ONE SHOT

Long Distance Relationship

Kami terpisah.

Terpisah dengan jarak yang jauh.

Berbeda dalam segi waktu dan musim.

Disaat bulan telah muncul, disana sinar matahari telah menyapa.

Disaat sinar terik sang surya bersinar terang, disana bulir lembut salju yang menyelimuti.

Kami dipertemukan melalui dunia maya. Dunia dimana semua orang dapat berinteraksi dari satu bagian dunia ke bagian dunia lainnya.

Betul sekali, sampai saat ini kami belum pernah bertemu secara langsung.

Mungkin orang-orang akan menggagap kami orang aneh. Orang-orang yang berpikir "bagaimana kamu bisa jatuh cinta dengan orang yang sama sekali tidak pernah kamu temui?". Entahlah, kami hanya saling menyukai satu sama lain begitu saja. Dengan keberadaannya yang maya itu, ia mampu membuatku nyaman dan bahagia. Apa aneh kalau aku berpikir tak apa selama ini menyenangkan bagi kami ? Dibandingkan dengan mereka yang ada jelas dihadapan namun hanya mampu menyakiti.

Pria itu ada ketika aku membutuhkannya. Membutuhkan tempat untuk berbagi kepenatan dan masalah sehari-hari, Walaupun hanya sekedar berbicara denganya dan memandangnya lewat layar tanpa bisa menyetuhnya.

Waktu memang musuh terbesar kami. Tapi dengan proses yang kami hadapi, akhirnya kami berusaha untuk sebisa mungkin meluangkan waktu. Bukankah memang harus sama-sama berjuang dan harus ada yang dikorbankan demi kebahagiaan kami ini? Tidak masalah untuk tidur diwaktu yang sudah larut atau harus bangun lebih awal hanya untuk bercerita dan melepas rindu bersamanya.

Hal menyedihkannya yang paling aku sesalkan adalah disaat ia sedang sakit. Dikala tidak ada orang yang bisa mengurusnya, rasanya ingin sekali langsung berangkat menuju rumahnya, mengurusnya sampai ia sembuh dan baik-baik saja. Tapi, kenyataanya tidak semudah itu. Terlalu banyak hal yang harus diurus dan di persiapkan, belum lagi tuntutan aktifitas yang membelenggu yang tidak bisa ditinggalkan begitu saja. Dan pada akhirnya hanya dapat memantaunya dari jauh dan berdoa untuk kesembuhannya.

Orang-orang mungkin akan menganggap hubungan kami ini hanyalah hubungan main-main antara 2 anak muda yang hanya ingin mencari kesenangan belaka. tapi percaya atau tidak, hubungan yang dianggap "lucu" ini telah kami jalani selama hampir 5 tahun lamanya.

Kami juga hanya manusia biasa, sama seperti pasangan lainnya.

kami juga ingin saling menyentuh satu sama lain, ingin menggengam tangannya dengan erat, memeluk tubuhnya, merasakan hangat dekapannya, menghirup aroma tubuhnya dan mendengar detak jantungnya.

Ya, iri. aku terkadang iri melihat pasangan lain yang sedang bermesraan, saling mendekap, berbicara dan tertawa sambil menatap matanya secara langsung, mencium aromanya, makan bersama dan saling menyuapi, dijemput saat sedang diluar. ah bahagiannya mereka. Tapi tenang, kami juga bahagia dengan cara kami, cara yang berbeda dengan cara biasanya.

Sejujurnya, aku juga penasaran akan fisiknya secara nyata. apakah sesuai dengan apa yang aku bayangkan selama ini? aku tau wujudnya, aku tau bagaimana wajah, suara dan tubuhnya tentu saja. tapi terkadang aku membayangkan bagaimana jadinya jika aku melihatnya secara nyata. seberapa tinggi ia jika aku berdiri disampingnya, apakah suaranya akan berbeda jika bicara secara langsung, apakah wajahnya lebih tampan atau sama saja. Aku bahkan pernah bertanya dia memakai parfum apa dan membelinya hanya karena aku terlalu penasaran dengan baunya. 

Selama 5 tahun ini, kami berkomunikasi dengan media sosial, baik itu via chat, telpon maupun video call. Bahkan kami bertukar surat dan barang-barang. Terkadang dia mengirimkan makanan ringan yang sedang ia sukai atau hal-hal yang aku sukai. begitu juga sebaliknya. bahkan terkadang ia mengirimkan sebucket bunga kesukaanku walaupun itu bukan ulang tahunku ataupun perayaan hari jadi kami dan hari spesial lainnya. aku menyimpan semua pemberiannya, berharap suatu saat akan bertemu dengannya dan bersama sampai hari tua kelak dan memperlihatkannya kepada anak-anak kami.

Hal-hal yang kusenangi dari dirinya adalah dia begitu baik, dewasa dan pekerja keras untuk rencana masa depannya. Dibalik sifat humorisnya, ia merupakan sosok dewasa yang dapat aku andalkan. ia mengubahku, mengubah dalam artian menjadikanku sosok yang lebih baik lagi, mendukung hal-hal yang ingin aku lakukan selama itu positif, memberikan masukan dan saran ketika aku dalam masalah. Ia bagaikan sosok ayah dan kakak yang siap melindungiku walau dalam kejauhan. Pernah kala itu, aku kehilangan kesadaran dan harus dirawat dirumah sakit. Ia memaksa akan datang ketempatku namun aku larang dengan keras karena saat itu ia ada presentasi penting untuk pekerjaan yang sudah ia siapkan dari jauh-jauh hari. Tentu saja aku tidak ingin menggangu urusan pekerjaannya hanya karena aku masuk rumah sakit karena hal sepele. Semenjak kejadian aku pingsan itu, ia menjadi lebih posesif untuk aku istirahat dan urusan makanku, bahkan ia menyuruh teman-temanku untuk terus mengawasi agar tidak kelelahan dan makan teratur. Dia sangat manis bukan?

Kekhawatiran? tentu saja. Dari sekian banyak orang yang ia jumpai, ia memilih diriku dan memutuskan bersama-sama menjalankan hubungan yang pernuh perjuangan ini. Wajah dan proposisi tubuhnya yang sempurna, siapa yang tidak akan tertarik? tentu saja pasti banyak yang mengodanya. Tapi 1 yang aku yakini, aku percaya padanya. Kami atau lebih tepatnya aku memutuskan untuk mempercayainya. Begitu juga sebaliknya. Lagi pula, hubungan tanpa kepercayaan, untuk apa?

~~

Aku keluar dari kantor tepat ketika waktu menunjukan pukul 19.00. pekerjaan kantor yang menumpuk membuatku terpaksa bekerja lembur. Menelusuri padatnya ibu kota dengan orang-orang yang tidak sabar untuk sampai ke lokasi tujuannya. Rasanya ingin cepat sampai rumah dan menikmati hangatnya kasur dan berharap dapat menghubunginya untuk melepaskan penat dan rindu yang menggangu.

Sesampai dirumah, ku sapa kedua orang tua ku yang sedang bersantai menonton televisi bersama kedua adik laki-laki ku dan langsung masuk kekamar pribadiku di lantai dua. Aku membuka pintu dan menyalakan lampu kamar yang biasa aku matikan. Dan tau apa? aku melihat banyak balon-balon berwarna-warni menghiasi langit-langit kamarku, dan sebucket bunga yang diletakan di tempat tidurku. Tepat saat aku ingin melangkah masuk lebih jauh, tiba-tiba seseorang menutup mataku.

Aku terpaku..

Mungkinkah dia?

Saat itu juga aku mencium aroma yang sudah tidak asing lagi buatku.

Segera aku berbalik mengadapnya, melihatnya tepat didepan wajahku.

Sosok yang selama ini hanya aku khayalkan muncul secara nyata didepanku.

Ia tersenyum dan menyebut namaku.

Aku mengamatinya dari atas kepala hingga ujung kakinya, masih belum sadar apakah ini kenyataan atau hanya imajinasi belaka. Sampai akhirnya ia menyentuh kepalaku. Baiklah, ini nyata.

Ia terlihat sama. tidak, ia terlihat lebih tampan secara langsung! Tinggiku yang hanya mencapai pundaknya, dan harumnya yang selama ini hanya kunikmati dari parfum yang kubeli kini aku mencium dari orangnya secara langsung.

Mataku tiba-tiba berair, bukan karena sedih. Tapi terlalu bahagia. Penantian panjang yang selama ini aku nantikan akhirnya selesai.

Ia langsung menarikku kedalam pelukkanya dan mengusap lembut kepalaku. kudekap ia dengan erat seolah ia akan hilang kapan saja. Ia menangkanku dengan suaranya yang selama ini hanya kudengar melalui telepon.

Entahlah, apakah karena udara malam yang panas atau hal lainnya, tapi aku meraa ada kehangatan yang tidak biasa dalam dadaku. Berada didalam pelukannya, terasa hangat, nyaman dan aman.

Ia melepaskan pelukannya. Membawaku masuk dan ia tiba-tiba berlutut sambil memegang sebuah kotak merah berisikan 2 buah cincin silver yang serupa. Memangilku dengan gugup dan ia berkata,

" Kamu telah menjadi pengisi hari-hariku selama 5 tahun ini, menjadi penyemangat didalam kehidupanku, mempercayai aku yang bahkan tidak pernah kamu temui secara nyata. Aku mau kamu menjadi wanita terakhir yang aku miliki dan menemani sisa hidupku bersamamu. Tumbuh bersama menciptakan memori dan memiliki anak-anak yang lucu yang mirip dengan aku dan kamu. Aku mau kamu menjadi wanita yang mendampingi hidupku sampai akhir hayatku. So, Will you marry me? " ucapnya sambil tersenyum

Sontak air mataku langsung mengalir lebih deras dari sebelumnya.

" Yes, I will" jawabku kepadanya

Ia tersenyum dengan lebar, langsung memelukku dan mengecup kepalaku.

Ia memasangkan cincin di jari manisku dan sebaliknya.

kami berdua saling berhadapan.

Menatap mata satu sama lain dengan senyum yang tidak bisa kami sembunyikan.

Wajahnya maju perlahan tapi pasti.

Akhirnya, aku merasakan lembut dan hangatnya bibirnya.

Saling bertautan satu sama lain. Melepaskan segala rindu dan rasa ingin bertemu yang sudah lama terpendam.

~~

Kim Mingyu, akhirnya pindah ketempatku.

Memutuskan untuk tinggal disini.

Ia rela meninggalkan kota modern yang indah dan datang kesini. Beruntungnya, ia melakukan pekerjaan yang sangat baik ketika disana dan mendapatkan posisi yang tinggi dikantor cabang yang ada disini.

Kedua keluarga kami sudah bertemu, dan kami akan resmi menikah tahun depan.

Membuat pengalaman yang selama ini belum bisa kami lakukan dan melakukannya bersama. Membuat memori yang indah untuk kami kenang.


 

~ THE END~


 

HOW'S GUYS? what do you think ??

Please UPVOTE and give me a lot of comments!!

love, xoxo

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet