Tell Me What To Do

By RUOLAN

“Bruk!” lagi-lagi gadis itu terjatuh, namun dengan tegarnya gadis itu berdiri kembali. Dengan debu yang masih memenuhi pakaian nya, ia mencoba tegar. Airmata nya tak kunjung berhenti. Gadis itu meringis kesakitan, ia sadar jika kedua kakinya terluka. Langkah kakinya semakin berat, namun genggaman tangan nya semakin kuat. Kado yang ia pegang semakin kusut, entah apa yang akan terjadi. Gadis itu terus berlari, hingga ia sampai di stasiun kereta api. “SRRTTTTTTTTTT!!” Hembusan angin menimpa gadis itu, kereta yang berada dihadapan nya bergerak maju. Kedua kaki gadis itu kembali beregetar, ia mencoba mengejar kereta itu. Air matanya kembali membanjiri wajah kusam nya. Ia berteriak “YUTA!! YUTA!!”, namun kaki panjang nya tak bisa mengimbangi kecepatan kereta itu. Gadis itu terjatuh, ia menangis dengan sejadi-jadinya. Ia meringis kesakitan, bukan karena luka di kakinya, namun karena luka dihatinya.

            12 tahun semenjak kejadian itu, gadis itu kini telah beranjak dewasa. Dengan rambut pendek coklat nya, wanita itu melangkahkan kaki kurusnya keluar rumah, ia menatap langit. “Salju.” Itulah kata pertama yang ia ucapkan, hari semakin dingin. Ia merapatkan keduatangan nya dan mengenggam erat mantel miliknya, dengan ingus yang sempat meleleh, wanita itu melangkahkan kakinya dengan berat. Setiap kepingan hidup selalu terbayang di langkahnya. Kedua mata wanita itu kembali berat, matanya memerah sempurna. Entah bencana apa lagi yang akan menimpa dirinya ditahun ini. Semenjak kepergian orang yang sayangi 12 tahun yang lalu, hidup nya telah berubah. Ia bukan lagi seorang gadi yangceria dan penuh akan ambisi. Kini ia hanyalah seorang wanita tua berumur 29 tahun yang tengah diambang keputusasaan. Semenjak dirinya pindah ke seoul, tak ada nasib baik yang menemui dirinya. 8 tahun semenjak dirinya memutuskan untuk pindah dari jepang ke korea, dan 6 tahun semenjak dirinya berubah kewarganegaraan dan merubah namanya menjadi “Amber.” Wanita itu menarik nafas dengan berat, ia takut jika tahun ini ia akan kembali menganggur. Setelah sekian lama ia menganggur, dua bulan lalu akhirnya ia mendapatkan pekerjaan paruh waktu di minimarket dekat rumah nya. Namun karena kebiasaan buruknya, ia selalu terlambat dan ini sudah keempat kalinya ia terlambat bekerja. Sungguh Amber, kita panggil saja begitu merasa dirinya tak layak hidup. Ia dengan nekatnya meninggalkan kampung halaman nya di jepang dan nekat merantau ke negeri orang hanya untuk mengejar sang pujaan hati. Iya, setelah 4 tahun kepergian Yuta dari osaka, Amber pun menemukan sebercik harapan. Saat itu ia yang tengah belajar untuk tes masuk pegawai sipil, ia tak sengaja melihat sosok Yuta di televisi. Dan ia sadar, jika Yuta sudah berubah. Ia bukan lagi Yuta, melainkan Chanyeol, iya, Chanyeol seorang desaigner yang mulai merangkak karir nyadi seoul, korea selatan. Pulpen yang sedari tadi Amber penggang pun terjatuh, matanya berbinar luar biasa. Ia segera menghampiri televisi yang berada di depannya. Nafas wanita itu hampir habis saat Chanyeol menyebut nama nya seraya berkata “Hmm, jika kau bertanya siapa yang sangat kurindukan di kampung halaman ku selain orang tua adalah Yuri, Chiaki Yuri. Gadis tomboy yang selalu ceria dan selalu menyemangati diriku untutk tetap maju walaupun banyak yang menentang keputusan ku untuk menjadi desaigner, hehe” Ucap nya dengan malu. Chanyeol memegang layar televisi nya dengan keras, wanita itu segera keluar dari kamar nya lalu berteriak “IBU, AYAH! AKU INGIN PINDAH KE SEOUL.”

            “Silahkan datang kembali.” Ucap Amber setelah mealayani pelanggan. Amber dapat bernafas lega, ia beruntung karena dirinya tak kunjung dipecat oleh sang bos. Seperti sang bos dalam keadaan bahagia, setelah berlari dari rumah ke tempat kerja nya. Amber sudah pasrah jika dirinya akan dipecat, namun saat ia sampai di tempat kerja. Sang bos malah tersenyum lebar dan mengatakan jika Amber dimaafkan dan berkata jika Amber harus lebih memperhatikan waktu lain kali. Jantung wanita itu hampir copot, nafas nya benar-benar tersengal. Sunyoung yang khawatir dengan keadaan rekan kerja itupun bertanya apakah Amber baik-baik saja. Amber mengangguk pelan lalu berdiri dan mengucapkan kepada Sunyoung, satu-satu nya teman yang Amber miliki setelah pindah ke seoul. Amber menepuk-nepuk pundak kirinya. Ia sangat kelelahan, walaupun dirinya sudah tidur tapi tetap saja tubuhnya merasa berat. Apalagi jika dirinya mengingat masa lalu yang begitu menyedihkan. Jika diingat kembali, setelah nekat dan beradu mulut dengan kedua orang tua nya, Amber akhirnya melepaskan kejayaan nya di osaka dan memilih untuk hidup sebatang kara di seoul. Amber, atau lebih tepatnya Yuri, Chiaki Yuri, adalah gadis yang selalu dapat dibanggakan oleh kedua orang tuanya. Yuri yang memiliki ambisi yang besar sangat pandai di bidang akademik maupun atletik. Gadis itu bahkan direkrut oleh salah satu lembaga pelari nasional. Yuri benar-benar memiliki tubuh yang atletis, berbanding terbalik dengan Chanyeol, atau Yuta yang jarang berolahraga dan lebih suka mengurung dirinyauntuk menggambar. Awalnya Yuri dan Yuta tak saling akrab, namun setelah kejadian di ruang perlengkapan olahraga membuat mereka berdua menjadi akrab. Saat itu Yuri yang bertuga