Scary Dad!

Scary Dad!

“Apa kau mau menjadi namjachinguku?” Seorang namja tampan berlutut di depan seorang namja manis dengan mata sipitnya. Namja tampan itu masih setia dengan posisinya yang berlutut dan menggenggam tangan kanan sang namja manis. Ia masih menunggu jawaban apa yang akan diterimanya mengingat namja manis itu masih terpaku dengan pernyataan cinta dari namja populer di sekolahnya. Space out pastinya.

 

Namja manis itu mengedipkan matanya, sadar dari lamunannya sendiri saat mendengar teriakan siswa-siswi yang menonton pertunjukan sang pangeran sekolah, Nam Woohyun. Namja manis itu, Kim Sunggyu mengedarkan pandangannya disekitarnya, ternyata banyak yang menonton mereka. Jelas saja Sunggyu-ah. Woohyun adalah most wanted boy di sekolah kalian.

 

Mereka (siswa-siswi) yang menonton ungkapan cinta Nam Woohyun terus meneriakkan yel-yel ‘terima… terima… terima…’ Sunggyu kembali menatap Woohyun, namja yang sudah lama ia sukai. It was a big secret of course. Nam Woohyun was his crush. Uhh. What a nice coincidence. Pangerannya baru saja menembaknya? Wow.

 

Mengingat fakta bahwa ia begitu mencintai Nam Woohyun membuatnya langsung menganggukkan kepalanya, tanda menerima pernyataan cinta sang namja tampan. Melihat itu, Woohyun yang sangat senang langsung berdiri dan menggendong Sunggyu.

 

“Oh My God! Aku tak menyangka kau akan menerimaku” Bisiknya lembut ditelinga Sunggyu. Sunggyu, namja manis yang terkenal pemalu itu langsung blushing ria mendengar pengakuan Woohyun. Oh c’mon Sunggyu, he is your prince right now. You must be happy, right? ^_^

 

Siswa-siswi yang menyaksikan itu pun sontak meneriakkan ucapan selamat. Yeah, finally their prince have someone special. Jika Woohyun senang, mereka pun turut senang. Sambutan yang positif rupanya.

 

Hari yang sangat bahagia bagi pasangan baru, WooGyu couple. Nama itu diberikan oleh teman-teman sekolah mereka. Oh, so sweet. Mereka sangat perhatian rupanya, sampai-sampai memberikan julukan untuk couple baru itu.

 

***

 

Hari demi hari, pasangan itu selalu bahagia. Woohyun dengan gombalannya yang selalu sukses membuat HamsGyu (panggilan sayang a la Nam Greasy of course) merona merah. Uhhh. Kau harus memiliki mental yang kuat Gyu, untuk menghadapi segala rayuan maut kekasih ertmu itu.

 

Yup, itu adalah fakta yang baru diketahui Sunggyu jika NamTree (panggilan sayang Sunggyu untuk Woohyun, pasangan aneh dengan panggilan sayang yang aneh pula. hmmm), pangeran impiannya itu sangatlah ert. Ia selalu mencari-cari kesempatan untuk mencium pipi Sunggyu. Dan jangan lupakan tangannya yang selalu bergerilya untuk meraba-raba tubuh Sunggyu. Ewww. Dasar namja ert!

 

Seperti saat ini contohnya. Keduanya tengah makan siang di kantin. Let see. Apa yang akan dilakukan sang NamTree. Ia membantu mengelap saus yang ada di bibir Sunggyu. Setelah mengelap saus itu, tangannya yang lain meraba pipi Sunggyu. Jelas wajah Sunggyu sekarang sudah semerah saus yang tadinya menempel dibibir cherrynya.

 

“Aww. Chagi. Jika kau punya cermin, lihatlah wajahmu sekarang. Sangat merah. Hihihihi” Sunggyu menundukkan kepalanya, mencoba menyembunyikan pipinya yang sudah merona merah akibat tingkah sang namjachingu.

 

Woohyun yang makin gemas melihat sang namjachingu yang begitu imut dimatanya itu langsung mencubit kedua pipi chubby itu.

 

“Kau benar-benar imut, Chagi” mendengar itu, Sunggyu memonyongkan bibirnya. Entahlah, apa dia tak sadar kalau tingkahnya itu semakin menambah kesan imut. Siswa-siswi yang berada di kantin yang melihat mereka pun hanya bisa bergumam betapa imutnya Sunggyu saat ini.

 

***

 

Tak terasa 1 bulan sudah pasangan ini jadian. Of course, they want to go dating. What? Kau terkejut mengetahui mereka belum berkencan? Haha. Selama ini mereka hanya berkencan di sekolah. Uppss. Mereka hanya menghabiskan waktu makan siang bersama. Selain itu? Hmm, hanya ucapan selamat pagi a la Mr Greasy for his lover. Itu menjadi kesenangan Woohyun saat menyapa kekasihnya dengan sapaan yang sedikit cheesy like ‘morning my sunshine’ or ‘hari ini kau begitu cerah seperti matahari pagi’ dan kalimat-kalimat lainnya yang bisa membuat kalian sedikit berjengit. Ewww.

 

“Chagi, hari ini tepat sebulan kita jadian” Woohyun menautkan jari-jari tangan mereka. Sunggyu melirik Woohyun, tersenyum manis.

 

“Ne. ini sudah sebulan. Bagaimana kalau kita kencan di luar?” Woohyun yang memainkan jemari tangannya dan Sunggyu, sontak menghentikan kegiatannya. Apa ia tak salah dengar? Bukankah selama ini Sunggyu selalu menolak jika ia ajak keluar? Jangankan diajak keluar, Sunggyu bahkan melarang Woohyun untuk datang ke rumahnya. Jika Woohyun menanyakan alasannya mengapa ia tak boleh berkunjung ke rumahnya, Sunggyu tak pernah memberinya alasan yang akurat.

 

“Jinja? Apa kau serius ingin kencan di luar?” Woohyun ingin memastikan.

 

“Tentu saja. Selama ini kan kita tak pernah jalan bersama” Sunggyu mem-poutkan bibir tipisnya.

 

“Bagaimana kalau sepulang sekolah kita ke taman bermain?” Usul Woohyun. Sunggyu sangat gembira mendengar usul kekasihnya itu.

 

“Arasso” Woohyun tersenyum, finally they will have their first dating. Semoga menyenangkan.

 

***

 

“Huaaaaaaaaaaaaaa. Aku sangat senang sekali bisa ke taman bermain denganmu” Sunggyu melompat-lompat senang.

 

“Ya, HamsGyu. Jangan lompat-lompat. Kau bisa jatuh” Sunggyu pun berhenti melompat.

 

“Aku kan sangat senang, Chagi” What? Apa barusan Sunggyu memanggilnya Chagi?

 

“Chagi?? Woahh. Kau memanggilku Chagi?” Woohyun yang excited mendengar Sunggyu memanggilnya Chagi pun tak bisa menutupi ekspersi bahagianya. Ia pun memeluk Sunggyu erat.

 

“Chagi, Sesak” Woohyun pun melepas pelukannya. Melihat Sunggyu yang lagi-lagi mem-poutkan bibirnya membuat Nam! ini langsung mencium pipi Sunggyu gemas. Sunggyu pun sibuk ber-blushing ria. Haha.

 

“Hmmm, sudah pukul 7” Woohyun melirik jam tangannya. What? Mendadak wajah Sunggyu panik. Woohyun tidak mengerti dengan perubahan ekspresi kekasihnya. Tadinya sangat senang, kemudian malu-malu hamster setelah Woohyun give him a light peck in his cheek and now. Sangat panik.

 

“Chagi, waeyo?” Sunggyu masih mematung di tempatnya.

 

“Ah, Chagi mianhe. Aku harus pulang” Sunggyu langsung berjalan meninggalkan Woohyun. Tapi, langkahnya terhenti. Tangan namjanya menahan pergelangan tangannya. Sunggyu memandang Woohyun bingung.

 

“Ne?”

 

“Aku akan mengantarmu pulang” Woohyun menarik tangan kekasih imutnya, berjalan ke tempat parkir.

 

“Tapi…..” Woohyun langsung memotong ucapan HamsGyunya.

 

“Kita datang bersama kesini, jadi aku pun akan mengantarmu. Ini pakai” Woohyun menyodorkan satu helmnya ke arah Sunggyu.

 

Mau tidak mau Sunggyu pun memakai helm itu dan naik ke motor Woohyun. Woohyun melajukan motornya dengan kecepatan sedang. Sejujurnya Sunggyu merasa sedikit takut mengingat ini pertama kalinya ia diantar pulang oleh Woohyun.

 

Tak lama berselang, keduanya pun sudah sampai di depan rumah Sunggyu.

 

“Chagi, kenapa lampu ruang tamu sudah dipadamkan? Ini kan baru jam 8? apa orang tuamu belum pulang kerja?” Baru turun dari motor, Woohyun sudah melayangkan pertanyaan bertubi-tubi ke arah Sunggyu.

 

Dengan sedikit gugup, Sunggyu melangkahkan kakinya hendak membuka pagar rumahnya.

 

“Mmm. Woohyun-ah. Terima kasih sudah mengantarku pulang. Sebaiknya kau pulang sebelum…”

 

“Kim Sunggyu!!!” belum selesai perkataannya, ada suara yang menginterupsi Sunggyu. Suara yang sangat familiar. Tanpa menoleh ke arah Woohyun, Sunggyu langsung berlari ke dalam rumah meninggalkan Woohyun yang terpaku bingung.

 

“Yah, Chagi. Kenapa lari?” Seakan tak mempedulikan seseorang yang meneriaki Sunggyu, Woohyun terus-terusan memanggil kekasihnya itu.

 

“Siapa kau?” Suara yang tegas, sukses mengalihkan perhatian Woohyunu. Gulp. Ini kan kepala divisi cyber crime Korea? Kenapa ada di rumah Sunggyu?

 

“Eh? Mianhae Ahjussi. Aku Nam Woohyun, pacar…”


“Segera pergi dari sini!”


“Eh??”

 

“Apa kau tidak dengar, huh?”

 

“Tapi, tapi, tapi…. Sebenarnya Anda siapa Ahjussi? Kenapa ada di depan rumah Sunggyu?”
 

“Kau masih bertanya lagi? Aku adalah Appanya Sunggyu?”
 

“Mwo??????” Jaw dropped. So, Kim Sunggyu adalah anak polisi yang begitu terkenal di kota ini? Mr Kim Woohyun?

 

Yeah. Kim WooHyun adalah Appa Sunggyu. Hmm, namanya sama dengan nama Woohyun hanya beda marga saja.

 

“Yah!!! Kau masih disini?”

 

Mendengar teriakan ayah Sunggyu, spontan Woohyun langsung memacu motornya meninggalkan kediaman keluarga Kim.

 

Dari jendela kamarnya, Sunggyu mengintip ayahnya yang membentak Woohyun. Keringat dingin membanjiri keningnya. Oh, . Bahkan ia tidak memberi tahu ayah dan ibunya kalau dia sudah memiliki pacar. Sepertinya malam ini akan ada sidang paripurna keluarga Kim.

 

Tak lama kemudian, terdengar ketukan dari pintu kamar Sunggyu.

 

“Ah, ne. Sebentar” Sunggyu membukakan pintu. Tanpa bertanya ia pasti sudah tau siapa yang mengetuk pintu kamarnya.

 

“Appa mau bicara” Mr Kim melangkahkan kakinya menuju ruang keluarga. Sunggyu mengekor di belakangnya. Dalam hati ia berdoa semoga ayahnya tidak menyuruhnya untuk putus dengan Woohyun. Bisa-bisa ia pingsan di tempat jika ayahnya benar-benar memaksanya untuk berpisah dari namjachingunya itu. Huh, sepertinya kau sedikit berlebihan Kim Sunggyu.

 

“Siapa namja tadi?” Berbanding terbalik saat berbicara dengan woohyun tadi, kali ini suara Mr Kim  sangatlah lembut. Sunggyu, yang tadinya menundukkan kepalanya kini menatap ayahnya.

 

“Dia.. Dia…” Sunggyu ragu, haruskah ia beritahu ayahnya perihal Woohyun atau tidak. Dengan sabar, Mr Kim menunggu kelanjutan jawaban anak semata wayangnya itu.

 

“Dia namjachinguku Appa” suara Sunggyu seperti hamster yang tercekik. Kembali menundukkan pandangannya, tak berani menatap wajah ayahnya. Mr Kim tersenyum.

 

“Sudah berapa lama kalian jadian?”

 

“Mmm?” Mr Kim tak mengerti melihat anaknya yang hanya memberi isyarat dengan satu jari telunjuknya.

 

“1 hari? 1 minggu? 1 bulan? Atau 1 tahun?”

 

“1 bulan Appa” Sunggyu mem-poutkan bibirnya.

 

“Aigooooooo. Sudah 1 bulan dan kau tidak memberi tahu Appa?” Suara Mr kim meninggi. Jelas ia terkejut. Anak kesayangannya sudah memiliki kekasih dan ia tak tau? Bahkan ia tak tahu latar belakang namjachingu anaknya. Sangat jelas kalau Mr Kim sangat protektif terhadap anak kesayangannya itu. Itulah sebabnya Sunggyu takut mengenalkan woohyun  pada orang tuanya, terlebih ayahnya.

 

“Yeobo, kenapa berteriak?” Suara seorang yeoja, Ibu Sunggyu.

 

“Yeobo, tadi ada seorang namja yang mengantar Sunggyu pulang. Dan kau tau siapa namja itu?”

 

“Mana aku tau? Aku kan tidak melihatnya” Mrs Goo Yeon Joo, ibu Sunggyu duduk di samping anaknya.

 

“Memangnya siapa yang mengantarmu tadi chagi?” Tanyanya lembut, mengusap rambut namja manis di sampingnya itu.

 

“Nam Woohyun Umma” Jawab Sunggyu pelan.

 

“Nam Woohyun? Nugu?”

 

“Pacar anakmu” Sahut Mr Kim sewot.

 

“Mwo????” Kali ini giliran Umma Sunggyu yang heboh. Wajah sunggyu kini sudah memerah sempurna. Oh God.

 

“Yah, sejak kapan kau berpacaran eoh?”

 

“Sudah 1 bulan” Lagi, Appa Sunggyu yang menjawab pertanyaan umma Sunggyu.

 

“Huh, dari wajahnya saja namja itu seperti playboy. Awas saja dia. Jika dia kemari lagi aku harus menginterogasinya”

 

“Appa, Woohyun bukan penjahat. Kenapa harus diinterogasi?”


 

***

 

Sejak mengetahui anaknya sudah memiliki kekasih, tentu saja Mr Kim meningkatkan pengawasannya pada anak tunggalnya itu. Jelas ia sangat protektif mengingat Sunggyu adalah hartanya yang paling berharga. Apalagi, ia belum begitu mengetahui latar belakang keluarga Nam Woohyun.

 

Sementara Mrs Goo Yeon Joo, Umma Sunggyu tidak mempermasalahkan hubungan Sunggyu dengan Woohyun. Ia selalu mengingatkan anaknya itu agar selalu berhati-hati. Dia tak ingin terjadi sesuatu pada anaknya itu. 

 

Pengawasan ayahnya yang makin ketat membuat Sunggyu hanya bisa bertemu kekasihnya di sekolah. Oh My God. Sunggyu hanya bisa mengusap wajahnya. Bahkan untuk mengirimi pesan pada kekasih tampannya itu makin susah. Ayahnya selalu menyita ponselnya saat malam hari.

 

“Appa sangat keterlaluan” Adunya pada sang ibu sambil mem-poutkan bibir tipisnya.

 

Nyonya Goo hanya tersenyum melihat anaknya yang tengah bersungut-sungut itu. Yeoja paruh baya itu berjalan mendekati anaknya itu kemudian membelai lembut rambut Sunggyu.

 

“Umma dan Appa sangat menyayangimu Gyu-ah” Sunggyu menatap lembut ibunya.

 

“Tapi Woohyun bukan penjahat Umma. Kenapa Appa membatasiku untuk bertemu Woohyun?” Mata namja imut itu mulai berkaca-kaca.

 

“Ne. Umma mengerti. Itu karena Umma dan Appa belum begitu mengenal Woohyun. Lain kali kau harus mengajaknya kemari agar dia bisa berkenalan dengan Umma dan Appa” Sunggyu menyandarkan kepalanya di bahu Ummanya. Namja imut itu menganggukkan kepalanya mendengar perkataan ibunya itu.

 

“Ne Umma. Aku akan mengajaknya kemari”

 

“Tapi Appa pasti akan mengusirnya lagi” Namja manis itu kembali mendongakkan kepalanya menatap mata ibunya.

 

“Anni. Biar Umma yang memberi tahu Appamu” yeoja itu kembali mengusap rambut anaknya dan memberikan senyuman lembutnya pada anak semata wayangnya itu.

 

Keesokan harinya di sekolah.

 

“Ya Chagi. Kenapa kau tak membalas pesanku semalam? Telponku pun tidak diangkat. Apa kau marah padaku?” Namja tampan, tak lain Nam Woohyun memberondong kekasih imutnya itu dengan pertanyaan.

 

Sunggyu yang melihat kedatangan kekasihnya itu langsung menolehkan kepalanya ke arah Woohyun yang pagi-pagi sudah menyerbunya dengan berbagai pertanyaan. Sigh. Namja manis itu menghembuskan napasnya kasar.

 

“Kau kenapa Chagi?” Woohyun yang melihat kekasihnya menghembuskan napas dengan kasar terlihat khawatir.

 

“Ponselku disita oleh Appaku” dengan suara pelan, Sunggyu menjawab pertanyaan Woohyun.

 

“Aish.. Appamu benar-benar…” Tanpa melanjutkan perkatannya Woohyun meremas rambutnya.

 

“Hufftt.. sepertinya Appamu tidak menyukaiku Chagi” Sunggyu menatap kekasihnya yang mendadak murung itu.

 

“Anni. Mungkin karena Appa belum begitu mengenalmu. Oh ya. Umma mengajakmu untuk makan malam di rumah hari ini. Apa kau bisa?”

 

Terkejut. Tentu saja itu reaksi Woohyun mendengar ucapan kekasihnya. Makan malam? Apa tidak salah? Itu artinya ia akan bertemu Appa Sunggyu yang sangat galak, menurut Woohyun. Plus over protektif. Sigh. Giliran Woohyun yang menghembuskan napasnya kasar.

 

“Kau tak bisa datang yah Chagi?” Wajah Sunggyu pun ikutan murung dibuatnya.

 

“Anni. Bukan begitu Chagi. Tapi, Appamu pasti akan marah melihatku datang kerumahmu” Woohyun membelai rambut kekasihnya sayang. Ia tak ingin Sunggyu salah paham.

 

“Kalau begitu kau HARUS datang malam ini” Ucap Sunggyu, menekankan kata harus. Itu artinya Woohyun wajib datang.

 

Sejenak, Woohyun memejamkan matanya. Berpikir apa yang akan terjadi padanya malam ini. Ia akan bertemu kembali dengan Appa Sunggyu yang sangat menakutkan itu.

 

Tapi, ia berpikir mungkin malam ini bisa ia manfaatkan untuk meluluhan hati Appa dan Umma Sunggyu. Namja tampan itu tersenyum simpul.

 

“Chagi, bel sudah bunyi. Ayo kita ke kelas” Sunggyu menarik lembut tangan kekasihnya itu.

 

***

 

Sunggyu membantu Ummanya menata meja makan.

 

“Mmm. Sepertinya malam ini begitu spesial. Apa ada tamu spesial yang akan datang?” Mr Kim memperhatikan anak dan istrinya yang sedang menata meja makan.

 

“Ne, aku meminta Sunggyu untuk mengundang Woohyun makan malam bersama kita malam ini” Mendengar ucapan istrinya, Mr Kim membelalakkan matanya.

 

“Mwo???”

 

“Yeobo. Ini kan salah satu cara agar kita mengetahui orang seperti apa yang memacari anak kita” dengan lembut Mrs Goo menjelaskan pada suaminya itu.

 

Ting tong.

 

“Sepertinya Woohyun sudah datang” Sunggyu menginterupsi orang tuanya yang tengah berdebat itu.

 

“Biar Appa yang buka pintunya” Gulp. Bisa-bisa Woohyun akan langsung di usir. Batin Sunggyu khawatir. Ia pun mengekor dibelakang Appanya. Begitu pun Umma Sunggyu.

 

Cklek.

 

“Selamat malam Kim Woohyun-ssi” Kim Woohyun, Appa Sunggyu mengerutkan keningnya bingung melihat tamunya yang datang.

 

“Ah, ne. selamat malam Mr Nam Jae Wook” Tuan Kim mempersilakan tamunya masuk, yang tak lain adalah atasannya di kepolisian.

 

Mrs Goo dan Sunggyu pun bingung. Akan tetapi kebingungan Sunggyu tak berlangsung lama setelah melihat sosok Woohyun, kekasihnya berjalan di belakang seorang yeoja paruh baya.

 

Tuan Kim yang melihat sosok Woohyun pun mengerutkan keningnya.

 

“Ya, kenapa kau ada disini?” Mr Kim meneriaki Woohyun. Lagi dan lagi. Mendengar itu Woohyun mendadak pucat.

 

“Selamat malam Mr Kim. Aku kesini untuk memenuhi undangan anda dan juga Mrs Goo untuk makan malam” dengan keringat dingin yang mengucur di tubuhnya Woohyun mencoba menjelaskan maksud kedatangannya.

 

Mr Kim hanya berdecak.

 

“Ah, Mr Kim. Ini Woohyun, putraku.”


“Mwo??” Appa dan Umma Sunggyu serentak terkejut. Woohyun anak Mr nam Jeon Wook dan Lee Hye Ram? What the. Sementara Sunggyu hanya mengedipkan matanya, bingung.

 

“Ne. Tadi dia menghubungiku. Katanya orang tua kekasihnya mengundangnya untuk makan malam. Jadi kami memutuskan untuk menemaninya” Mr Nam menjelaskan maksud kedatangan mereka.

 

“Woohyun bercerita pada kami katanya kekasihnya itu sangat imut. Aku sangat penasaran” Nyonya Lee, ibu Woohyun ikut bersuara.

 

“Ah, ini dia anak kami, Kim Sunggyu. Sunggyu ah beri salam pada paman dan bibi Nam” Ibu Sunggyu melirik anak tunggalnya.

 

Ne Umma. Selamat malam, Tuan dan Nyonya Nam” Sunggyu membungkukkan kepalanya sopan pada orang tua Woohyun yang juga atasan ayahnya di kepolisian.

 

“Eh, jangan panggil Tuan dan Nyonya. Panggil saja paman dan bibi seperti yang dikatakan Ummamu” Jelas Nyonya Lee, tersenyum lembut ke arah Sunggyu.

 

“Kau benar-benar manis. Pantas saja Woohyun tak berhenti bercerita tentangmu” Pipi Sunggyu memerah mendengar itu.

 

“Umma” Woohyun melotot ke arah Ummanya. Ayah dan ibu Woohyun hanya tersenyum. Begitu pula Umma Sunggyu.

 

Sementara tuan Kim masih memproses semua hal yang ada di hadapannya saat ini. Ia kembali melirik Woohyun, kemudian tuan Nam, nyonya Lee kemudian melirik isrtri dan anaknya sendiri.

 

Tak lama berselang, Appa Sunggyu pun sudah menguasai keadaan. Mereka pun makan malam dengan suasana yang ceria. Tuan Kim tak menyangka kalau namja yang memacari anaknya adalah anak dari atasannya sendiri. Tuan Kim pun lega. Setidaknya namja itu adalah namja baik-baik meskipun kesannya seperti playboy tapi Woohyun sangat menyayangi anaknya.

 

Usai makan malam, kedua keluarga itu menuju ke ruang tamu untuk kembali berbincang-bincang. Kedua keluarga sepakat untuk menjodohkan anak mereka. Woohyun sangat gembira sementara Sunggyu hanya bisa menundukkan kepalanya, malu-malu hamster sepertinya.

 

Awal yang baik untuk kelanjutan hubungan Woohyun dan juga Sunggyu. Meski awalnya ayah Sunggyu tak menyukai Woohyun namun Woohyun bisa membuktikan pada keluarga Kim itu kalau ia serius dan tidak akan mempermainkan perasaan anak mereka.

 

Ayah dan Ibu Sunggyu pun tak lagi khawatir mengenai namja yang menjadi pacar Sunggyu itu. Sebab, kini mereka tau latar belakang keluarga Woohyun dan juga Woohyun yang begitu menyayangi anak mereka. Sebagai orang tua, jelas mereka sangat menginginkan sosok yang tepat untuk Sunggyu.

 

Begitu pula kedua orang tua Woohyun. Mereka sangat senang mengetahui anak mereka menjalin hubungan dengan Sunggyu, sang namja manis.

 

Sunggyu pun bisa tersenyum lega. Finally, kedua orang tuanya khususnya Appanya tidak lagi menganggap Woohyun seperti seorang penjahat. Hihi. Semoga  kedepannya hubungannya dengan Woohyun tetap berjalan dengan baik.

 

Sementara itu Woohyun yang duduk di samping Sunggyu tersenyum “No more Scary Dad” Woohyun membelai rambut Sunggyu lembut.

 

THE END

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
doyce228 #1
Chapter 1: HAHA so funny! :D
Nam Greas being intimidated by Kim Woohyun The Good Guy, PUAHAHAHAHAHAHAHA XD
haha Gyu sangat comel di sini. saya suka dia ^~^
thanks so much for sharing this :)
strawberrymilk_
#2
Chapter 1: Nyahahahahahaha XDDD
hadoh sunggyu imut bgt... /gigitin/ :33333

author bikin yg chaptered yakk
redvelvetrose #3
Chapter 1: Uuuu~ ternyata (dan untungny) bapaknya Woohyun jabatanny lebih tinggi, jdi dapat restu deh XD
Klo anak aku se-unyu dan semanis Sunggyu (ngarep XD) kayany aku jg bakalan over-protective deh kaya ayah Sunggyu, hehhe..
Lagi2 makasih buat ceritany :)