Chapter 9
The First AutumnJunhee's POV
Sekolah sudah ramai ketika aku tiba. Aku melirik jam tanganku, 3 jam lagi tapi sekolah sudah rama dengan anak-anak yang sibuk lalu lalang, “Ya! Junhee-ah kenapa berdiri saja? Cepat bantu,” Teriak Chanyeol. “Ah ne Chanyeol-ssi,” Aku balas berteriak padanya. Aku menghembuskan napas panjang hhh itukah kata sambutan pagi hari ini? Ckck aku menggeleng-gelengkan kepala.
Tak terasa 3 jam berlalu begitu cepat, satu-persatu kursi mulai terisi, karena tugasku sudah selesai aku mencari tempat duduk yang kosong. Baru saja duduk, aku melihat Chanyeol berlari cepat ke arahku, “Ya!! Kau kucari dimana-mana.”
“Waeyo?” Tanyaku was-was. Aku hampir selalu berfirasat buruk setiap kali Chanyeol datang. Chanyeol langsung menggenggam tanganku dan menarikku berlari mengikutinya, “Ya! Chanyeol-ah aku sudah menemukan tempat duduk yang kosong dan strategis dan sekarang bisa saja seseorang sudah menempati tempat dudukku dan aku harus mencari tempat duduk lain pad…mm…m,” Chanyeol menutup mulutku dengan tangannya.
“Ya! Tidak bisakah kau diam saja,”
“Ani kat..” baru saja Chanyeol melepas tangannya dari mulutku dan menutup mulutku lagi dengan tangannya padahal aku belum selesai berbicara.
“Aishhh Suho sudah tampil,” Desah Chanyeol dan dia membawaku ke belakang panggung. “Ya!! Aku sudah menculik Junhee. Tolong jangan biarkan aku menculiknya lagi, jika aku jadi penculik aku tak akan memilihnya menjadi korban penculikkan dia begitu cerewet,” Teriak Chanyeol pada seluruh orang dibelakang panggung.
Baru saja aku mau memprotes seseorang mendekatiku dan berkata, “Ya! Karena Eunji tidak datang kau harus menggantikannya,”
“Mwo?” Belum selesai kekagetanku sudah ditambah dengan hal lain, “Tap…” Chanyeol kemabali menutup mulutku.
“Ya! Junhee-ah! Ini mendesak, Suho sudah tampil dan setelah ini giliranmu,” Jelas Chanyeol.
Aku masih diam karena kaget, “Junhee-ah hwaiting!! Kau pasti bisa,” Kata seseorang dengan lembut, aku berbalik dan melihat Kai dengan senyum cerah terpasang diwajahnya. Lalu Kai menydorkan mike padaku.
“Ya!! jangan bilang ini usulmu,” Kataku dan aku menerima mikenya pasrah.
Tiba giliranku tampil dan Kai memelukku pelan, bau aroma tubuhnya membuatku terasa lebih tenang, “Hwaiting Hee-ah jangan lupa janjimu,” bisiknya di telingaku dan melepas pelukkannya. Aku mengernyit heran Kenapa dia memanggilku Hee? “Bukan saat yang tepat untuk penasaran.”
Aku berbalik dan naik ke atas panggung dan mengusap pelan gelang yang ada di tanganku.
Comments