wooyoung (3)

The KhunYoung Story

 

Selamat membaca, maaf untuk typo !!!

 

 

 

 

 

 

Sudah satu bulan aku menjalani statusku sebagai istri nichkhun. Ia melarangku kembali bekerja di cafe dan menyuruhku hanya tinggal di apartemen dan sesekali menemani mamanya. Aku merasa bosan namun tak bisa menolak perintah nichkhun yang satu ini. Aku sadar karena aku telah menikah dengan seorang putra konglomerat yang pastinya harta  mereka berlimpah , dan gajiku yang terbilang kecil di kafe itu tentunya sangat tidak sebanding dengan kekayaan suamiku itu.

 

Meskipun kami telah sepakat menjadi teman , namun aku masih canggung padanya . Aku memasakkan masakan kesukaannya setiap hari dan selalu menyiapkan pakaiannya di setiap pagi sebelum ia berangkat bekerja. Tak ada yang berubah dari sikap nichkhun selama kami tinggal bersama. Ia sangat suka menggodaku dan berbuat jahil , mungkin itu sudah sifatnya yang aku tidak tahu sebelumnya.

 

Nichkhun tidak melarangku untuk pergi ke panti asuhan jika aku merindukan mereka , namun ia akan berubah menjengkelkan bila aku meminta ijin untuk bertemu dengan temanku. Aku tak tahu apa alasannya namun nichkhun sangat keberatan bila aku terlalu lama berada di luar dan ia sangat tidak suka bila ketika ia pulang aku tak menyambutnya. Sering kali hal ini membuatku sangat dongkol padanya.

 

Hari ini aku memintanya mengantarkan aku untuk pergi ke  supermarket karena kebutuhan bulanan kami menipis, ia berjanji sepulang dari kantor akan menjemputku dan berbelanja bersama. Satu hal yang aku sukai dari sifat baiknya adalah nichkhun sangat tidak suka melihat wanita mengangkat barang - barang berat seorang diri , ia berpendapat itu pekerjaan seorang laki - laki , dan aku setuju !

 

 Aku melihat ke arah jam di dinding dan segera bersiap karena sebentar lagi nichkhun akan menjemputku . Semua kebutuhan yang akan kami beli telah aku catat dan aku berharap tidak melupakan sesuatu hal sebelum berbelanja karena nichkhun tidak suka jika kami harus bolak - balik ke supermarket karena suatu barang lupa kami beli. Pernah suatu kali aku melupakan sesuatu hal dan setelah tiba di rumah aku baru mengingatnya dan seketika itu nichkhun langsung menatapku galak dan wajahnya berubah masam. Aku tak berani berkata - kata lagi dan memilih diam hingga moodnya kembali normal.

Sungguh nichkhun memang sangat tampan tapi jika ia sedang marah , ketampanannya itu sirna dan berubah menjadi menakutkan !!!

 

*

*

*

 

Nichkhun menatapku dengan galak karena aku terlambat turun dari apartemen kami 10 menit. Karena terlalu asik berendam air hangat aku melupakan telpon nichkhun dan akhirnya ia menjadi marah. Tergesa - gesa aku memasuki mobilnya dan duduk dengan canggung karena nichkhun yang marah membuat situasi di antara kami tidak nyaman.

 

Selama dalam perjalanan kami hanya diam. Mungkin hal ini sudah biasa , aku dan nichkhun memang jarang bicara jika tak ada hal yang penting , dan sifat usilnya pun sering ia lakukan dengan spontan dan jika ia sedang ber-mood baik. Aku menatap jalanan yang kami lalui dengan bosan. Berharap segera tiba di tempat tujuan dan segera kabur dari hawa dingin di antara kami.

 

 

Aku sibuk memilih barang - barang yang aku butuhkan ketika sebuah troly menabrak troly belanjaanku. Refleks aku melihat pada troly itu dan seorang laki - laki dengan wajah bersalah memohon maaf padaku. Aku mengatakan tidak apa - apa dan membalas senyumnya dengan senyum terbaikku agar laki - laki itu tak sungkan. 

Tiba - tiba aku merasa ada lengan yang memeluk pinggangku dengan posesif. Aku terkejut melihat nichkhun yang memelukku dan berusaha mengontrol amarahnya.

Kenapa dia marah ???

" sayang, apa kau sudah selesai ?" tanya nichkhun yang sontak membuatku menatapnya bingung.

Lelaki tadi yang menabrak trolyku berubah lebih canggung dan segera pergi dari hadapan kami.

Aku yang masih bingung dengan perkataan nichkhun kembali terheran-heran melihat sikap nichkhun yang kini berubah lagi.

Apa dia bunglon yang suka berganti-ganti warna kulitnya???

" cepatlah, aku menunggu di kasir!" katanya datar dan melenggang pergi meninggalkan aku yang masih mematung.

Nichkhun sangat aneh!!!

 

 

______________________________________________________

 

 

Tak ada yang bisa aku lakukan di dalam apartemen ini. Setiap pagi aku membersihkannya dan kemudian tak ada kegiatan lain yang bisa aku lakukan. Aku sangat jenuh. 

 

Sebenarnya mama nichkhun menyuruku untuk datang kerumahnya bila nichkhun berangkat kerja , namun aku merasa tak enak jika setiap hari harus berkunjung ke rumah mertua ku itu.

