The 13

The Darkness
Please Subscribe to read the full chapter

*** 

 

Jiyong sedang tertidur di sofa yang ada di kamar Taeyeon. Dan, Taeyeon tertidur di tempat tidurnya. Namun, tiba-tiba terdengar suara riuh di luar rumah. Yang membuat Jiyong dan Taeyeon langsung terbangun panik. Jiyong dan Taeyeon langsung turun ke luar rumah melalui jendela kamar Taeyeon. Dan, mendapati semua orang sedang ketakutan.

 

Di sana, ia juga melihat Choi dan Sam yang sedang menenangkan beberapa orang.

 

Mereka kedatangan tamu tak diundang dan tak diharapkan.

 

James bersama para pengikutnya.

 

Dan...

 

“Ayah,” kata Jiyong yang langsung berlari ke arah James.

 

“Jiyong,” balas Lupin dengan suara lirih.

 

“Lepaskan dia,” teriak Jiyong.

 

“Bukan negosiasi namanya kalau semua berjalan terlalu mudah,” kata James sambil menyeringai. Tatap matanya mengarah hanya pada satu orang di depannya saat ini.

 

Taeyeon.

 

“Bagaimana kalau kita barter?” lanjut James. “Aku ingin dia.”

 

James menunjuk ke arah Taeyeon yang sedang berdiri sendirian di antara kawanan serigala.

 

“Akan ku kembalikan Lupin dan menjauhkan diri dari desa ini. Kita akan hidup dengan tidak menganggap satu sama lain seperti biasanya. Tapi, berikan dia,” nego James.

 

Sontak, seluruh mata langsung mengarah pada Taeyeon yang sedang ketakutan. Taeyeon bahkan tidak lagi berani menatap mata James. Mengingat pertemuan pertama mereka membuat Taeyeon merintih kesakitan hanya dengan tatapan mata.

 

“Kenapa harus dia?”

 

James hanya menyeringai.

 

Jiyong mengedarkan pandangannya ke arah Taeyeon yang menatapnya dengan rasa takut. Dapat ia lihat dengan jelas bagaimana tubuh Taeyeon mulai bergetar.

 

Lalu, Jiyong kembali mengalihkan pandangannya ke arah Lupin yang menggelengkan kepala padanya. Seakan tahu apa yang akan dilakukan sang anak.

 

Jiyong mengedarkan pandangannya ke seluruh penduduk desa yang ada. Mereka sangat ketakutan. Bahkan, sangat terlihat di mata mereka sebuah permohonan yang tersirat.

 

Jiyong mulai melangkahkan kakinya ke arah Taeyeon yang berdiri didampingi Choi dan Sam. Laki-laki itu menyentuh wajah Taeyeon dengan kedua tangannya.

 

“Jiyong, aku takut,” kata Taeyeon.

 

Jiyong tersenyum, matanya menyipit.

 

“Kau akan baik-baik saja. Aku janji,” kata Jiyong sambil mencium kening Taeyeon dengan lembut. “Jaga Taeyeon dan Ayah,” lanjut Jiyong pada Choi dan Sam.

 

“Jiyong, apa yang akan kau lakukan?”

 

“Kau tidak akan bertindak bodoh, ‘kan?”

 

“Jiyong,” khawatir, Taeyeon pun menyentuh tangan Jiyong yang masih menyentuh wajahnya. “Apa yang akan kau –“

 

“Aku mencintaimu dengan sepenuh hatiku. Dan, tidak akan ku biarkan semesta mengambilmu dariku. Aku akan kembali. Percaya padaku. Dan, tunggu aku,” ucap Jiyong sambil berlinang air mata.

 

“Jiyong.”

 

Laki-laki itu menarik tubuh Taeyeon ke dalam dekapannya. Mendekapnya seerat mungkin. Seakan ini adalah hari terakhir mereka bertemu.

 

“Jiyong, jangan pergi.”

 

“Aku tidak akan pergi kemana-mana. Aku hanya akan pergi sebentar. Tunggu aku kembali, Taeyeon.”

 

Tangis Taeyeo

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet