-4-

Don't wanna cry
Please Subscribe to read the full chapter

@ Kamar rawat 207

"Apa ini sakit?" Tanya dokter Hong.

"Akhh" Mingyu merintih menahan rasa sakit saat ankle kakinya ditekan oleh dokter muda itu.

Dokter Hong geleng-geleng kepala melihat kelakuan pasien bebalnya itu. "Sudah berapa kali ku bilang, jika kau ingin sembuh jangan terlalu banyak bergerak, ini malah kabur-kaburan terus" Sindirnya.

Mingyu mempoutkan bibirnya. "Aku bosan, dok!" Ucapnya jujur. Bayangkan saja bagaimana rasanya jika sehari saja kau diharuskan untuk beristirahat di atas kasur tanpa diperbolehkan untuk melakukan aktifitas apapun selain di atas kasur? Ini Mingyu sudah seminggu lamanya harus duduk manis di atas kasur, ia bosan!

"Jangan salahkan aku jika masa penyembuhan mu menjadi semakin lama" Dokter Hong tidak bermaksud mengancam, tapi memang itulah kenyataannya.

"Yahh, aku tidak akan banyak bergerak lagi" Ucap Mingyu kalem. Yang benar saja, seminggu saja ia sudah tidak tahan, masa iya harus lebih lama lagi! Rasanya ia ingin cepat-cepat keluar dari sini.

Dokter Hong membereskan peralatan dokternya.

"Dok, aku mau bertanya" Mingyu memperbaiki posisinya menjadi duduk dengan kaki kanan terjulur.

Dokter Hong menatapnya curiga. "Kalau kau ingin bertanya tentang suster-suster itu maka aku tidak akan menjawabnya"

Mingyu berdecak kesal. "Bukan itu, dan apa-apaan ekspresi mu itu, percayalah bukan aku yang menggoda mereka, aku yang justru digoda oleh mereka" Belanya. Ia sudah mendengar gossip mengenai dirinya yang katanya suka mendekati para suster-suster cantik yang merawatnya.

Dokter Hong tak dapat menyembunyikan tawanya.

Mingyu kembali serius. "Ng.. pasien kamar 217, apa kau mengenalnya, Dok?" Tanya Mingyu.

Kening dokter Hong berkerut. "Kenapa kau menanyakannya?" Tanyanya.

"Aku hanya penasaran dia itu sakit apa, kenapa wajahnya bisa sepucat itu?" Tanya Mingyu, ia teringat kembali dengan pertemuannya dengan namja manis yang berwajah pucat itu.

Dokter Hong memasukkan kedua tangannya di saku jastel dokternya. "Anemia aplastic" Ucapnya singkat.

Anemia aplastic? Penyakit macam apa itu? Pikir Mingyu.

"Apa itu berbahaya?" Tanya Mingyu lagi.

Dokter Hong mengambil nafas sejenak. "Kau ini cerewet sekali, istirahatlah, banyak pasien yang masih harus ku tangani hari ini" Ucapnya sambil berbalik badan berjalan kearah pintu.

"Dok! Apa itu berbahaya?" Teriak Mingyu, tapi percuma dokter Hong sudah keluar dari ruang inapnya.

"Ashh menyebalkan sekali!" Umpatnya kesal.

 

***

 

"Yak Lee Jihoon, kau kemana saja selama 3 hari ini? Apa kau tidak tahu bagaimana khawatirnya kami" Oceh Soonyoung saat baru memasuki kelas dan mendapati bangku milik Jihoon sudah ditempati oleh sang empunya.

Jihoon hanya terkekeh kecil. "Maafkan aku telah membuat kalian khawatir" Ucapnya tulus.

Wonwoo menatapnya dalam. "Apa kau baik-baik saja?" Tanyanya.

Jihoon memiringkan kepalanya. "Apa aku terlihat tidak sedang baik-baik saja?" Tanyanya balik.

Wonwoo memperhatikan Jihoon seksama, wajahnya terlihat normal, tidak sepucat waktu terakhir kali mereka bertemu.

"Aku baik-baik saja, Wonu-ya" Ucap Jihoon, ia benar-benar me

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Balalala1717 #1
Chapter 6: Minguuuuuuuu manis sekaliiii
FrainZL #2
Chapter 6: Aakk mingyu setia nungguin :"
FrainZL #3
Chapter 5: Jicheol hard shipper, tapi ku kesal dengan seungcheol di sini. Jigyu aja, jigyuuuu. Can't wait for your next update :)
Balalala1717 #4
Chapter 5: Aku jugaa bingung pengen jigyu tapi pengen wonhoon jugaa hiks pengen liat cheol nyesel akumah
andgyu
#5
Chapter 5: Jigyu aja lah biarin jihoon bahagia plijeu :"
leejihoon92
#6
Chapter 5: Dbuat mati aja sudah... bngung antara jicheol or jigyu huhh
bizzyMe #7
Chapter 5: Jigyu!!!!!
sseundalkhom
#8
Chapter 5: jangan sama siapa-siapa...... aku takut jihun disakitin sama yang lain :(
Balalala1717 #9
Chapter 4: Jigyuuu ajaaa huhuhu wonhoon juga asik