Brain or heart?

Brain or heart?

Chapter 1

"Reika pov

Namaku Reika, umurku 22 tahun. Aku adalah anak satu-satunya di keluargaku. Hari ini aku berencana untuk pergi ke toko hewan untuk membeli hewan peliharaan. Aku pun bergegas pergi kesana di antar oleh supir ku yang bernama pak park. Setibanya disana, aku menyuruh pak park untuk pergi..

"Pak park pulang saja, aku akan berjalan kaki sampai ke rumah"

"Anda jangan bercanda nona, bagaimana kalau ada sesuatu yang buruk terjadi padamu?" ujar pak park

"Tidak akan terjadi apa-apa bapak tenang saja. Sekalian aku mau berjalan-jalan sama peliharaanku nanti"

Setelah berdebat cukup lama dengan pak park, akhirnya dia pun mengalah dan akhirnya pulang. Aku pun segera masuk ke dalam toko.

KRINGG KRINGG

Bunyi bel di pintu berbunyi ketika aku memasuki pintu. Aku segera melihat-lihat hewan-hewan yang ada disana. Dan.. oh tuhan.. betapa lucunya mereka.. rasanya aku ingin memelihara mereka semua.

"Permisi, ada yang bisa saya bantu?" ucap penjaga toko

"E-eoh? Hmm..aku disini ingin mencari hewan yang cocok untuk aku pelihara"

"Ada berbagai macam hewan disini, apakah anda tahu mau membeli hewan apa?"

"Hmm.. sepertinya aku akan memilih seekor anjing"

"Baiklah silahkan lewat sini" ucap penjaga toko sembari menunjukkan jalan ke tempat khusus anjing.

Disana sangat banyak anak anjing yang lucu, dari yang berbulu tebal sampai tipis dari yang warna putih sampai hitam, semuanya ada disana. Tapi entah mengapa hewan-hewan itu tidak terasa pas di hatiku. Kuputuskan untuk melihat-lihat lagi dan menemukan seekor anjing putih yang memiliki bulu tebal sehalus sutra. Ia sangat menggemaskan dan memiliki mata bewarna cokelat. Di lehernya terdapat kalung bertulisan "XO". Aku melepasnya dari kandangnya dan ia langsung melompat ke pelukanku. Benar-benar lembut...

"Saya mau yang satu ini saja" ujarku setelah jatuh hati pada anjing itu

"E-eoh? apa anda yakin? tidak biasanya anjing ini di sukai" ucap penjaga toko itu

"Lho, kenapa? dia kan sangat imuttt.." ucapku sembari membelai bulu anjing itu

"Anjing itu bersikap aneh, dia tidak berlaku seperti anjing biasa lainnya"

"Oh ya? itu tidak masalah buatku. Dia milikku"

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Setelah seleasi membeli anjing ini, ku ajak dia berjalan-jalan sembari pulang. Dia terlihat sangat gembira dan berlari-lari kesana kemari dan menggosok-gosokkan bulunya padaku.

"Aigoo imutnyaa... hmm.. bagaimana kalau kau, aku beri nama? nama apa yah cocoknya.. hmm. Reiny...?" gumamku sambil berjongkok dan mengusap-usap kepalanya

"Baikah kurasa Reiny adalah nama yang cocok untukmu" ucapku sambil berdiri kembali

Ternyata aku menabrak seseorang ketika berdiri. Cowok itu menggunakan hoddie, berkacamata dan menggunakan masker. Aku bertanya-tanya dalam hati siapakah cowok ini. Dia berpakaian seperti idol saja. "Maaf maafkan aku, aku tidak sengaja" ucapku sambil membungkuk meminta maaf. "Tidak apa-apa" ucapnya. Suaranya sangat indah sehingga aku pun terkejut mendengar suaranya. Aku pun mengangkat mukaku untuk melihat lebih jelas lagi muka orang itu. Dan ketika aku mengangkat mukaku ia tampak sangat terkejut. "S-seira...?" ucapnya pelan. "E-eoh? apa kau bilang? aku Reika". ucapku bingung. "Oh.. ah.. maafkan aku sepertinya aku salah mengenal orang. Salam kenal namaku.. Luhan. Kuharap kita akan bertemu lagi nanti" ucapnya lalu kemudian ia pergi". "T-tunggu aku belum melihat wajahmu, bagaimana aku tahu kalau kau bukan orang jahat?" ucapku sembari mengejarnya. Ia tiba-tiba berhenti dan aku menbraknya dengan sangat keras karena tadi aku berlari berusaha menyeimbanginya yang sudah lumayan jauh. Dan... astaga.. kacamata nya terjatuh.. aku sangat terkejut melihat wajahnya sampai rasanya kakiku membeku. "Kau.. tidak apa-apa?" ucapnya dengan raut khawatir. Aku masih belum bisa berkata apa-apa karena melihat wajahnya. Bukan berarti wajahnya buruk rupa tapi.. tapi dia sangat luar biasa tampan. Pantas saja dia memakai semua alat-alat itu karena dia lebih tampan dari idola manapun. Tapi.. hey sadarlah Reika dia berbicara padamu dan apakah kau akan mengacangi dia?. "Aku... t-tidak apa-apa" ucapku terbata-bata. "Baguslah, kau sudah melihatku kan? aku bukan pembunuh atau semacamnya yang kau pikirkan. Aku pergi dulu" ucapnya kemudian kembali pergi. Aku masih diam terpaku di sana karena pesonanya dan... dia terasa tidak asing bagiku...?

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

"Akhirnya aku menemukanmu.... Seiraa.." ucap Luhan dengan senyum liciknya

 

-tbc-

Comment please apakah author masih harus melanjutkan ff ini atau tidak. Thanks ^^

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet