Salah Tingkah

Salah Tingkah

Suatu sore yang cerah di sebuah taman kota. Seorang namja tampan tengah sibuk memandang sosok indah tak jauh di hadapannya. Sosok yang begitu bahagia bermain dengan anak-anak kecil di sekitarnya. Tak menyadari tak jauh dari tempatnya bercengkrama dengan anak-anak, ada sosok tampan yang memperhatikan tingkahnya.

 

Namja tampan itu, Nam Wohyun ikut tersenyum melihat namja manis itu tersenyum, membuat mata sipitnya membentuk bulan sabit, menampakkan eye smile yang sangat menarik perhatian. Begitu indah, itulah kata yang terus berputar-putar dipikiran seorang Nam Woohyun.

 

Ini adalah kali ketiga Nam Woohyun melihat namja manis itu bermain di taman bersama anak-anak. Hey, dia bukanlah seorang stalker jika itu yang kau pikirkan mengenai namja tampan itu. Pertemuan mereka, oh bukan pertemuan karena Woohyun lah yang selalu memandangi sosok indah itu dari kejauhan. Ia tak sengaja melihat namja itu lebih tepatnya. Hmm.

 

Meskipun memiliki wajah yang tampan dan digilai oleh rekan-rekan kantornya, akan tetapi namja tampan itu sedikit malu untuk mendekati sosok manis yang sudah dua pekan ini selalu bergentayangan di pikirannya. Ingin mendekat, tapi ada rasa malu didirinya. Entahlah. Apa yang membuat kepercayaandirinya menguap begitu saja saat ingin mendekati namja manis itu.

 

Hasilnya, sudah tiga kali melihatnya di taman yang sama, namun belum ada pergerakan dari seorang Nam Woohyun. Padahal ia sudah tak sabar untuk menebar rayuan gombalan ala Nam Grease pada sosok manis yang belum ia ketahui namanya itu. Yah, rekan-rekannya menjulukinya Nam Grease karena suka menebar rayuan dan melempar hati ke arah rekan-rekannya itu.

Woohyun maju selangkah. Ia terus-menerus berbisik dalam hatinya agar ia tidak gugup untuk menyapa namja itu, setidaknya berkenalan untuk tahap awal. Woohyun begitu terkejut ketika tanpa sengaja namja manis itu menoleh padanya.

 

Woohyun terpaku. Ia merasa ada hembusan angin sepoi-sepoi yang bertiup ke arahnya. Dengan gerakan slow motion melihat namja itu melemparkan senyuman yang sanggup meluluhkan hatinya sekejap. Oh tidak. Sepertinya seorang Nam Grease ini mulai berada di dunia khayalannya, ia tersenyum seperti seorang bodoh. Oh, Nam. Ini pertama kalinya si manis itu menolehkan wajahnya ke arahmu dan kau pun mendapat bonus besar dengan senyum manis yang ditujukan kepadamu.

 

Namja manis itu, sedang sibuk membagikan balon kepada anak-anak yang selalu bersamanya di taman itu. Ketika menolehkan kepalanya, tak sengaja matanya bertemu tatap dengan seorang namja tampan, Nam Woohyun. Tentu saja, namja yang tidak ia kenal. Atau belum kenal untuk saat ini. Ia memberikan senyum manisnya, meski tak kenal, ia sudah terbiasa memberikan senyuman pada orang lain, apalagi orang yang tengah menatapnya lekat.

 

Pandangan namja manis itu kembali ia arahkan pada anak kecil di hadapannya, yang menarik tali balon yang ia pegang, sudah tak sabar rupanya. Si manis itu membelai lembut rambut bocah itu kemudian memberikan balon yang sudah tak sabar ingin ia pegang seperti kawannya yang lain.

 

Woohyun masih terpaku di tempatnya. Tak bergerak sama sekali. Matanya pun tak berkedip semenjak melihat senyuman manis yang ditujukan padanya. Ohh, Mr Nam tengah space out rupanya. Sampai tak menyadari namja manis itu sudah membalikkan badan, perlahan berjalan menjauhi tempatnya bercengkrama bersama anak-anak kecil tadi.

 

“Oh, . He’s leaving” Umpatnya pelan. Oh, well. Too long to space out until you’re prey go away. Mr Nam, don’t be slow.

 

Dengan segenap keberaniannya, ia mengejar namja yang tak ia ketahui identitasnya itu.

 

“uhh, heii” Woohyun dengan percaya diri menepuk punggung si manis itu. Jelas namja itu bingung. Who’s this guy anyway, he think.

 

“Mmm” si manis itu hanya menggumam. Membuat seorang Mr Nam salah tingkah. Apalagi namja itu kembali menghadiahkannya senyum manis, senyum yang selalu melintas di mimpinya belakangan semenjak melihat namja itu.

