Honestly, I Do

Honestly, I Do

CHAPTER 3
 

 
 
“Kyu… Kyuhyun?” aku dengar suara namja manis itu memanggil namaku. Aku tak menjawab, aku dengar derap langkahnya menuju kamarku, jadi tanpa ku jawab ia juga akan segera menemukanku di sini.
 
“Kyu…” ku lihat kepalanya menyembul dari balik pintu, dibukanya pintu itu lebar lebar.
Aku mengangkat kepalaku, “Ada apa Minnie?”
 
“Temani aku jalan-jalan keluar ya Kyu.” Huh aku benci ini. Aku benci diriku yang tak bisa menolaknya.
 
Dia berjalan di sebelahku. Berjalan dengan riangnya. Seperti anak kecil yang baru mendapatkan balon dan permen lolipop ukuran besar. Terdengar ia seperti menggumamkan sebuah lagu dari bibir kecilnya itu.
 
 ”Kau keliatan senang sekali Minnie.”
 
Dia langsung menoleh ke arah ku dan memberikan senyum terbaiknya, ”Tentu saja aku sangat senang.” Kata-katanya yang terdengar menggantung itu seperti menyimpan sebuah misteri bagiku.
Apa? Apa maksudnya? Lalu ia berlari sambil menjulurkan lidahnya ke arahku, membuat aku ikut berlari mengejarnya.
 
Sudah cukup lama aku mengajaknya jalan-jalan keliling Seoul. Aku senang melihatnya gembira hari ini. Yah cukup untuk menghapus kekesalanku tadi pagi gara-gara Heechul hyung yang menurutku ‘nyolong start’.
Aku langsung menarik tangannya ke sebuah taman di tengah kota. Ku ajak dia ke tempat yang terletak di sudut taman. Terdapat 2 pasang ayunan berwarna kuning dan 2 bangku panjang di dekatnya.
 
”Ah, ayunan!” Dia langsung melepaskan genggaman tanganku dan berlari menuju ayunan itu. Aku hanya tersenyum melihat tingkahnya. Aku tak menyangka, namja yang kutemui 3 bulan lalu itu sifatnya sangat kekanakan begini, padahal awalnya dia sangat dingin. Terutama padaku. Kududukan tubuhku di bangku panjang itu, dan akupun langsung ‘berpacaran’ dengan PSP kesayanganku.
 Cukup lama aku berkutat dengan PSPku, aku mulai merasa bosan. Kuletakkan barang hitam-silver persegi panjang itu sembarangan, ku alihkan pandanganku menuju hyungku yang sangat aegyo itu.
 
”Ada apa Kyu?” ternyata ia tersadar kalau aku sedang memerhatikannya.
 
“Tidak.” Aku terus menatapnya.
 
“Hey dari pada bengong begitu, ayunkan aku saja! Haha” Tanpa menjawab, aku langsung berjalan kearah belakang tubuh Minnie dan mulai mendorongnya dengan lembut, hingga tubuhnya berayun ke atas dan kebawah dengan pelan namun cukup tinggi.
Ku dengar tawanya dan teriakannya yang lucu, membuatku berpikir. Sepertinya alasan Minnie tinggal sendiri di apartemen tanpa orangtuanya kurasa memang benar. Bagaimana sikapnya saat pertama kali datang dan masuk ke kehidupanku. Ia terlihat sangat pemurung, dingin, dan tidak menunjukkan sikap ceria sama sekali. Namun sekarang, ia sudah bertolak belakang dengan semua sikap dan sifatnya yang dulu. Kurasa dulu ia memang kurang mendapatkan perhatian, makanya ia sangat manja seperti ini. Namun anehnya…aku suka. Aku suka sikap manjanya. Walau kadang, aku juga membencinya, karna...ia mengingatkanku pada seseorang.
 
”Kyu… ” pemilik suara yang sedari tadi kupikirkan itu memecah lamunanku.
 
”Aku lelah, ayo pulang.” Aku langsung menghentikan ayunannya dan segera pulang bersamanya.
 
~~~
 
”Aku pulaaang!” Minnie hyung yang berjalan di depanku masuk ke apartemen lebih dulu.
 
”Waaah sedang makan apa kalian?”
 
“Cake dan eskrim hyung.”
 
“Aduh mianhae hyung, sudah habis semua. Mianhae.”
 
Aku yang sedang membereskan sepatu di depan pintu sangat curiga dengan pembicaraan hyung-hyungku dari dalam. Dapat ku lihat dari sini Ryeowook dan Eunhyuk sedang memegang… 2 CUP ESKRIM STROBERI DAN CAKE ITU!
 
‘BRRAAAKKKKK!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!’ ku banting pintu apartemen dengan keras hingga jendela-jendela yang ada diruangan itu ikut bergetar. Semua hyung ku termasuk Minnie langsung terlonjak kaget dan menolehkan pandangannya ke arahku. Aku tak perduli dengan pertanyaan ‘kenapa’ dan ‘ada apa’ yang terlontar ke arahku. Sungguh! Aku sangat marah! Aku murka!
 
-Kyuhyun pov end-
 
Kyuhyun berjalan dengan gusar melewati Ryeowook, Eunhyuk dan Sungmin. Namun, matanya tak lepas dari Ryeowook dan Eunhyuk, ia melemparkan death-glarenya kepada 2 namja itu lalu segera menuju kamarnya dan membanting pintunya –lagi-
 Leeteuk langsung keluar dari kamarnya karena mendengar pintu yang dibanting hingga beberapa kali. “Ada apa?” ketiga namja diruang tengah hanya menoleh kearah Leeteuk tanpa menjawab pertanyaannya.
 
“Kyuhyun kenapa?” Tanya Ryeowook dengan nada takut.
 
“Tidak tau, padahal tadi dia baik-baik saja.”
 
“Kau yakin? Apa mungkin kalian tadi bertengkar?” Eunhyuk juga bertanya dengan nada ragu.
 
“Ah tidak, kami tidak bertengkar. Aku juga tidak tau ada apa dengan Kyu.” Sungmin menatap arah kamar Kyuhyun dengan tatapan bingung.
 
“Aku takut dengan matanyaaa.” Kata Ryeowook sambil memeluk kakinya dan menenggelamkan kepalanya di antara kaki dan dadanya.
 
“Sungmin, apa yang terjadi? Ada apa dengan Kyuhyun?” Tanya Leeteuk yang hanya diberi gelengan kepala dari Sungmin.
 
20.05. Makan malam baru saja usai, ketujuh namja itu keluar dari dapur yang sekaligus ruang makan. Tentu saja tanpa kehadiran Kyuhyun di sana. Ryeowook dan Sungmin sedang mencuci piring, Eunhyuk, Donghae dan Heechul sedang menonton tv, sedangkan Yesung sedang main dengan kura-kuranya. Akhirnya sang tertua pun merasa terpanggil untuk menengok keadaan Kyuhyun.
 
“Kyu…”
 
“……”
 
“Kyu, ini aku, buka pintunya.”
 
‘Krieeekkk’ tanpa harus menunggu lama, pintu berwarna coklat pekat itu pun terbuka. Memperlihatkan namja yang sedang menelungkup di kasurnya.
 
“Kyuhyun.” Leeteuk berjalan menuju kasur Kyuhyun dan duduk ditepinya.
 
“Sudah makan belum? Dari tadi gak keluar-keluar kamar.” Kyuhyun hanya menggeleng. Persis seperti anak kecil yang sedang ngambek pada oemmanya.
 
“Ada apa sih Kyu?” lagi lagi yang ditanya hanya geleng-geleng kepala.
 
“Aku tau kau sedang ada masalah, ceritalah pada hyungmu ini, siapa tau aku bisa membantu.”
Kyuhyun merubah posisinya yang kini duduk sambil melipat kakinya, menatap hyungnya dengan tatapan penuh harap.
 
“Aku sedang kesal hyung.”
 
“Kesal sama siapa?”
 
Agak lama Kyu menimang-nimang jawabannya, hingga akhirnya ia menjawab.
 
“Sama….sama…Ryeowook hyung dan Eunhyuk hyung.” Jawabnya dengan lirih dan sambil menunduk.
 
“Mwo?!” pekik Leeteuk kaget, tak menyangka kalau Kyuhyun sampai menyimpan rasa kesal pada hyung-hyungnya sendiri. Sedangkan Kyuhyun lagi-lagi hanya menunduk.
 
“Memangnya ada apa Kyu?”
 
“Mereka…mereka telah memakan es krim dan cake yang ku letakan di kulkas hyung, padahal aku baru saja membelinya, belum sempat ku sentuh sedikitpun.” Jawab Kyuhyun dengan nada tertahan.
 
Leeteuk tertawa mendengar jawaban Kyuhyun, “Aigo… Kyuhyun, itu kan hanya masalah sepele.” Kyuhyun menghela nafasnya.
 
“Itu kan bukan hal besar Kyu, kenapa sampai semarah itu sih? Lagian sejak kapan kamu suka makan makanan jenis seperti itu?”
 
“Aku membelinya bukan untukku hyung…tapi… untuk Minnie.” Jawab Kyuhyun akhirnya.
 
“Eh? Minnie?” Tanya Leeteuk bingung.
 
“S…Sungmin hyung.”
 
Leeteuk agak sedikit terkejut, ia mulai menunjukan raut serius di wajahnya.
 
“Kau menyukai Sungmin?” Kyuhyun tertohok mendengar pertanyaan to the point hyungnya ini.
 
“Hyung! Apa apaan sih, kenapa bertanya seperti itu?”
 
“Aku kan hanya bertanya.” Jawab Leeteuk santai, namun sang dongsaeng malah salah tingkah.
 
“A… anniya, aku tidak menyukainya hyung!”
 
“Kalau kau tidak menyukainya, kenapa kau harus marah?” ujar Leeteuk sambil menyelipkan senyum misterius di wajahnya, sebelum ia meninggalkan Kyuhyun yang tengah melongo di kamarnya.
 
’Benar, kenapa aku harus marah?’ Kyuhyun membatin.
 
 
-Sungmin pov-
 
Aku lega melihat Kyuhyun yang sudah tak marah lagi. Walaupun dia tidak memberi tau alasan kenapa dia bersikap seperti kemarin. Tapi tak apalah, yang penting dia sudah kembali. Pagi ini, seperti biasa kami berangkat sekolah bersama. Dan seperti biasa juga, ia berjalan sambil bermain dengan PSPnya.
Sampai di sekolah. Seperti biasa juga, aku duduk di belakang Eunhyuk dan Donghae.
 
”Lho, Kibum mana? Tumben ia belum datang? Biasanya kan dia yang datang paling awal.” Tanyaku pada Shindong saat mendengar bel sudah berbunyi dan teman sebangku ku itu belum menampakkan dirinya.
 
“Tidak tau Min, mungkin dia sakit.” Jawab Shindong sambil melanjutkan kegiatannya. Menyontek PR.
Aku menunjukkan raut kecewa. Aku paling tidak suka duduk sendirian. Aku menghela nafas dan duduk dengan malas sambil menopang daguku dengan kedua tangan. Namun tiba-tiba saja seseorang dengan santainya menarik kursi Kibum dan duduk di atasnya.
 
“Eh?” ternyata orang itu Kyuhyun, dan dia masih saja memainkan PSPnya, benar-benar tak menghiraukan apapun.
 
“Sedang apa kau di sini?”
 
“Duduk.” Jawabnya dengan santai tanpa mengalihkan pandangannya dari layar benda canggih itu.
 
“Aku tau. Tapi tempat dudukmu kan di belakang situ. Kenapa duduk di sini? Ini tempat duduknya Kibum.”
 
”Kibum tidak masuk. Jadi daripada kau duduk sendirian, lebih baik aku duduk di sini saja.”
 
”Dari mana kau tau kalau dia tidak masuk?”Kali ini ia menyudahi permainannya dan mulai menatapku. ”Bel sudah berbunyi hyung, tidak ada yang boleh masuk kelas lagi setelah bel berbunyi. Hyung ini bagaimana sih.”
 
”Ck. Pindah sana, duduk saja di tempatmu.”
 
”Shiro! Aku mau duduk di sini.”
 
”Hhhh arraseo, terserah kau saja lah.” Aku kembali menghela nafas saat Kangin sonsaengnim masuk kelas.
Sebenarnya aku senang saat Kyuhyun duduk di sebelahku, karena baru kali ini aku duduk sebangku dengannya. Ku kira dia akan menyebalkan dan akan menggangguku, tapi ternyata tidak. Dia sangat serius saat belajar. Pantas saja dia masuk program akselerasi.
 
“Hyung, aku tau aku ini tampan, tapi kau tak usah memandangiku sampai seperti itu.”
 
“Ah…a…aku tidak memandangimu.” Jawabku tergagap karna Kyuhyun baru saja mengacaukan lamunanku.
 
“Tak usah membela diri, dari tadi kau itu memandangi ku tau.”
 
Blush!~ benarkah? Aku hanya menundukan kepalaku, tak berani menjawabnya, tak berani mengangkat kepalaku, apalagi menatapnya. Dan tanpa ku sadar aku kembali melamun, hingga tiba tiba ia menarik tanganku.
 
”Eh? Apa apaan sih Kyu? Kenapa aku ditarik-tarik? Appo~”
 
”Kau yang kenapa? Dari tadi melamun terus. Grogi ya duduk dengan ku?” Lagi lagi aku hanya melongo mendengar setiap perkataannya. Apa benar aku grogi? Tapi masa sih, dia kan hanya seorang Kyuhyun.
 
“Ayo kita ke kantin!” dengan lembut Eunhyuk menarik tanganku menyusul Donghae dan Kyuhyun yang sudah berjalan di depan. Ku edarkan pandanganku. Kelas ternyata sudah kosong. Omo! Jadi selama pelajaran tadi aku melamun? Sudah kuduga, secara tidak langsung Kyuhyun telah menggangu belajarku. Tunggu….Kyuhyun? Apakah aku… aish… aku menggeleng-gelengkan kepalaku, tak mau melamun lebih jauh lagi.
 
“Hyung, waeyo?” Eunhyuk menatapku khawatir.
 
“Ah, gwaenchana Hyukkie.” Sekarang giliran aku yang menarik Eunhyuk mengambil langkah seribu mengejar Donghae dan Kyuhyun yang sudah jauh meninggalkan kami.
 
~~~
 
Rasanya aku mau mati sekarang juga. Sungguh! Pelajaran kimia kali ini materinya sangat sulit, aku tak sanggup menyelesaikan soal-soal ini. Ku lirik Kyuhyun, ia terlihat sangat lancar mengerjakannya. Apakah soal-soal ini terlalu mudah baginya? Kepalaku saja hampir meledak rasanya.  Aku kembali mengacak ngacak kepalaku hingga rambutku makin berantakan karena sedari tadi aku terus mengacak kepalaku sendiri.
 
-Sungmin pov end-
 
”Hyung! Kau kenapa sih?” Kyuhyun yang sebenarnya agak terusik karena kelakuan Sungmin yang tak bisa diam di tempat duduknya.
 
“Aku pusing Kyu, aku bingung.” Jawab Sungmin dengan tatapan memelas.
 
“Bingung kenapa?”
 
“Aku bingung dengan soal-soal ini. Tak ada yang ku mengerti.” Suara Sungmin terdengar seperti merajuk, ia juga mengerucutkan bibirnya yang membuatnya semakin aegyo di mata Kyuhyun.
 
”Yang mana yang tak kau mengerti?” Tanya Kyuhyun sambil meletakkan pensilnya dan mendekatkan dirinya pada Sungmin. Sungmin agak sedikit terkejut karena jaraknya dengan Kyuhyun sangat dekat.
 
”Ummm semuanya.” Kata Sungmin sambil menundukkan kepalanya, menyembunyikan wajahnya yang mungkin sekarang sudah seperti udang bakar. Merah.
Entah Sungmin atau entah Kyuhyun yang sengaja tidak menggeser buku Sungmin ketengah agar Kyuhyun lebih mudah menjelaskan. Tapi buku itu tetap saja ada di depan Sungmin dan hal itu membuat Kyuhyun mencondongkan tubuhnya lebih dekat ke arah Sungmin.
Dengan lembut dan pelan-pelan Kyuhyun menjelaskan, namun sepertinya semua sia-sia. ‘Kenapa harus sedekat ini? Aku jadi semakin tidak bisa berkonsentrasi! Siapa saja tolong aku!!!’ batin Sungmin berteriak.
 
”Eotteokhe? Kau sudah mengerti belum?”
 
”Eh… masih beluuum.”
 
”Hhhh…” Kyuhyun menghela nafas, dengan sabar ia kembali mengulang penjelasannya hingga berulang ulang ulang ulang kali sampai Sungmin mengerti. Namun sepertinya Sungmin tak akan pernah mengerti.
 
 
 
 
 
-TO BE CONTINUED-
 
P.s: Hai, ini FF pertama saya, maaf kalo agak mengecewakan. Jadi di mohon review dan komentarnya ya! Jangan jadi silent reader, arra? Gomawo~^^
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
sitapumpkinelf #1
Chapter 2: Like it, kyumiiiin… you're so sweet
sitapumpkinelf #2
Chapter 1: I like this FF^^
ariesta87
#3
Chapter 3: this is your first fic, it just cant believe...
You do a great job author...
Dont take time too long to update next chapter...
Fighting