chapter 1

I Love You; I'm Sorry
Please Subscribe to read the full chapter

Pernahkah kau berdiri di samping tubuhmu yang tengah tertidur? Menatap tubuhmu yang terbujur dengan mata yang tertutup dan beberapa selang menempel di beberapa bagian tubuhmu. Bahkan perban yang melilit manis di kepalamu terus mengeluarkan darah sehingga setiap jam harus diganti dengan yang baru.

            Bila kau belum pernah mengalaminya maka itu merupakan hal yang bagus. Percaya padaku, melihat dirimu sendiri dengan keadaan yang seperti itu sangat mengiris hati. Belum lagi harus melihat air mata yang selalu mengalir di wajah ibumu.

Namun, ku beritahu dua hal lagi yang akan mengiris hati. Pertama, tak adanya seorang pun yang menengok dirimu dalam keadaan mengenaskan seperti ini selain ibumu. Kedua, jiwamu yang tak dapat masuk ke dalam ragamu; seberapa keras pun kamu berusaha. Alhasil, yang dapat dilakukan hanya menatap tubuh kosongmu dengan tatapan frustasi.

’Tuhan...aku ingin kembali ke dalam tubuhku. Ah...aku akan melakukan apa pun agar hal itu dapat terwujud.’

”Kim Sunggyu! Permintaanmu terkabul!” tiba-tiba muncul sebuah suara dari arah belakangku.

”Ka...kau siapa?” tanyaku terbata.

”Aku malaikat. Aku diutus untuk menemuimu setelah mendengar permintaanmu.”

”Kau tak seperti malaikat. Tak ada sayap. Tak ada pendaran cahaya. Kau yakin; kau malaikat?” tanyaku penuh curiga.

”Kau terlalu banyak menonton film. Lagipula ini kali pertama kau bertemu malaikat bukan?! Tak seharusnya kau mengeluarkan pernyataan seperti tadi. Kalau kau tak percaya pun tak apa. Aku tinggal menghilang dan permintaanmu hanya akan tetap menjadi sebuah permintaan.” Tuturnya panjang lebar.

”Wow...tenang...tenang... Aku baru tahu kalau malaikat mudah tersinggung juga. Ok...aku percaya kau malaikat. Sekarang buat aku kembali ke dalam tubuhku!” perintahku tanpa melepaskan pandangan mataku dari malaikat tersebut.

”Untuk dapat masuk kembali ke dalam tubuhmu kau harus menghilangkan dendam yang ada dalam hatimu dan meminta maaf kepada orang-orang yang telah kau sakiti.”

”Dendam?! Aku tak memiliki dendam pada siapa-siapa.” Tuturku sembari memutar bola mataku, tak memandang ke arah mata malaikat secara langsung.

”Aku bukan manusia yang dapat dengan mudahnya kau bohongi. Kau tak perlu menjelaskan apa-apa mengenai dendammu karena aku sudah tahu. Kau hanya perlu menghilangkannya dan meminta maaf kepada mereka. Setelah melakukan itu baru kau dapat kembali ke dalam tubuhmu.”

’Sial! Kalau begitu aku butuh waktu seumur hidup untuk melakukannya.’

”Waktumu terbatas. Hanya tiga bulan.” Sambung malaikat kembali seolah mendengar isi hatiku.

”Tapi aku hanya Roh bagaimana caraku untuk mengucapkan kata maaf? Mereka kan tidak akan bisa melihatku.”

”Kau akan dibantu oleh seseorang. Sekarang, ikuti aku!” perintahnya.

Tanpa banyak kata aku langsung mengikuti malaikat tersebut keluar dari ruanganku. Kami berjalan menyusuri lorong-lorong rumah sakit yang penuh dengan beberapa orang lalu lalang. Sesampainya di depan UGD malaikat tersebut berhenti dan menunjuk tiga orang namja dengan telunjuknya secara bergantian. Mataku mengarah ke mana telunjuknya bergerak. Sepertinya tiga namja tersebut masuk UGD karena sebuah kecelakaan. Terlihat dari darah dan luka-luka yang berada di tubuh mereka.

Namja pertama terlihat lebih muda dariku. Kulitnya berwarna gelap dan tidak terlalu tinggi. Dari ketiga namja yang ditunjuk, luka namja ini tidak terlalu banyak.

Namja kedua terlihat lebih tua dariku. Kulitnya berwarna putih dan sepertinya ia lebih tinggi dariku. Luka-lukanya lebih parah dari namja muda di sebelahnya.

Terakhir, namja ketiga ini terlihat seumuran denganku. Kulitnya tidak terlalu putih, tetapi tidak berwarna gelap juga. Tingginya pun se

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
gari_chan #1
Chapter 1: Syok dia masih syok gara" sunggyu :D
akitou
#2
Chapter 1: Woohyun takut sm roh semanis sunggyu.... eh...eh...
steffytangkeallo #3
Chapter 1: Hahahahhhahaha . Lucu banget pas Woohyun bilangin sunggyu cerewet hahahahahahah . Lanjut thor