 

“uhhmm. Itu.. Aku….” Oh God. Nam Woohyun, mengapa salah tingkah? Ini bukan pertama kalinya kau melihat makhluk manis ciptaan Tuhan kan? Mengapa namja manis ini selalu membuatmu salah tingkah?

 

“Ada apa Tuan?” Woohyun makin salah tingkah mendengar suara yang begitu halus itu. Bisa-bisa ia terbang ke awan. Oh, kau begitu berlebihan Nam.

 

“Nam Woohyun” Woohyun tiba-tiba mengulurkan tangannya. Namja itu bingung melihat tingkah Woohyun yang tiba-tiba menepuk pundaknya, melihat aura kegugupan namja tampan di hadapannya, and now mengajaknya berkenalan? Wow, so sudden, at least for you cutie. That man already saw you, three times for your information. But, you didn’t realize it, until today when you give your gaze toward that handsome guy.

 

“uhhh,… mmm…” karena tak melihat pergerakan dari namja manis itu, Woohyun perlahan menarik tangannya. Kemudian menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Ia tersenyum kikuk. Salah tingkah.

 

“Haha..” Oh . What is this. That cutie just laugh? Woohyun ingin lari dari tempat itu. Ia merasa malu dan makin salah tingkah. What else.

 

“Kim Sunggyu” Namja manis itu menyebutkan namanya dan mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Woohyun. Namja tampan itu menerima uluran tangan itu.

 

“Nam Woohyun” balasnya tersenyum.

 

“Kau sudah menyebutkan namamu tadi” si manis itu, Kim Sunggyu perlahan menarik tangannya yang digenggam Woohyun akan tetapi si tampan itu sepertinya enggan melepas tangan halus itu. Si tampan itu merasa tak rela untuk melepas tangan halus yang tengah ia genggam itu. Kim Sunggyu benar-benar makhluk ciptaan Tuhan yang begitu indah.

 

“Kau sangat manis” kata-kata itu keluar begitu saja dari mulut seorang Nam Grease Woohyun. Sunggyu tersenyum mendengar pujian yang dialamatkan kepadanya itu.

 

“Terima kasih” sahutnya. Jelas, Nam Woohyun bukanlah orang pertama yang memujinya.

 

“Mmm, tuan..” tangan kiri Sunggyu menunjuk tangan kanannnya yang masih di genggam Woohyun.

 

“Ohh.. Sorry” dengan teriakan tak rela dari dalam hatinya terpaksa Woohyun melepas tangan si manis itu. Ia kembali menggaruk tenguknya. Melampiaskan kegugupannya. manis. Namja itu hanya tersenyum. Sepertinya Woohyun benar-benar melayang ke awang-awang mendapatkan rentetan senyuman manis dari seorang namja manis.

***

 

Keduanya memutuskan untuk duduk di bangku taman.

 

“Ini sudah ketiga kalinya aku melihatmu berada di taman ini” Ungkap Woohyun jujur. Sunggyu yang sedang menatap anak-anak yang berlarian saling mengejar di depan mereka menolehkan kepalanya, sedikit terkejut.

 

“Really??” maybe, ia juga tak percaya ada seorang namja tampan memperhatikannya.

 

“Yea. Aku selalu melihatmu bermain dengan anak kecil” Sunggyu tersenyum mendengarnya.

 

“Ne. anak-anak itu muridku di taman kanak-kanak.” Kali ini giliran Woohyun yang terkejut. Muridnya? Jadi Kim Sunggyu seorang guru? Wow.

 

“Woahh. Pantas saja kau sangat dekat dengan anak-anak itu. Aku sangat salut padamu yang sangat luwes berinteraksi dengan mereka” pujinya. Woohyun makin terpesona pada Sunggyu, yang menunduk mendengar pujian dari Woohyun.

 

“oh yah, kalau kau tidak keberatan aku ingin tau dimana kau mengajar?” pipi Woohyun memerah. Oh . Mengapa ia kembali gugup. Berada didekat namja manis itu membuat jantungnya bekerja dengan ekstra, memompakan darahnya lebih cepat sehingga jantungnya berdenyut lebih cepat. Oh please Mr Nam kau hanya menanyakan dimana letak taman kanak-kanak tempat Sunggyu mengajar. Kau bukan mengajaknya untuk kencan. =_=

 

Awalnya Sunggyu agak ragu untuk memberi tahu namja tampan itu. Biar bagaimana pun Woohyun adalah sosok asing baginya. Tapi, begitu melihat raut wajah malu-malu Woohun membuatnya tersenyum simpul dan memberikan nama taman kanak-kanak tempatnya mengajar.

 

Woohyun tersenyum senang begitu mendengar namja manis itu memberikan alamat tempatnya mengajar. Huuffttt.. hatinya lega. Tadinya ia sangat malu bahkan untuk menghampiri namja itu. Namun, meskipun selalu salah tingkah karena namja manis itu, akhirnya ia tahu tempat namja itu mengajar.

“Ahh, sudah sore. Aku harus pulang” Sunggyu berdiri dari tempatnya duduk.

 

“Bagaimana dengan anak-anak tadi?” tanya Woohyun penasaran.

 

“Ohh itu. Mereka datang ke taman ini bersama orang tua mereka. Kebetulan ini akhir pekan.” Sunggyu mulai melangkahkan kakinya. Woohyun pun mengikuti langkah si manis itu.

 

Menapaki jalan setapak berdua. Mungkin orang lain akan beranggapan kalau mereka tengah kencandi taman. Oh, so romantic. Haha. Padahal keduanya baru saling mengenal kurang dari satu jam.

 

Keduanya terus berjalan meninggalkan taman. Woohyun masis setia berjalan di sisi Sunggyu. Sampai namja manis itu.

 

“Eh, kau tidak pulang?” tanyanya halus. Woohyun sedikit malu ditanya seperti itu. Sebenarnya ia bermaksud untuk mengantar namja manis itu pulang. Hitung-hitung agar ia tau dimana si manis itu tinggal. Wow, sambil menyelam minum air rupanya. Mr Nam lihatlah namja manis itu. Apa tidak terlintas dibenakmu kalau dia akan menganggapmu aneh jika kau memberi tahu maksud tersembunyimu itu?

 

“Nggg.. Aku ingin mengantarmu pulang” kembali, ia menggaruk tengkuknya. Apa ia salah tingkah lagi? Absolutely, YES. Hey, mereka baru 1 jam berkenalan and this guy sudah berani mengantarkannya pulang?

 

“Hari semakin gelap. Aku tidak ingin sesuatu terjadi padamu” greasy yet caring. Sunggyu tersenyum simpul. Tapi apartementku letaknya dekat dari sini. Si manis itu menunjuk letak gedung apartemen tempatnya bernaung.

 

“Aku ingin memastikan kau memasuki apartemenmu dengan selamat” Haha. Nam Greasy. Kau benar-benar punya sejuta alasan agar selalu bersama namja manis itu ehh. Mungkin untuk orang lain yang baru saja bertemu kau akan dianggap weirdo. Baru kenal tapi sudah sok dekat. Benar-benar typical Nam Woohyun.

 

Entah mengapa Sunggyu tidak keberatan dengan niat Woohyun yang akan mengantarnya pulang. ‘So Sweet’ itulah yang ia bisikkan di hatinya. Baru pertama kali  ada yang memperlakukannya semanis ini. Justru seorang ‘strager’lah yang memperlakukannya dengan begitu manis.

 

Diperjalanan, keduanya kembali berbincang-bincang. Hati Sunggyu begitu hangat. Oh, well. Sejujurnya sejak pertama kali menatap si tampan Nam Woohyun di taman tadi, hatinya mendadak merasa hangat. Selama ini dengan anak-anak kecil di sekitarnyalah hatinya merasa begitu hangat. Kali ini, ada seorang namja tampan yang begitu gugup mendekatinya. Ia tak mengira bisa membuat si tampan itu salah tingkah.

 

Tak terasa keduanya sudah sampai di depan pintu apartemen Sunggyu.

 

“Ini apartemenku” namja manis itu menunjuk pintunya. Ia merogoh saku celana jeansnya mencari kuncinya. Ia membuka pintu apartemennya.

 

“mmm, apa kau ingin singgah sejenak?” mata Woohyun terbelalak. Wow, ia tak menyangka akan mendapat tawaran itu. Secepat kilat ia menganggukkan kepalanya. Sunggyu tersenyum melihat kelakuan namja dihadapannya yang begitu excited.

 

Akhirnya, petang itu ia menikmati secangkir the hangat di apartemen minimalis milik si manis Kim Sunggyu. Setidaknya the hangat itu membuatnya rileks berada di dekat makhluk seindah Sunggyu. Semoga kedepannya mereka bisa lebih dekat dari ini. Woohyun dan Sunggyu saling melemparkan senyum manis. Setidaknya hari ini adalah awal dari sebuah hubungan yang baik untuk mereka kedepannya.

 

THE END

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
doyce228 #1
Chapter 1: aw hahahaaaaa sooo cute >///<
hikhik, Nam Grease and Kim Sweety XD
redvelvetrose #2
Chapter 1: Aaaaah, cute banget.. Woohyun salah tingkah gitu d depan Sunggyu, untung Sunggyu-ny baik nggak langsung curiga/marah pas tau d stalker-in, hehhe >.<
Makasih buat ceritany :)
Bluemusic_94
#3
Chapter 1: Oh well,dimana Woohyun yg slalu percaya diri!!LoL
Cute story you have
strawberrymilk_
#4
Chapter 1: Aigoooyaaaaa XDDDD

nice storyyy i hope i can read moreee xD

fighting!
LillacEmerald #5
This is an alright read I might be intersted in reading more