berusaha memanggil namja itu, tapi Sunggyu tidak tau siapa nama namja tampan itu. Dengan sekuat tenaga ia berusaha mengejar langkah namja itu yang begitu cepat. Sunggyu teringat ucapan teman-temannya sesama waiter di café yang senantiasa menggodanya lazy fat hamster karena badannya yang sedikit ‘berisi’ dan terkesan malas bergerak. Dan tentu saja mudah lelah.

 

Oh, inilah akibatnya kalau malas berolah raga. Uppss, sedikit lagi ia akan mencapai tempat namja tampan itu berhenti. Namja tampan itu berada di halte.

 

“Hey, tungguuuuuu” teriaknya.

“Hosshhhh hoshhhh” Sunggyu ngos-ngosan. Jelas saja. Jarak café dan halte lumayan menguras keringatnya. Apalagi ia memaksa kakinya untuk berlari. Paru-parunya menghirup uadara dengan rakus akibat lelah berlari.

 

Namja itu bingung melihat namja di hadapannya yang seperti habis dikejar hantu. Oh Boy. Ia mengejarmu, kalau kau ingin tau.

 

Sunggyu menyodorkan sapu tangan milik namja itu. Namja tampan itu mengerutkan keningnya, bingung.

 

“ehh, kenapa bingung?” tanya Sunggyu. Namja tampan itu hanya diam.

 

“Ini sapu tanganmu” namja tampan itu hanya memperhatikan wajah Sunggyu membuat pipi Sunggyu merona pink. Hamster imut itu malu rupanya ditatap sosok tampan dihadapannya.

 

“Minggu lalu kau menabrakku dan minuman yang aku pegang tertumpah. Kemudian kau meberikan sapu tangan ini untuk mengeringkan tumpahana minuman itu” jelas Sunggyu. Mungkin namja tampan itu tidak ingat. Pikirnya. Sunggyu yang tertunduk malu tidak menyadari kalau namja tampan itu sedang tersenyum kepadanya.

 

Si tampan itu mengambil sapu tangan miliknya yang sedari tadi disodorkan oleh sunggyu.

 

“Mmm, ternyata kau imut juga. Aku menyesal tidak menatap wajahmu minggu lalu” senyum itu berubah menjadi smirk ketika melihat namja imut di hadapannya makin tertunduk. Ia masih bisa melihat semburat pink yang menghiasi wajah hamster imut di hadapannya.

 

Oh God. Kenapa namja itu begitu cheesy? Tapi yang lebih membuatnya heran, kenapa ia mendadak malu seperti ini? Padahal minggu lalu ingin rasanya ia berteriak tepat di depan wajah namja tampan itu karena seenaknya sudah membuat bajunya basah. Oh, Sunggyu jangan terlalu berlebihan. Jelas, namja itu tidak sengaja menabrak bahumu. Bukankah ia juga sudah mau berbaik hati menyodorkan sapu tangannya untuk kau pakai?

 

“Hey..” namja tampan itu berjongkok untuk melihat mata namja imut itu yang terus menunduk. Sunggyu dengan refleks memalingkan wajahnya. , si tampan itu benar-benar tidak peka kalau ia salah tingkah dibuatnya.

 

“wajahmu memerah” Sunggyu mem-poutkan bibirnya imut. Pipinya makin merona merah.

 

“umm, sebenarnya kau tidak perlu mengembalikan sapu tangan ini” namja itu menatap sapu tangan yang ia genggam. Perlahan, Sunggyu menoleh ke arah namja tampan itu.

 

“Eh?” Sunggyu bingung.

 

“Minggu lalu kan aku sudah membuat bajumu basah. Aku memberikan sapu tangan ini sebagai permintaan maaf” namja itu kembali tersenyum. Sunggyu pun membalas senyuman itu.

 

“Eh, busku sebentar lagi akan datang” namja tampan itu melirik papan yang berada di halte itu yang menginformasikan calon penumpang waktu bus akan tiba di halte.

 

“Setidaknya kau memberi tahu aku siapa namamu” Sunggyu kembali menunduk. Ia malu. Hihi. Pipinya kembali merona merah. Namja tampan itu tersenyum menatap si manis yang ada dihadapannya. Ia mendekati namja imut itu dan menggenggam tangannya. Sunggyu yang bingung mengangkat wajahnya menatap bingung namja tampan itu yang kembali meletakkan sapu tangan miliknya di genggaman Sunggyu.

“Kau tidak menyadari ada namaku di sapu tangan itu?” Eh, Sunggyu bingung. Kemudian membuka lipatan sapu tangan itu. Ada sulaman berwarna merah. Sebuah nama. Nam Woohyun. Bagaimana ia tidak menyadarinya? Sunggyu tersenyum simpul.

 

“Nam Woohyun?” ia ingin memastikan. Namja tampan itu mengangguk.

 

“Kim Sunggyu” Woohyun mengerutkan keningnya.

 

“Namaku” Woohyun tersenyum.

 

Bus yang ia tunggu akhirnya datang juga. Satu per satu orang di halte menaiki bus itu.

 

“Jangan lupa sering-sering datang ke Da Vinci café yaaaa” Sunggyu berteriak karena Woohyun mulai menaiki bus.

 

Woohyun menolehkan kepalanya dan mengangguk. Si tampan itu kembali melempar senyum ke arah Sunggyu. Namja bermata sipit itu pun membalas senyuman namja itu. Bus yang membawa namja tampan itu pun mulai meninggalkan halte.

 

Sunggyu kembali berjalan menuju café tempatnya bekerja. Oh, . Kim Myungsoo,  bosnya di café itu benar-benar akan memangsanya karena sudah meninggalkan café di saat jam kerja. Namja imut itu mempercepat langkahnya.

 

Ada sebersit perasaan takut akan diceramahi panjang lebar oleh bosnya, yang sejujurnya bosnya itu sosok yang pendiam. Ceramah panjang lebar akan didapatkan dari Sungyeol, manajer sekaligus kekasih dari Kim myungsoo. Sosok yang begitu cerewet dan suaranya sangat cempreng akan menyiksa telinganya sebentar lagi.

 

Namun, perkenalannya dengan sosok Nam Woohyun yang sukses membuat pipinya merona karena mengeluarkan kata-kata yang begitu cheesy menurut Sunggyu itu membuat hatinya senang. Ia terus tersenyum sepanjang jalan menuju Da Vinci café. Dari ponselnya, ia memutar ulang lagu Hey Boy.

 

Hey Boy. Setidaknya ia sudah mengetahui nama namja tampan itu yang sukses membuatnya tersenyum sepanjang jalan seperti orang gila. Orang-oarang yang melintas pasti akan mengatainya kurang waras. Ahh, apa pedulinya? Yang penting ia sudah tau nama namja tampan itu.

 

Meski kesan pertama pertemuan mereka tidak begitu membuat Sunggyu terkesan, tapi pertemuan singkat dan percakapan pendek mereka tadi cukup membuat hati Sunggyu berbunga-bunga. Ia tidak menyangka, hanya dengan mengetahui ama namja itu bisa membuatnya tersenyum seperti orang bodoh.

 

Well, ia sudah sampai di dipen pintu café. Silakan menghadapi ceramah panjang lebar Sungyeol yang akan mewarnai harimu di café ini sepanjang hari. Dan juga tatapan tajam mematikan milik bosmu Kim Myungsoo, Sunggyu-ah. Have a good work ^_^

 

 

THE END

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Milky_Sky
#1
Chapter 1: XD heheheh.. buat sequel dong..
strawberrymilk_
#2
Chapter 1: Aaaaaaaaaaa nanggung XDDDDDDD

mau sampe jadian!!! #plaak XD