Suzy sedang berjalan di koridor saat ia mendengar seseorang memanggil namanya. Kedua alisnya berkerut, menatap seorang gadis dengan kuncir kuda yang kini berlari kearahnya.

Ia tersenyum, saat melihat Park Jiyeon. Seniornya , dan rekan setimnya di cheerleaders.

"Suzy-ah, apa kau bisa membantuku?"

Gadis itu mengangguk. Tapi perasaanya mulai tidak enak saat ia melihat kaka kelasnya itu kini tersenyum sambil mengambil sesuatu dari sakunya.

"Aku ingin kau menyerahkan ini kepada ketua osis kita.."

Glek. Benar kan.

Suzy teringat, minggu lalu Chanyeol mendiamkannya karena ia memenuhi tasnya dengan surat cinta dari juniornya. Entah apa yang akan dilakukannya padanya hari ini kalo ia masih saja memberinya surat cinta.

Ia menatap Jiyeon dengan tatapan bersalah, "Eonni, apa kau tidak bisa memberikan itu sendiri?"

Jiyeon menggeleng, ia tidak mau berurusan dengan beruang kutub yang digilai banyak gadis di sekolahnya itu.

"Please, tolong aku Suez..Mereka berjanji ini yang terakhir..Kau kan tau, hanya kau yang berani dengan pria itu."

Tiba-tiba dirinya merasa menyesal, bersahabat dengan Park Chanyeol.

Tangannya terulur, mengambil dua amplop berwarna merah muda dari tangan Jiyeon. Membuat gadis bermarga Park itu tersenyum lebar.

"Uri Suzy memang daebak! I love you Suzy-ah.."

Gadis itu menepuk pundaknya sebelum akhirnya pamit pergi.

Suzy kini menatap dua surat di tangannya. "Aish..Park Chanyeol..aku tidak tau kau sepopuler ini sekarang.."

-----------------------------------