Idol's Wife- 3

Idol's Wife
Please Subscribe to read the full chapter

Gadis dengan baju serba hitam itu memasuki sebuah rumah dengan gaya yang klasik. Gadis itu melepaskan sepatu hitamnya dan menggunakan sandal selop yang sudah disiapkan khusus untuk tamu.

"Bagaimana keadaannya?" tanya gadis itu pada seorang dokter perempuan yang usianya tidak jauh berbeda dari nya.

"Dia baik-baik saja," jawab dokter itu.

Gadis itu berjalan ke arah ranjang yang di mana terdapat seorang gadis dengan gaun biru nya yang indah dan sedang terlelap dengan tenang. "Halo sayang, apa kau baik-baik saja ? Aku harap begitu," ucap gadis itu sembari memainkan tangannya di wajah gadis yang sedang berbaring itu.

"Kau mendapatkan salam dari Myungsoo, dan kau tahu apa? Dia sudah kembali dari London dan jika tebakanku benar, maka dia pasti akan mencari cara untuk menemukan keberadaanmu, tapi sayangnya tempat ini sangat sulit ditemukan," sambung gadis itu.

"Aku sarankan kau tetap tertidur di tempat ini, melepas dunia mu dan tertidur selamanya."

Gadis itu hendak berbalik tapi kemudian langkahnya terhenti dan menatap gadis yang tengah berbaring itu

"Satu lagi, kekasih tercintamu sudah menikah dengan seorang gadis biasa, dan aku sedang dalam tahap memilikinya... hanya itu saja yang ingin kuberi tahu, Seulbi," ucap gadis itu sinis lalu pergi meninggalkan rumah yang bergaya klasik itu.

Tes...                     

Air mata terjatuh menuruni pipi gadis yang sedang berbaring itu.

***

Gadis berbaju serba hitam itu turun dari mobil audy silver nya dan memasuki sebuah apartemen bergaya modern. "Kau darimana Seul?" tanya Irene yang baru saja pulang dari proses syutingnya.

"Aku dari sungai Han," jawab Seulgi bohong.

"Benarkah?" tanya Irene tidak percaya.

"Iya Irene," jawab Seulgi meyakinkan sembari melepaskan bajunya dan menggantinya dengan yang lebih nyaman.

"Omong-omong produser mengatakan pada kita bahwa tiga bulan kedepan kita akan melakukan comeback, jadi kita mulai sekarang akan memiliki kesibukan untuk comeback," jelas Irene mengingatkan Seulgi.

"Agh... Tidak bisakah mereka memberi kita istirahat? Aku terlalu lelah untuk latihan lagi," ucap Seulgi kesal sambil berjalan ke ruang tengah.

"Hei, jika kau tidak ingin kelelahan lebih baik kau berhenti," teriak Irene.

"Aish..." decak Seulgi kesal.

"Oh iya Seul, Myungsoo tadi ke sini dan memberikan kotak hadiah."

"Kotak hadiah? Untuk siapa?" tanya Seulgi bingung, setaunya tidak ada yang ulang tahun sekarang.

"Untuk Seulbi," jawab Irene singkat.

Seulgi langsung menegang.

Benar,hari ini adalah hari ulang tahun Seulbi, batin Seulgi.

"Aku merindukannya," ucap Irene menghela nafasnya.

"Perlukah kita mengadakan party untuk nya?" tanya Irene.

"Lakukanlah sendiri," jawab Seulgi acuh lalu berjalan ke kamarnya.

Irene hanya menggelengkan kepala melihat sahabatnya itu.

***

Di lain sisi, Sehun tengah berdiri di pinggir sungai Han dengan memegang sebuah bunga dan tubuh yang tertutup berlapis aksesoris untuk menyamarkan dirinya. "Selamat ulang tahun, aku harap kau baik-baik saja." Ia menarik napasnya sejenak. "Sekarang, aku sudah menikah dengan seorang gadis yang sangat manis dan lembut. Jika kau melihatnya, kau pasti akan menyukainya."

"Maaf, karena hatiku tidak bisa menjaga tempatmu.Maaf juga karena membiarkan kau selalu datang di mimpiku. Jangan bersedih, aku akan tetap menyayangimu. Mungkin sekarang di hatiku ada dua tempat yaitu kau dan Krystal. Tapi aku akan terus belajar mencintai satu orang yaitu Krystal"

"Sekali lagi maafkan aku."

Setelah menyelesaikan unek-uneknya Sehun berjalan ke mobil yang sudah ditunggui oleh manajernya dan bersiap ke tempat show dimana jadwalnya dilaksanakan

***

Di tempat yang sama, Myungsoo baru saja keluar dari tempat persembunyiannya. Tadi, dia bersembunyi di dalam mobil ketika melihat Sehun sedang berdiri di pinggir sungai. Langkah kakinya berjalan menginjak rerumputan hijau dan berdiri tepat di mana Sehun berdiri tadi.

"Bagaimana kabarmu? Aku harap kau baik-baik saja. Aku akan berusaha semampuku untuk menemukanmu, bahkan jika aku harus menyakiti Seulgi. Tidak,aku tidak bisa menyakiti Seulgi," ucap Myungsoo sinis

"Selamat ulang tahun, aku sangat merindukanmu. Omong-omong Sehun pasti masih mengingatmu, karena jika tidak dia mungkin tidak akan berkunjung ke sini. Gadis kecil, aku sekarang sangat bingung karena apa? Karena di satu sisi aku masih mencintaimu, tapi di sisi lain aku mulai tertarik dengan seorang gadis yang kutemui secara kebetulan. Bagaimana ini? Apa yang harus kulakukan? Aku ingin kau segera kembali, agar dunia tahu bahwa kau masih bersinar.” Myungsoo menjedanya. "Aku pergi dulu, nanti aku akan mengunjungimu."

***

Kai hari ini berniat mengunjungi Krystal karena selama beberapa hari ini dirinya belum juga bertemu dengan Krysta. ia melangkahkan kakinya memasuki rumah Sehun-Krystal.

"Hiks... Hiks..."

Kai berhenti melangkahkan kakinya saat mendengar suara perempuan menangis.

Apa Krystal menangis?tanya Kai dalam hati.

Dia pun mencoba memeriksa keadaan Krystal ke kamarnya dan benar bahwa Krystal sedang menangis. "Krys..." panggil Kai pelan, lalu berjalan menuju Krystal yang sedang terduduk di pinggir ranjang.

"Ada apa Krys?" tanya Kai panik.

Krystal mengangkat kepalanya dan menatap Kai lekat-lekat. "Apa aku tidak pantas dicintai?" tanya Krystal dengan mata sedih.

Kai tidak tahu harus berbuat apa. "Krys, ada apa? Ceritakan padaku," paksa Kai, dia sangat khawatir dengan keadaan Krystal yang sekarang.

"Kai siapa Seulbi? Dan apa hubungan Seulbi dengan Sehun?"

Kai langsung menegang.

Kenapa Krystal bisa tahu tentang Seulbi? tanya Kai heran.

"Seulbi? Apa maksudmu Krys?" tanya Kai agar lebih jelas.

"Tadi malam Sehun menyebut nama Seulbi dan tadi pagi Sehun memanggilku dengan nama Seulbi, aku sungguh bingung." Masih teringat jelas bagaimana manisnya Sehun menyebut nama Seulbi di hadapan Krystal tadi pagi.

"Krys, bukankah kamu gadis yang kuat? Mungkin saja kamu salah dengar, Ingat! Sehun hanya mencintaimu, mengerti!" ucap Kai yang ber

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet