Malu-malu ^^

'I Love You' Note

 

Ini dia update.an ku lagi ^^ cepet gk? inikah yang dimaksud update soon? wkwkwk... oke enjoy~


 

Chapter sebelumnya >>
“Maaf, tapi anda salah masuk kelas. Ini kelas XI IPA 4 bukan kelas XII IPA 4.” Kata Wooyoung dengan sopannya.

“What??????” Kini wajah Nickhun sudah mulai merona pink kemerahan karena malu dan tak ketinggalan juga senyum setengah-setengahnya. *kebayang gk wajah Nichkhun saat ini?*

Terdengar suara kekehan kecil cewek-cewek yang membuat Nichkhun tambah malu. Dalam hati Nichkhun berkata “Ya ampun Nichkhun…hari pertamamu di sekolah kenapa jadi ancur kek gini sih?”.

Jadi… daripada dia terus dikelas tersebut dan tambah malu, dia bergegas keluar dari kelas tersebut tetap dengan gelagapan dan dia tak berani menatap pada Wooyoung ataupun pada anak-anak dikelas itu.


 

*kring…kring…*

Bel tanda berakhirnya pelajaran di SMA Cheongdam 1 berdering. Siswa-siswa berebut keluar dari kelas. Ada yang pulang, dan ada juga yang masih menetap di sekolah untuk… apa yang dilakukan anak SMA zaman sekarang kalau tidak mojok. Tapi juga ada yang melakukan kegiatan-kegiatan extrakuriler atau entah apa. Kalau alasan Wooyoung tidak pulang duluan ya pasti ke perpustakaan untuk meminjam buku. Tidak masalah buku apa tersebut, fiksi ataupun non fiksi dia pasti senang membacanya. Wooyoung memang terkenal anak yang rajin dan juga pandai. Tapi itu tidak membuatnya mendapat julukan ‘nerd’ ataupun ‘kuper’, Wooyoung sendiri juga tidak mau menjadi tipe anak yang terlepas dari sosialisasi. Dia aktif di Organisasi Extrakurikuler Club Dancenya. Bagaimana tidak, selain pandai dalam hal akademik Wooyoung juga sudah pernah meraih juara II lomba hiphop dance tingkat provinsi.

Setelah lama mengubek-ubek buku di perpus, akhirnya Wooyoung mendapatkan buku yang menurutnya menarik untuk dia baca di rumah. One Piece. Haha… lama aku tidak baca komik ini. Wooyoung senyam senyum sendiri dengan apa yang baru dia temukan. Dulu saat SMP dia memang pencinta komik tapi tiba-tiba berhenti dikarenakan dia harus fokus belajar menjelang ujian nasional. Dia buru-buru meminjam komik tersebut dan bergegas pulang.


 

Anak sekolah memang harus memiliki data yang lengkap dan tentunya jelas. Dan inilah yang Nichkhun lakukan sekarang dengan walikelas barunya. Wajah ogah-ogahan Nichkhun menunjukkan kalau Nichkhun ingin segera pulang kerumah seperti anak-anak lainnya. Dia menjawab pertanyaan - pertanyaan Bu Kahi sekenanya. Dia bahkan menjawab dengan enteng pertanyaan: “Berapa banyak jumlah saudaramu Nichkhun?” “sepuluh.” Bayangkan betapa kagetnya Bu Kahi, sampai-sampai beliau berkata “Kuat sekali Ibumu Nichkhun.” Nichkhun hanya nyengir dengan pernyataan Bu Kahi tersebut.

Setelah lama di Kantor guru, Nichkhun diperbolehkan untuk pulang dan Bu Kahi kembali menggoda Nichkhun dengan nada playful beliau “Jangan lupa nanti adik-adik mu di cebokin dulu sebelum tidur hahahahaha.” Nichkhun pun masih kuat membalas sambil melambai-lambaikan tangan “okay Miss…I will do your advice.”


 

Ditengah kegiatan berlambai-lambai tangan dengan Bu Kahi dan masih dengan posisi berjalan kebelakang, Nichkhun merasakan ada yang dia senggol dibelakangnya. Dan orang tersebut jatuh. [kenapa Nichkhun itu suka menabrak orang yah?] langung saja Nichkhun berbalik dan menengok siapa yang dia tubruk kali ini.

