Show Super Junior

Miracle

Ponsel Ghassany bergetar disusul suara ringtone No Other pada bagian awal—part Siwon—yang memecah  keheningan seketika. Ghassany tak perlu melihat layar ponselnya untuk mengetahui siapa si penelepon. Ringtone itu sudah di setting khusus.

“Halo?” Ghassany segera menjawab.

“Apakah kau terdengar senang karena yang menelepon adalah aku?” Gurau si penelepon. Siwon kemudian melanjutkan lagi sebelum Ghassany sempat memotong. “Tolong, jangan membuatku kecewa!” desahnya. Ghassany tersenyum kecil.

“Ya, itu karena kau.” Kalimat itu bukan sekedar untuk menyenangkan Siwon tapi juga murni dari hatinya sendiri. “Ada apa meneleponku?”

“Kau tidak suka?”

“Apa kau tidak mendengar bahwa tadi aku mengatakan bahwa aku terdengar senang karena orang yang menelepon adalah kau? Bukankah kau yang menyuruhku berkata begitu tadi! Kau agak sensitive hari ini.”

“Ok. Baiklah..baiklah.. aku—” Kalimat Siwon terpotong oleh suara-suara gesekan dari ujung sana, juga terdengar suara orang yang saling berebutan.

“Aku mengajakmu menonton show kami malam ini. Kau mau kan? Kau harus mau!” kali ini Leeteuk yang bersuara antusias.

“Leeteuk-ssi?”

“Semua orang memanggilku, Oppa. Kenapa kau tidak melakukan hal yang sama? ‘Tukie Oppa’ pasti terdengar manis jika kau yang melisankannya!” Candanya.

“Hyung, berhenti menggodanya. Kembalikan ponselku!” Suara Siwon terdengar lagi disusul suara gesekan pelan—sekali lagi. Leeteuk tertawa renyah di belakang.

“Maaf, dia memang iseng! Apa kau mau datang ke show kami malam ini?”

“Show Super Junior?”

“Iya. Tapi bukan cuma kami saja, ada banyak penyanyi lain juga nantinya.”

“Tentu. Itu bukan ide yang buruk. Aku juga ingin melihatmu bernyanyi.” Kata Ghassany berhasil memancing senyum Siwon melengkung semakin lebar.

Siwon menghembuskan nafas “Hmm, tapi aku tidak bisa menjemputmu karena harus latihan!”

“Tidak apa-apa. Berikan saja alamatnya. Aku bisa naik taksi. Pukul berapa?”

“Benarkah kau tidak apa-apa datang sendiri?” Tanya Siwon cemas.

“Hei, aku bukan anak kecil lagi. Tenanglah!”

“Aku tahu. Sebenarnya acaranya dimulai pukul 7 tapi kau bisa datang pukul 6 saja. Agar kita punya waktu untuk mengobrol dan kamu bisa berkenalan dengan member-member yang lain juga. Bagaimana?”

“Baiklah. Sampai jumpa.”

“Telepon aku jika kau sudah tiba nantinya. Sampai jumpa!”

Pembicaraan berakhir. Ghassany memandang keluar jendela, daun-daun berwarna merah berguguran. Musim gugur yang mendung ini terasa sangat bertentangan dengan hatinya yang sedang bersemi bahagia.

***

Ghassany mengekor di belakang Siwon yang berjalan disepanjang koridor menuju ruang tunggu. Tangan Siwon terjulur untuk membuka pintu saat Ghassany menahannya.

“Kenapa?”

“Apa tidak apa-apa?” Ghassany berkata pelan. Tiba-tiba saja perasaan ragu melingkupinya. Dia jadi canggung akan bertemu dengan member Super Junior lain.

“Apa-apa karena apa? Sudahlah, jangan terlalu mengkhawatirkan apa pun. Teman-temanku senang bisa bertemu denganmu!” Kata Siwon menenangkan, Ghassany mengangguk pelan, melepas topi yang sedari tadi digunakannya dan mengikuti Siwon masuk ke dalam ruangan yang hingar-bingar, penuh dengan suara tawa.

“Chae Rin….” Leeteuk yang pertama meneriakkan namanya dengan bersemangat dan menarik gadis itu dari balik punggung Siwon. “Aish, akhirnya kau datang juga. Aku sudah menunggumu sejak tadi. Cepat, aku akan memperkenalkanmu pada yang lain!” Siwon menggeleng-gelengkan kepala dan mengikuti dua orang itu.

“Halo semuanya, aku membawa seseorang!” teriak Leeteuk untuk menarik perhatian. Kedelapan orang yang ada di sana langsung menoleh ke sumber suara.

“Annyeonghaseyo! Ghassany imnida atau kalian bisa memanggilku Chae Rin saja seperti Tukie Oppa.” Sapa Ghassany.

“Annyeong!” Semua berseru –ramah—berbarengan. Perasaan lega memenuhi rongga dadanya. Dia merasa tersanjung disapa dengan sangat ramah oleh member-member super junior. Mimpi apa dirinya semalam hingga hari ini dia bisa bertemu dengan anggota boyband yang disukai ribuan orang, dan dia menjadi salah satu yang beruntung bisa bertemu langsung –bertatap muka dan mengobrol dengan hangat—bersama mereka.

Rasa canggung dan ketakutan Ghassany yang tak beralasan itu akhirnya sirna karena ternyata member super junior sangatlah ramah, mereka juga sangat kocak. Perut Ghassany terasa sakit karena terlalu banyak tertawa. Kadang mereka menggoda Ghassany yang membuat Siwon jadi sewot sendiri.

“Kau bisa ke depan panggung sekarang, sebentar lagi acaranya akan dimulai!” Ujar Siwon pada Ghassany. Donghae melirik Siwon penuh arti dengan senyum yang terkembang di bibir.

“Aku akan mengantarkanmu ke depan jika kau mau!” Sela Donghae lalu menarik pergelangan tangan Ghassany, tapi Siwon dengan sigap menepis tangan itu. 

“Tidak perlu!” Sergah Siwon. Ghassany hanya tertawa pelan untuk menutupi rasa gugup yang mendera seketika. Perlakuan Siwon membuatnya gugup. Selalu. Tawa Donghae meledak yang menyebabkan Siwon mendelik kesal ke arahnya. Donghae tidak menggubris tatapan tajam itu, dia dengan cueknya meninggalkan ruangan.

“Kamu bersiap-siap saja, tak usah mengantarku ke depan. Aku ingin ke toilet sebentar!” Bisik Ghassany lalu berbalik sebelum Siwon menjawab. Harus seperti itu, karena kalau tidak, Siwon akan memaksa untuk menemani Ghassany di kursi penonton sampai waktunya untuk tampil. Ghassany tak ingin merepotkan Siwon lebih jauh lagi.

Suara-suara teriakan penonton terdengar samar-samar dari dalam toilet, Ghassany dengan cepat mengeringkan tangannya yang masih setengah basah agar bisa segera ikut bergabung dengan penonton yang lain karena sepertinya acaranya akan di mulai sebentar Lagi. Tadi Siwon mengatakan mereka akan tampil di awal acara. Ghassany tak ingin ketinggalan.

“Kamu teman Siwon Oppa?” Ghassany menoleh ke arah sumber suara dan menemukan seorang gadis cantik dengan kostum panggungnya. Ghassany mengenalinya. Yoona.

“Ne.” Jawab Ghassany dibarengi anggukan. “Ada apa?”

“Atau kau pacarnya?”

“Mwo?” Ghassany bukannya tidak mendengar, dia mendengarnya dengan sangat jelas tapi cuma kata itu yang berhasil keluar dari mulutnya. Dia terlalu terkejut ditembak pertanyaan begitu, dengan orang yang pertama kali ditemuinya ini. Well, mungkin bukan pertama kali, karena mereka pernah bertemu sebelumnya di Myeongdong.

“Mungkin kau pacar Siwon Oppa?” Yoona mengulangi.

“Anio. Aku bukan pacarnya!”

“Oh, baguslah!” Kata Yoona dengan ceria. “Aku harus bersiap-siap.” Katanya lalu pergi.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
onehelllove #1
amazing
story
ZhangAoeka #2
mmmm :)
stefanie #3
jd mrk be 2 ktmuan ga y pd akhirny?? aah pengen sekuel...
sachakarina
#4
Hehehe, ceritaku yang judulnya polkadot itu sekuel ini.<br />
Makasih ya udah baca
fanfics_addict
#5
cerita kamu bagus .<br />
aku suka banget :D<br />
kenapa gk dibikin sekuel nya ?
Rizuki_15 #6
Yay!! Ga nyangka nemu fanfic indo d sini.., maklum msh bru., anyways, nice fanfic! ^.^<br />
keren.keren.keren.
sachakarina
#7
Thanks yah udah baca dan suka ^^
gracesally
#8
gyaaa tamat:(<br />
siwon n ghasanny mang jodoh dah,,kckcc<br />
suka sama cerita kamu so sweet<br />
bisa dibilang love triangle...dan aq memang suka dengan certa love triangle...<br />
mau juga dong dibikinin cerita ama dong hae hahahah*plaQ*<br />
thnks 4 sharing yaaa
sachakarina
#9
Saya juga, tapi nggak bisa (setidaknya belum) nulis eng story, grammar payah. hehehe
gracesally
#10
ia disni juga gpp..<br />
aq suka baca ff disni^^hehhee