"Yah, sudah sepagi ini dan Seo Unnie harus pulang." Yonha mendengus dengan lesu, membiarkan rambutnya ditata rapi oleh SeoJung. Pagi itu sebelum SeoJung pergi dari rumah Amber, ia menyempatkan dirinya mengurus Yonha dan Eunjo yang akan berangkat sekolah.

"Yah.. pagi ini Unnie harus datang untuk wawancara."

Yonha mengangguk, sesekali tersipu ketika menyadari bahwa idolanya itu benar-benar berada di sampingnya.

Lebih dari itu.. mereka sangat dekat.

"Unnie..."

"Hm?" SeoJung mengangkat alisnya, merapikan rambut Yonha sambil tersenyum tipis.

"Sebenarnya... Jung SeoJung itu berkencan dengan siapa?"

Uhuk.

Amber terbatuk. Meskipun terdengar di buat-buat, SeoJung hanya menggeleng mendengarkan.

"Sedang berkencan dengan seseorang yang tidak mungkin kau sukai..."

Celetuk SeoJung sekenanya.

"Ah! Kenapa seperti itu?"

Yonha nampak kecewa, ia bahkan tidak menanggapi batuk 'pura-pura' yang di lakukan oleh kakaknya itu.

"Apakah Seo Unnie berkencan dengan sesama artis? Aktor? Pemain film? Atau... orang biasa?"

Yonha kembali menoleh. Kali ini tatapannya benar-benar ingin tahu.

"Ish... tenanglah, Yonha. Siapapun itu.. aku sudah merasa bahagia. Kau mulai bersikap seperti wartawan saja, ya. ckckc."

Ucap SeoJung sambil mencubit pipi Yonha.

"Kau ingin jadi model kan? Suatu saat jika kau menjadi super-model seperti Unnie., kau harus bisa menyimpan sesuatu yang seharusnya di simpan rapat-rapat. Yah. Meskipun harus ku akui ada saatnya supermodel seperti ku merasa jengah dengan media yang terlalu ingin tahu dengan kehidupan pribadiku...."

SeoJung menarik nafasnya dengan berat, Yonha hanya mengangguk mengiyakan bahwa ia memang ingin seperti Seo Unnie.

Setelah selesai merapikan rambut Yonha, SeoJung menoleh ke arah Eunjo yang terlihat lesu di depan Amber.

"Hei, tampan., kenapa murung seperti ini?"

Eunjo tidak menjawab. Amber yang membujuknya untuk tersenyum pun ikut menyerah dah hanya mengangkat bahu.

"Lebih baik aku menyiapkan bekal untuk Eunjo..."

Amber berdiri, lalu meninggalkan SeoJung yang hanya berdua dengan adik bungsunya, Eunjo.
SeoJung duduk di samping Eunjo lalu mengangkat dan memangkunya.

"Sudah tampan sekali... memakai dasi.... sepatu ironman.. ah.. Nuna jadi tersipu melihat Eunjo yg tampan seperti ini..."

Eunjo masih saja lesu. Ia terdiam di dekapan SeoJung tanpa mengatakan apapun.

"Hei, Eun. Kenapa seperti ini, hah? Biasanya sepagi ini kau cerewet mengatakan Unnie sedang berkencan dengan hyung itu...."

Yonha ikut menunduk, mengamati wajah adik kecilnya sabil tertawa.
Namun Eunjo semakin kesal dan merengek di pelukan SeoJung.

"Ish... bilang saja ingin di peluk Seo Unnie..." Yonha mencubit pipi Eunjo dan berlalu untuk mengambil tas sekolahnya.
SeoJung tertawa, menengok ke arah Eunjo yang masih meringkuk di pelukannya.

Pipinya merah lembut, matanya berbinar... rambut dan hidungnya sama persis seperti Amber.

"Ah.. kenapa seperti ini, ah? Eunjo sakit?"

Lagi-lagi Eunjo hanya menggeleng.

"Lalu? Ingin boneka Iron mana?"

Eunjo kemudian mendongak.

SeoJung tersenyum manis sambil terus menciumnya.

"Nuna...."

"Ah, ya sayang? Iya ada apa?"

Eunjo mengerjapkan matanya perlahan dan berbisik...

"Ironman bukan boneka.... dia robot....."

Pfft.

Amber yang sekilas mendengar sontak tertawa. SeoJung yang melihatnya kemudian melempar bantal ke arah Amber dan membuatnya lari terbirit-birit untuk kembali menyiapkan bekal Eunjo dan Yonha.

"Ah.. tentu saja hahahaa... ironman itu robot...."

SeoJung menggelengkan kepalanya dengan gemas, mencium kening Eunjo berkali-kali dan memeluknya.
Eunjo hanya terdiam dan terus menatap dengan lesu....

"Nuna....kenapa aku tidak punya Appa?"

Deg.

SeoJung menoleh.
Amber dan Yonha tidak mendengar pertanyaan ini.

Apa Eunjo sengaja tidak bertanya pada kakaknya dan bertanya padaku? Appa nya sudah tidak ada sejak dia ada di kandungan..... seharusnya dia tau bahwa Appa nya tiada karena sakit....

Seojung terdiam sejenak... perlahan ia memeluk dan berbisik di telinga Eunjo...

"Eunjo punya Appa, kok... tapi ... Appa Eunjo harus pergi dan... arh.... tau Appa Eu