Chorong kira ia dan Woohyun hanya akan pergi ke Theme Park, dan Chorong sudah menyiapkan mental untuk menaiki wahana-wahana yang mengerikan. Tapi tidak disangka Woohyun berubah haluan setelah melihat muka pucatnya ketika keluar dari wahana rumah hantu. Senyuman Chorong tidak pernah lepas semenjak mereka keluar dari Theme Park. Woohyun mangajaknya nonton film, keliling pasar tradisional untuk mencoba berbagai jajanan, dan sekarang mereka sedang duduk bersebelahan di tepi sungai Han, beralaskan rumput.

“Chorongie..” panggil Woohyun lembut.

Chorong menggumam pelan “Hm?” masih mengarahkan pandangannya ke arah sungai Han.

“Aku menyukaimu.” Chorong terdiam. Dia tahu kini Woohyun sudah mengubah posisinya untuk mengahadap dirinya. Tapi Chorong tidak berani menatap Woohyun setelah apa yang baru diungkapkannya. “Apa kamu tidak menyukaiku?” Kenapa dia Ge-er banget sih, harusnya kan dia bertanya Apa kamu menyukaiku? Bukannya apa kamu tidak menyukaiku? Eh? Kenapa jadi aku-kamu gini.

Woohyun kembali mengubah posisinya menghadap depan dan menghela nafas panjang. “Sepertinya aku baru saja ditolak. Ah, sialnya aku harus menerima perjodohan yang ditawarkan Omma karena aku tidak berhasil mendapatkan pacar.” Ujar Woohyun pada dirinya sendiri, dan Chorong juga, karena Woohyun mengungkapkannya secara terang-terangan. Dan rencananya berhasil. Chorong sekarang sedang menatap ke arahnya, meminta penjelasan lebih lanjut.

“Jadi kamu mau menjadi pacarku?” Woohyun menjawab tatapannya dengan pertanyaan. Dan Chorong tidak mau melewatkan kesempatan keduanya. Ia mengangguk pelan dan membiarkan kepalanya tertunduk. Mukanya sangat merah sekarang, dan ia sangat sangat malu.

“Terima kasih, Rongie.” Woohyun mencium puncak kepala Chorong, dan berhasil membuat muka Chorong makin merah.

“Ayo kita pergi menemui orangtuaku. Aku mau mengenalkan mereka sama calon istriku.”

“Ya! Sejak kapan aku setuju mau jadi istri kamu?” Chorong memukul lengan kanan Woohyun.

“Jadi kita sekarang pake aku-kamu nih?”