Zawsze in Love

By RUOLAN

Twitter acc: @lolanggs

            Lagi-lagi mimpi itu datang, mimpi dimana anak perempuan itu menangis. Aku yang kebingungan bertanya “Kenapa kau menangis?”, anak perempuan tetap menangis seraya menatap sebuah buku “Akhir dari buku cerita ini benar-benar menyedihkan.” Dia tetap menangis, airmatanya tetap berjatuhan. Ia kembali berkata “Aku benar-benar menyukai buku ini...”, aku terperangah dan hanya membulatkan mulut ku menjadi bentuk “O”. Terlintas dipikiran ku untuk membuatnya tersenyum. Aku berlari kearah dirinya, meminjam buku cerita nya lalu mengubah alur cerita di buku itu. “Hey, jika kita mengubah ini dan ini.” Ucap ku seraya mencoret-coret gambaran yang ada disana. “Lihat, jika kita melakukan hal ini, mereka berdua akan menemukan kebahagiaan dan berakhir dengan indah bukan?” Tanya ku tersenyum bangga. Anak perempuan itu tersenyum lebar, ia berkata “Hebat, cerita yang sangat indah. Siapa nama mu?”. Aku tersenyum puas lalu menjawab pertanyaan nya “Aku? Park Chanyeol! Lalu siapa nama mu?”. “Nama ku adalah ...”

“Ah, sial!” Keluh Chanyeol saat terbangun dari tidur nya. Jemari kaki nya bergerak tak karuan, masih dengan posisi dimana bantal dan selimunya yang berantakan. Pria itu menerawang dan berpikir jika sudah lama sekali sejak ia bermimpi tentang hal itu. Chanyeol bangun dan duduk, lagi-lagi ia melihat bayangan masa lalu, benar, bayangan dimana pertama kali ia bertemu dengan gadis itu, senyuman dan tawa nya yang riang membuat hati Chanyeol berdegup, wajah nya merona, namun tak lama kemudian ia berteriak. Chanyeol benar-benar merasa frustasi, kenapa? Kenapa? Dia selalu tak pernah mengetahui nama dan wajah gadis kecil itu disetiap mimpi nya? hal ini membuat Chanyeol kepikiran bukan main. Andai saja, andai saja, Chanyeol mengingat wajah gadis itu, dia yakin hal ini akan membantu dirinya. “Aaaaah! Ingat lah Chanyeol! Ingat wajah nya!”

Seperti biasa, sebelum Chanyeol berangkat kerja. Pria bertubuh tinggi itu akan memasak untuk para pengikut setia sang ayah. Chanyeol kembali berpikir kenapa dia memiliki mimpi seperti ini. Kenapa mimpi itu malah datang saat dirinya bertemu dengan Sooyoung kemarin, bahkan hal yang lebih mengejutkan lagi. Chanyeol baru menyadari kalu Sooyoung memiliki sebuah kunci yang tergantung di leher nya. Kunci yang menjadi liontin kalung nya, benar-benar membuat Chanyeol penasaran. Mungkinkah, kunci yang menjadi liontin Sooyoung adalah kunci dari kalung milik Chanyeol. Bahkan sepagi ini, Chanyeol sudah membayangkan wajah manis milik Sooyoung. Senyum manis yang segar dan tawa nya yang riang, seakan membuat Chanyeol kembali bersemangat. “Jika saja Sooyoung benar-benar gadis yang membuat janji bersama ku dulu, aku akan menjadi pria paling bahagia di dunia ini.” Ucap pria berumur 29 tahun itu. “Tapi, Sooyoung meanggap jika diriku tengah berkencan dengan Amber. Argh! Kenapa hal ini harus terjadi kepada ku?” Bisik Chanyeol pelan lalu membenturkan kepala nya ke dinding. “Tuan muda, ada apa?” Tanya Lei bergegas datang saat mendengar suara teriakan Chanyeol. “Apa kau baik-baik saja?” Tanya nya lebih lanjut. Chanyeol tak menyahut dan memilih untuk tetap berteriak hingga pria itu mengarahkan pisau masak nya ke arah Lei seraya berkata “Bunuh saja aku. Bunuh!”

Tak seperti biasa nya, kali ini Chanyeol lebih memilih untuk pergi bekerja sendirian. Ia tak ingin jika sekelompok mafia itu terus menghantui setiap kegiatan nya. Ada satu hal yang ingin Chanyeol luruskan kepada Sooyoung, ia akan jujur dan mengatakan jika ia dan Amber tidak memiliki hubungan yang special. Chanyeol kembali teringat dengan perkataan Sooyoung “Janji yang dibuat belasan tahun yang lalu, bukanlah suatu yang memalukan. Bahkan mungkin saja, gadis yang yang membuat janji dengan mu masih mengingat dan menyimpan kenangan itu selama ini”. Chanyeol mengengam kalung miliknya seraya berpikir “Mungkin kah gadis itu, ah maksud ku wanita itu tetap menjaga kunci dari kalung ini setelah sekian lama?” Pikir Chanyeol penasaran. “Hey, kecambah sialan! Cepat menyebrang!” Teriak Amber dari sisi lain jalan. “Good morning, darling!” Ucap Amber dengan wajah kusam saat menyambut Chanyeol yang kini sudah berada di hadapannya. Chanyeol dengan malas menemui Amber seraya bertanya kenapa wajah wanita itu menjadi suram. Amber mendesah, wanita itu menekan kepala nya seraya berkata kalau setelah kencan buta mereka dirinya ditanyai habis-habisan oleh para gangster yang penasaran dengan hubungan palsu nya dengan Chanyeol. Ekspresi Chanyeol saat ini sama persis dengan Amber, ternyata Chanyeol pun mengalami hal yang sama. Setelah kejadian kemarin, dirinya tak bisa menghindari pertanyaan dari Lei yang terus mendesak dirinya untuk menceritakan kencan buta mereka. Amber menatap malas kearah Chanyeol, wanita itu mengibas rambut pendek nya lalu mendesah pelan. “Ini benar-benar menjengkelkan! Bahkan di rumah pun aku tak bisa tenang! Kau! Park Chanyeol! Setelah pulang nanti, temani aku mencari apartemen baru!” Perintah Amber seraya menunjuk wajah Chanyeol dengan telunjuk nya. “A-Aku?” Tanya Chanyeol kebingungan, namun belum sempat Chanyeol mengelak, Amber meraih tangan Chanyeol seraya berbisik “Jangan berisik, Onew masih mengikuti ku”. “Memang nya siapa yang sedari tadi terus mengomel dan berteriak.” Bisik Chanyeol balik. “Tuk!” Satu pukulan Amber berhasil mengenai kepala Chanyeol. “Aw! Sakit! YA!” Teriak Chanyeol seraya menyusul Amber yang lebih dulu masuk ke dalam restoran. Onew yang sedari tadi bersembunyi dibalik semak pun keluar, pria itu membetulkan kacamata nya yang sempat turun. “Hm, aku semakin mencium bau amis diantara hubungan mereka.”

Chanyeol bergegas mengganti pakaian nya, lagi-lagi pria berbadab tinggu itu terlambat. Ia tak bisa membayangkan jika dirinya harus terkena amukan Qian untuk kesekian kalinya. “Ah, semua ini gara-gara gorila sialan itu.” Bisik Chanyeol setelah mengganti pakaian nya. Pria itu bergegas keluar dan bersiap untuk bekerja. Sebenarnya, Chanyeol masih tak mengenal Amber dengan baik. Bahkan ia tak tahu jika Amber tinggal bersama dengan sang ayah dan para gangster lainnya. Chanyeol bisa memahami darimana wanita itu mendapatkan kekuatan sebesar itu.”Dia dibesarkan bersama dengan para gangster, pantas saja tenaga nya sangat besar.” Baru saja Chanyeol berhenti menghayal, kini Amber sudah berada di hadapan nya. Wanita itu melipatkan kedua tangan nya di depan dada nya. “Jangan sampai mereka tahu kalau kita sedang menjalin hubungan bodoh ini!” Ancam Amber serius. Urat kepala Chanyeol muncul seketika, pria itu segera menyumpah dan mengatakan kalau seharusnya dirinya yang mengatakan hal seperti itu. “Wanita bodoh seperti mu, tak pantas untuk menceramahi pria tampan seperti ku.” Ucap Chanyeol dengan angkuh nya. Amber tak terima, wanita itu menarik kerah belakang baju Chanyeol. Amber menghempaskan tubuh Chanyeol ke lantai, kini Amber berdiri tepat di depan Chanyeol. Wanita itu memberikan tatapan mengerikan nya kepada Chanyeol “Kau! Seharus nya jangan bermain api dengan ku.” Chanyeol bergidik, tanpa pikir panjang pria itu menyahut “I-iya.”

Disisi lain, Qian mengeluarkan kepala nya dari balik pintu kantor nya untuk melihat kesekitar. Wanita berumur 30 tahuan itu menoleh kekanan dan kekiri. Entah apa yang sedang ia cari saat itu, tapi setelah yakin keadaan aman. Wanita itu bergegas memberikan arahan kepada seseorang untuk keluar dari kantornya. Pria itu mengangguk dan bergegas keluar, namun sebelum pria itu benar-benar keluar dari dalam kantor Qian. Pria itu sempat mencium pipi Qian seraya berbisik “Lain kali, aku akan kembali.” Bisik nya dan berhasil membuat pipi Qian merona merah.

“O! Chanyeol?” Tanya Jongdae saat melihat Amber dan Chanyeol yang tengah bersama. Dengan sigap, Amber berdiri tegap begitu pula dengan Chanyeol yang langsung berdiri dan membersihkan  pakaian nya. “Apa yang kalian lakukan?” Tanya Jongdae penasaran. “Tidak ada!” Jawab C