Pengakuan

Satu Jam Saja
Please log in to read the full chapter

 

Senyum terus terukir di wajah Amber semenjak dia bangun tidur tadi pagi. Senandung lagu "I Just Wanna" terus mengalir lembut dari mulutnya. Itu adalah lagu yang dia ciptakan beberapa tahun yang lalu. Sebuah lagu menggambarkan tentang bagaimana perasaannya waktu itu kepada seorang pemuda di kelasnya ketika Amber masih bersekolah di Los Angeles. Seorang pemuda yang membuat Amber tidak pernah bosan memandang wajah tampannya. Satu-satunya pemuda yang selalu memanggil Amber dengan nama tengahnya, Josephine, atau Joe untuk lebih singkatnya. 

 

Pemuda itu tidak mau memanggil Amber dengan cara yang sama dengan orang lain. Dia ingin berbeda dari mereka. Amber sampai lelah meminta pemuda itu untuk tidak memanggilnya dengan Josephine atau Joe. Namun pemuda itu keras kepala. Amber pun akhirnya menyerah. Dia membiarkan pemuda itu memanggilnya dengan apapun yang pemuda itu inginkan. 

 

Tak lama kemudian terdengar suara bel pintu yang berdering. Amber lalu bergegas ke pintu depan. Tanpa mengintip dari lubang pintu, gadis berambut cepak itu segera membuka pintu kamar apartemennya. Dia tersenyum lebar ketika dia melihat seorang pemuda jangkung berparas tampan berdiri di hadapannya.

 

"Alex!" Amber segera memeluk erat pemuda itu. 

 

Alex hanya tersenyum sembari mendekap Amber. "Senang bisa melihatmu lagi, Joe", bisik pemuda itu ke telinga Amber. 

 

Amber memandang mata biru Alex. "Kapan kau datang ke Seoul?" Gadis itu pun melepaskan diri dari pelukan Alex. "Ayo masuk dulu!"

 

"Semalam." Alex masuk ke dalam kamar apartemen Amber yang bersih dan rapi. "Kau tinggal sendirian?" tanyanya sembari melepas sepatu sebelum melenggang ke ruang tamu.

 

"Tidak. Ada Jackjack yang menemaniku. Tapi sekarang dia ada di tempat temanku", kata Amber. "Silahkan duduk. Kau mau minum apa?"

 

"Tidak usah. Aku ke sini untuk menghabiskan waktu denganmu, bukan untuk minum." Alex duduk di salah satu sudut sofa. "Kemarilah." Dia menepuk sofa di sampingnya. 

 

Amber pun duduk di samping Alex dengan jantung yang berdegup kencang. "Kau tahu aku kira kau bercanda ketika kau bilang kau akan ke Seoul. Tapi sekarang aku sangat senang kau datang."

 

Alex tersenyum. "Apakah kali ini aku datang di saat yang tepat?" 

 

Amber mengagguk pelan. "Sangat tepat. Aku tidak terlalu sibuk dalam satu-dua minggu ini."

 

"Kau tidak akan meninggalkanku untuk pergi ke luar negeri seperti yang kau lakukan di kunjungan terakhirku di Seoul beberapa bulan yang lalu, kan?" Alex memandang mata Amber. 

 

Amber tertawa kecil. "Tidak akan. Kali ini aku akan menepati semua janjiku padamu. Aku akan mengajakmu berkeliling Seoul. Kau harus mengunjungi sederet kedai yang menjual makanan khas Korea yang enak. Bagaimana kalau sekarang kita pergi ke kedai makan favoritku di dekat sini?"

 

Alex menggeleng pelan. "Tak bisakah kita hanya di sini saja? Aku ingin bicara banyak hal denganmu."

 

"Tapi waktumu terbatas, kan? Kita tidak boleh membuang banyak waktu", kata Amber.

 

Alex meraih tangan Amber. "Kau tidak perlu khawatir. Aku masih punya banyak waktu untukmu." Pemuda itu tersenyum penuh arti. 

 

Amber memandang Alex dengan penuh keheranan. "Memangnya berapa lama kau akan tinggal di Seoul?"

 

"Selama yang kau inginkan, Josephineku", jawab Alex. 

 

"Lex, aku serius. Katakan padaku yang sejujurnya", mohon Amber. 

 

"Baiklah. Sekitar tiga tahun", jawab Alex.

 

"Alex!" panggil Amber dengan nada geram. 

 

"Aku serius, Joe. Aku mendapatkan beasiswa dari salah satu universitas di Seoul. Aku akan melanjutkan kuliahku di kota ini." Alex

Please log in to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
watdaaa #1
Belom sempet bacafull makanya kembali ke part ini, jadi belom bisa komentarin chapter perttama juga... Soon bakal dibaca dan di komentar jangan di unsubs ya author cuyunk
LianaPark
#2
Chapter 2: Uwaaaa Amber. Aduh aduh bikin saya baper tahu.
anisaginaa
#3
Chapter 2: Yaampun ini bapeerrrrr