Chapter 2

Impeccable

***

 

POV: Kyuhyun

 

Suara alarm membangunkanku. Aku menggeliat pelan, lalu merubah posisiku menyamping. Aku harap ini bukan mimpi, dan saat aku membuka mataku lagi bukan penjara tanpa  jeruji lagi lah yang aku lihat.

Aku membuka kedua mataku dan hampir saja memekik kaget saat melihat sosok yang aku sebut sebagai ‘sang penyelamat’ berada pada jarak yang sedekat ini denganku.  Penyelamat? Ya, Siwon adalah penyelamatku. Kalau tidak ada dia, mungkin sekarang aku sedang luntang-lantung tidak jelas di luar saja.

Seulas senyuman kecil terukir dibibirku. Jantungku berdegup sangat cepat melihatnya dengan jarak sedekat ini. Tampan. Itulah kesan pertama yang aku dapatkan saat melihat wajahnya.

Tanpa sadar jemariku menggapai wajahnya, hanya beberapa saat karena aku takut dia terbangun karenaku. Tidak bisa dipungkiri kalau aku tertarik pada lelaki ini.  Tapi apa boleh buat, dia tidak mungkin menyukai orang sepertiku. Terlebih dengan statusku yang tidak jelas seperti ini.

Aku memutuskan untuk bangkit dan melakukan yang seharusnya aku lakukan sebagai balasan atas kebaikan Siwon padaku. Menyiapkan sarapan pagi, dan merapikan rumah yang cukup berantakan ini.

 

***

 

Donghae berjalan menuju meja komputernya dengan segelas kopi. Ia duduk lalu kembali melanjutkan pekerjaannya yang ia sudah ia kerjakan semalaman ini,  -tanpa tidur sama sekali.

Inilah kebiasaannya. Jika ia sudah tertarik dengan satu hal, ia pasti akan mencari tau seluk beluk tentang hal itu sampai ia tau semuanya. Lalu apa yang sedang ia lakukan? Tentu saja mencari tau target baru yang ia berikan pada Siwon. Tan Hangeng.

Entah apa yang membuat Donghae merasa kalau target kali ini sangat menarik baginya. Terlebih karena latar belakang Hangeng yang bisa dibilang… Yah, sangat unik.

Kedua obsidian Donghae terus menatap layar komputernya dengan serius, tangan kanannya memegang mouse dengan lincah. Sesekali Ia menyesap kopi yang baru ia  buat barusan.

Matanya membelalak kaget. Tenggorokannya terasa tercekat saat melihat seseorang yang terasa familiar baginya. Sosok yang baru ia lihat kemarin bersama Siwon.

Cho Guixian.

Donghae bergumam pelan. –terus menyebut nama itu berkali kali. dan kini  ia yakin, Cho Guixian adalah Cho Kyuhyun. seorang lelaki yang ditemukan Siwon kemarin.

Donghae menelan ludahnya pelan, Siwon harus tau tentang hal ini. –ia bergegas mengambil ponselnya dan menelpon sahabatnya itu. tapi Siwon tidak mengangkat panggilannya. Ia sudah mencoba beberapa kali, tetapi tetap tidak ada jawaban dari sahabatnya tersebut.

Donghae hanya menghela napasnya, -lalu kembali berkutat dengan komputernya. Meng-copy semua data yang ia dapatkan untuk diperlihatkan pada Siwon nanti.

 

***

POV: Kyuhyun

 

Aku tersenyum puas saat sudah menyelesaikan semuanya. –Aku sedang menata sarapan pagi dimeja makan saatku lihat dia keluar dari kamar masih setengah sadar. Dalam hati ingin sekali aku tertawa melihat ekspresinya yang lucu seperti itu.

“Eoh? Apa yang sedang kau lakukan?”. Tanyanya sambil mengusap tengkuknya. –sesekali menguap.

Aku tersenyum “Sarapan pagi untukmu”. Balasku

Dia hanya mengangguk paham lalu duduk, begitupun denganku yang duduk dihadapanya. Dia mengambil sendok, dan mulai memakan sarapan yang aku buat. sedangkan aku? Hanya menatapnya,,, -ingin tau respon yang ia berikan terhadap masakanku.

Tapi dia malah menatapku balik dengan tatapan heran. “Waeyo? Kenapa kau tidak makan?”. Aku hanya menggeleng pelan lalu langsung memakan sarapanku tanpa sepatah katapun.

Dalam hatiku terbesit sedikit rasa kecewa, ternyata dia tidak merespon apa apa. Mungkin masakanku biasa saja baginya, dan aku yakin pasti dia sudah sering memakan makanan yang lebih enak dan mahal daripada ini.

“Masakanmu sangat enak, Aku tidak menyangka kau bisa memasak seenak ini”.

Aku hampir saja tersedak mendengarnya. Wajahku memanas, aku tidak tau kenapa. Tapi rasanya senang sekali mendengar pujian  darinya. Aku hanya menundukkan kepalaku, -pura pura menyibukkan diri dengan sarapan pagiku.

Dia menggapai pipi kananku, -membuatku diam membeku menatapnya. –dia mencondongkan tubuhnya, mengambil sebutir nasi disudut bibirku. aku hanya menelan ludahku pelan, -menatapnya.

“Kau seperti anak kecil saja, haha”. Ucapnya lalu kembali melanjutkan makannya. –membuat wajahku untuk kedua kali terasa sangat panas karenanya. Aku tidak tau apa wajahku memerah atau tidak, satu yang pasti aku jadi salah tingkah setelahnya.

“Seperti janjiku kemarin, Hari ini aku akan mengajakmu berbelanja pakaian. Kau segeralah bersihkan dirimu, Aku sudah menyiapkan baju untukmu dikamar”.

Aku hanya mengangguk paham, -belum berani menatapnya lagi.

 

***

 

Jika orang bertanya bagian mana yang paling bahagia selama hidupmu? Aku akan menjawab saat ini. bersama Siwon.. Meski kami baru kenal, tapi rasanya aku sangat nyaman berada didekatnya, dia selalu memperlakukanku dengan baik.

“Siwon-shi, aku rasa ini sudah cuku[“. Ucapku tidak enak

“’Benarkah? Tapi menurutmu ini masih kurang”. Balasnya. –kedua matanya mengedarkan pandangannya kesekeliling tempat itu. seulas senyuman terukir dibibirnya, dia menarik tanganku.

“Kita beli pakaian di situ”. Tunjuknya

Aku hanya diam, -berusaha mengimbangi langkahnya.

Bagiku ini terlalu berlebihan. Aku pikir dia akan membelikanku pakaian murah, jadi aku tidak perlu merasa tidak enak seperti ini jika dia membelikanku banyak pakaian.. nyatanya? Dia membawaku ke sebuah mall ternama di Korea. Dan membelikanku pakaian yang terbilang cukup mahal.

“Kau pilih lagi  pakaian yang menurutmu cocok”. Ucapnya sambil melihat lihat beberapa pakaian yang berjejer didekatnya. Aku hanya menggelengkan kepalaku pelan. Aku tidak mau di cap sebagai orang yang hanya memanfaatkan harta Siwon.

“Waeyo?”.

“Aku rasa ini sudah cukup, Siwon-shi”

Siwon hanya tersenyum,-dia memegang kedua bahuku dari belakang dan mendorongnya perlahan. Dia menyuruhku duduk disebuah kursi kecil yang memang terdapat di toko itu.

“Kalau begitu biarkan aku yang memilihkan pakaian untukmu, Kau tunggu disini”

“Ne?”. aku hanya membelalakkan mataku. Ternyata dia tetap memaksa membelikanku pakaian lebih banyak lagi. seulas senyuman terpampang dibibirku. Aku terus menatapnya yang terlihat sibuk memilihkan pakaian untukku.

Andai dia tau siapa aku yang sebenarnya.

Andai dia tau latar belakangku seperti apa.

Apa dia masih tetap bersikap baik seperti ini padaku?

Entahlah, biarkan waktu yang menjawabnya.

Siwon datang dengan membawa setumpuk pakaian yang dibawa oleh salah seorang pelayang toko baju ternama ini. “Nah, sekarang kau coba baju ini satu per satu”. Ucapnya

Aku hanya mengangga kaget, -melihat setumpuk baju yang dia bawakan untukku. Apalagi aku harus mencoba baju ini satu per satu? Dengan malas aku bangkit dan berjalan menuju kamar ganti.

 

***

 

“Hari ini pasti sangat melelahkan bagimu ne?”.

Aku hanya mengangguk pelan sambil terus meminum milkshake coklatku. Kini kami sedang berada di sebuah café, -masih didalam mall itu. ini benar benar menguras tenagaku, hampir seharian berkeliling hanya untuk mencari pakaian yang cocok untukku.

Tapi anehnya Siwon masih terlihat bersemangat, bahkan senyumannya tidak lepas sedikitpun dari bibirnya. Mungkin lelaki itu sedang berada dalam  mood yang baik saat ini.

“Kau mau  pesan apa lagi?”. tawarnya.

Aku hanya menggeleng pelan, -masih menikmati milkshake milikku.

Dia mencondongkan tubuhnya kedepan, -menopang wajahnya dengan sebelah tangannya. dia menatapku lekat, membuatku untuk kesekian kalinya menjadi salah tingkah.

“Aku ingin mengenalmu lebih dalam lagi, Kyu. Kau bukan berasal dari—“. Ucapan Siwon terhenti. Ponselnya bergetar. Sebuah panggilan masuk, dia segera mengangkatnya.

“Donghae-ah”.

“…..”

“haha, mian. Aku sedang sibuk, ada apa memangnya eoh?”

“…..”

Aku  sedikit bernapas lega saat telpon itu sedikit mengalihkan pertanyaan Siwon barusan. Jujur, aku bingung harus mengatakan apa padanya, jika dia kembali melanjutkan pertanyaannya barusan setelah menerima telpon dari temannya tersebut.

“Aku juga sedang berada sini, kau dimana? Aku di Lachata café”.

Siwon mengedarkan pandangannya, -dia melambaikan tangannya saat melihat sosok Donghae yang juga tengah mencarinya. Donghae tersenyum, lelaki itu berjalan kearah kami. Sekilas aku melihat lelaki itu, menatapku dengan menarik satu sudut dibibirnya, -membentuk seringaian kecil.

Aku hanya mengernyitkan dahiku, dan berusaha bersikap biasa saja. –kembali berkutat pada milkshake dihadapanku. “Kenapa kau ada disini eoh?”. Tanya Donghae

Siwon hanya membalasnya dengan isyarat tubuh, -menujuk beberapa kantong besar yang berisi beberapa pakaianku. Kulihat Donghae hanya mengangguk pelan. Keduanya terlibat beberapa percakapan yang tidak aku mengerti, dan aku tidak peduli sama sekali sebenarnya.

Aku lebih memilih menikmati minumanku sembari mengedarkan pandanganku pada sekeliling tempat ini. tempat yang jarang sekali aku kunjungi. Oh, tentu saja. Setiap harinya selama hidupku, aku selalu mendekam didalam rumah yang aku sebut penjara tanpa jeruji tersebut.

 

***

 

Kami sedang dalam perjalanan pulang menuju rumah. Aku yang merasa sangat lelah, memutuskan untuk bersandar pada jok mobil dan memejamkan mataku. Tidak berniat sama sekali untuk tidur, hanya sekedar memejamkan makaku sejenak.

Selama perjalanan aku hanya seperti itu, hingga akhirnya kurasakan mobil berhenti. Sepertinya sudah tiba dirumah. Tapi aku belum membuka mataku, aku ingin lihat apa yang akan dilakukan Siwon padaku.

Selama beberapa saat aku tidak merasakan apa apa, bahkan tidak ada suara sama sekali dari dia. Aku berpikir apa, Siwon sudah masuk duluan ke rumah dan membiarkanku yang sedang pura pura tidur ini sendirian didalam mobil.

Aku menghitung mundur dalam hati dari 1 sampai 10. Tepat di angka 9, aku merasakan sentuhan lembut dibibirku. Wajahku memanas, aku tidak tau harus bertindak seperti apa.

Apa aku harus bangun dan membiarkannya melepaskan sentuhan lembut ini? atau aku tetap pura pura tertidur dan menikmati sentuhan dibibirku.

Ya, Siwon mencium bibirku. Hanya sekedar mencium, tidak mengulumnya sama sekali. Dan ini pertama kalinya dalam seumur hidupku aku merasakan sentuhan lembut seperti ini. Biasanya, ‘mereka’ yang menjadikanku slave-nya selalu memperlakukanku kasar.

Beberapa detik kemudian sentuha itu hilang, dan Siwon mengguncang pelan bahuku.

“Kyu-ah, kita sudah sampai”.

Aku pura pura menggeliat pelan, dan membuka mataku perlahan. –mengusap kedua mataku. Seperti benar benar baru bangun tidur, dan tidak tau apa apa.

“Kita sudah sampai”. Ucapnya lagi sambil menepuk pelan kepalaku dan keluar dari mobil.

Wajahku bersemu merah setelahnya, aku menundukkan kepalaku beberapa detik lalu keluar dari mobil itu dengan ekspresi biasa.. ingin sekali rasanya aku berteriak, Aku sangat senang hari ini.

 

***

 

Aku baru saja keluar dari kamar mandi saat melihatnya memakai jaket dan terlihat tergesa gesa.

“Kau mau kemana, Siwon-shi?”. Tanyaku

Dia menoleh padaku. “Eoh, aku ada urusan dengan Donghae. Sepertinya aku akan pulang malam, kau tidur duluan saja ne?”. ucapnya lalu keluar dari kamar ini. sedangkan aku hanya terdiam menatap kepergiannya.

Aku  menghempaskan tubuhku pada ranjang. –menatap langit langit kamar tersebut.

Baru dua hari aku disini, bersamanya. Rasanya sangat menyenangkan. Bagaimana jika aku dan dia terus seperti ini. sampai pada akhirnya aku dan dia saling menyukai. Menikah. Dan hidup bahagia.

Aku tertawa saat menyadari fantasiku yang mulai berlebihan.

Itu semua tidak mungkin terjadi. Aku pun tidak boleh terlalu lama berada terus disini. Aku yakin pasti anak buah tuan tan sedang mencari keberadaanku sekarang. Dan jika mereka tau aku ada disini, pasti mereka akan memperlakukan sesuatu pada Siwon. Dan aku tidak mau itu terjadi.

Aku baru ingat satu hal. Tasku. Benda satu satunya yang aku bawa saat pergi. Aku segera bangkit dari tidurku dan mulai mencari tas tersebut. pasti Siwon menyimpannya disuatu tempat. Dan bodohnya, kenapa aku baru ingat sekarang? Saat Siwon baru saja pergi keluar.

Aku sudah mencarinya diruang tengah, kamar ini, bahkan sampai ruang baca pun tidak menemukan tas itu. aku melirik sebuah ruangan yang belum aku masuki untuk mencari tasku. Ruang kerja Siwon. Sebelumnya dia memang melarangku untuk masuk keruangan itu. toh sekarang dia sedang tidak ada dirumah, aku bisa masuk diam diam ke ruangan itu.

Aku memutar pelan knop pintu tersebut, kebetulan memang tidak terkunci. Aku masuk dan menatap sekitar ruangan itu.  tidak ada yang aneh, sama seperti ruang kerja pada umumnya.

Banyak berkas berkas, dan beberapa map yang tergeletak di meja kerja tersebut. Aku mendekatinya. Di dinding tertempel banyak foto orang berbeda setiap fotonya dengan tanda silang merah. Aku mengernyitkan dahiku, apa maksudnya dengan ini?

Ada sebuah foto yang belum ditandai silang, dan aku membelalakkan mataku. Berharap ini hanya halusinasiku. –aku menyipitkan mataku, berusaha memperjelas penglihatanku.

Dan aku yakin aku tidak salah sama sekali. Itu adalah foto Tan Hangeng.

Beberapa spekulasi mulai muncul dipikiranku. Tentang siapa Siwon sebenarnya dan hubungannya dengan Tan Hangeng. Apa Siwon adalah anak buah Tan Hangeng? Dan inilah alasan kenapa dia bersikap sangat baik terhadapku.

Aku mencengkram rambutku, -memejamkan mataku. Berusaha menerima semua ini. rasanya Siwon bukan orang jahat. Dia terlihat benar benar tulus. Tapi setelah apa yang aku lihat. Spekulasi itu pun berubah. Terlebih aku melihat beberapa lembar kertas yang menjelaskan siapa Tan Hangeng sebenarnya.

 

***

 

“Jadi, Apa yang kau ketahui tentang Kyuhyun?”. Tanya Siwon.

Donghae menyerahkan beberapa lembar kertas padanya. Siwon hanya mengernyitkan dahinya, lalu mulai membaca kertas tersebut dengan serius. Beberapa saat kemudian, ia membelalakkan matanya. Terkejut. Ia benar benar menyangka kalau Kyuhyun ternyata seorang slave-.

“data ini sangat akurat. Aku tidak mungkin salah sedikitpun” Jelas Donghae.

Siwon tidak merespon. Ia hanya terdiam. masih berusaha memahami ini semua.

“Dan kita bisa menggunakan dia untuk mempermudah misimu membunuh Tan Hangeng”

 

***

 

TBC

 

Bagaimana dengan chapter ini? Ah, Maaf kalau banyak typosnya. Soalnya FF ini gak melalui proses editing dulu. Males ==v  serius, Aku butuh feedback buat masukan + semangat. Jangan jadi silent readers please :”) Thanks~

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Nurh4fiz4h
#1
Chapter 2: Next chapter please.....
Bagus bangettt.....
BabyBugsy
#2
Chapter 2: woaahhh kyuhyun jdi seorang slave ternyata selama ini ? Kasihan banget kyuhyun :(((( jangan sampai siwon dan kyuhyun salah paham dengan latar belakang hidup mereka. Kyuhyun harus dilindungi.
BabyBugsy
#3
Chapter 1: jadi selama ini kyu dikurung sama hangeng? Trus melarikan diri dan bertemu siwon sampai tinggal dirumah siwon. Hmmm kasihan kyuhyun. Berharap siwon akan melindunginya dari hangeng. Kalau perlu berhasil membunuh hangeng dimisinya kali ini . Fighting !!!
Nurul_H #4
Chapter 2: kyu kalo tau siwon pengen ngebunuh hanggeng, bisa loncat2 kegirangan dia....
uwiekyuwie #5
Chapter 2: Waaahhhh..... next chapter pleaseeee.....
I love it
wonkyuhae #6
Chapter 2: kyu di chap ini lucu banget ,,,
Semoga aja kyu gak berpikir macem2 dan tetep tinggal bareng siwon ,,,

Semangat author , ditunggu next chap :)
evenoer #7
Chapter 2: aigooo...(tepok jidat)
slave ???babykyunnie kasihannya dirimu....
klo kyu tahu siwon pembunuh bayaran yg mo ngebunuh hangeng pasti seneng dia....
Siwonkyu #8
Chapter 2: Kyu jngan kbur dlu ya,,siwon bkan orng jahat... makin penasaran,,lanjut!! :)
diananda #9
Chapter 2: wahhhh,,,Kyu salah paham nih ama Siwon,,
truss Siwon, sudah tahu identitas Kyu,,
hmmm,, apa yg akan terjadi nntnya??

lanjutt ^^
kkyu32 #10
Chapter 2: Astaga.. Kyuhyun kyknya bakal salah paham. Siwon jg :" smoga baik" aja deh hubungan wonkyu.. Dilanjut asap ya thor kalo bisa :)