Cooking Cooking Time!!

Seoul Daehakgyo

 

Hari minggu adalah hari yang sudah pasti ditunggu-tunggu oleh sebagian besar orang di dunia. Apalagi hari minggu pagi yang cerah seperti ini, mentari bersinar cerah dan langit biru tertutup oleh awan – awan putih yang tampak seperti gumpalan kapas terkadang menutupi sinar sang mentari, membuat sinarnya tak terlalu menyilaukan. Tak ada mendung tak ada hujan. Pagi hari ini pun cuaca tak begitu panas, terasa sejuk dengan semilir angin musim semi yang sesekali bertiup, sungguh minggu pagi yang indah. Apalagi kalau hari minggu ini adalah waktunya libur, beristirahat dari segala kesibukan di hari – hari sebelumnya.

Berbagai macam kegiatan bisa dilakukan di hari cerah seperti ini, berolahraga jogging misalnya, bersih – bersih rumah, berjalan – jalan ke tempat wisata, atau hanya duduk dan bersantai menikmati waktu dengan keluarga di rumah.

Begitu pula yang terjadi di salah satu apartemen mewah di Seoul. Apartemen yang sengaja disewa dan di huni bersama oleh 6 mahasiswa Seoul National University ini tampak ramai karena hampir seluruh penghuninya tengah berada di ‘rumah’, kecuali Choi Siwon yang memilih untuk Jogging pagi hari ini, mungkin tak lama lagi ia akan segera kembali.

Terlihat kelima namja pintar ini tengah sibuk dengan urusannya masing – masing. Donghae menjadikan Shiro –ya, shiro, nama yang diambil dari tokoh anjing berwarna putih yang ada pada kartun Crayon Shinchan-, anak anjing ras Shiba Inu berwarna putih miliknya, sebagai alat peraga untuk berlatih. Kibum tengah membaca dengan tenang di meja makan, sesekali membenarkan letak kacamata perseginya. Hyukjae atau yang biasa dipanggil Eunhyuk dan Ryeowook tengah membicarakan tetangga sebelah yang katanya adalah istri simpanan salah satu pengusaha kaya dan gossip gossip terhangat lainnya –ya, bahkan lelaki tulen seperti mereka pun punya jiwa penggosip layaknya wanita-. Sementara bocah paling muda di apartemen itu tengah duduk terdiam di lantai dekat sofa, menatap kosong jendela di luar sana, satu hal di pikirannya. Ia bosan.

Hyungdeul aku bosaaan” rengeknya manja, kakinya ia hentak-hentakan ke lantai, menambah kesan manja dan betapa childish nya anak itu.

Hening..

tak ada sahutan apa – apa dari keempat hyungdeul-nya yang ada disana. Mereka menganggap angin lalu kata – kata bocah 17 tahun itu. Oh ayolah, di hari minggu cerah seperti ini siapa coba yang akan bosan? Banyak hal, oke diulangi, BANYAK hal yang bisa dikerjakan di hari seperti ini. Berlatih bersama Shiro seperti yang Donghae lakukan misalnya, membaca buku, olahraga, atau bahkan menggosip, yah meskipun hal itu sama kurang kerjaannya dengan apa yang Kyuhyun lakukan beberapa detik yang lalu –melamun-, tapi tetap saja banyak yang bisa dikerjakan.

Tapi tidak untuk bocah lelaki dengan rambut cokelat eboninya ini. Tidak ada yang bisa dikerjakannya sekarang. Bermain Starcraft? Ia baru saja bermain itu malam kemarin dan matanya saat ini lelah. Membaca buku? Hey, sudah dikatakan kalau matanya lelah saat ini, eh malah disuruh membaca buku. Berlatih bersama Shiro? Oh please dia ini bukan mahasiswa kedokteran hewan seperti hyung-nya itu. Ada yang bisa ia lakukan sebenarnya, jalan – jalan. Tapi yang benar saja. Seorang Cho Kyuhyun yang keren ini jalan – jalan sendirian? Apa Kata Dunia? Bisa – bisa Gunung Meletus, Tsunami melanda Jepang, Gempa terjadi di Indonesia, okay bagian ini sedikit berlebihan. Tapi sungguh, jalan – jalan sendirian tidak ada dalam kamus seorang Cho Kyuhyun, tampak menyedihkan dan kurang kerjaan menurutnya.

Merasa tak mendapat respon, ia kembali melanjutkan aktivitas melamunnya, namun kali ini disertai lemparan bola kelereng ke lantai, yang menimbulkan bunyi tuk tuk tuk menyebalkan.

PLETAK!

Karet penghapus cukup besar berwarna putih mengenai kepalanya dengan telak.

“Ouuuch!! Appoo!!” ia memberikan death glare terbaiknya pada sang pelaku tindak kekerasan yang tak lain dan tak bukan adalah namja  yang sebelumnya dengan tenang membaca buku di ruang makan.

“Berisik” satu kata  yang singkat, padat, jelas dan menusuk diberikan Kibum yang kini tengah memandang dirinya dengan tatapan tajam.

Mendapat tatapan setajam itu dari namja yang konon dipanggil ‘ice prince’ karena sikap dinginnya membuat nyali sang maknae langsung menciut seketika. Ia boleh jadi menyebalkan, ‘evil’, tapi jelas dia bukan tandingan Kibum.

“Ajak jalan-jalan Siwon hyung saja, dia pasti mau kalau kau ajak pergi apalagi diluar cerah” Eunhyuk menyahut menanggapi. Sementara Kyuhyun memutar matanya malas, kalau hyung nya yang satu itu sedang ada di apartemen juga dari tadi ia akan mengajaknya pergi jalan – jalan. Justru hal itulah yang berada di pikiran pertamanya saat dia merasa bosan.

“Ah!! Aku ada ide!” teriakan cukup keras Ryeowook membuat keempat orang lainnya di ruangan itu segera menoleh.

“Bagaimana kalau kita memasak?” tanyanya dengan semangat 45. Tak tahukah dia kalau keempat temannya itu sudah menatapnya dengan pandangan apakah-kau-sudah-gila. Hello? Siapa juga yang mau memasak di hari yang bisa digunakan untuk bersantai seperti ini? Mungkin akan masuk akal kalau mereka itu wanita, tapi mereka ini laki-laki, pria, namja, jantan, ganteng pula. Masa disuruh memasak?

Merasa tak mendapat respon dari keempat orang lainnya, ia kembali melanjutkan. “Dengar, bosan kan? Tidak ada kerjaan kan? Kita memasak bersama, pasti seru. Aku jamin, setelah itu kita bisa makan sambil nonton film atau apa gitu? Lagipula kalian belum pernah mencoba memasak kan?” ujarnya mencoba merayu keempat temannya.

Meskipun merasa kurang yakin, Donghae akhirnya angkat bicara “Aku rasa tidak ada salahnya untuk mencoba. Lumayan untuk mengisi waktu.”

“Satu suara dengan Hae” Eunhyuk mengacungkan lengannya keatas.

Melihat kedua temannya yang sudah setuju itu Kibum akhirnya menutup buku yang dibacanya sedari tadi, sambil membetulkan letak kacamatanya, ia berkata “Aku sih tidak masalah. Tidak buruk juga idenya, tapi..” ia tidak melanjutkan kata – katanya tapi menoleh menatap Kyuhyun. Ketiga temannya itu mengikuti arah pandangannya dan segera mengerti dengan jelas kata – kata yang tak terucap oleh Kibum. Seketika ketiganya  mendesah kecewa.

“Hey .. hey .. hey.. kenapa melihatku seperti itu?” Kyuhyun bertanya dengan nada polosnya. Oh andai ia sadar kalau bayangan dirinya memasak saja sudah membuat hyungdeul-nya takut.

“Kau itu Kyu, hanya bisa dua hal. Memakan makanan, atau merusak makanan”

Beruntung Siwon datang disaat yang tepat sebelum Kyuhyun menganiaya Eunhyuk karena kata – katanya.

 

***

 

Berdasarkan hasil keputusan bersama, dan kesepakatan tak tertulis untuk selalu menjaga Kyuhyun dan makanan yang dimasaknya, akhirnya keenam namja itu setuju untuk memasak dibawah pimpinan Ryeowook.

Siwon dan Kyuhyun yang akan pergi belanja, sementara keempat orang yang ada dirumah akan mempersiapkan ruang tengah dan balkon yang cukup luas agar bisa digunakan untuk menyiapkan bahan makanan. Sofa di dorong kepinggir, karpet digulung, barang pecah – belah disingkirkan untuk menghindari adanya kejadian tak terduga, mengingat mereka kini akan memasak.

“Wookie-ya, apa kau sudah menuliskan bahan apa saja yang harus mereka beli?” tanya Kibum disaat mereka telah menyelesaikan bagian mereka, tinggal menunggu Siwon dan Kyuhyun pulang membawa barang belanjaan.