Kata nenek moyang, bertemu dengan orang yang sama secara kebetulan itu adalah jodoh. Nah, ini dia jodoh Nichkhun, Wooyoung yang telah ditabraknya jatuh persis di bokongnya. Wooyoung yang tadinya juga tidak melihat kedepan karena keasyikan membaca komik yang baru dia pinjam di perpus juga tidak menyangka akan jatuh ke dua kalinya dalam sehari. Tapi kali ini bokongnya yang terasa ngilu.

“Oh… Sorry bro… I don’t see…” Nichkhun yang merasa bersalah mengulurkan tangan kanannya untuk membantu Woooyoung.

Wooyoung menengadahkan kepalanya untuk melihat siapa pelakunya dan klik. Jodoh kan?

“Are your hobby is to crash people that doesn’t even make a problem with you?” Wooyoung mendengus kesal sambil berusaha berdiri sendiri mengabaikan uluran tangan Nichkhun.

“Hey, I already said sorry” Nichkhun jadi ikut memanas mendengar tanggapan Wooyoung dan juga berani-beraninya dia mengabaikan uluran tangannya.

“Am I already forgive you?” Balas Wooyoung mengejek sambil mengerucutkan bibir pinknya.

“I already said sorry is enough, whatever you accept it or not I don’t care” Nichkhun memeletkan lidahnya pada Wooyoung.

“Yaaaahhhhh~ are you don’t know any manner? My is sore is because of your stupid hobby” Wooyoung berteriak mengagetkan Nichkhun.

“So what? You want me to piggyback you? Who are you?” Nickhun mengejek Wooyoung, tapi tidak menyangka kalau itu membuat Wooyoung merona.

“W-what? W-what are y-you saying?”

Meskipun Wooyoung berusaha menyembunyikannya dan bertingkah biasa, Nichkhun sudah terlanjur mengetahui pipi merah Wooyoung. Hatinya luluh melihat keimutan Wooyoung [?]. Nichkhun pun alih-alih ingin menggoda Wooyoung.

“So are you wanna?” Nichkhun mengambil posisi jongkok memperlihatkan punggung kekarnya kepada Wooyoung.

“y-yah what a-are you doing?” Wooyoung belum pernah mendapatkan perlakuan seperti ini, pipi nya terlihat seperti orang yang mengenakan blush on merah menyala. Mulutnya terasa kering saking malunya.

“let’s go. I will carry you to your mommy~”

“Hey!! Don’t say that~”

Nichkhun hanya terkekeh kecil dengan bocah yang belum dikenalnya itu. Tapi Nichkhun merasa ingin menggodanya terus menerus. Dia suka dengan wajah cute Wooyoung.

“So, let’s go.” Nichkhun menepuk punggungnya menyuruh Wooyoung untuk segera naik kepunggungnya.

“A-are you s-sure? My weight i-is 100 kg you k-know.” 

“What? Your small body doesn’t prove it well hahaha…”

Wooyoung memukul ringan punggung Nichkhun.

“S-so…I just need to climb your back right?” Wooyoung bertanya dengan polosnya. Nichkhun hanya tersenyum humming. “mmm…”


 

Diperjalan, Nichkhun yang menggendong Wooyoung di punggungnya hanya diam saja dan tetap menikmati keheningan yang menurutnya adalah keheningan yang nyaman. Sedangkan Wooyoung yang melingkarkan tangan di leher Nichkhun dan kaki yang di pegang Nichkhun, juga diam saja tapi wajah dia yang semakin memerah saja.

Nichkhun sangat menikmati perjalanannya, dia sungguh menikmati perjalanan menggendong Wooyoung. Dia juga menikmati keheningan diantara mereka. Tidak canggung sama sekali.

“Hey, are you sleeping?” Tanya Nichkhun konyol. Dia menoleh kebelakang, tapi menyadari jarak wajah mereka yang begitu dekat Nichkhun membalikkan kepalanya seperti semula menghadap kedepan.

“Aniya.” Wooyoung membalas dengan bahasa Korea. Tak menyadari bahwa Nichkhun mengernyitkan dahi.

“what does that mean?”

“Oh yeah… sorry kkk~ that’s mean ‘Noooo’” Wooyoung menggeleng-gelengkan kepalanya mempraktekkan kata-katanya.

“oooohh… aniyaaaa” Nichkhun menirukan kata Korea pertamanya dengan aksen yang aneh menurutnya. Wooyoung tertawa dengan aksen aneh Nichkhun.

“What? Is there something wrong?” Nichkhun menoleh ke kanan.

“Hahaha.. No. There isn’t something wrong. Just your accent is bleh~” Wooyoung mengejek Nichkhun dan tertawa terbahak-bahak. Membuat Nichkhun semakin mengencangkan pegangannnya di kaki Wooyoung.

“Hey. Don’t move too much. You will fall again.” Nichkhun tidak menyadari bahwa ada makna tersendiri dalam ucapannya itu. Tapi Wooyoung yang menyadari bahwa ada kekhawatiran di kalimat Nichkhun barusan langsung berhenti tertawa dan diam seketika.

“What?”

“I say don’t move too much. You’re heavy you know?” Wooyoung menggeleng-gelengkan kepalanya, menghilangkan pikirannya bahwa Nichkhun mengkhawatirkannya.

“Haha.. I already warn you before it. You force me to climb onto your back. Don’t say you’re have an amnesia“

“You think too much, what’s your name? I forgot to ask you.”

“What’s your interest for asking my name? what do you want?” Wooyoung pura-pura jual mahal. Dia berniat untuk balas dendam.

“Am I wrong for asking your name?” Nichkhun tak mengerti kenapa dia menjadi gugup hanya karena menanyakan nama Wooyoung.

“Because I still can’t believe you. You’re bad. You crash me two times. And you are who cause my sore” Wooyoung mempoutkan bibirnya menunjukkan bahwa dia amat kesal karena telah ditabrak oleh orang yang sama di hari yang sama pula.

“I said I am sorry. What can make you forgive me? I already piggyback you. So aren’t you satisfied?” Nichkhun kesal tak tahu kenapa.

“Hey… who should get mad is me. Why are you suddenly get mad at me?”

“I just want to know your name, nothing more.”

“Really nothing more?” Wooyoung mencondongkan wajahnya maju untuk menatap mata Nichkhun.

Nichkhun melirik kewajah Wooyoung. Tapi cepat menatap lurus kembali dan menjawab dengan gugup.

“I-i promise. I just want to know you more.”

“hehehe… I’m just kidding you know hahaha…” Mendengar nada gagap Nichkhun, Wooyoung tidak bisa menahan gelak tawanya kembali. Nichkhun terkejut dengan suara tawa Wooyoung. Dia menengok kebelakang untuk melihat ekspresi tawa Wooyoung “dia terlihat makin cute ketika tertawa lepas seperti ini”

“I am Wooyoung. And you? What’s your name Mister?”

“Hey, I am not a Mister. My name is Nichkhun. You can call me Khun if you want. Or you want to know my full name?”

Wooyoung tanpa ragu mengeratkan dekapan tangannya dan menyandarkan kepalanya di tangannya itu.

“Hmmmm… what it is?”

Hati Nichkhun membuncah merasakan dekapan kuat Wooyoung. Senyumnya lebar bersinar. Diapun juga semakin mengeratkan dekapan tangannya di kaki Wooyoung.

“Nichkhun Buck Horvejkul, wooyoung ^^”

“Wooaahh… that’s… really a mouth full, Khun.” Wooyoung juga tidak mengerti kenapa dirinya merasa bahagia hanya dengan mengetahui nama Nichkhun. Ah, tidak. Dia tidak merasa bahagia karena itu saja. Dia bahagia karena dia bisa bersama dengan Nichkhun, anak keren dan berparas ganteng yang baru dikenalnya itu.

 “So… where’s your house, wooyoung?”

“from here straight until you see the yellow house, that’s my house.”

“Okay, Woo buddy… you ready for… RUN!!!!”

Dan Nichkhun pun membawa Wooyoung berlari menuju rumah Wooyoung. Wooyoung hanya ikut tertawa dan mengeluh “YAH~ I WON’T FALL!!!” dengan tanggapan Nichkhun “NO~ YOU DON’T IF I AM WITH YOU~”


Setelah capek berlari-larian… akhirnya mereka sampai juga dirumah Wooyoung. Nichkhun tidak menurunkan Wooyoung, melainkan tetap menggendong Wooyoung dan memencet tombol bel yang bunyinya “Assalammu’alaikum~”  kayak suara burung beo  [XD]

Tidak usah menunggu lama, Nyoya Jang menyembul keluar dan membukakan pintu gerbang. Setelah pintu terbuka, Nichkhun juga masih tidak menurunkan Wooyoung. Tapi malah cuman senyam senyum aja sama Nyonya Jang.

“Yah~ Khun-ah… Put me down…”

“Assalammu’alaikum mama ^^” Wooyoung mencium tangan Ibunya diikuti Nichkhun yang juga mengimitasi gerakan Wooyoung.

“Eh, siapa anak tampan ini Uyoung?” Nyonya Jang meneliti Nichkhun dari ujung kaki sampai ujung kepala.

“eh-eh… Ini Nichkhun ma. Anak baru di sekolah Uyong.” Nichkhun dibuat melongo dengan percakapan antara Ibu dan anak itu. Nichkhun mencolek perut Wooyoung dari belakang, memberitahukan bahwa Nichkhun masih berada disitu dikacangin olehnya.

“Oh~ yeah… Khun this is my mom” Wooyoung memperkenalkan Nichkhun kepada Mamanya. Nichkhun mengulurkan tangannya bermaksud untuk menjabat tangan Nyonya Jang.

“Oh… dia gk bisa bahasa Korea sayang?” Nyonya Jang berbisik kepada anaknya. Dan Wooyoung hanya membalas dengan gelengan kepala. Segera Nyoya Jang mengembangkan senyumnya dan meraih tangan Nichkhun. Menggenggamnya dengan lembut.

“Oh… so you are a new student in Wooyoung’s school, dear?” Nichkhun yang terpesona dengan kelembutan Nyonya Jang tersenyum dan dia jadi teringat Ibunya di Sweden sana.

“Yes, I am. And I am sorry for make your son’s sore hehehe…” Kata Nichkhun tersenyum lebar seakan tak merasa berdosa.

“What? What do you said? Sore ?” Nyonya Jang membulatkan matanya. Pikiran negative muncul di otaknya.

“hmmm? Ahhhhh~ He just fall in the ground and his become sore because of me.”

“hahahaha…so like that? I think you guys did something that you’re don’t have to do it now.” Kalimat Nyonya Jang melayang di udara diikuti ekspresi terkejut Nichkhun dan wajah innocent Wooyoung.

Nichkhun memahami apa yang dimaksud Nyonya Jang, dan itu membuat pipi Nichkhun merona hebat dan dia menunduk malu menghindari tatapan Nyoya Jang.

Tapi yang namanya anak innocent ya innocent. Wooyoung malah bertanya kepada mamanya yang tanpa sepengetahuannya membuat Nichkhun semakin malu.

“Mom~” Wooyoung menatap mata Nyonya Jang minta penjelasan.

“Hahaha… just ask Nichkhun, Uyong…Hahahaha… come in guys~” Nyonya menjauh pergi kedalam rumah meninggalkan keadaan canggung antara Wooyoung dan Nichkhun.

“khunnie~”  panggilan baru Wooyoung untuk Nichkhun sontak membuat Nichkhun langsung mengangkat kepalanya.

“What? Khunnie? Ehmmmm.. okay~ what is it Uyong?” panggilan baru Nichkhun yang meniru Nyonya Jang juga membuat Wooyoung terkejut dan sempat membuat rona kecil di pipinya.

“Aniii.. it’s just, what’s Mom mean with her words just now?” Nichkhun tambah terkejut dengan pertanyaan Wooyoung. Dia salah tingkah.

“Mmm… it’s nothing Uyong. Mmm… Uyong~ I think I need to go home now. Excuse me and regards. Assalammu’alaikum” Dengan senyuman canggung terakhir yang dia lontarkan pada Wooyoung, Nichkhun bergegas berlari keluar dan terus berlari pulang yang ternyata jarak antara rumahnya dg rumah Wooyoung tidak begitu jauh.

Wooyoung menarik nafas panjang atas kepergian tiba-tiba Nichkhun dan masuk kerumahnya disambut dengan suara ceria Mamanya.

“Loh? Mana Nichkhun nak?”

“Dia pulang Mama~” Wooyoung memanyunkan bibirnya.

“Oh… kau sedih?”

“T-tidak… hanya… dia pulang seenaknya aja…”

“Oh Uyongie~ apakah kau menyukai Nichkhun?” pertanyaan Nyonya Jang benar-benar langsung menjurus, lurus dan to the point, membuat Wooyoung gelagapan.

“A-aniiiiii…mama!!! Kita berdua kan namja. Lagian, Nichkun kan juga cowok menyebalkan. Bayangkan ma, dia yang menyebabkan Uyong jatuh 2 kali tadi. Huuuuuuhh~”

Nyonya Jang tersenyum sumringah karena tingkah beda Wooyoung, meskipun Wooyoung sendiri tak menyadarinya.

“Jadi… kenapa kalian berakhir gendong-gendongan kayak gitu? Ceritakan sama Mama.”
Wooyoung tersipu malu dengan rayuan/godaan Nyonya Jang. Memori saat Nichkhun menggendongnya tadi kembali terputar di pikiran Wooyoung. Dia mencari alasan untuk segera pergi ke kamarnya dan menghindari pertanyaan Mamanya barusan.

“Ah Mama… Wooyoung lagi banyak tugas nih. Dan juga Uyong tadi minjem komik lama loh Ma~ jadi, jangan ganggu Uyong ya Ma… hehe”

Segera Wooyoung pergi meninggalkan Nyonya Jang yang terlihat tersenyum puas melihat kepergian anaknya. Nyonya Jang berbisik pelan “Calon menantuku didepan mata kkk~”


 

*Di kamar Wooyoung*

Wooyoung masih berdiri di balik pintu kamarnya memegang dadanya dimana letak dentuman cepat jantungnya. Rona merah masih terpampang jelas di pipinya.

“Perasaan apa ini? Kenapa saat memikirkan Nichkhun aja jantungku berdetak tak karuan?”

*Di jalan*

Nichkhun kelelahan sehabis berlari dari rumah Wooyoung. Energinya tidak akan cukup untuk berlari lagi ke rumahnya sendiri. Nafas yang terengah-engah juga jantung berdenyut keras bukan hanya karena resiko berlarinya saja, tapi juga karena Wooyoung.

“Wooyoung. Why are you make me like this?”
 


 

Rekaan dua insan yang saling memikirkan satu sama lain tersebut, masuk kedalam cermin yang tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil seolah olah cermin ini adalah sebuah monitor penjaga keduanya. Dan penunggu cermin tersebut terlihat menyeringai dengan apa yang dia lihat dalam cermin tersebut. “Cerita baru dan tugas baru.”


 


Bagaimana? Bagaimana? Makin membosankan kah? Tapi aku bener-bener menikmati menulis chapter ini.  Tapi maaf atas segala typo-typo yang ada yah~ chapter ini buat wooyochie eomma ^^ cukup romantiskah omma? Apa kurang panjang? XD

Oke cukup sekian dan… sampai jumpa lagi di chapter selanjutnya~ Komen apapun akan diterima dengan lapang dada huweeeee… ppyong *ngilang*

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
khunyoungyes
aku nervous :D

Comments

You must be logged in to comment
farafadhillahyoung #1
Chapter 3: update soonnnn,,,,,!!!!!
TİRED OF WAİTİNG
ilabya9 #2
interesting
Uyounggie
#3
Chapter 3: Bagusss..! Tapi thor. Dialog yang dipakai trus logat yang digunakan. Terasa indonesia bangeet. Jd efek koreaX hilang..! Maaf thor. Cuma nyarani aj...!

Jgn bawah agama di cerita ini..apalgi yang bergenre begini.! Kesanx g bagus. Tau maksud reader..!!?


Maaf sekali thor.
Des_woo #4
unn lanjutt donggg>.< sumpah ini seru+kocakk bgt kkk akuu sukaa:D
update asap yaa unn>.<
im_angangel #5
Chapter 3: Nie gak lanjut thor? Pdahal seruu lhooo
afiati #6
yach...yesi lanjut dong ceritanya,lucu bnget bgs deh,jd ngakak nih bacanya,wkwkwkaka..suka jg sm mamanya woo,blng calon mantunya ada di dpn mata ,udah di restuin tuh...
syahroh1212alhalim
#7
Chapter 3: hahahahaha lucu eon.... Masak anaknya homo ibunya malah kesenengan aneh ya.... Tp buat khunyoung apa c y gak....

Kata2 y q suka
Chapter 1: anggaplah ni ff islam jd assalamualaikum
Chapter 2 apa ya...lupa
Chapter 3: calon mantuku di depan mata kkkkk itu sungguh menggelikan lucu abis.... #ngakak guling2
elzJang
#8
Chapter 3: yehuiiii....
gendong2an ciee...

si mamanya woo iya2 aja dpt mantu khun, g protes sma skali ...
hahaha...

woo cute bgt deh..
lanjooooot... :D
elzJang
#9
Chapter 3: yehuiiii....
gendong2an ciee...

si mamanya woo iya2 aja dpt mantu khun, g protes sma skali ...
hahaha...

woo cute bgt deh..
lanjooooot... :D