Park Chanyeol

Surat Cinta

Mata cokelat itu lagi-lagi melirik ke arah pintu kelas. Gadis bodoh. Kenapa sampai sekarang ia belum kembali dari kamar mandi?

Ia melihat jam yang melingkar ditangannya. Hampir dua puluh menit sejak Suzy meminta ijin ke kamar mandi.

Ia menekan tombol pada hapenya. Mencoba menghubungi gadis itu.

Drrrt.drrt.

Sesuatu bergetar dari dalam kolong meja di sebelahnya. Handponenya disini. 

' Apa sesuatu terjadi padanya?'

Ia melihat ke seluruh kelas. Taecyon songsaenim masih menulis di papan tulis sedangkan teman temannya yang lain masih sibuk mencatat.

Perlahan ia mengangkat tangannya ke atas.

-----------------------------

Chanyeol berjalan di koridor saat ia menemukan gadis berambut panjang yang ia cari sedang berjalan ke arahnya.

Itu dia.

Bae suzy, teman sebangku-tetangga sebelah rumahnya selama 5 tahun  itu sibuk berjalan sambil menatap ke bawah.

"Ya! Apa terjadi sesuatu dengan pencernaanmu?"

Suara berat itu - Suzy mengangkat kepalanya. Ia kini menatap pria jangkung berkulit pucat di hadapannya. 'Apa yang ia lakukan disini?'

Tangan Chanyeol kini terarah ke dahi gadis itu. Menempelkan punggung tangannya. Mengecek sesuatu.

"Aku baik baik saja Park Chanyeol. Berhenti melebih lebihkan sesuatu."

Suzy mempoutkan bibirnya kesal. Chanyeol memang selalu menganggapnya seperti anak kecil. Dan itu membuat nya kesal

"Itu salahmu, kau pergi ke toilet hampir dua puluh menit. Dan Bae Junho akan membunuhku kalo terjadi sesuatu padamu."

Suzy merengut. Bae Junho-oppanya. Satu tingkat diatas mereka. Tipikal kakak laki laki yang sangat protektif kepada adeknya.

Jangan ragukan kesetiaaan Chanyeol pada kakaknya.

"Kajja. Ayo kita kembali ke kelas.."

Ia melingkarkan tangannya, menarik Chanyeol mengikutinya. Berjalan ke arah kelas.

"Apa yang kau pegang itu?"

Suzy hampir lupa-amplop yang Jiyeon titipkan itu. Ia mmendengus rencananya untuk diam diam memasukkan surat ini ke loker Chanyeol gagal. Uh.

"Apa kau mau menerima kalo aku mengatakan ini surat cinta untukmu?"

Chanyeol menjawab cepat

"Tidak mau."

Gadis cantik itu menatap takut Park Chanyeol yang kini memasang wajah datar.

"Jiyeon eoni menitipkannya. Surat ini untukmu."

Terpaksa ia harus jujur. Tidak mungkin kan kalo ia harus mengatakan surat ini darinya?

Chanyeol mengambil dua buah surat dari tangan Suzy, gadis itu tersenyum.

Namun ekspresinya berubah saat lelaki itu merobek surat itu tanpa berdosa. KREK

"Aku tidak mau membaca ini."

Mata besar Suzy membulat, saat Chanyeol berjalan santai di depannya. Membuang surat cinta yang baru ia serahkan kedalam tong sampah.

"Park Chanyeol-kau menyebalkan!"

Ia berteriak kesal.

Demi apapun. Park Chanyeol memang jual mahal!

 

 

 

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
lavita
Hello. My name is Ayyy. Nice to know you friend! :-)

Comments

You must be logged in to comment
widdy_R
#1
Chapter 3: ahh lucu deh mereka.. ??