A Simple Gift For Junho

Junho 2PM Oneshoot Collection
Please Subscribe to read the full chapter

Saya memutuskan untuk mempublish ulang cerita ini di aff. Jadi bagi yang udah pernah baca di wattpad, silahkan diskip saja ^^

Namaku Lucy. Lebih tepatnya Citra Lusyana. Aku adalah seorang mahasiswi asal Jogja yang meraih beasiswa di Tokyo Institute of Technology Jepang. Aku sangat senang ketika mengetahui bahwa aku lolos seleksi untuk mendapatkan beasiswa itu.

Dan disinilah aku sekarang. Tinggal di sebuah asrama yang disediakan oleh pihak universitas bagi mahasiswi sepertiku -yang mendapat beasiswa dan dari negara lain-. Sebuah asrama sederhana. Dan dalam asrama itu aku seasrama dengan sahabatku sejak kecil. Ia bernama Lea.

Lea adalah seorang gadis yang sangat manis. Ia bahkan menjadi gadis yang popular di SMA dulu. 

 

Aku dan Lea memang bersahabat sejak kecil, dan kami selalu bersekolah di tempat yang sama. Dan sekarang kami juga mengikuti program beasiswa yang sama dan kuliah di universitas yang sama pula. Hanya saja kami mengambil jurusan yang berbeda.

 

Selain manis, Lea adalah seorang gadis yang pintar dan baik. Tak sedikit pria yang menginginkannya untuk dijadikan kekasih. Tapi tak satupun dari mereka yang berhasil menaklukkan hati Lea.

 

Well, kalau aku sendiri sebenarnya bukan seorang gadis yang popular. Mengingat penampilanku yang tidak begitu menarik. Aku kadang iri terhadap sahabatku Lea. Ia mempunyai wajah yang manis dan penampilan yang menarik. Sedangkan aku ??

 

Yah, tapi semua itu bukan halangan bagiku untuk selalu berprestasi. Ya, memang hanya dalam bidang prestasi lah aku bisa mengalahkan Lea. Di sekolah, aku selalu mendapatkan peringkat pertama, dan disusul dengan Lea di peringkat kedua.

 

Mungkin itu sekelumit kisah tentangku. Dan sekarang aku ingin menceritakan salah satu kisahku. Kisah yang sangat manis dan berkesan untuk dikenang.

 

# Flashback #

 

~ 8 months ago ~

 

"Hey Lu, kudengar 2PM akan mengadakan konser terakhirnya di Tokyo Dome sebelum mereka vakum karena kegiatan wamil. Apa kau berniat untuk menontonnya?" tanya Lea membuyarkan lamunanku.

 

"Umm, yeah mungkin. Tapi aku tidak yakin." kataku sedikit ragu.

 

"Mungkin? Apa maksudmu?" tanyanya bingung.

 

"Sebentar lagi aku akan menghadapi ujian. Dan aku harus berkonsentrasi untuk ujianku. Lagipula, uang tabunganku juga habis untuk membeli segala macam buku dan peralatan untuk persiapan ujian ini." ucapku murung.

 

"Umm, ya. Aku mengerti." kata Lea yang beranjak meninggalkanku menuju kamar mandi. Sebelum Lea membuka pintu kamar mandi, ia berkata, "Lu, kalau masalahnua uang, kau bisa meminjam dariku dulu. Aku tak keberatan." katanya tersenyum manis padaku. Ia memang benar benar sahabat yang baik.

 

"Terimakasih Lea. Tapi tidak usah. Aku tau kau juga menabungnya untuk menonton Konser Boy Band kesayanganmu Super Junior yang akan segera comback itu." kataku.

 

"Kau yakin?" tanyanya.

 

"Hai.(*)" jawabku singkat.

 

"Baiklah." kata Lea mengakhiri percakapan kami. Ia segera masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri karena sebentar lagi ia akan berangkat kuliah.

 

*-*-*-*

 

Aku terus memikirkan tawaran Lea tentang pinjaman uang itu. Sebenarnya aku ingin sekali melihat konser 2PM. Tapi aku tahu persis bahwa Lea juga sedang menabung untuk tiket konser Boy Band kesayangannya yang akan diselenggarakan sebentar lagi. Aku hanya takut apabila nantinya aku tidak bisa mengembalikan uang Lea dan ia gagal melihat konsernya karena aku.

 

Sekarang aku sedang duduk sembari menikmati secangkir capuccino di sebuah cafe bernama Kassai Cafe yang letaknya tak jauh dari asramaku. Aku melihat lihat sekeliling. Cafe itu lumayan ramai pengunjung. Dan tiba tiba mataku tertuju pada selembar kertas berukuran folio yang ditempel di dinding cafe. Disana tertera bahwa cafe tersebut membutuhkan seorang karyawan yang mau bekerja paruh waktu.

 

Seketika otakku berputar dan menemukan sebuah gagasan bagus. Tanpa fikir panjang, kurobek kertas itu dan membawanya ke pemilik cafe.

 

"Sumimasen(*), apa benar cafe ini sedang membutuhkan karyawan paruh waktu?" tanyaku.

 

"Hai. Apa anda berniat untuk mendaftar?" tanyanya.

 

"Iya benar. Jadi apa saya diterima?" tanyaku.

 

"Ya, tentu saja. Kau boleh bekerja mulai besok. Kami memang sangat membutuhkan karyawan karena pengunjung sepertinya semakin banyak." terangnya.

 

"Hai. Arigato Gozaimasu.(*)" kataku sambil membungkukkan badan tanda terimakasih khas orang jepang.

 

"Douita.(*)" katanya ikut membungkukkan badan pula.

 

Aku hanya bekerja tiga hari dalam seminggu di cafe itu. Hanya pada hari Jum'at, Sabtu, dan Minggu. Ya, pada hari libur. Karena pada saat libur cafe itu sangat padat pengunjung. Dan kuliahku pun juga libur pada hari itu. Jadi aku bisa bekerja tanpa gangguan.

 

Aku mendapat gaji ¥600 perhari. Dan aku bekerja selama 15 hari selama sebulan. Jadi gaji yang kudapat sekitar ¥9000. Kurasa apabila ditambah dengan sisa tabunganku cukup untuk membeli tiket konser itu. Harga tiket biasanya berkisar antara ¥10.000 hingga ¥10.500.

 

*-*-*-*

 

Satu bulan lagi penjualan tiket konser 2PM akan dibuka. Dan aku tak sabar untuk membeli tiket dan menonton konsernya.

Setiap bekerja aku selalu bersemangat mengingat aku bekerja untuk membeli tiket konser itu. Setiap hari kudengarkan lagu lagu 2PM untuk menyemangati diri sendiri sekaligus sebagai persiapan menjelang konser.

 

Lea turut senang melihatku semakin bersemangat tiap harinya untuk mendapatkan tiket konser itu. Ia selalu mendukungku. :)

 

*-*-*-*

 

Sebulan telah berlalu. Akupun menyambar laptop yang ada di meja belajarku setelah pulang dari bekerja di cafe.

 

Dengan cepat jariku menekan keyboard dan mengetikkan alamat situs penjual tiket resmi konser 2PM.

 

Aku menunggu di depan laptop hingga proses Load selesai. Dan hatiku mencelos ketika mengetahui bahwa tiket konser itu telah terjual habis. Tanpa ku tahu ternyata pihak promotor telah memajukan jadwal penjualan tiket konsernya 1 hari yang lalu. Yang tersisa hanyalah tiket resale yang harganya bisa dua kali lipat lebih mahal dari harga aslinya.

 

Aku benar benar kecewa. Dan lagi lagi Lea menawarkan untuk meminjamkan uangnya. Tapi aku menolaknya dengan halus. Aku sudah berusaha sekuatku. Dan ternyata memang Tuhan belum mengizinkanku untuk melihat konser mereka secara langsung.

 

Dengan setengah hati kumatikan laptopku. Kurebahkan tubuhku untuk menghilangkan capek karena seharian bekerja di cafe. Perlahan kututup mataku dan tak lama kemudian aku telah larut dalam buaian mimpi indahku.

 

*-*-*-*

 

Satu minggu lagi Jun-k, Nichkhun, Taecyeon, Wooyoung, Junho, dan juga Chansung akan datang kemari. Hatiku kembali mencelos mengingat perjuanganku selama sebulan terakhir tak membuahkan hasil yang ku harapkan. 

 

Kususuri jalan setapak yang menuju ke asramaku. Lamat lamat kudengar perbincangan sekelompok remaja seusiaku.

 

"Sayang sekali ya kau tidak mendapatkan tiket konser itu." kata seorang gadis yang mengenakan mini dress warna pastel.

 

"Iya. Padahal aku sangat mengidolakan 2PM. Aku kurang beruntung karena aku kehabisan tiketnya." kata seorang gadis berkuncir yang sepertinya mengalami nasib yang sama dengan Lucy.

 

"Ya sudah. Bagaimana kalau kau ikut menyambut mereka di bandara saja waktu mereka datang. Setidaknya itu bisa mengobati kekecewaanmu karena tidak bisa menonton konsernya bukan?" saran gadis lainnya.

 

Sejenak aku diam dan berfikir. 'Ah, benar juga. Kenapa tidak terpikirkan olehku.' kataku dalam hati.

 

Aku segera melangkah menuju rumah. Langkahku semakin cepat. Dan ketika sampai di asrama, kuucapkan salam khas orang Jepang.

 

"Tadaima.(*)" salamku setelah membuka pintu.

 

"Okaerinasai.(*)" balas Lea. Kulihat Lea sedang tiduran sambil menonton televisi. Ia terlihat heran melihatku yang terburu buru memasuki kamar.

 

"Ada apa Lu? Kenapa kau terburu buru seperti itu?" tanyanya.

 

"Aku punya ide." ujarku pendek.

 

"Ide? Ide apa?" tanyanya bingung. Tapi aku tak menjawabnya dan segera masuk ke dalam kamarku. Mungkin karena penasaran melihat tingkahku yang aneh, Lea kemudian menyusul kekamarku.

 

"Hey, sebenarnya ada apa Lu? Kau terlihat aneh sekali. Tadi pagi kau nampak masih murung karena tiket itu. Dan sekarang kau terlihat kembali bersemangat. Kau ini aneh sekali. Cepat sekali berubahnya." cerocos Lea.

 

"Tadi, dijalan aku mendengar ada beberapa remaja seumuran kita sedang berbincang bincang. Dan salah satu diantara mereka juga tidak mendapatkan tiket konser sepertiku. Dan mereka akhirnya memutuskan untuk ikut menyambut kedatangan 2PM di bandara." jelasku sembari terus mengobrak abrik isi lemariku.

 

"Jadi kau berniat untuk ikut menyambut mereka di bandara juga?" tanya Lea menyelidik.

 

"Yap. Ketemu..!" seruku tanpa menggubris pertanyaan Lea sedikitpun.

 

"Apanya yang ketemu Lu?" tanya Lea.

 

"Sapu tangan. Aku akan memberi mereka sebuah bingkisan kecil nanti." ujarku semangat. "Tapi, itupun kalau mereka menerimanya." kataku sedikit lesu.

 

"Mereka pasti menerimanya Lu. Memang kau akan memberi mereka apa?" tanya Lea.

 

"Ada deh.. Aku keluar dulu ya, sebentar. Ittekimasu!(*)" salamku sembari beranjak meninggalkan Lea.

 

"Ish.. Kau ini. Itterasshai(*)." balas Lea kesal.

 

Aku hanya terkikik geli melihat kekesalan Lea. Kusambar tas ku yang kugeletakkan di meja belajar, kemudian aku pergi menuju ke minimarket terdekat.

 

*-*-*-*

 

Besok 2PM akan tiba di Tokyo. Dan aku berniat untuk ikut menyambut kedatangan mereka di bandara. Aku berniat untuk memberikan bingkisan kecil pada mereka. Sebenarnya bukan pada mereka semua. Aku hanya akan memberikan bingkisan itu untuk Junho. Karena diantara semua member 2PM, aku sangat menyukai Junho. Menurutku dia sangat manis. Dan sepertinya dia juga baik. :)

 

Aku bermaksud untuk memberikan Junho kue khas Indonesia. Dan kue itu akan aku buat sendiri. Dulu, waktu aku tinggal di Jogja, ibuku mengajariku cara membuat kue bakpia. Dan prosesnya tidak begitu sulit menurutku. Dan kata ibuku, kue bakpia buatanku rasanya enak. Jadi aku semakin bersemangat membuat kue itu.

Memang aneh mengingat aku sekarang tinggal di Jepang tapi malahan memberikan kue khas Indonesia. Tapi aku ingin sekali memberi Junho kue khas dari Indonesia, agar Junho bisa merasakan kalau kue yang berasal dari Indonesia tak kalah enak dengan kue buatan negara lain.

 

Aku telah mempersiapkan semua bahan yang dibutuhkan untuk membuat bakpia di dapur. Dan Lea dengan senang hati ikut membantuku membuat kue itu. Aku sengaja membuatnya agak banyak karena setahuku semua member 2PM memang sangat suka makan, tak terkecuali Junho.

 

Setelah 2 jam berlalu, akhirnya aku selesai. Setelah membersihkan dapur, aku kemudian menyusun bakpia itu kedalam kotak makanan yang kemudian aku bungkus dengan kotak kado. Aku tidak sabar untuk memberikannya besok.

 

*-*-*-*

 

Keesokan harinya aku bersiap. Setelah memastikan semua yang kupakai rapi, aku segera menyambar tas tanganku dan tentunya bingkisan yang aku buat sendiri khusus untuk Junho. Setelah berpamitan pada Lea, dengan segera aku bergegas menuju Bandara Internasional Tokyo. Tempat dimana 2PM akan mendarat.

 

Ketika sampai di Bandara, aku lihat sudah banyak sekali Japan Hottest yang datang dan memenuhi bandara. Mereka menunggu di depan pintu kedatangan Luar Negri. Disini aku merasakan atmosfer yang berbeda. Aku sedikit merinding melihat antusias Japan Hottest dalam menyambut kedatangan 2PM. Mereka begitu bersemangat dan tak henti hentinya menyanyik

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
ovygaara
Sebenarnya saya mau nyelipin gambar yg menjadi inspirasi saya ngebuat ff ini. Tapi saya yg gaptek ini ga bisa nyelipinnya. Gambarnya malah ga munculmuncul xD jadi maaf, no pict

Comments

You must be logged in to comment
Tina0608
#1
Chapter 9: Good idea,kreatif. . .
Jd yg baca jg g bosen. . . ^.^V
Tina0608
#2
Chapter 1: Imajinatif. . .
Nice FF sis. . .
cnnisleal
#3
Chapter 13: Nuneooo uri little angel...uri sunshine....cepat lariiii sebelum diterkam om kim hihihi ^^
dehana
#4
Chapter 13: apa iniii om nam gong pedopiiiill, bisa bisanya modus pen ketemu bocah sampe beli pembalut di indomirit haha... sebagai jajaran bini chansung pencinta channuneo yang lagi selingkuh ke taecho aku cemburu wkwkwk,
tapi penasaran, nanggung, jadi lanjut...!!
Woonilynnelle
#5
Chapter 13: Si om ihh mlh beli pmbalut... Wkss.. Sinihh buat aku aja.. Mayann... Haha
Hottest2pmIndo
#6
Chapter 13: Aleming om kim muncul dimari wkwkwkwkwkkw
cnnisleal
#7
Chapter 12: Sebenarnya ceritanya bagus siih, tapi kenapa open ending author-nim hueeeeee kan jadi berharap lebih...... hihihi >,<
Ditunggu deeh cerita2 selanjutnya dari author-nin
Hottest2pmIndo
#8
Chapter 12: Minta kena tampol nih bocah, lanjutin weeiiii jebhaaallll, tolong jgn ada kucing ijo d antara pinguin dna pisangggggg hikkkzzzz...
adeloveskyu #9
Chapter 12: yaudah channie nya buat akoh ajah :p soalnya nuneo nya lbh memilih babang taec.. hehehehe
fytry_ #10
Chapter 12: Why must be open ending...??? Waee..?? Waee...??? *guling2*

Kan guenya jadi gak bisa nentuin itu Junho bakal sama siapaa..??
Sama Channie atau sama Taec... -_-
Imajinasi gue gak nyampe.... #ditoyor.

Atau biar gue gak puyeng dan juga adil biar Taec sama Chan gak sama2 terluka, Junho sama gue aja....
Siniiihhhh....
*kemudian gue ditendang sama authornya*
Wkwkwkwkk.....

Next.... gue tunggu cerita lainnyaaaaaaa......... :D