Epilogue
What are we? [INDONESIAN]“Selamat pagi, miss Rose.”
“Pagi, madam.”
Rose tersenyum melihat seorang wanita separuh bayah yang mendekatinya, “Aku kira aku harus berdoa pagi ini sebelum berangkat.”
Tempat itu, sebuah gereja yang berada di lingkungan rumahnya, disana Rose kembali menjadi seorang perempuan yang selalu aktif dalam pelayanan. Pagi ini, dia datang ke gereja untuk berdoa, dan dia tersenyum melihat salib yang terpanjang di tengah.
“Apakah kamu akan menemuinya?”
“Iya, madam. Aku sudah memaafkan diriku dan dia. Aku siap untuk bertemu dengannya lagi.”
“Apakah ketakutan itu masih muncul, Rose?”
“Tidak lagi, madam. Aku bersyukur mendapat kesempatan ini.”
Aku bahagia, karena aku bisa bertemu denganmu
Waktu berlalu begitu cepat dalam kehidupan mereka. Rose telah menata hatinya untuk waktu yang lama. Dia sekarang akan berangkat menuju tempat orang yang dia sayangi itu. Perjalanan panjang dia berani tempuh karena sekarang tiba gilirannya untuk datang. Dengan sebuah koper di tangannya, Rose akhirnya tiba di sebuah kota. Tempat itu, adalah tanah kelahirannya. Di bandara itu, Rose mengambil bis untuk mengantarkannya menuju stasiun kereta terdekat.
Aku akan menunggumu di sana
Bagaimana tempat kamu lahir? Ceritakan padaku.
Ketika kamu datang nanti, salju akan memenuhi jalan, semua sangat putih.
Pasti begitu indah
Iya sangat indah, maka dari itu, cepatlah datang
Salju sudah turun sejak lama. Sudah hampir dua kali musim salju yang dia jalani. Dia menatap dengan penuh harapan di jalur kereta di hadapannya. Mereka bilang seharusnya dia menyerah. Namun, masa penantian yang lama ini malah membuatnya semakin yakin. Setiap hari, dalam doanya, dia selalu berharap akan kesehatannya. Dalam kesendirian, dia terus merindukan kehadirannya. Mungkin saja dia berubah, atau mungkin saja dia yang berubah. Sudah berapa lama dia begitu bahagia ak
Comments