Bandara

Miracle

Siwon POV

Aku menghempaskan tubuhku di atas sofa di ruang tengah. Aku merasa sangat lelah setelah syuting dan pemotretan seharian ini. Aku harus segera tidur jika ingin tubuhku segar kembali besok pagi. Apalagi besok kami harus melakukan perjalanan jauh lagi. Kali ini Super Show akan diadakan di Indonesia. Aku pernah mendengar tentang Negara itu sebelumnya, dan yang paling terkenal adalah Bali. Aku ingin mengunjunginya. Tapi sepertinya kami tidak punya waktu untuk bersantai seperti itu.

Aku meraih tas yang ada di sampingku dan melangkah masuk ke dalam kamar. Member yang lain sudah tidur. Aku segera mandi, memakai piyamaku, lalu merebahkan tubuh di tempat tidur yang empuktapi tiba-tiba ponselku bordering.

“Halo, Yoona!” Sapaku. Tumben Yoona menelpon tengah malam begini.

“Kau belum tidur, Oppa?”

“Belum, aku baru saja pulang syuting. Kau juga mengapa belum tidur?”

“Aku tidak bisa tidur, makanya aku menelponmu. Besok kau akan ke Indonesia bukan?”

“Ya.” Jawabku singkat.

“Aku hanya ingin bilang selamat jalan. Semoga konsermu sukses!”

“Terima kasih. Kau tidur, sana. Pasti jadwalmu besok juga padat!”

“Baiklah, Oppa. Selamat tidur!”

“Selamat tidur!” Jawabku.

“Aku pasti merindukanmu. Cepat kembali!” Kata Yoona

“Mwo?” Tanyaku heran, tapi dia sudah menutup teleponnya. Leeteuk sering berkata padaku bahea sepertinya Yoona menyukaiku, tapi aku tidak pernah menanggapi penyataan Leeteuk itu, menurutku Yoona hanyalah seorang adik!

Aku melirik jam sekali lagi, sudah sangat larut. Aku segera tertidur!

***

Ghassany POV

“Apa lusa kau bekerja?” Tanya suara di seberang. Itu tanteku, Auntie Mira. Aku sangat dekat dengannya, dan dia tinggal di Seoul sekarang. Sudah lima tahun dia di sana. Dia selalu merajuk agar aku mengunjunginya tapi aku tak pernah punya waktu!

Aku sedang di Singapura sekarang, lusa aku akan kembali ke Indonesia. Ada apa Auntie?”

“Karena kau tidak mau ke Seoul maka aku yang akan ke Jakarta!”

“Aku bukannya tidak mau ke Seoul, Auntie. Tapi aku sedang bekerja dan agak sulit untuk mengambil cuti sekarang!” Aku memberikan alibi.

“Aku tahu. Apa kau tahu kalau Super Junior akan mengadakan konser di Indonesia kan?” tanya Tanteku lagi. Tentu aku tahu, dan semua orang juga tahu hal itu.

“Tentu. Jaci sudah berkoar-koar mengenai Super Show itu sejak bulan lalu.” Aku tidak menyangka tanteku juga tertarik dengan Boyband itu. Ya ampun, Tante sudah umur berapa! Jangan bilang dia juga menyukai Siwon! “Jadi kapan Auntie akan datang?”

“Lusa!”

“Lusa? Kenapa mendadak sekali?”

 “Aku sudah mempersiapkannya sejak lama, hanya saja aku baru memberitahumu! Pukul berapa kau tiba di Jakarta?” Auntie Mira cerewet sekali, dia terus bertanya sejak tadi.

Aku berpikir sejenak, “ Sekitar pukul 6 sore!” imbuhku.

“Wah, kebetulan kalau begitu. Aku tiba pukul 7, kau bisa menungguku. Hanya sejam!” Aku tidak menjawab, aku sangat mengenali tanteku yang satu itu, dia lumayan keras kepala. Dia akan mengomeliku panjang lebar jika aku tidak menunggunya nanti. “Sampai jumpa di Jakarta!” Katanya lalu menutup percakapan international kami.

***

Jakarta, Indonesia

 

Siwon POV

Aku melihat toilet dan aku langsung berbelok ke sana. Sepertinya di sini aman dari penggemar karena sepanjang lorong sangat sepi. Untuk pertama kali aku menginjakkan kakiku di Indonesia.

Ketika aku keluar dari toilet aku tidak melihat di mana rombonganku lagi. Aku segera mencari sambil berjalan menuju pintu depan utama, tapi terlalu banyak penggemar dan wartawan. Jadi aku kembali ke dalam toilet dan merogoh ponselku di kantong jaketku.

Aku mencoba menghubungi ponsel milik manajerku tapi nomornya tidak aktif, begitu juga dengan member-member yang lain. Bagaimana mungkin mereka belum mengaktifkan ponselnya. Dan bagaimana pula mereka bisa melupakanku di sini? Di negeri yang sama sekali tidak aku kenali. Oh Tuhan, mimpi aku semalam?