“Sudah Kibumie, kau tenang saja”

Kibum melirik jam yang menempel di dinding, 09.00 am, sudah sejam Siwon dan Kyuhyun pergi tapi masih belum pulang juga. Firasatnya jadi tidak enak.

“Kau tulis berapa banyak mereka harus membeli barang – barang itu?” tanya Kibum lagi.

“Eh? Tidak” Ryeowook menatap Kibum dengan sedikit terkejut. “Uh, well.. seharusnya mereka bisa menentukan itu sendiri kan?” tanyanya sedikit ragu

 

***

 

Sepertinya firasat Kibum benar karena kini dua orang namja berwajah tampan tengah menatap horror lobak ditangan namja yang lebih muda.

Hyung,ini lobaknya kita beli satu, atau dua?” tanyanya sambil mengacungkan dua lobak berukuran sedang.

“Umm, berapa ya?” namja yang dipanggil hyung itu menggaruk bagian belakang kepalanya yang tidak gatal.

Mendengar jawaban tak membantu dari hyung favoritnya itu membuat Kyuhyun memilih untuk menggambar garis – garis imajiner pada lobak tersebut, membayangkan kini ia memotong – motong lobak menjadi potongan – potongan kecil.

Hyung, aku rasa satu lobak ini bisa jadi sekitar 20 potong. Kita ada berenam, kalau satu orang memakan paling tidak 4 atau 5 potong, berarti kita butuh 24 atau 30 potong yang berarti . . .” Kata – kata Kyuhyun terputus saat sebuah tangan besar membekap mulutnya.

Siwon mendesah pelan, yaampun dongsaeng nya yang satu ini. Ia mengerti ketertarikan Kyuhyun pada matematika yang sedikit berlebihan, tapi bukan berarti ia harus menggunakan, mempraktekkan matematika dimana – mana kan? Apalagi di pasar, didepan penjual lobak yang kini menatap heran Kyuhyun seolah – olah ia adalah alien yang berasal dari planet tak bernama diluar sana.

“Kita beli dua saja, kalau berlebih sisanya masih bisa disimpan wookie” ujarnya mengambil keputusan dan segera menarik Kyuhyun pergi setelah membayar kedua lobak itu.

 

***

 

Setelah satu jam setengah lamanya mereka menunggu, yang diisi Donghae, Eunhyuk dan Ryeowook dengan bermain kartu serta Kibum yang lagi – lagi membaca buku, akhirnya dua makhluk berwujud manusia yang ditunggu – tunggu itu tiba. Kyuhyun masuk terlebih dahulu  meninggalkan Siwon di belakangnya yang membawa hampir semua belanjaan keduanya. Agak kejam dan tega sebenarnya mengingat belanjaan itu cukup banyak.

Hyung . . . Hyung . . . Hyung . . .! Lihat apa yang aku dapat!!” Kyuhyun berlari bersemangat sambil mengacungkan kantong plastik hitam –satu satunya belanjaan- yang ia bawa.

Ia mengeluarkan isi dari kantong tersebut, membuat mata keempat hyung lainnya membesar seketika.

“Ikan. . Hehe. . hidup” Kyuhyun nyengir tanpa dosa. Tak sadar kalau hyungdeul nya yang lain merasa ingin menonjok cengiran polos tanpa dosa diwajahnya.

Ryeowook menepuk dahinya pelan melihat 3 ikan besar hidup yang dibawa Kyuhyun, ia memang menyuruh Siwon dan Kyuhyun membeli ikan tadi, tapi yang sudah mati, bukan yang hidup, agar mereka bisa meminta sekalian dibersihkan pada penjual ikan tersebut.

 

***

 

Keenam namja tampan itu kini tengah mengelilingi sebuah ember tidak terlalu besar dengan tiga ikan yang juga tidak terlalu besar di dalamnya yang sedang asik berenang – renang.

“Ada yang ingin mencoba mengambil ikannya?” tawar sang chef professional, Ryeowook, pada keempat temannya dan satu dongsaengnya.

“Aku, aku!” menjawab dengan nada kekanakan, Kyuhyun maju –dengan sok beraninya- ke depan ember tersebut.

“satu . . dua . . tiga . .” Ia mencelupkan tangannya ke dalam ember, dan langsung berteriak keras, yang mengagetkan kelima hyungnya, menjauhkan tangannya dari dalam ember dan meloncat – loncat geli.

“Ikannya licin, gerak – gerak, glunyur – glunyur” ucapnya sambil menatap horror ikan yang kini masih asik berenang – renang.

“Yaa! Pabbo!! Masa menangkap ikan saja kau tidak bisa?” Eunhyuk setengah berteriak sebelum akhirnya ia menarik Kyuhyun ke belakang, dan maju ke depan ember –dengan gaya sok beraninya-.

“Satu. . dua. . tiga. . Hap!” sedetik kemudian ia menunjukkan reaksi yang sama dengan sang maknae.

Pada akhirnya yang berani mengambil ikan tersebut hanya Siwon, Kibum dan Ryeowook sendiri, karena Donghae kini menatap ikan dengan horror setelah melihat reaksi kedua temannya.

“Setelah ini ikannya dibuat pingsan dahulu seperti ini.” Ryeowook memberi tahu keenam namja yang lainnya seraya memperagakan caranya, memukul kepala ikan tersebut dengan bagian pisau yang tumpul. Sekali pukul dan ikan itu diam seketika.

“Kyuhyun-ah ayo kau coba” Siwon menarik tangan Kyuhyun pelan, dan sedikit  mendorongnya ke depan ember.

“A-ani ani hyung tidak mau” Kyuhyun menggeleng-gelengkan kepalanya, ya ampun geli sekali kalau ia harus memegang ikan yang kini bergerak – gerak itu.

“Ayo, coba..” Siwon memberikan pisau pada Kyuhyun dan membuatnya berjongkok di hadapan ikan yang kini sedang menggelepar – gelepar karena tidak berada di dalam air. Kedua tangan besarnya memegang bahu Kyuhyun, menjaga agar bocah itu tidak lari kemana – mana.

“Ayo jangan takut, tinggal dipukul sekali dan masalah selesai” Ryeowook ikut mencoba membujuk dongsaeng yang satu itu.

Meskipun masih sedikit takut, ia mau tidak mau mengambil pisau yang disodorkan padanya oleh Kibum. Lagipula tak ada yang perlu ditakutkan bukan? Toh hyung favoritnya menjaga dibelakangnya kini.

Hana. . Dul  . . Set

Suara pisau yang membentur talenan dengan keras terdengar setelahnya. Kyuhyun membuka kedua mata yang tadi ditutupnya, dan ia sungguh terkejut saat menemukan sang ikan masih asik menggelepar – gelepar.

Hyung, kok ikannya masih hidup?” ia mendongak menatap Kibum dihadapannya.

“Yaiyalah Kyunie!! Gimana ikannya mau mati kalau pukulanmu tidak kena ikannya. Kau ini bagaimana sih” Ryeowook geleng – geleng kepala melihat kelakuan dongsaeng yang satu ini. Oh image seorang Kyuhyun akan hancur seketika jika berita ini menyebar di kampus.

“Lagipula kenapa kau menutup matamu sih? Hmm?” tanya Siwon heran.

“Habisnya . .”

Hening..

“Habisnya?” Kibum yang daritadi terdiam akhirnya bersuara.

“Habisnya ikannya melotot padaku. Kan jadi serem, jadi ga tega juga. Seolah – olah dia bilang padaku untuk tidak memukulnya” Kyuhyun mengatakan alasannya dengan suara pelan.

Sementara namja lain di ruangan itu sweat drop seketika setelah mendengar alasan dari sang maknae. Satu pikiran mereka saat itu, sepintar apapun dia, bocah tetap saja bocah.

Tapi ternyata tak hanya Kyuhyun yang berfikiran seperti itu, Donghae sang calon dokter hewan juga tidak tega. Tidak ber-prikehewanan katanya, alhasil dua ikan terakhir Kibum dan Eunhyuk lah yang membereskan.

Mereka berenam membagi tugas, Siwon, Kibum dan Ryeowook akan membersihkan ikan dan nanti merekalah yang memasak supnya, Kyuhyun mencuci sayur – sayuran, Eunhyuk memasak nasi dan membantu Donghae membuat telur gulung dan sayuran tumis.

Eunhyuk baru memasukkan beras ke-dalam rice  cooker, masih harus menunggu beberapa saat sampai nasi siap dimakan. Ia memilih menghampiri Kyuhyun yang baru memulai mencuci sayuran. Dan oh astaga, ia menatap horror sayuran ditangan Kyuhyun seraya berteriak keras.

“Kyuhyun-ah!!! Kenapa kau mencuci sayuran dengan sabun cuci piring??”

Membuat yang lain segera melotot kaget dan berlari menghampiri Kyuhyun sekedar untuk menjitak bocah itu. Kecuali Donghae dan Kibum, Donghae karena masih sibuk dengan telurnya dan Kibum merasa percuma menjitak kepala Kyuhyun. Bocah itu tidak akan jadi ‘pintar’ setelah kepalanya kena jitak. Yang ada malah Kyuhyun akan semakin bodoh jika dijitak beramai- ramai seperti itu.

“Eh? Habis kan biar bersih” Kyuhyun mengerucutkan bibirnya sebal. Akan terlihat lucu sebenarnya kalau saja ia tidak melakukan hal itu setelah mencuci sayur dengan sabun yang justru membuat hyungdeul-nya menjitak kepalanya sekali lagi.

Benar kata Eunhyuk sebelumnya, kalau berhadapan dengan makanan, Kyuhyun hanya bisa dua hal. Memakannya, atau menghancurkannya.

 

***

Setelah hampir dua jam lebih berkutat dengan berbagai bahan makanan akhirnya makanan yang mereka masak selesai juga. Bertepatan dengan waktunya untuk makan siang. Sebelum makan, mereka memilih untuk membersihkan ruangan lebih dahulu dari sisa – sisa kekacauan saat memasak sebelumnya. Kyuhyun yang paling rajin membereskan kali ini, merasa tidak begitu berguna selama acara memasak bersama tadi. Karena setelah insiden pencucian sayur dengan sabun itu, kelima hyungdeul nya melarang Kyuhyun untuk membantu tanpa diawasi. Alhasil kerjaannya dari tadi hanya mengaduk – ngaduk sup, memotong telur gulung kecil – kecil, dan mencuci peralatan yang sudah digunakan.

Kyuhyun menyiapkan mangkuk, piring, sumpit dan makanan yang tadi sudah dimasak di atas meja. Sementara hyungdeul-nya yang lain langsung mengambil tempat duduk. Dengan telaten namja paling muda itu mengambilkan nasi dan lauk untuk kelima hyung-nya.

Itadakimasu!!” ucap keenam namja itu serempak.

“Woah hyung!! Daebak!! Enak sekali, telur gulung dan sayur tumisnya juga enak sekali Hae hyung” Kyuhyun tersenyum lebar setelah mencicipi masakan mereka, membuat kelima orang lainnya tertawa kecil –ya, kelimanya termasuk Kibum- .

“Meskipun sudah dicuci dengan sabun tetap enak kok Hae rasanya.” Ujar Kibum yang biasa diam, meledek sang maknae.

“Ya! Hyuuung!! Jangan diungkit lagi, aku kan tidak sengaja.” Kyuhyun memanyunkan bibirnya lucu, membuat lagi – lagi kelima orang di meja itu tertawa. Siwon mengacak sedikit rambut cokelat eboninya sementara Donghae mencubit pipinya gemas.

Ah memasak ternyata cukup menyenangkan juga, mungkin acara ini bisa menjadi salah satu pilihan untuk menghabiskan waktu mereka di hari minggu seperti ini.

 



 

a/n: Ah annyeong readers! Akhirnya bisa bikin Oneshot juga. Jujur saya sedikit ngerasa ada perbedaan di cara penulisan sama cerita sebel umnya? Keliatan ga? 

Ah akhirnya selesai juga. Hehe, ini baru ide pertama, ide selanjutnya belum ada.

Sekian dari saya, semoga bisa sedikit menghibur. Kritik dan saran sangat diterima, demi author dan cerita yang lebih baik.

Ppyong!! ^^

 

 

 

 

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
ningekaputri #1
Chapter 1: wajhhhh,,cerita na menarik. Sgt menarik. Jd bnr2 ngebayangn tingkah mereka. Lucu na wkwkwk. Gaya penulisn na smkn tratur n bagus, jd enak d baca^^
Maekyu #2
Chapter 1: Bikin senyum terus waktu bacanya~
suka bgt kalo karakter kyu polos kaya gitu udah gitu didukung dengan penulisan yg enak dibacanya. . Hebatt deh pokoknya. . Ditunggu karya yg lainnya yah!
aninsj13 #3
Chapter 1: Lucu, lanjutin lagi dong, please.. m(_ _)m
ann_babo #4
Chapter 1: sweet :)
Suka :)
FitriMY #5
Chapter 1: Keren banget ceritanya, haha lucu.....
pjs-ckh-lhj
#6
Chapter 1: can i keep kyuhyun for myself ? hahahahahahahaha *run away*
hkddream
#7
crta yg mnrik ku rsa... :-D!!!update soon,,ok!!
FitriMY #8
Lanjuuuut.....