Final Chapter

Home Alone

Woohyun langsung mengajak Chorong ke sebuah restoran setelah Woohyun menyatakan kepadanya di tepi sungai Han tadi. Yang ternyata keluarga Woohyun sudah merencanakan untuk mempertemukannya dengan calon istrinya malam ini, di restoran yang berada di hadapannya sekarang.

Chorong menghentikan langkahnya. Yang juga membuat Woohyun berhenti karena mereka sedang bergandengan tangan. “Ada apa Rongie? Apa kamu takut?” Chorong hanya bisa mengangguk lemah. Ini pertama kalinya ia berhadapan dengan situasi seperti ini.

Tanpa pikir panjang, Woohyun memeluk Chorong. Mengusap pelan punggung Chorong, berusaha menenangkannya. “Aku yang akan menjelaskan semuanya ke mereka. Aku hanya butuh kamu disampingku dan memegang tanganku seperti ini,” Woohyun mengeratkan tautan tangan mereka. Chorong lagi-lagi hanya bisa mengangguk di dalam pelukan Woohyun. “Kita masuk sekarang?” Anggukan ringan Chorong membawa mereka masuk ke dalam restoran yang cukup mewah itu.

Chorong tidak bisa mengangkat kepalanya. Sedari tadi ia hanya mengikuti langkah Woohyun dan mengarahkan pandangannya ke lantai.

“Woohyun! Chorongie!” Ini bukan khayalan kan? Kenapa ada suara Omma? Chorong lantas mendongakkan kepalanya dan melihat tiga orang yang familiar, Appa, Omma, dan Seunghae, beserta dua orang lagi, yang Chorong tahu mereka adalah orangtua Woohyun, karena baru saja Woohyun memanggilnya dengan sebutan Appa dan Omma.

Terlihat raut wajah bahagia dari kelima orang yang duduk di meja ini, berbanding terbalik dengan muka kaget Woohyun dan Chorong. Masih berusaha mencerna kejadian yang baru saja terjadi beberapa menit yang lalu.

“Rencana kita berhasil Youngie, mereka sepertinya sudah menyukai satu sama lain sekarang. Jadi ini namanya bukan lagi perjodohan. Ah, aku senang sekali akhirnya kita bisa menjadi satu keluarga.” Ucap Ibunya Chorong.

“Omma, jadi yang akan dijodohkan denganku itu Chorong? Karena itu Omma menyuruhku untuk menginap di rumah mereka?”

“Dan aku sengaja ditinggal di rumah sendiri?” Woohyun dan Chorong menatap anggota keluarga mereka dengan tatapan tidak percaya, ditambah senyuman lebar dan anggukan penuh arti dari mereka.

“Ah, sekarang saatnya kita menetapkan tanggal pernikahan.”

 

THE END

 


Huwaaaa pertama kalinya bikin cerita sepanjang ini xD Maafkan kalo ceritanya maksa, udah ngestuck banget, bahkan tadinya mau diberentiin aja, tapi akhirnya selesai juga dengan cerita yang maksa. Makasih buat yang udah baca :D :D

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Alvin_19 #1
Chapter 14: Yeeee... woorong!!! Author semangat biki ff lagi.. Ceritanya bagus. Ya tpi aku ngrasa terlalu cepet.. Detail peristiwanya kurang jelas.. Daebakk!!!
riyu_rinho
#2
Chapter 14: woah woorong
i love it >.<