“Sial, bagaimana aku bisa menghubungi mereka?” Umpatku.

Aku mencoba menelepon lagi dan masih gagal. Aku menarik topiku lebih dalam lalu berjalan keluar dari toilet. Dan aku melihat gadis itu di sana.

***

Ghassany POV 

Aku menarik koperku meninggalkan pesawat, teman-temanku yang lain sudah mendahului. Aku melirik jam di pergelangan tanganku. Pukul 18.30, masih ada sekitar setengah jam sampai pesawat Auntie Mira mendarat.

Aku menatap sekeliling. Mengapa bandara sangat ramai?Banyak wartawan yang menunggu di depan. Aku berbelok menuju toilet yang agak tersembunyi. Toilet itu biasanya digunakan oleh penumpang khusus dan para pramugari sepertiku. Setelah buang air kecil, aku keluar dari toilet dan mendengar suara seseorang berbicara dalam bahasa asing dari dalam toilet pria.

Aku menunggu di depan pintu, tiba-tiba orang itu keluar. Wajahnya tampak panik, sebelah tangannya menahan ponsel di telinga kiri. Dia mengenakan jaket hitam, sebuah topi dan kacamata hitam. Sepertinya dia kebingungan.

“Ada yang bisa aku bantu?” Kataku dalam bahasa Indonesia dan aku yakin tidak dia mengerti karena dia hanya menatapku saja dan tidak berkata apa-apa. Sepertinya dia sedang mengumpat. “Can I help you?” Tanyaku.

“Do you know me?” Dia malah bertanya kembali. Pertanyaannya sangat aneh. Aku langsung melongo. Apa maksudnya? Apakah dia seorang artis dan harus dikenali? Aku gagal dalam hal itu. Akhirnya aku menggeleng pelan dan dia bernafas lega.

Berikutnya, dia membuka kacamata hitamnya!

Siwon POV

Aku menghempaskan tubuhku di atas sofa di ruang tengah. Aku merasa sangat lelah setelah syuting dan pemotretan seharian ini. Aku harus segera tidur jika ingin tubuhku segar kembali besok pagi. Apalagi besok kami harus melakukan perjalanan jauh lagi. Kali ini Super Show akan diadakan di Indonesia. Aku pernah mendengar tentang Negara itu sebelumnya, dan yang paling terkenal adalah Bali. Aku ingin mengunjunginya. Tapi sepertinya kami tidak punya waktu untuk bersantai seperti itu.

Aku meraih tas yang ada di sampingku dan melangkah masuk ke dalam kamar. Member yang lain sudah tidur. Aku segera mandi, memakai piyamaku, lalu merebahkan tubuh di tempat tidur yang empuktapi tiba-tiba ponselku bordering.

“Halo, Yoona!” Sapaku. Tumben Yoona menelpon tengah malam begini.

“Kau belum tidur, Oppa?”

“Belum, aku baru saja pulang syuting. Kau juga mengapa belum tidur?”

“Aku tidak bisa tidur, makanya aku menelponmu. Besok kau akan ke Indonesia bukan?”

“Ya.” Jawabku singkat.

“Aku hanya ingin bilang selamat jalan. Semoga konsermu sukses!”

“Terima kasih. Kau tidur, sana. Pasti jadwalmu besok juga padat!”

“Baiklah, Oppa. Selamat tidur!”

“Selamat tidur!” Jawabku.

“Aku pasti merindukanmu. Cepat kembali!” Kata Yoona

“Mwo?” Tanyaku heran, tapi dia sudah menutup teleponnya. Leeteuk sering berkata padaku bahea sepertinya Yoona menyukaiku, tapi aku tidak pernah menanggapi penyataan Leeteuk itu, menurutku Yoona hanyalah seorang adik!

Aku melirik jam sekali lagi, sudah sangat larut. Aku segera tertidur!

***

Ghassany POV

“Apa lusa kau bekerja?” Tanya suara di seberang. Itu tanteku, Auntie Mira. Aku sangat dekat dengannya, dan dia tinggal di Seoul sekarang. Sudah lima tahun dia di sana. Dia selalu merajuk agar aku mengunjunginya tapi aku tak pernah punya waktu!

Aku sedang di Singapura sekarang, lusa aku akan kembali ke Indonesia. Ada apa Auntie?”

“Karena kau tidak mau ke Seoul maka aku yang akan ke Jakarta!”

“Aku bukannya tidak mau ke Seoul, Auntie. Tapi aku sedang bekerja dan agak sulit untuk mengambil cuti sekarang!” Aku memberikan alibi.

“Aku tahu. Apa kau tahu kalau Super Junior akan mengadakan konser di Indonesia kan?” tanya Tanteku lagi. Tentu aku tahu, dan semua orang juga tahu hal itu.

“Tentu. Jaci sudah berkoar-koar mengenai Super Show itu sejak bulan lalu.” Aku tidak menyangka tanteku juga tertarik dengan Boyband itu. Ya ampun, Tante sudah umur berapa! Jangan bilang dia juga menyukai Siwon! “Jadi kapan Auntie akan datang?”

“Lusa!”

“Lusa? Kenapa mendadak sekali?”

 “Aku sudah mempersiapkannya sejak lama, hanya saja aku baru memberitahumu! Pukul berapa kau tiba di Jakarta?” Auntie Mira cerewet sekali, dia terus bertanya sejak tadi.

Aku berpikir sejenak, “ Sekitar pukul 6 sore!” imbuhku.

“Wah, kebetulan kalau begitu. Aku tiba pukul 7, kau bisa menungguku. Hanya sejam!” Aku tidak menjawab, aku sangat mengenali tanteku yang satu itu, dia lumayan keras kepala. Dia akan mengomeliku panjang lebar jika aku tidak menunggunya nanti. “Sampai jumpa di Jakarta!” Katanya lalu menutup percakapan international kami.

***

Jakarta, Indonesia

 

Siwon POV

Aku melihat toilet dan aku langsung berbelok ke sana. Sepertinya di sini aman dari penggemar karena sepanjang lorong sangat sepi. Untuk pertama kali aku menginjakkan kakiku di Indonesia dan sepertinya Negara ini baik-baik saja, tidak seperti berita yang sering disiarkan di TV.

Ketika aku keluar dari toilet aku tidak melihat di mana rombonganku lagi. Aku segera berjalan menuju pintu depan, tapi terlalu banyak penggemar dan wartawan. Jadi aku kembali ke dalam toilet dan merogoh ponselku di kantong jaketku.

Aku mencoba menghubungi ponsel milik manajerku tapi nomornya tidak aktif, begitu juga dengan member-member yang lain. Bagaimana mungkin mereka belum mengaktifkan ponselnya. Dan bagaimana pula mereka bisa melupakanku di sini? Di negeri yang sama sekali tidak aku kenali. Oh Tuhan, mimpi aku semalam?

“Sial, bagaimana aku bisa menghubungi mereka?” Umpatku.

Aku mencoba menelepon lagi dan masih gagal. Aku menarik topiku lebih dalam lalu berjalan keluar dari toilet. Dan aku melihat gadis itu di sana.

***

Ghassany POV 

Aku menarik koperku meninggalkan pesawat, teman-temanku yang lain sudah mendahului. Aku melirik jam di pergelangan tanganku. Pukul 18.30, masih ada sekitar setengah jam sampai pesawat Auntie Mira mendarat.

Aku menatap sekeliling. Mengapa bandara sangat ramai?Banyak wartawan yang menunggu di depan. Aku berbelok menuju toilet yang agak tersembunyi. Toilet itu biasanya digunakan oleh penumpang khusus dan para pramugari sepertiku. Setelah buang air kecil, aku keluar dari toilet dan mendengar suara seseorang berbicara dalam bahasa asing dari dalam toilet pria.

Aku menunggu di depan pintu, tiba-tiba orang itu keluar. Wajahnya tampak panik, sebelah tangannya menahan ponsel di telinga kiri. Dia mengenakan jaket hitam, sebuah topi dan kacamata hitam. Sepertinya dia kebingungan.

“Ada yang bisa aku bantu?” Kataku dalam bahasa Indonesia dan aku yakin tidak dia mengerti karena dia hanya menatapku saja dan tidak berkata apa-apa. Sepertinya dia sedang mengumpat. “Can I help you?” Tanyaku.

“Do you know me?” Dia malah bertanya kembali. Pertanyaannya sangat aneh. Aku langsung melongo. Apa maksudnya? Apakah dia seorang artis dan harus dikenali? Aku gagal dalam hal itu. Akhirnya aku menggeleng pelan dan dia bernafas lega.

Berikutnya, dia membuka kacamata hitamnya!

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
onehelllove #1
amazing
story
ZhangAoeka #2
mmmm :)
stefanie #3
jd mrk be 2 ktmuan ga y pd akhirny?? aah pengen sekuel...
sachakarina
#4
Hehehe, ceritaku yang judulnya polkadot itu sekuel ini.<br />
Makasih ya udah baca
fanfics_addict
#5
cerita kamu bagus .<br />
aku suka banget :D<br />
kenapa gk dibikin sekuel nya ?
Rizuki_15 #6
Yay!! Ga nyangka nemu fanfic indo d sini.., maklum msh bru., anyways, nice fanfic! ^.^<br />
keren.keren.keren.
sachakarina
#7
Thanks yah udah baca dan suka ^^
gracesally
#8
gyaaa tamat:(<br />
siwon n ghasanny mang jodoh dah,,kckcc<br />
suka sama cerita kamu so sweet<br />
bisa dibilang love triangle...dan aq memang suka dengan certa love triangle...<br />
mau juga dong dibikinin cerita ama dong hae hahahah*plaQ*<br />
thnks 4 sharing yaaa
sachakarina
#9
Saya juga, tapi nggak bisa (setidaknya belum) nulis eng story, grammar payah. hehehe
gracesally
#10
ia disni juga gpp..<br />
aq suka baca ff disni^^hehhee