Story of La'VioStar

New Girl Group Of SM Entertainment - La'VioStar (라퍼스타)

 

 

Di suatu ruangan terlihat dua belas orang gadis cantik sedang berlatih dance, yap itu adalah para member La’VioStar. Mereka baru saja selesai berlatih dan berniat untuk istirahat sebentar.

“Shina-ya, kau mau kemana?”Tanya Hana ketika melihat Shina berjalan keluar dari ruang latihan.

“Mencari udara sebentar.”Jawabnya singkat dan berjalan keluar. Hana hanya geleng-geleng kepala melihatnya.

Shina keluar dari ruang latihan dan bermaksud mencari tempat yang kiranya bisa membuatnya sedikit bersantai tanpa keramaian. Ia terus berjalan dan tujuannya adalah atap. Ia pikir itu adalah satu-satunya tempat yang paling nyaman untuknya bersantai. Setelah sampai di atap, ia menutup pintu yang mengakses jalan ke atap agar tidak ada yang mengganggunya. Shina pun berbaring di sebuah bangku panjang, lalu mengeluarkan ponselnya dan memasang headset ditelinganya, ia kemudian mem-play lagu dari groupnya LVS yaitu Natural and Simple. Ia memejamkan matanya  sebentar, dan mulai larut dalam lagunya.

‘Buagh…’ Tiba-tiba suara seseorang yang jatuh seiring dengan terbukanya pintu atap. Orang itu meringis kesakitan.

“Awh…”Ringisnya. Orang tersebut pun bangun dan merapikan pakaiannya yang berantakan akibat ulahnya yang terjatuh tadi. Matanya tiba-tiba tertuju kepada Shina yang masih asik mendengarkan musik.

‘Dia… Shina-ya kan?’Pikir orang itu di dalam hati. Orang itu berjalan mendekati Shina, dan tersenyum lembut.

“Annyeonghaseyo Shina-ya.”Sapa orang itu ramah, tetapi ia tahu bahwa Shina memakai headset pasti tidak akan mendengarnya.

“Annyeonghaseyo.”Jawab Shina. Orang itu terlonjak kaget ketika mendengar Shina menjawabnya. Shina lalu melepas headsetnya dan bangun untuk melihat siapa orang yang mengganggu ketenangannya.

“Waeyo Chanyeol-ssi?”Tanya Shina dingin.

“Ah.. Gwaenchana, maaf jika aku menganggumu.”Ujar orang yang dipanggil Chanyeol itu  seraya menggaruk kepala belakangnya yang tidak gatal, tak lupa cengiran khasnya.

“Oh, Baiklah.”Ucap Shina, ia bersiap untuk meninggalkan atap.

“Eh? Shina-ya kau mau kemana?”Tanya Chanyeol. Shina menghentikan langkahnya tetapi tidak membalikkan badannya.

“Pergi.”Jawabnya singkat.

“Lalu aku dengan siapa disini?”Tanya Chanyeol sedikit manja.

“Kau kemari juga sendiri, jadi untuk apa ditemani.”Jawab Shina tak peduli. Chanyeol tiba-tiba melesat ke depan Shina dan menutup pintu atap, tak lupa ia menguncinya.

“Hei! Apa yang kau lakukan?!”Shina menatap Chanyeol sinis.

“Kau tidak akan kemana-mana Shina-ssi, Hahaha…”Ucap Chanyeol seraya tertawa puas.

“Cih.”Shina mendecih, sedangkan Chanyeol hanya cengengesan tidak jelas. Shina pun membalikkan badan dan dan berjalan menuju bangku tersebut diikuti oleh Chanyeol.

“Mengapa kau ada disini Shina-ya?”Tanya Chanyeol membuka percakapan.

“Bukan urusanmu.”Jawab Shina singkat.

“Pasti kau membolos latihan, kan?”Chanyeol tak menggubris jawaban Shina.

“Sudah kubilang itu bukan urusanmu.”Jawab Shina dingin.

“Aku sudah tahu itu, aku juga membolos latihan, hahaha…”Chanyeol tetap berceloteh. Shina memutar bola matanya bosan.

“Berisik.”Gumam Shina.

“Kau tahu, saat ada kolaborasi LVEXO aku berharap masuk kedalamnya.”Ujar Chanyeol tersenyum miris.

“Wae?”Shina tampaknya mulai tertarik dengan percakapan ini karena melihat perubahan ekspresi dari Chanyeol.

“Karena… dengan begitu aku lebih merasa berguna bagi EXO atau penggemar kami.”Jawab Chanyeol.

“Mintalah pada Sooman-ssi.”Ucap Shina.

“Hahaha… kau bercanda, aku tidak mungkin melakukannya. Tugas kita disini hanya menjalankan apa yang ia perintahkan tanpa pembatahan.”Ujar Chanyeol tertawa garing. Shina hanya menatap Chanyeol dalam diam. Ia tidak mengeluarkan sepatah kata pun untuk membalas ucapan Chanyeol.

“Lalu.. kau sendiri tidak ingin masuk ke dalam sub-group LVEXO?”Tanya Chanyeol.

“Tidak tertarik.”Balas Shina.

“Untuk ukuran seorang wanita kau memang sangat dingin Shina-ya, hahaha…”Chanyeol tertawa lepas setelah mengucapkan hal tersebut. Shina menaikan sebelah alisnya bingung.

“Apa yang lucu?”Tanya Shina sinis.

“Hahaha… tidak hanya saja aku belum pernah bertemu dengan yeoja sedingin es sepertimu, You so unique.”Jawab Chanyeol mencoba meredakan tawanya.

“Weird.”Gumam Shina.

“Mwo?”Tanya Chanyeol bingung.

“Forget it.”Jawab Shina.

“Aku suka itu.”Tiba-tiba Chanyeol berkata demikian. ‘Deg..’ Jantung Shina berdetak tak beraturan mendengar ucapan Chanyeol.

“K-kau… Apa sebenarnya mau mu?”Shina mencoba mengatur detak jantungnya.

“Aku? Aku tidak menginginkan apapun.”Jawab Chanyeol disertai cengiran khasnya.

“Berhenti mengangguku, cih.”Ujar Shina.

“Seperti permintaanmu… aku akan terus menganggumu.”Ucap Chanyeol masih dengan cengirannya.

“Cih, sungguh memuakan!”Bentak Shina.

“Ternyata kau bisa menunjukan ekspresi marah juga, ku pikir kau hanya bisa berekspresi datar, hahaha…”Ujar Chanyeol disertai tawanya. Shina menarik nafas panjang untuk menghilangkan emosinya. Shina pun berdiri dan berjalan mendekati pintu atap, ternyata kunci atap telah ada ditangannya. Ia mengambilnya saat Chanyeol asik tertawa. Chanyeol yang menyadari Shina akan pergi, tetap menghalanginya.

“Kau mau kemana?”Tanya Chanyeol. Shina tak menjawab, ia justru tetap berjalan melewati Chanyeol dengan tatapan ‘Jangan halangi aku atau kau mati!’ Chanyeol yang merasakan deathglare dari Shina pun mengurungkan niatnya untuk menghalangi si CoolGirl itu.

“Shina-ya… CoolGirl… sungguh menarik, aku akan terus mengganggumu.”Gumam Chanyeol ketika Shina sudah hilang dari pandangannya.

                                                                                                              ***

Latihan untuk LVS telah usai. Semua member akan segera kembali ke dorm, tetapi tidak dengan Ryuna. Sang adik kembar dari Hyena ini memilih untuk pergi ke sebuah taman tak jauh dari tempat latihan LVS. Ia duduk di sebuah bangku taman dan menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya. Rambutnya menari-nari di udara mengikuti hembusan angin. Ia menutup matanya namun tiba-tiba air mata menetes dari pelupuk matanya yang tertutup.

“Again?”Tanyanya entah pada siapa, mungkin kepada dirinya sendiri.

“Selalu seperti ini.”Gumamnya. Ia menarik nafas panjang dan menghembuskannya.

“Tidak seharusnya aku seperti ini, kan?”Tanyanya pada dirinya sendiri.

“Seperti apa?”Tiba-tiba suara seseorang mengejutkan Ryuna. Ia refleks membuka matanya. Sedikit buram akibat tertutup air matanya.

“Nuguseyo?”Tanya Ryuna kepada orang tersebut.

“Aku Taemin, maknae SHINee. Kau tidak mengenalku?”Tanya Taemin seraya duduk di sebelah Ryuna.

“Ah… Taemin-oppa, Mianhae… tadi pandanganku sedikit kabur karena air mata.”Ucap Ryuna menunduk.

“Untuk apa kau menangis?”Tanya Taemin memperhatikan Ryuna.

“Aniyo, aku tidak apa-apa.”Jawab Ryuna mengangkat wajahnya dan tersenyum sedikit di paksakan.

“Aku benci orang yang tersenyum palsu, kau tahu?”Pertanyaan sekaligus pernyataan meluncur indah dari bibir Taemin. Ryuna kembali menunduk.

“Mianhae.”Ujar Ryuna menggigit bibir bawahnya.

Taemin hanya memperhatikan Ryuna tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Ryuna yang sedikit risih karena diperhatikan seperti itu pun akhirnya mengangkat wajahnya, alhasil mata mereka berdua pun bertemu. Dengan cepat Ryuna mengalihkan pandanganya.

“Aku menunggu.”Ucap Taemin tiba-tiba.

“Eh? Mwo?”Tanya Ryuna bingung dengan maksud ucapan Taemin.

“Kau belum menjawabnya tadi, mengapa kau menangis?”Tanya Taemin mengulang pertanyaannya. Ryuna terlihat bingung menjawab pertanyaan Taemin. Dia memang sangat butuh teman saat ini, tetapi apa Taemin dapat ia percaya?.

“Umm… aku sudah bilang aku tidak apa-apa.”Jawab Ryuna.

“Lalu untuk apa kau buang air matamu untuk sesuatu yang sia-sia?”Tanya Taemin penuh selidik.

“Itu…”Ryuna menghentikan kalimatnya. Ia terlihat berpikir apa kiranya yang harus ia katakan.

“Apa?”Tanya Taemin lagi, kali ini Ryuna tidak bisa menjawabnya, dia hanya diam seribu bahasa.

“Jika kau memang mempunyai masalah, berbagilah dengan orang lain. Mungkin memang belum tentu orang tersebut dapat membantumu tetapi paling tidak kau sudah lega dengan membaginya dengan orang lain dan tidak menyimpannya sendiri.”Ujar Taemin mengacak rambut Ryuna.

“Ya!! Oppa-ya… apa yang kau lakukan?!”Ryuna mem’pout’kan bibirnya.

“Hahaha… jika kau tidak ingin bercerita denganku, carilah teman yang sekiranya bersedia mendengarkan ceritamu, tetapi pastikan dia dengan senang hati melakukannya.”Ucap Taemin bersiap meninggalkan Ryuna. Tiba-tiba Ryuna menarik lengan baju Taemin untuk menahannya pergi.

“Aku… hanya sedikit sedih.”Ucap Ryuna menggigit bibir bawahnya. Taemin tersenyum dan kembali duduk dibangku.

“Apa yang membuatmu sedih?”Tanya Taemin. Ryuna menarik nafas berat.

“Kakakku.”Jawab Ryuna pelan tetapi masih bisa ditangkap dengan baik oleh telinga Taemin.

“Kakakmu? Maksudmu Hyena-ya?”Tanya Taemin memastikan, Ryuna hanya mengangguk.

“Ada apa dengannya hingga membuatmu sedih?”Tanya Taemin lagi. Ryuna kembali meneteskan air matanya.

“Itu… sebenarnya aku hanya… cem-cemburu kepadanya.”Jawab Ryuna.

“Cemburu?”Tanya Taemin bingung.

“Ne, aku dan dia sama. Kami kembar. Tetapi… nasib ku tak pernah lebih baik darinya.”Jelas Ryuna. Air matanya semakin deras membasahi pipi putihnya.

“Ceritakan semuanya padaku.”Ucap Taemin seraya mengelus puncak kepala Ryuna.

“Sejak kami dilahirkan, aku dan dia ditakdirkan sebagai anak kembar. Kami sama. Selalu diperlakukan sama. Tetapi… saat menginjak usia remaja.. aku merasa bahwa kami sama rupa tapi tak akan pernah sama dalam hal yang lainnya.”Ucap Ryuna.

“Saat audisi SM aku hampir ditolak tetapi mereka berubah pikiran ketika melihat Hyena, akhirnya aku dan Hyena diterima menjadi Trainee. Lalu ketika pemilihan face of the group, tadinya yang terpilih hanya Hyena, tetapi akhirnya aku pun juga terpilih karena kami kembar. Aku merasa seperti cadangan dari Hyena.”Lanjut Ryuna dengan air matanya.

“Mengapa berpikir demikian?”Tanya Taemin.

“Aku tahu, tak seharusnya aku berpikir begitu… tetapi terlalu sakit untukku. Aku mencoba melawan perasaan cemburu itu, tetapi tetap sulit untukku. Dari segi skill pun aku sebenarnya jauh dibawah Hyena. Dia hampir sempurna menurutku, dia bisa melakukan apapun yang tak bisa aku lakukan.”Ucap Ryuna.

“Yang terakhir adalah saat tadi pemilihan member untuk sub-group. Sooman-ssi lebih memilih Hyena, bahkan ia masuk kedalam dua sub-group sekaligus. Sedangkan aku? Mungkin hanya dianggap cadangannya saja.”Ujar Ryuna sedih.

Taemin menatap iba Ryuna. Ia memang tidak tahu bagaimana perasaan Ryuna yang cemburu terhadap Hyena, tetapi ia dapat melihat raut kesedihan yang mendalam di wajah dan mata Ryuna.

“Bahkan orang tua kami selalu membanggakan Hyena dikarenakan ia jauh lebih pintar di sekolah dibanding aku. Ia selalu mendapat ranking 1, sedangkan aku? Hanya bertahan dibawahnya.”Lanjut Ryuna tersenyum miris.

“Jika aku bisa memilih, aku ingin terlahir kembali sebagai Ryuna yang tak memiliki kembaran, jika pun aku memang ditakdirkan mempunyai kembaran… aku berharap ia tidak seperti Hyena.”Ujar Ryuna seraya menangis sejadi-jadinya. Taemin menunggu Ryuna hingga ia berhenti menangis. Beberapa menit kemudian air matanya berhenti, walaupun masih sesegukan.

“Kau sudah mulai tenang?”Tanya Taemin, Ryuna mengangguk.

“Kau tahu.. setiap orang mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing. Walaupun kalian kembar, bukan berarti sifat, kelakuan, bahkan takdir kalian akan sama. Kalian mempunyai jalan hidup masing-masing. Jika kau berpikir dengan cemburu padanya kau akan mendapatkan apa yang ia punya, kau salah besar. Yang harus kau lakukan adalah berusaha, aku yakin Hyena-ya juga sebenarnya berusaha sebaik mungkin untuk membanggakan kau dan keluargamu.”Ujar Taemin panjang lebar.

“Dan satu lagi, kau berharap dilahirkan kembali dengan kembaran yang tidak seperti Hyena-ya? Dan kau berharap kau lah yang seperti Hyena-ya? Bukankah itu sama saja kau membalikkan keadaaan, coba kau bayangkan kau adalah Hyena-ya dan tahu bahwa sekarang kembarannya sedang membicarakannya dan berharap ia musnah dari bumi. Sakit bukan?”Tanya Taemin. Ryuna hanya diam seribu bahasa mendengar pertanyaan bertubi-tubi dari Taemin.

“Jika kau adalah Hyena-ya, berarti yang ada disini bercerita denganku adalah Hyena-ya bukan kau. Jadi apa yang akan kau rasakan jika mengetahui kembaranmu bercerita seperti ini padaku?”Tanya Taemin. Ryuna masih diam.

“Sakit.”Ucap Ryuna pelan seraya memegang dadanya. Ia merasakan sakit teramat sangat ketika membayangkannya. Ia merasa sangat berdosa mengatakan hal itu, mengatakan bahwa ia ingin seorang kembaran yang tidak seperti Hyena. Itu… memang sangat menyakitkan. Ryuna sadar, ia seolah menentang takdirnya sebagai kembaran dari Hyena.

“Itulah yang mungkin Hyena-ya rasakan saat ia tahu kau seolah menolaknya dan menginginkannya musnah dari bumi.”Ujar Taemin.

“Aku tak pernah menginginkannya musnah!”Bantah Ryuna, air mata kembali mengalir dari matanya.

“Kau berharap dilahirkan kembali dengan kembaran yang tidak seperti Hyena… apa itu bukan sebuah penolakan takdir dan keinginan untuk menghilangkan Hyena-ya?”Tanya Taemin lagi. Ryuna kembali terdiam, hanya air mata yang mengiringinya.

“Aku tidak menyalahkanmu karena rasa cemburu itu adalah suatu kewajaran bagi setiap manusia, tetapi yang aku tidak suka adalah saat kau mengatakan ingin lahir kembali itu. Setiap manusia tak ada yang sempurna, kau tahu. Kau pasti memiliki hal yang tak dimiliki Hyena-ya. Percayalah suatu saat kau akan menemukannya.”Ucap Taemin seraya tersenyum tulus. Ryuna menghambur ke pelukan Taemin. Memeluknya erat dan menangis sejadi-jadinya.

“Gamsahamnida Oppa-ya!”Ujar Ryuna.

Taemin tersenyum lembut. “Aku tak melakukan apapun Ryuna-ya.”Jawab Taemin.

“Kau melakukan hal yang luar biasa Oppa-ya. Jeongmal Gamsahamnida.”Ucap Ryuna lagi.

“Sudahlah, lebih baik kau sekarang kembali ke dorm dan meminta maaf kepada kembaranmu itu, tak perlu kau jelaskan yang terjadi padanya, hanya cukup meminta maaf.”Ujar Taemin seraya melepas pelukannya. Ryuna mengangguk dan langsung berdiri. Ia pun berlari kembali ke dorm LVS untuk menemui Hyena.

“Sekali lagi terima kasih Taemin-oppa!”Teriak Ryuna seraya melambaikan tangan. Taemin hanya tersenyum menanggapinya.

                                                            ***

Beberapa menit kemudia Ryuna telah sampai di dorm LVS. Tanpa menghiraukan pertanyaan dari member yang lain, ia langsung berlari menuju tempat Hyena biasa menghabiskan waktu luangnya, yaitu ruang musik.

“Hyena-ya…”Panggil Ryuna dan sontak membuat Hyena menengok kearah Ryuna. Hyena yang sedang bermain piano itu kaget mendengar panggilan Ryuna dengan nada tinggi itu.

“Waeyo Ryuna-ya?”Tanya Hyena bingung. Tapi tiba-tiba Ryuna memeluk Hyena dengan air matanya.

“Mainhae…”Ucap Ryuna yang tambah membuat Hyena bingung.

“For what?”Tanya Hyena masih bingung.

“For all my mistakes.”Jawab Ryuna seraya melepaskan pelukannya dan menatap Hyena.

“Kau tidak berbuat apapun yang salah, Ryuna-ya.”Ujar Hyena tersenyum lembut.

“Ani… aku telah banyak melukai perasaanmu.. jeongmal mianhae.”Ucap Ryuna menundukkan kepalanya.

“Eh? Kapan kau melakukannya? Aku tidak merasa seperti itu.”Tanya Hyena.

“Kau mau memaafkanku?”Tanya Ryuna tak menjawab pertanyaan Hyena.

Walaupun masih tampak bingung, tapi akhirnya Hyena menjawab “Aku tidak tahu apa kesalahanmu, tetapi sebagai saudaramu tak perlu kau meminta aku akan selalu memaafkanmu, seberapa besar pun kesalahan yang kau perbuat bahkan jika itu sampai melukai hatiku, aku akan tetap memaafkanmu dan menghapus luka tersebut.”Jawab Hyena tersenyum tulus.

Jawaban Hyena justru membuat air mata Ryuna menetes dengan deras. “Gomawoyo Eonni-ya, aku senang mempunyai eonni sepertimu… aku sangat bersyukur.”Ucap Ryuna kembali memeluk Hyena.

“Aku pun senang mempunyai kembaran sepertimu, aku sangat menyayangimu.”Ucap Hyena.

“Nado eonni-ya.”Ujar Ryuna tersenyum lembut.

“Suatu saat akan kuceritakan yang sebenarnya, saat aku siap.”Lanjut Ryuna.

“I’m always wait until you ready, Ryuna-ya.”Ujar Hyena.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
DionnaJanae16 #1
this should be in English
k4ryss4 #2
Chapter 34: Uh.. this is a fanfiction! can't you guys get it?
Shaaa11 #3
Chapter 14: Is SM entertainment really having a new girl group or you just created them?
whitepink
#4
Chapter 7: false . Im a SM Trainee and our group name is E-mage . We'll debut 1 year forward .
Khun_Toria
#5
Chapter 3: The story seems nice but icant even understand a single word O.o
Hyuk_Suju19
#6
Can I know is this true or you just create them?