Blue

My Heart Flutters (Indonesian Ver.)

 

Hyesung memasuki dormnya tanpa berkata apa-apa. Ia terduduk dia sofa dengan tatapan kosong. Hyuna mendekati Hyesung kemudian bertanya.

 

“kau kenapa?”

 

                Hyesung hanya menggeleng. Hyuna kemudian duduk di sebelah Hyesung dan memperhatikan wajahnya.

 

“sepertinya kau ada masalah?”

 

                Kemudian, Hyesung tiba-tiba menatap Hyuna dalam-dalam.

 

“eonni! Bagaimana kau tahu kalau seorang pria benar-benar menyukaimu, saat ia sedang menyatakan cinta?”

 

                Hyuna menaikkan satu alisnya kaget karena apa yang ditanyakan Hyesung. Kemudian ia pun balik bertanya.

 

“kenapa kau tiba-tiba bertanya hal ini?”

“tidak, tidak apa2! Jawab saja!”

“apa seorang pria menyatakaan cinta padamu?”

 

                DEG. Hyesung terpaku dengan pernyataan Hyuna. Ia terdiam dan mencoba untuk bersikap santai.

 

“tidak.. jj—jawab saja eonni!”

“baiklah, aku mengerti”

 

                Hyuna kemudian menatap Hyesung dalam dalam sambil berucap.

 

“hemm.. ia menggenggam tanganmu, menatapmu dalam namun tatapannya berbeda, tatapan penuh makna. Kemudian suaranya sedikit berubah, menjadi lebih pria”

 

                Hyesung tersentak dan teringat kejadian itu. Benar-benar sama! Kemudian Hyesung menggeleng.

 

“tidak! Bagaimana kalau imagenya sudah terkenal bahwa ia suka memainkan perempuan?”

“maksudmu?”

“ya, ia terkenal suka gonta-ganti perempuan!”

 

                Hyuna terdiam sejenak kemudian ia menatap kemballi mata Hyesung.

 

“tatapannya berbeda, kau bisa mengetahuinya lewat hatimu. Kalau pria itu terkenal dengan image ‘playboy’ kau harus tetap berhati-hati”

 

                Hyesung kemudian terdiam. Kalimat berhati2 itu membuatnya merasa takut. Kemudian suara pintu kamar mandi terbuka, Euna keluar dari kamar mandi kemudian menyaut kea rah yang lain.

 

“hey! Apakah kalian mau ikut dengaku ke mall untuk belanja?”

“aku ikut!”

 

                Hyuna mengacungkan tangan.

 

“aku juga ikut!”

 

                Yuri juga ikut tunjuk tangan, kemudian semua mata tertuju pada Hyesung.

 

“kau tidak ikut Hyesung?”

“tidak apa-apa, aku di dorm saja”

“yang benar?”

“iya eonni, aku agak lelah”

“baiklah, apakah kau mau menitip sesuatu?”

“hemm.. tidak usah tidak apa-apa”

“baiklah, kami akan pergi, jgn lupa kunci dorm oke?”

“aku mengerti, selamat bersenang2 kalian!”

 

                Yuri, Hyuna dan Euna keluar dari dorm, dan Hyesung segera mengunci pintu. Hyesung menyalakan TV kemudian berjalan ke kulkas untuk mencari makanan. Ia kemudian mengambil pizza yang masih beku di dalam kulkas kemudian menghangatkannya di microwave. Ia menunggu dan mengambil pizza itu dan duduk di depan TV.

 

“ashh.. hari sudah malam, acara TV apa yang seru?”

 

                Hyesung menggantu-ganti channel TV sambil melahap pizzanya.  Kemudian ia berhenti mengganti channel karena terlalu focus pada pizzanya. Dari TV itu pembawa acara pun berbicara.

 

“ohh, Junho sshi, aku tahu 2PM belum akan comeback.. tapi kapan rencana comeback kalian?”

 

                Hyesung menghentikan pizza masuk ke dalam mulutnya kemudian memperhatikan layar kaca. Ia sangat merindukan wajah itu. Senyuman itu, ia sangat merindukannya. Hyesung terpaku pada wajah Junho yang saat itu sedang tersenyum kea rah sang pembawa acara.

 

“aku tahu, para hottest juga sgt menantikan comeback kami, tapi lebih baik kalian lebih sabar menunggu”

 

                Hyesung kemudian menatap kosong layar kaca itu. Menunggu? Kata itu benar-benar membuatnya muak. Hyesung tersadar kemudian meletakkan Pizzanya di atas meja dan mematikan TV.

 

“sebaiknya aku membeli eskrim dan beberapa snack di supermarket”

 

                Hyesung keluar dari dorm sambil menggunakan hoodie berwarna biru langit dengan lambing owl ditengahnya dan celana denim pendek. Ia tak lupa mengunci kembali dormnya. Ia berjalan kaki, yang kebetulan supermarketnya dekat dengan dormnya. Ia memasukkan tangannya ke dalam saku, kemudian berjalan sambil menunduk. Ia berjalan ke supermarket dan di supermarket, ia mengambil eskrim dan snack ringan, serta beberapa minuman kaleng. Kemudian ia berjalan santai dan membayar kemudian melangkah keluar dari supermarket. Ia kemudian berjalan kea rah taman dan duduk di salah satu ayunan. Baru saja ia meletakkan barang-barangnya, suara jeritan beberapa orang mengangetkannya. Ia menengok kea rah suara2 itu dan menemukan bahwa, beberapa orang peremuan sedang mengejar seorang pria dengan kacamata hitam dan coat berwarna senada.

 

“KYAAA! TOP OPPA!”

 

                Hyesung langsung menyadari siapa pria itu. Kemudian ia mengisyaratkan TOP untuk berbelok kea rah taman dengan cepat, dan bersembunyi di bawah perosotan anak – ank. TOP dengan cepat mengikuti isyarat Hyesung. Kemudian segeromboloan perempuan itu kehilangan arah dan memutuskan bertanya pada Hyesung.

 

“hey!!! Apa kau melihat TOP oppa berlari kea rah sini?”

“ohh!!! Iya aku melihatnya! Ia berlari kea rah sana!”

 

                Hyesung menunjuk arah yang jelas – jelas bukan arah TOP berlari.

 

“ohh! Terimakasih! Terimakasih banyak!”

 

                Kemudian mereka pun berlari. Hyesung mendekat di balik perosotan dan mengintip TOP.

 

“oppa, mereka sudah pergi”

“benarkah? apa kau yakin?”

“tentu saja”

 

                TOP keluar dari balik perosotan masih dengan nafas terengah-engah.

“ohh! Benar2! Kalau tidak ada kau aku pasti sudah mati.”

“hahah, kau lari dengan cepat oppa!”

 

                TOP hanya tersenyum.

 

“oiya, terimakasih atas pertolonganmu, hyesung”

“sama2 oppa!”

 

                Kemudian Hyesung duduk di salah satu ayunan, diikuti oleh TOP. Kemudian hyesung menyodorkan eskrim pada TOP.

 

“ini untukmu oppa”

“ohh? Terimakasih”

 

                Hyesung hanya tersenyum kemudian memakan eskrim miliknya.

 

“apakah oppa keluar tanpa manager?”

“iya, haha keren bukan?”

“woaah, keren!”

“tadinya aku hanya inigin mampir ke supermarket untuk membeli beberapa snack, tetapi para fans melihatku dan aku pulang tanpa membawa apa-apa”

“haahh.. sayang sekali! Tapi setidaknya oppa mendapatkan eskrim hehe”

“kau benar”

 

                TOP tertawa kecil. Kemudian ia memperhatikan Hyesung dengan kaki terbuka karena ia hanya mengenakan short pants. TOP melepas coatnya kemudian meletakannya di paha Hyesung. Hyesung kemudian menatap TOP dan tersenyum.

 

“terimakasih oppa”

“bukan apa-apa”

 

                Di balik sikap TOP yang dingin di mata public ia benar-benar bisa membuat Hyesung terkesima. Hyesung terdiam kemudian ia pun berucap.

 

“apakah semua laki laki seperti ini?”

 

                Hyesung menunduk. TOP kemudian menengok kea rah Hyesung cukup terkejut dengan apa yang hyesung ucapkan.

 

“aku harap begitu”

 

                Hyesung kemudian meremas coat yang ada di pahanya. TOP kemudian memperhatikan Hyesung dari sudut matanya. Ada sesuatu pada diri Hyesung yang telah ia pendam.

 

“ada apa denganmu hyesung?”

 

                Hyesung menggeleng pelan.  Dengan nada bergetar ia pun berucap.

 

“aku takut.. aku takut terjatuh lagi”

 

                Hyesung kemudian berusaha menahan tangisnya. Satu tetes air mata mengalir dari pelupuk matanya.

 

“aku merindukan..”

“junho”

 

                Kata Junho ia ucapkan dengan lirih. TOP tidak bisa mendengar jelas apa yang sedang Hyesung ucapkan. TOP tidak tahu, ia harus melakukan apa di saat seperti ini. Beberapa saat kemudian, TOP pun memberanikan diri untuk menyibakkan rambut Hyesung yang menutupi wajahnya. Kemuian ia terpaku dengan apa yang ia lihat. Perempuan itu menangis. TOP terdiam, kemudian dengan cepat Hyesung menyeka air matanya. Dan menatap TOP dengan senyuman.

 

“kau pasti bingung.. maafkan aku, aku pergi”

 

                Hyesung mengambil barang-barangnya dan berjalan pergi, tak lupa ia mengembalikan coat milik TOP. TOP terdiam lengang sambil mencoba menerka akan apa yang terjadi.

 

*Note! Please give me some comments ;) i'm looking forward to it! THANKYOU, i'm sorry that i added a new chapter for a long time :( 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet