WITHOUT WORDS // PART 5

WITHOUT WORDS

Author : Ayu a.k.a Ayumi a.k.a Jung Ki Hyun

Title : Without words

Genre : romance, sad, comedy (maybe)

Duration : 1 – 6 part

Rating: General

Cast : Yook Sungjae (btob)

           Lee Minhyuk (btob)

           Jung Ki Hyun

Other cast : (?)

 

Summary :

Anak baru yang mendapatkan beasiswa di sekolah elit bisa meluluhkan hati 2 pria tampan yang terkenal dan kaya di sekolah itu. Apa yang terjadi? Mengapa mereka bisa menjalin hubungan?

 

Happy reading~~~~

======******=======

Previous:

“gantilah pakaianmu di dalam mobilku” Minhyuk memberikan satu setel pakaian hangat dan keluar mobil.

Setelah aku mengganti pakaianku, aku tak punya fikiran jelek pada Minhyuk. Dan aku keluar dari mobil.

“kajja” Minhyuk Menggandeng tanganku.

“eodisseo?” tanyaku menghentikan perjalanan.

“diamlah, kau akan tahu nanti”.

-----------------------------------------------------------------------------------------

Sesampai di tempat tujuan aku sangat terkejut dan hampir pingsan. Sangat banyak orang membawa balon yang banyak dan membawa spanduk “SARANGHAE JUNG KI HYUN”.

“eoh?” hanya kata itu yang keluar dari mulutku. Aku tak bisa mengatakan apapun. Lalu minhyuk melihat ke arahku dan mengatakan


“will you be my girlfriend Mrs. Jung Ki Hyun?” kata Minhyuk.

Aku tak tahu harus berbuat dan mengatakan apa. Aku sangat bingung. Dan semua orang menyuruhku untuk menerima Minhyuk dan mengatakan dia menyiapkan semua ini selama 3 hari.

“apa yang kau lakukan oppa?” aku tidak menjawabnya.

“jawab aku, aku mencintaimu Kihyun” perjelas Minhyuk.

Tak terasa aku sudah berlinang air mata karena terharu melihat pengorbanan Minhyuk untukku.

“oppa, kau tampan, kau kaya, kau pintar, kau sempurna. Tapi mengapa kau memilihku? Aku tak pantas untukmu”.

“ani, aku tak seperti yang kau pikirkan. Aku tak sempurna”.

“wae? Sudah jelas oppa, kau mempunyai segalanya”.

“aku tak akan sempurna tanpa dirimu”.

Aku terdiam sejenak dan terus memandangi wajah Minhyuk dengan berlinang air mata.

“dengarkan ini baik-baik karena aku tidak akan mengulanginya lagi. Nadeo saranghaeyo oppa”. Jawabku menerimanya.

Minhyuk tersenyum gembira dan memberi tahu semua orang kalau aku menerimanya menjadi namjachinguku. Dia memelukku dengan erat.

“gomawoyo chagiya”.

“chagiya? Kau memanggilku chagiya?”.

“ne, wae? Kau tak suka? Arraseo, aku tak akan memanggilmu chagi”jawab Minhyuk dengan kesal.

“a..aniya, gwaenchana oppa”

“kajja, kita besenang  senang di sekitar sini” ajak Minhyuk.

“emm!” jawabku menganggukkan kepala.

Setelah bermain main di taman wisata itu kamipun memutuskan untuk makan siang. Selang beberapa menit aku meminta izin ke toilet.

“oppa, aku ingin ke toilet” kataku.

“ne, aku menunggumu di sini” jawabnya.

Ketika aku bejalan ke toilet, sesorang menabrakku sangat keras. Emosiku saat itu sedang buruk.

“hyaa!!!! Dimana matamu eohh? Apa kau tak melihat ada orang disini?” kataku sangat marah.

“kau yang tak melihatku, seharusnya aku yang memarahimu!” kata pemuda itu.

“kau yang......

Setelah aku melihat wajah pemuda itu ternyata dia adalah Sungjae si pemuda menyebalkan.

“eoh? Neo??? Kau lagi?!” kataku dengan suara sedikit keras.

“neo? Aigoo, kau menguntitku? Eohh??”.

“ha? Siapa yang menguntitmu? Dasar bodoh! Aku kesini dengan Min....

“kau kesini dengan Minhyuk? Dimana dia?”.

“a..ani...

Diapun meninggalkanku dan mencari minhyuk.

--------------

 

Aku langsung menuju meja Minhyuk dan melihat mereka berdua sedang berbicara sesuatu.

“Oppa, aku pulang dulu, sepertinya aku kurang enak badan!” kataku sambil mengambil tas.

“eoh? Kau sakit? Kajja aku antarkan kau pulang, Sungjae-ah, aku mengantarkan Kihyun sebentar ne?” kata Minhyuk.

“hyung-ah.. sepertinya seseorang tertanggu karena kedatanganku, lebih baik aku pergi ne?” Sungjae lalu berdiri dan hampir pergi.

“andwae! Jangan pergi, kami tak terganggu karena  kedatanganmu” ucap Minhyuk

Lalu mereka berdua melihat ke arahku.dan menunggu jawabanku.

“eothokkae Chagi?” tanya Minhyuk padaku.

Belum menjawab pertanyaan Minhyuk , Sungjae tiba – tiba memotong pembicaraanku dengan Minhyuk.

“eoh? Hyung-ah, kau memanggil gadis itu chagiya??” Sungjae sangat terkejut dengan hal itu.

“masalah ini, aku bisa jelaskan Sungjae-ah” kata Minhyuk.

“tapi, wae hyung? Mengapa kau menjadi  namjachingu gadis ini?” timpal Sungjae dengan melihat dingin ke arahku.

“aku bisa jelaskan”.

Karena Minhyuk dan Sungjae adalah teman baik sejak kecil, Sungjae telah menganggap Minhyuk adalah kakak nya, dan mereka juga mempunyai janji jika salah satu dari mereka mempunyai yeojachingu, mereka harus memberi tahu satu sama lain. Sungjae sangat marah karena Minhyuk tak memberi tahu Sungjae, dan tidak menyangka Minhyuk menjadi namjachinguku.

“hyaa!!! Apa yg telah kau lakukan pada hyungku sehingga dia jatuh cinta padamu huh? Kau sangat tak pantas dengannya! Kau tak selevel kami, kau hanya gadis miskin yang tak bisa apa - apa” kata Sungjae dengan perkataan yang menyakitkan.

“Hyung-ah, Hajima! Jangan berkata seperti itu. Kau keterlaluan!!!”

Aku langsung melarikan diri untuk naik Bus dan meninggalkan mereka berdua. Di dalam bus aku menangis mengingat perkataan yang di lontarkan oleh Sungjae. Aku tak menyangka, Sungjae seperti itu padaku. Walaupun aku juga membencinya tetapi aku tak pernah mengatakan hal tak menyenangkan padanya.

*text message*

“dapatkan kita bertemu?” ini aku Minhyuk.

Dia mengirim pesan berulang – ulang tetapi tak aku hiraukan. Sampai 1 minggu aku tak keluar rumah dan tidak menghiraukan pesan atau telpon dari Minhyuk. Itu terlalu sakit untuk di ingat.

TING TONG

Seseorang membunyikan bel rumaku. Aku buka pintu ternyata adalah Minhyuk. Kebetulan orang tuaku sedang keluar kota.

“jebal, dengarkan aku” kata Minhyuk memelas.

Tak ku hiraukan apa yang Minhyuk katakan, aku langsung menutup pintu, tetapi gagal karena di tahan oleh Minhyuk.
“Kihyun-ah, Jebal” kata Minhyuk dengan mata berkaca – kaca.

Aku terdiam dan menundukkan kepalaku. Lalu Minhyuk mengangkat daguku, aku melihat Minhyuk menangis, dan tak lama kemudian dia mencium bibirku.

“jebal, tetaplah bersamaku. Aku kesepian, aku sakit tanpamu” pinta Minhyuk.

“ta..tapi oppa”.

“jangan hiraukan Sungjae, dia memang masih labil, pikirannya seperti anak kecil” jelas Minhyuk.

Aku hanya menganggukkan kepalaku, lalu Minhyuk memelukku dengan erat dan tak ingin melepasnya.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet