If I say, I have to go ...

로맨스에 작별 Goodbye To Romance

제가 말을하면, 난 가야겠어 ...

If I say, I have to go ...

 

HeeChul OPV

Itu adalah matahari terbenam saat itu. Dengan hembusan angin yang membekukan tubuh membuatku bergidik dengan desiran perlahan yang sedikit menusuk. Mungkin bukan karena rasa dingin yang membuatku mengusap-usap telapak tanganku, tetapi karena hatiku yang ikut membeku karena sesuatu yang bahkan aku sendiri tidak dapat memikirkannya. Jika boleh aku memilih, aku lebih baik hidup tanpa sesuatu bernama perasaan. Saat ini, hatiku seperti dipermainkan oleh perasaanku sendiri. Kesulitan dalam mengambil keputusan dan rasa takut kehilangan yang besar membuatku seperti orang bodoh yang tidak dapat melakukan apa-apa.

Hidup memang benar tidak selalu mengikuti alur cerita seperti yang telah kita rancang sebaik mungkin. Rintangan dalam jalan yang berliku pasti akan datang dengan sendirinya tanpa bisa kita cegah. Seperti aku saat ini. Di hinggapi oleh kesulitan untuk menentukan dua pilihan yang sebenarnya tidak pernah aku inginkan.

Aku mencintai seorang gadis yang sudah lebih dari 1000 hari kupeluk, kucium dan kucintai dengan tulus dari hatiku. Membuat ratusan kenangan indah yang mungkin akan menjadi sesuatu yang tidak akan pernah bisa di lupakan, menerima puluhan hari di mana pasti akan datang emosional yang tidak mampu kita lawan dan membuat permusuhan secara tiba-tiba. Tetapi itu akan menjadi baik-baik setelah kita renungkan. Dengan waktu selama itu aku mencintainya, jika pada akhirnya aku harus melepaskan. Itu adalah hal yang paling aku benci. Bahkan untuk berfikir.

Tetapi di sisi lain. Apakah aku harus mengabaikan ke dua orangtua yang telah menjadikanku seperti ini, sebesar ini, dan membentuk diriku menjadi seorang anak kecil yang kini tumbuh dewasa ?. apakah aku harus melawan keinginan dan permohonan besar kedua orangtuaku hanya untuk perasaan dan cintaku. Atau aku harus mencoba menerima dan belajar melepaskan apa yang paling kau cintai ?. membuat pilihan seperti itu bukanlah semudah membalikan telapak tangan. Aku telah memikirkannya belasan hari, dan mencoba membuat keputusan. Meskipun seperti itu, meskipun keputusan sudah berada di tanganku. Aku masih belum bisa melepaskan ... belum bisa menerima kepergian gadis yang ku cintai.

“Berada di sisi orang yang kita cintai di saat-saat seperti ini benar-benar tidak bisa terlupakan. Moment seperti ini terlalu indah untuk dilepaskan” suara itu terdengar sangat lembut, selembut hatinya yang mampu meruntuhkan perasaanku.

Victoria Song. Adalah nama dari seorang gadis yang kucintai, gadis yang selama ini menemani kehidupanku, menorehkan warna indah dan membentuk sebuah kehidupan yang luar biasa indahnya. Gadis yang mampu membuat tangisku menjadi senyum. Gadis di sampingku ini, Victoria. Seorang gadis yang mungkin harus aku lepaskan kapanpun ketika aku harus memilih. Sekalipun aku tidak pernah sanggup.

Aku merangkulnya untuk mendekat padaku. Membiarkan kehangatan menjelajahi tubuhnya. Tidak pernah bisa aku bayangkan jika aku harus mematahkan dan melukai hatinya. Dia tersenyum padaku. Dia tidak pernah tau apa yang akan aku lakukan dan apa yang akan terjadi. Aku tersenyum tanpa sadar, sakit itu kutahan. Berusaha tegar di hadapan orang yang kita cintai dan tersenyum dengan senyum kebohongan, di balik niat yang akan membuatnya menangis. Aku merasa seperti orang paling jahat.

“Victoria.  jika seandainya salah satu dari kita menghilang atau pergi, membuat kita terpisah. Apa yang akan kau lakukan ?” tanyaku masih merangkulnya. Aku melihat dia menoleh padaku bingung, tetapi kemudian ia kembali tersenyum.

“aku berharap itu tidak akan pernah terjadi. Tetapi jika harus berandai-andai. Aku harus bertanya dulu” ucapnya. Aku masih menunggu.

“apakah kau pergi dengan membawa cintaku, atau kau pergi dengan tujuan melupakanku ? jika kau pergi dengan membawa cintaku. Aku akan menunggu, dan menyimpan cinta ini sebaik mungkin di hatiku. Tetapi jika kau pergi dengan tujuan melupakanku (victoria menatap heechul) aku hanya akan berdoa, semoga kau bahagia”

Sesederhana sifatnya, sesederna itu pula jawaban yang dia berikan padaku. Tapi ucapan sederhana itu mampu membuat hatiku seakan terluka, dan luka itu seperti mengelupas sehingga harus di obati dan di tutupi sesuatu agar tidak infeksi. Dan aku tau, satu-satunya obat yang dapat menutupi luka dan menyembuhkannya hanya satu. Melepaskannya.

“kenapa kau bertanya seperti itu ? apa kau berniat untuk pergi meninggalkanku ?” tanyanya terlihat panik. Aku hanya menggeleng dan tersenyum, memeluknya dengan erat menutupi kesedihanku yang luar biasa tak terbendungkan.

Victoria OPV

Aku tidak pernah melihatnya seperti itu sebelumnya. HeeChul, laki-laki yang memelukku saat ini adalah laki-laki penuh semangat dan tidak pernah menunjukan emosional kesedihannya. Tetapi seakan aku melupakan sesuatu, kini ia seperti seorang laki-laki rapuh yang menanggung begitu banyak beban. Berbeda dari satu bulan yang lalu, kini ia lebih sering menyendiri dan menutup diri bahkan jarang bercerita tentang sesuatu yang seperti biasa ia lakukan setiap hari.

Aku menyadari perubahan sikapnya sudah cukup lama. Tetapi aku bukan tipe seseorang yang akan bertanya tentang hal ini dan itu, yang akan membuatnya semakin bingung dan frustasi. Aku hanya mencoba menerima dan memperlakukan dia seperti biasa. Menjaganya dan membuatnya nyaman berada disisiku. Aku tau suatu hari, ia akan melepaskan semua beban itu dan mengatakan semuanya pada diriku. Jadi aku hanya cukup untuk tetap berada di sampingnya memberikan kekuatan, sampai ia yang akan menumpahkan semuanya sendiri padaku.

Merasakan pelukan yang begiu erat darinya, semakin meyakinkanku bahwa ada sesuatu buruk terjadi padanya. Sekalipun aku tidak pernah berfikir akan hal apa itu. Aku memeluknya kembali dan menepuk-nepuk punggungnya membuatnya nyaman dan tenang. Hal yang paling kubenci adalah melihatnya seperti sekarang. begitu rapuh dan tidak bertenaga. Sekuat dan seerat apapun ia memelukku, tetap saja aku bisa merasakan perasaan yang berbeda. Bukan tenaganya yang hilang tetapi hatinyanya yang tampak memudar secara perlahan-lahan.

“itu akan baik-baik saja .... semoga baik-baik saja” hanya itu yang mampu aku ucapkan.

KyuHyun OPV

Aku bukanlah orang yang lemah. Aku bukanlah orang yang akan terluka jika di sakiti, aku bukanlah orang yang akan menangis jika sesuatu buruk terjadi. Hal itu selalu aku lontarkan pada diriku sendiri untuk menjadikan kekuatan tersendiri. Apapun ... apapun yang aku ucapkan, seberapa sombongnya aku mengucapkan itu, sejahat apapun aku memikirkan hal itu. Aku tetap manusia biasa, dan aku menyadari hal itu dalam waktu yang lama saat ini. Dan aku baru menyadari satu hal. Kata-kata yang aku ucapkan itu tidak lebih hanya penyemangat yang kapanpun mampu runtuh bahkan hanya dengan kecemburuan.

Aku menyukai dan mencintai seorang gadis yang pertama kali aku temukan di sebuah flower shop ketika aku membeli sebuah bucket bunga mawar untuk kakak ku di hari ulang tahunnya. Gadis cantik dengan rambut panjang dan mata bulat yang indah, sikap ramah dan cara bicara yang membuat seulas senyum di bibirku mengembang, gadis itu mampu membuatku berubah dalam sekejap. Bukan kehidupanku yang sepenuhnya berubah, tetapi hatiku. Hatiku yang berubah. Dalam hidup, aku tidak pernah merasa semangat seperti ketika aku melihatnya.

Dalam beberapa waktu aku selalu datang bahkan seminggu tiga atau empat kali aku datang ke flower shop di gwangju. Gadis itu bekerja di sana, dari yang aku tau, toko itu adalah milik orangtuanya dan dia menjadi relawan untuk bekerja di sana. mungkin agar bisa menyimpan uang yang seharusnya diberikan pada karyawan. Aku tidak pernah tau. Dan di tempat itu lah aku bertemu dengannya untuk pertama kali, dan aku  ... jatuh cinta.

Aku selalu mencoba mencari perhatian kepadanya. Benar. Ia merasa heran mengapa aku selalu datang ke toko itu membeli bunga yang sama. Ia berfikir aku memiliki seorang kekasih, dan berfikir bahwa bunga yang aku beli akan aku berikan untuk kekasihku. Mendengar itu aku hanya tersenyum. Sebuah percakapan kecil saat itu yang pada akhirnya membuatku memiliki tujuan untuk mencuri hatinya.

“Bunga apa yang kau cari ? mungkin aku bisa membantu ?” tanya gadis itu.

“aku tidak tau. Yang mana saja boleh, yang penting terlihat cantik” jawabku asal saat itu, karena aku memang benar-benar tidak tau. Tujuanku datang hanya untuk melihatnya. Mengeluarkan uang sebesar apapun dan membeli bunga yang tidak berguna pada akhirnya tidak membuatku menyesal.

“Kau ingin memberikannya untuk siapa ? pacarmu ? teman ? orang tua” tanya gadis itu ramah melayaniku.

“apa itu penting ? bukankah, semua bunga sama” ucapku sambil menelusuri ruangan, melihat-lihat begitu banyak bunga bertebaran di toko tersebut. Tentu,dengan mencuri-curi melihat pada gadis yang saat itu benar-benar terlihat mengagumkan.

“tentu saja berbeda. Semua bunga memiliki arti dan makna tersendiri. Bahkan setiap warna memiliki arti yang berbeda juga” tuturnya tidak lepas dari senyum ramahnya. Aku hanya bergumam Hmmmm ...

“kau harus menentukan satu pilihan terlebih dulu, bunga apa yang ingin kau beli” gadis itu ikut melihat ke sekeliling seakan seperti ingin menwarkan.

“aku hanya tau bunga mawar” jawabku singkat mengangkat bahu.

“Mawar ? itu bagus. Sekarang, kau bisa beritau aku, untuk siapa kau akan memberikan itu?” tanya gadis itu lagi. Aku menoleh kepadanya dan tertawa kecil. Dia benar-benar serius akan hal tersebut, padahal pada akhirnya, bunga-bunga itupun akan terbuang begitu saja.

“seseorang” aku hanya menjawab asal.

“hei ... apa begitu sulit untuk mengatakannya. Jika memang itu untuk teman, kau bisa katakan untuk teman. Atau jika untuk kekasihmu, kau juga bisa katakan itu. Tetapi kenapa sesulit itu untuk menjawab ?” gadis itu bicara, dan hatiku benar-benar ingin meloncat dari tempatnya.

“atau ... kau mencintai seseorang ?” pertanyaan tersebut membuatku menoleh spontan dan terkejut. Tetapi keterkejutanku tampaknya membuat dia tersenyum dan tertawa. Jika saja saat itu aku bisa melangkah untuk memeluknya. Aku benar-benar ingin.

“aku tau .. aku tau ...” gadis itu berjalan menuju tempat mawar putih berjajar di sana, lalu ia mengambil satu bucket mawar putih dan memberikannya padaku. Ia tersenyum ke arahku.

“Mawar putih ini adalah tepat untukmu” katanya. Aku mengambil bunga itu seperti orang bodoh. bukan karena hal-hal tentang mawar putih yang sedang ia bicarakan, tetapi bagaimana cara dia tersenyum padaku. Dan aku bisa melihat wajahnya dari jarak sedekat itu. Rasanya adalah surga dunia.

“kenapa dengan mawar putih ? bukankah mawar merah lebih indah ?” tanyaku ingin tau pada akhirnya.

“ya benar. Mawar merah melambangkan cinta yang sangat besar. Tetapi mawar putih lebih cocok untukmu”

“kenapa ?”

“karena mawar putih memiliki makna cinta sejati, rahasia, dan diam. Itu sama seperti bagaimana kau sangat mencintai seseorang tetapi kau mencintainya secara diam-diam dan itu akan menjadi rahasia untuk dirimu sendiri” tutur gadis itu

“mencintai seseorang secara diam-diam” aku merenungkan ucapannya saat itu. Benar, dia terlalu tepat dalam mencerna keinginanku. Dan sejak saat itulah, aku lebih menghargai bunga mawar putih yang kubeli dan menyimpannya. Tidak lagi membuangnya secara sia-sia. Jika memang seperti itu arti sebuah Bunga Mawar Putih, itu benar-benar adalah perasaanku. Aku akan menjaganya dengan setia, seperti apa yang ada dalam makna bunga itu sendiri.

Ingatanku hilang ketika aku mulai tersadar. Tidak seperti yang terbayang dalam benakku, aku bisa dengan mudah mencuri hatinya. Setelah beberapa waktu aku datang ke flower shop itu, aku baru menyadari bahwa gadis yang kucintai memiliki seseorang yang bisa merangkul, memeluk bahkan menciumnya setiap saat. Dia memiliki seorang kekasih. Dan hal itu membuatku merasa cemburu dan kecewa. Seperti saat ini.

Aku tidak sengaja menangkap sosok gadis itu bersama kekasihnya berpelukan. Sempurna. Mereka berpelukan di bawah matahri terbenam, pemandangan yang seharusnya indah untuk di lukiskan, tetapi terasa menyakitkan bahkan untuk hanya aku pandang dengan mata telanjangku dari jarak cukup jauh. Tanganku mencengkaram erat stir mobil, dan tidak jarang aku aku memukul pintu mobil menahan rasa cemburu itu. Tetapi apa yang bisa aku lakukan. Aku bukanlah siapa-siapa, sekalipun aku ingin berlari mendekati mereka, memisahkan pelukan erat itu dan membawa lari gadis itu sejauh mungkin. Tetapi aku sadar, itu tidak akan pernah aku lakukan.

Gadis itu memiliki kekasih yang sudah jelas dicintainya. Memisahkan dia dari kekasihnya hanya akan melukai hatinya semudah menegak air putih ketika haus. Dan melukai orang yang kuncintai adalah hal yang paling aku benci. Itulah mengapa, aku bertahan dengan luka di relung hatiku dan mencoba menyembuhkannya setiap saat. Menyimpan rasa sakit itu dan membiarkan menanggungnya demi gadis yang kucintai.

Tetapi jika aku boleh berharap .....

Aku akan menarik tangannya dan menjatuhkan dia dalam pelukanku ...

Selamanya ....

TO BE CONTINUE

 

A/N : ini adalah awal ... dan ini hanyalah sebuah versi dariku ...

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
minnie407 #1
kyaaaa update soon ^^
changmin_kyude #2
kya,,,senior n junior evil berebutan vic onnie...<br />
ditunggu kelanjutannya,,,
roseqian
#3
bukan cuma victoria unnie yang nangis,,, aku juga T_T
elisa93
#4
hohoho... update soon^^
superfxtion
#5
@roseqian : kita lihat saja nanti. aku berharap seperti itu juga ^_^
roseqian
#6
jgn sad ending kayak lagunya ya!!!! aku gak rela victoria nangis... pliz pliz plizzzz
elisa93
#7
:)<br />
wah... pas mv blind keluar sya dah brharap ada yg bikin fanfic gabungan antara let u go & blind ^^<br />
eh... author kpikiran jga rupanya... kekeke <br />
vic n duo evil brothers daebak... update soon please^^<br />