Chapter 1

The Great Jung Yunho - Indonesian
Please Subscribe to read the full chapter

Tittle      :  The Great Jung Yunho

Author  :  yoojiyool

Pairing  :  yunjae

Length  :  1 / 3 + Epilogue

Genre   :  drama, romance

Rating   :   PG13

 

~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*

 

CHAPTER 1

 

                Jung Yunho adalah pengusaha sukses yang mewarisi semua kecerdasan kakeknya. Semua warisan peninggalan keluarga besar Jung jatuh ke tangan Yunho. Ditambah dengan penampilan di atas rata-rata, lengkap sudah kehidupannya. Banyak orang yang iri dengan gaya hidupnya. Naik mobil mewah setiap hari, bisa membeli apa saja dengan kartu kredit unlimited-nya dan semua hal yang hanya bisa dibayangkan oleh orang-orang biasa, bisa dilakukan Yunho dalam sekejab. Yup, orang-orang menjulukinya “The Great Jung Yunho”.

            Iyakah?

            Penjelasan di atas adalah pandangan menurut orang lain. Hmm, bagaimana kalau kita lihat dari sudut pandang Yunho sendiri? Bangun pagi langsung berangkat kantor, kadang lupa untuk sarapan. Tiba di kantor langsung diserbu oleh Kim Junsu, sekretarisnya dengan tumpukan pekerjaan dan jadwal yang akan menyita seluruh waktunya hari itu. Entah itu rapat, menandatangani kontrak dan file pekerjaan lainnya, melakukan call conference dan harus berbicara dengan banyak bahasa setiap harinya (Yunho menguasai bahasa Inggris, Jepang, Jerman dan Mandarin), makan siang dengan waktu terbatas dan terakhir jika itu belum juga menghapus pendapat orang-orang tentang “kemewahan” itu, Yunho sama sekali tidak punya waktu untuk liburan. Fiuhhh, Yunho memang “The Great Jung Yunho” dalam arti lain.

“Yunho ah, malam ini kamu harus menghadiri acara release film yang disponsori oleh perusahaan. Tapi sebelumnya kita harus datang ke lokasi proyek yang ada di Pusan. Helikopter siap setengah jam lagi. Lalu ini adalah file untuk kamu pelajari. Ini dari sebuah perusahaan yang ingin merger dengan perusahaan kita. Dan yang ini,”

“Junsu ah, kepalaku pusing.” Sahut Yunho sebelum Junsu sempat menyelesaikan laporan jadwal Yunho hari itu.

“Aku mengerti, Yunho ah. Aku juga tidak tahu harus bagaimana walaupun aku sudah berusaha untuk tidak terlalu memadatkan jadwalmu. Tapi kelihatannya tidak ada yang bisa aku lakukan.” Terdengar suara Junsu yang  kecewa dan merasa bersalah karena tidak bisa membantu sahabatnya untuk mendapatkan sedikit waktu beristirahat.

“Tidak, Junsu ah. Ini bukan salahmu. Itu sudah kewajibanmu sebagai sekretaris untuk mengatur jadwalku. Apa yang bisa aku lakukan tanpamu? Terima kasih.” Ucap Yunho dengan senyum yang berusaha meyakinkan Junsu agar menghilangkan perasaan bersalahnya.

“Atau begini saja, kita bisa menyerahkan tugas untuk ke Pusan pada Yoochun. Dia bisa menggantikanmu.”

“Tidak bisa. Yoochun sudah punya beban pikiran yang lain dan lusa dia harus terbang ke London untuk pertemuan bisnis.”

“Bagaimana kalau kita minta tolong Changmin saja? Dia sedang tidak melakukan apapun setelah proyek yang ditanganinya selesai. Sekarang dia hanya makan saja di kantor dan bilang ‘aku butuh banyak asupan gula’ dengan tampang bodohnya di depanku kemarin.” Saran Junsu. Dan terlihat sekali dia ingin membuat Yunho menyetujuinya. Junsu sangat ingin boss sekaligus sahabatnya ini istirahat.

“Ohya Changmin bilang begitu? Sekarang aku tahu siapa yang mengambil cake dari kulkas apartemenku. Dia menginap semalam.” Ucap Yunho dengan senyumnya yang bisa dibilang letih.

“Oh ayolah Yunho ah, setuju dengan saranku. Changmin mengambil cake-mu!”

“Hahahahaha. Terima kasih Junsu tapi tidak kali ini. Aku yang akan datang. Changmin bisa mendapat balasannya nanti. Akan ku kosongkan kulkasku sebelum dia datang.” Ucap Yunho dan ditanggapi Junsu dengan memanyunkan bibirnya. Dan Yunho melihat ekspresi lucu sahabatnya itu.

“Hey, setidaknya aku bisa tidur di helikopter.”

 

~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*

 

            Seminggu kemudian. 10.30 p.m.

            “Hyung!” Panggil Changmin yang berlari untuk mengejar Yunho yang sudah masuk dalam lift. Yunho menekan tombol agar pintu lift tidak langsung menutup dan menunggu adik satu-satunya itu masuk. “Thanks, hyung.” Sahut Changmin setelah masuk dalam lift.

“Oh, halo Su hyung!” Ucap Changmin setelah melihat Junsu yang berdiri di belakang Yunho. Dan dibalas dengan anggukan oleh Junsu.

“Datang terlambat, Min?” Tanya Yunho dengan suara datar.

“Maaf, hyung. Semalam aku mempelajari proposal dan tidur larut malam.”

“Jangan sampai sakit.” Balas Yunho sambil menepuk pundak Changmin.

“Aku tidak apa-apa. Darimana?”

“Kami baru saja dari pabrik. Para buruh di sana melakukan demo.” Kali ini Junsu yang menjawab.

“Ohya? Kenapa?” Changmin terkejut dengan berita itu.

“Itulah yang sedang kita selidiki lebih dalam. Sepertinya ada orang nakal yang ingin mengambil keuntungan.” Jawab Junsu lagi.

“Lalu sekarang bagaimana?”

“Itu yang kita tidak tahu sekarang ini. Tapi Yunho sudah mengirim orang untuk menyelidiki akar masalah yang terjadi. Mungkin besok bisa kita ketahui hasilnya. Hal seperti ini yang membuat pekerjaan bertambah banyak dan memusingkan.” Junsu terlihat sekali kesal dengan apa yang terjadi pagi ini.

“Junsu, walau bagaimana pun, mereka adalah ujung tombak kita. Aku memang menyesali ini terjadi tapi pasti ada sesuatu yang terjadi sehingga membuat buruh kita melakukan demo. Semoga saja Donghae bisa mengetahui apa yang terjadi secepatnya.” Ucap Yunho seperti memberi keyakinan pada Junsu dan Changmin. Pria tampan itu merasa ada sesuatu yang tidak pada tempatnya dan dia sangat tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi pada para pekerjanya entah itu yang bekerja di kantor atau pun di pabrik. Sesuai dengan permintaan mendiang kakek Jung, Yunho harus bisa membuat perusahaan itu selalu berdiri kokoh dan selalu siap sedia solusi jika ada badai menerpa.

“Hyung, aku akan melakukan apapun untuk membantu. Bilang saja apa yang bisa ku lakukan.” Ucap Changmin meyakinkan dengan pandangan mata serius pada kakak laki-lakinya itu.

“Hahahahahaha. Aneh sekali melihat wajahmu sekarang, Min ah! Tapi terima kasih. Jika aku butuh bantuan, kamu akan ku kabari. Tapi sebelum itu…”

“Sebelum itu?”

“Tolong isi kembali kulkasku sampai penuh!”

“Hyung!”

 

~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*

 

            Dua jam kemudian.

            Yunho duduk di kursi kulitnya yang besar di depan meja kerjanya. Kepalanya tertunduk lesu dengan bertopang pada kedua tangannya. Berkali-kali dia menghembuskan napas berat dan berusaha untuk berpikir jernih. Dan tidak ada hal lain yang dia lakukan kecuali menghela napas lagi dan lagi.

Yunho pov

            Aku tidak bisa berpikir jernih. Otakku lelah. Aku tahu ini konsekuensi yang harus ku hadapi setelah menerima jabatan ini. Aku yang sudah mengambil keputusan ini jadi aku yang harus menghadapi risikonya. Haraboji, tolong doakan aku dari atas sana. Aku akan melakukan semua yang terbaik dari diriku.

End of pov

            Tapi pikiran Yunho kembali lagi pada kejadian yang terjadi tadi pagi. Dimana dia harus segera meninggalkan tempat tidur queen size nya dan langsung meluncur menuju pintu dengan Junsu yang sudah menunggu di lobby apartemennya dan mengabari tentang demo yang dilakukan oleh buruh-buruh pabrik perusahaan mereka.

Flashback

            Yunho langsung berlari menghampiri Junsu di lobby. Tanpa basa-basi Junsu langsung mengabari situasi terakhir yang terjadi. Setelah masuk dalam mobil, Yunho langsung diserbu dengan laporan-laporan tentang situasi pabrik saat itu.

“Sejak kapan demo ini berlangsung?” Tanya Yunho.

“Sepertinya para buruh sudah melakukan demo sejak kemarin.” Jawab Junsu dengan cepat.

“Lalu kenapa baru sekarang aku tahu?!”

“Maafkan aku. Aku juga tidak tahu, Yunho ah. Donghae juga mengabariku pagi ini dan aku langsung mengabarimu. Sepertinya supervisor pabrik tidak ingin berita tentang demo ini terdengar sampai pusat dan dengan sengaja tidak ingin mengabari kita.”

“Apa?! Alasan bodoh apa itu?” Yunho terlihat sekali tidak menahan emosinya.

“Aku ingin semua laporan yang terperinci tentang hal ini secepatnya. SECEPATNYA!”

“Baik.” Jawab Junsu sigap.

            Akhirnya mereka berdua tiba di lokasi tepat para buruh berdemo. Lokasinya adalah di depan pintu gerbang pabrik sehingga Yunho dan Junsu harus lewat gerbang belakang untuk masuk ke dalam. Di dalam mereka langsung bertemu dengan Donghae, teman Yunho yang bekerja sebagai informan di perusahaannya.

“Yunho ah!”

“Bagaimana keadaan di luar sana sekarang?” Tanya Yunho begitu melihat Donghae.

“Parah. Mereka sama sekali tidak mau tenang dan memaksa ingin bertemu denganmu.”

“Lalu kenapa aku baru mengetahui hal ini sekarang?!”

“Maafkan aku, Yunho ah. Untuk saat ini aku belum tahu apa yang dilakukan supervisor pabrik. Aku sangat curiga padanya.”

“Dimana dia sekarang?”

“Hilang. Dia sama sekali tidak menampakkan batang hidungnya sejak sebulan yang lalu. Di dalam catatan, dia sedang cuti.”

“Apa?! Gila!”

“Yunho ah, sepertinya di depan sana ada sesuatu yang terjadi.” Ucap Junsu sambil memegang lengan Yunho.

            Yunho yang menyadari ada kegaduhan yang terjadi dari luar, berjalan menuju jendela terdekat dan mengintip lewat kacanya. Di sana terlihat beberapa ratus buruh yang

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
wuzimeii #1
Chapter 4: happy ending
^^
anara17 #2
Chapter 4: yeah, Kim Hero Jaejoong is Your's Jung U-Know Yunho.
Hideki
#3
Chapter 3: Sweeeet...!!
doyce228 #4
Chapter 4: aww so sweeeeeeettttttttttt!!!!!!!!!! >//////<
still, there are words that I can't understand. what are the meaning of--
a) mesum
b) kulkas
c) kakek
d) galak
e) kencan

hehe, maaf ya kerana tidak bisa faham maksud-2 tersebut. jika bisa, tolong terangkan. mungkin lebih mudah jika those words (ONLY) are to be translated to English ^~^

maaf menyusahkan kamu, author /(T^T)\
ReitaSama
#5
Chapter 4: eng ver n ind ver
dua.duax daebak >.<

4 my thumbs up to u author-sshi
yunjaemania
#6
Chapter 4: Waaaaahhhh romantis banget!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Walau ga ada changmin, I love this epilogue :)

Waaaaaaa...



Mau baca yg inggrisnya juga ahhhh....

Makasih ya author dah bikin cerita ini!
yunjaemania
#7
Chapter 3: Wah!!! WAH!!! WAH!!! Yunjae mau ngapain tuh???!!!


Aih... Changmin lucu banget!!! Aku suka semua prolognya changmin. Lutunaaaaa

Udah lama bgt ga baca gic yunjae yg alurnya aman kyk gini tp bikin senyum2 sendiri :)
yunjaemania
#8
Chapter 2: Kulkasmu surgaku!!! Oh channgminn ku suka gadis cantik dan berdada besar. Jijaaaayyy, wkkk...


Aduh, ini proses pdkt yunjae imut bgt yak!!!
yunjaemania
#9
Chapter 1: Awwww...what a good story!!! Kyaaa.. Belum pernah baca fic pake bhs indonesia yg penulisannya sebagus ini.

Aku bakal baca sampe tamat. Umm, scene jj ngajak yh mkn siang cute abiiiiiiis!
tokiyo
#10
Chapter 4: hi hi hi aku juga udah baca lama banget.....tapi tetep suka.....he he he ada kemungkinan untuk dilanjutkan???? sequel please..... :)