 

Sambil menunggu saat makan siang , aku mencoba mengirim pesan pada nichkhun menanyakan hari ini ia ingin makan masakan apa. Setela pesan ku kirim aku menunggu beberapa menit hingga balasan dari nichkhun masuk di telponku.

Sedikit kecewa saat nichkhun mengatakan ia tak bisa makan siang di rumah karena ada janji makan siang dengan seseorang. Aku kira ia akan pergi dengan teman kerjanya. Aku menghela nafas dan seketika nafsu makanku hilang mengingat aku akan makan siang sendirian.

 

*

*

*

 

 

Junho menyeretku menelusuri setiap lantai di Mall besar ini. Aku sudah sangat lelah dan kelaparan. Tadi siang junho mengajakku pergi ke mall dan aku menyetujuinya mengingat aku tak ada kerjaan yang bisa aku lakukan di apartemen ini.

 

Setelah meminta ijin pada nichkhun dan ia mengijinkan, akhirnya di sinilah aku menderita menemani junho yang sedang gila menelusuri semua sudut di Mall ini.

 

" junho-ah aku capek sekali." rengekku pada junho yang masih terus saja berjalan.

" kita makan siang di cafe itu ya!" tunjuk junho pada sebuah cafe yang tidak terlalu jauh dari tempat kami.

 

Tanpa menunggu persetujuanku junho kembali menarikku memasuki cafe yang ia sebutkan tadi. Aku hanya pasrah menuruti keinginannya.

 

Kami memilih meja yang berada di sudut ruangan yang menghadap ke jendela kaca besar. Dari sini kami bisa melihat orang di luar kafe yang sedang berjalan.

 

Setelah memesan menu yang kami inginkan junho mulai berisik menceritakan kegiatannya selama aku tak menghubunginya. Terkadang aku tersenyum lepas mendengar ceritanya yang konyol itu.

 

" bagaimana dengan kehidupanmu dengan si tampan nichkhun? Apa dia baik padamu?" junho meneliti diriku dengan seksama. Namun aku mengartikan pandangan junho dengan maksud lain.

" seperti yang kau lihat aku masih hidup sampai detik ini." jawabku cuek. Sungguh apa nichkhun terlihat seperti orang jahat???

" apa dia liar di atas ranjang?" kali ini ekspresi wajah junho ketika menanyakan pertanyaan itu membuatku ingin memukulnya saja .

" itu rahasia!" jawabku yang membuatnya semakin jengkel.

" kau pelit. Aku tahu suami tampanmu itu memiliki tubuh yang wow , pasti kau sangat terpuaskan yaaa!" 

 

Ok , sepertinya aku harus mengalihkan pembicaraan ini karena kata -kata junho sudah menjurus ke arah yang berbahaya. Aku berusaha menahan diriku untuk tidak membayangkan tubuh atletis nichkhun yang sering aku lihat ketika ia bertelanjang dada sehabis mandi.

 

Dan tentu saja dada bidang, perut sixpack dan lengan kekarnya sangat memukau, semua wanita akan mendambakan sosok suami seperti itu .

 

" helloooo.....ya , wooyoung , jangan membayangkan suamimu itu di saat seperti ini !" junho mengibas-ibaskan tangannya di depan wajahku.

Aku meringis mendengar penuturan junho yang sama persis dengan apa yang aku lakukan.

 

Pelayan mengantarkan makanan dan kami menyantap makanan kami seperti orang kelaparan. Tapi jujur aku memang sedang lapar atau tepatnya sangat lapar karena mengikuti kemauan gila junho.

 

Di saat kami sedang fokus menikmati makan siang kami , tiba - tiba junho menyuruhku melihat pada arah yang ia tunjuk. Aku terdiam melihat pemandangan di depan mataku itu. Sebisa mungkin aku menahan otakku yang mulai berfikiran aneh.

 

" bukannya itu suamimu ??? Dengan siapa dia ??? Siapa gadis di sebelahnya itu ??? Apa kau kenal ??" 

 

Pertanyaan - pertanyaan junho itu tak lagi aku dengar . Mataku terpaku menatap sosok nichkhun yang berjalan dengan seorang gadis cantik yang memeluk sebelah lengannya dengan manja.

 

Dari wajah nichkhun terlihat ia sangat nyaman dengan kelakuan gadis itu yang kata junho seperti monyet yang bergelantungan di lengan nichkhun.

 

Satu hal yang kemudian muncul di otakku.

 

Apakah gadis itu adalah kekasih nichkhun ???

 

 

Benarkah dia kekasihnya ????.....

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tbc.

 

 

________________________________________________________________

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
xxxjenaaaaya #1
Chapter 5: Lanjut dong????
tcha0304 #2
Chapter 5: sudah mau tutup taun thoorr... pls update
Khun0430
#3
Chapter 5: Ceritanya gak akan dilanjutin thor ? Padahal seru loh,,, please lanjutin thooor ?
tcha0304 #4
Chapter 5: update.. update..update..
Twuland421 #5
Chapter 5: Penasaran bgt, bagus thoor.. lebih bagus lg kalo di update.. Thor update dooong.. #maksaini
Heheu
cottonpunch #6
plese update soon!!!
cottonpunch #7
plese update soon!!!
cottonpunch #8
OMO thanks for the story!!!
YoungieChannie
#9
Chapter 5: Ku mohon jangan tifanny.
hwootestjang #10
Chapter 4: Cute banget nih. Jadi mau dipeluk aja keduanya