That Man

THAT MAN
Please Subscribe to read the full chapter

Bang Bang Bang..

Bunyi tembakan terdengar menggema ke seluruh gedung. Suasana tampak kacau.  Perusahaan yang awalnya riuh akan suara karyawan itu kini dipenuhi dengan suara peluru dari berbagai penjuru. Semua orang ketakutan. Kecuali beberapa orang berpakaian rapi yang berusaha menangkap penyebab kekacauan. Seorang Pencuri berlari di sudut-sudut koridor memakai topeng dan berpakaian serba hitam. Diantara pengejar-pengejar itu, terlihat perempuan muda yang berusaha mengejar sang pencuri. Wajahnya serius, sarat akan kesungguhan. Dia di dampingi lelaki tampan berjas dengan nametag Kim Hyun Joong di dada kanannya.

Sudah berkali-kali memang, sosok pencuri yang menamakan dirinya Black Hawk itu beraksi. Tidak satu dua kali juga polisi gagal menangkap buronan kelas atas itu. Black Hawk diketahui telah berkali-kali mencuri dalam jumlah yang tidak sedikit di beberapa perusahaan besar Korea dan petinggi-petinggi negara. Dia sepertinya tidak jemu dalam melakukannya. Aksinya juga tidak terduga, mengincar targetnya secara random hingga membuat polisi dan seluruh jajarannya kalang kabut. Senyum merekah selalu terukir di bibirnya kala ia dikejar-kejar polisi, seolah memandang rendah tiap orang yang berusaha membela negara itu. Baginya, polisi-polisi itu hanya mainan yang mengasikkan.

“tiffany, kau kejar dari arah sana” ucap kapten kim

Gadis muda nan cantik yang dipanggil tiffany itu mengangguk mantap dan segera mengejar pencuri tadi dari arah berlawanan. Nafasnya memburu, jantungnya berdetak hebat, dan rambutnya berkibar di udara. Dia benar-benar ingin menangkap black hawk.

Back Hawk terlihat berlari ke arah gadis itu, terkepung. Tapi pencuri itu justru semakin berlari ke arah tiffany yang kini tampak menodongkan pistol. Tak takut, black hawk semakin berlari ke arahnya, melucuti pistolnya, mengelus pipinya, dan melalui gadis itu. Tiffany tidak mau kalah, ia segera meraih jaket black hawk namun tepisan pencuri itu membuat tiffany tersungkur.

Bang bang, pencuri itu hampir terkena tembakan.

“tiffany gwenchana? Kejar dia” raung sang kapten

“nde kapten kim” ucap semua polisi

“nde gwenchana, kita harus mengejarnya kapten” tiffany segera bangkit dan berlari bersama kapten kim. Dirasakannya lengkan kaki yang seolah terbakar, dia menahan rasa sakit itu. Pikirannya masih sama, dia harus menangkap black hawk.

Black hawk memang bukan penjahat biasa, dia pencuri kelas atas dengan predikat berkali-kali berhasil kabur. Seperti kejadian hari ini, dia berhasil kabur setelah mengelabui semua polisi yang mengejarnya di siang bolong. Bahkan berhasil melukai salah seorang polisi cantik kesayangan kapten kim.

@@@

Tiffany berjalan terseok-seok menuju apartemennya. Usahanya kali ini gagal, kapten kim yang mengantarnya pulang memberinya semangat tapi hanya disambut oleh senyuman yang terlihat sangat dipaksakan olehnya. kapten kim sangat baik, tak jarang kapten itu mentraktir tiffany makan dan memberikannya waktu istirahat yang lebih. Dia juga selalu menjadi penyemangat tiffanny walau selalu gagal. Kapten kim bukan tipe orang yang kaku, jadi semua kalimatnya seolah angin lalu bagi tiffany. tiffany hanya selalu memberinya senyum terbaiknya, yang dipaksakannya sebagi penghormatannya.

Sesampai di apartemen, belum sempat ia menyadari lampu apartemennya menyala, ia dihujani oleh ciuman lembut oleh sosok yang selama ini telah diketahuinya. Ya, dia hanya tahu, belum tahap kenal meskipun telah berkali-kali bertemu. Tapi sosok itu telah cukup lama menyita perhatiannya.

“apa yang- “ tiffany berusaha mendorong bahu lelaki jangkung itu walau ia tidak menampik dia selalu merasakan kelembutan dalam setiap perhatian lelaki itu, dan dia sangat merindukannya.

SLAP

“how dare you?” dengan segala kekuatannya akhirnya tiffany berhasil mendorongnya. Nafasnya terengah-engah, wajahnya dipenuhi amarah, dan matanya seolah mau membunuh. Dia kadang berpikir, kenapa manusia penuh teka-teki di depannya ini selalu membuatnya marah.

Lelaki itu hanya bisa mengelus-elus pipinya sambil terus menampilkan senyum terbaiknya pada gadisnya. Gadisnya, kata ini tentu dilihat dari sudut pandang sang lelaki karena sang gadis tidak pernah menganggap dirinya milik siapapun kecuali Tuhannya. Gadis itu menyebut lelaki itu dengan bahasa “lelaki sombong” karena sepanjang dia mengenal semua manusia, dia lelaki paling sok tahu, sok pintar, dan sok baik yang pernah diketahuinya.

“untuk apa kau kesini? Mau tertawa kalau aku tidak berhasil mengejarmu? Atau mau memberi selamat atas lukaku?  Lagipula, darimana kau tahu passwordku?” wajah tiffany masih sama, penuh amarah. “setauku aku sudah mengubahnya”, tambahnya sambil bergumam

“bogoshippo baby” tidak berefek, dia tetap mengucapkan kalimatnya dengan senyum lebar. Bahkan dia tidak berupaya untuk menjawab satupun pertanyaan dari gadisnya.

Percuma, pikir tiffany. lelaki ini, sejak bertemu dengannya juga selalu seperti itu, seenaknya sendiri, semaunya, dan sebahagianya. Tiffany tidak pernah bisa menghentikan apa yang diinginkannya dan apa yang dikehendakinya.

Lelaki itu menghela nafas, “passwordmu 5555, angka kesukaanmu, lima”. imbuhnya saat melihat tiffany akan berkoar “jangan tanya lagi aku tahu darimana karena aku sudah berkali-kali bilang padamu aku tahu segalanya tentangmu, gadisku”.

Lelaki sok itu memandang kaki gadis itu “mianhe, gara-gara aku kau terjatuh”

Tiffany menjauhkan kakinya yang akan disentuh lelaki sok itu. “jangan berani menyentuhku”.

“tapi aku sudah menyentuhmu” mata tiffany membesar mendengar ucapannya. “kita baru saja berciuman, kau lupa?” lihatlah, dia memang benar-benar menyebalkan. tiffany semakin kesal sedangkan lelaki sombong itu malah tertawa. “tenang saja, aku tidak akan menyentuhmu kalau kau belum menjadi istriku yang telah aku sematkan cicin berlian terindah di jari manismu” dan seketika itu dia menggendong tiffany dengan bridal style.

“diamlah” kata lelaki itu saat tiffany meronta. Tiffany bisa melihat sorot mata penuh kelembutan di lelaki tampan itu. ya, lelaki tampan, dia tidak bisa mengelak bahwa lelaki yang wajahnya kini ada di depannya itu terlihat sangat tampan dengan lesung pipinya.

Tiffany bertemu dengan lelaki itu sudah lama. Lelaki itu selalu misterius sejak pertama bertemu. Penuh kejutan dan tidak terduga dan dia baru menyadari bahwa lelaki itu yang telah di ketahui lama itu adalah black hawk kala mengejarnya saat mencuri di rumah salah seorang hakim kenamaan korea. Dia polisi baru dan muda yang sangat bersemangat hingga ia sendirilah saat itu yang berhasil menyamai kecepatan black hawk. Tanpa diduganya, back hawk membuka topengnya, menunjukkan wajah aslinya, dan memberikan senyum nakalnya saat mereka hanya berdua. Jadi tidak ada yang tahu wajah black hawk kecuali tiffany dan tidak ada yang tahu bahwa tiffany tahu. Ingin rasanya ia melaporkan bagaimana wajah seorang black hawk tapi apa daya, dia tidak mempunyai bukti sedikitpun bahwa wajah itu adalah wajah black hawk.

Setelah itu, pertemuan demi pertemuan terjadi. Lelaki itu seolah tahu segala hal tentang tiffany. Walau tiffany pindah apartemen, mengganti password, dan memberikan keamanan lebih pada apartemennya, lelaki itu tetap mampu masuk ke dalam. Tiffany menyerah, segala hal yang menyangkut lelaki itu adalah percuma.

“oke, kau disini saja. biarkan aku yang mengurus segalanya” sejak dari gendongannya. Tiffany hanya bisa melihat bagaimana lelaki itu perhatian padanya. Dia menyiapkan makan malam tiffany, meletakkannya di meja, dan mulai memijat kaki gadisnya itu.

“cepat dimakan, jangan terlalu terpesona denganku. Kau saja masih tidak mau memanggilku oppa” ucapnya tanpa memandang tiffany, dia sibuk memijat kaki tiffany. ada nada kesal di dalamnya. Pertemuan demi pertemuan telah terjadi tapi tiffany tidak pernah mau memanggilnya dengan sebutan oppa padahal dia sangat menginginkannya.

Tiffany mulai makan sambil merutuki dirinya yang semakin terpesona oleh lelaki sombong itu. dia memang tidak akan memanggilnya oppa, baginya itu terlalu cheese untuk seorang penjahat kelas atas seperti lelaki sombong itu. dia tetap suka memanggil dia dengan sebutan “lelaki sombong”. Sejak pengejaran pertama itu, lelaki sombong itu seolah menghipnotisnya dengan segala perhatian dan cinta yang diberikannya.

“kau seharusnya tidak memaksakan kakimu berlari. Ini membuat sakitmu semakin parah”

“ini semua juga salahmu lelaki sombong. Seharusnya aku bisa menangkapmu”

“baiklah, sekarang tangkap aku” seperti anak kecil yang menyodorkan tangannya untuk diborgol dalam sebuah permainan, lelaki itu tidak merasa bersalah sama sekali menampakkan senyum manisnya. Dia selalu melakukannya saat tiffany seperti ini, marah dan menghujat, tapi lelaki itu selalu sabar dan memberikan jawaban yang sama, yang hanya akan di tanggapi wajah kesal tiffany.

Bagaimana kau tidak kesal ketika kau begitu dekat dengan buronan nomor satumu tapi kau tidak bisa menangkapnya karena tidak cukup bukti?

Bagaimana kau tidak kesal ketika orang yang kau cari-cari dengan susah payah dengan mudahnya menemukanmu dan masuk ke apartemenmu seenaknya?

Bagaimana kau tidak kesal ketika dia selalu saja tahu segala hal tentangmu tapi kau tidak tahu sedikitpun tentangnya, bahkan namanya?

 “uuumm.. kau lucu sekali baby” lelaki sombong itu memainkan hidung tiffany. sejauh yang diketahui tiffany lelaki itu memang paling suka memainkan hidung, mencium kening, dan tidur disamping tiffany sambil memeluknya walau tiffany selalu melarangnya.

Tiffany hanya bisa menghela nafas besar setelah semua kejadian yang terjadi. Tidak tahu apa nama hubungan ini, lelaki sombong itu berulang kali mengatakan cinta, memanggilnya dengan sebutan “baby”, dan memberikan tatapan penuh cinta. Tiffany tidak bisa menamakan perasaannya cinta karena dia tidak pernah bisa menerima cinta pada orang yang tidak dikenalnya. Bahkan yang tidak dia ketahui namanya.

“kali ini, kenapa kau mencuri di perusahaan konstruksi itu?”

“perusahaan itu menyuap pemerintah, mendirikan apartemen di daerah yang tidak seharusnya. Pendirian apartemen itu akan membuat banyak lahan pedagang kecil hilang”

“lalu?”

“aku mencuri kali ini supaya mereka kekurangan modal dan investor semakin tidak percaya pada mereka…” jawab lelaki itu sambil terus memijat kaki tiffany

Ya, lelaki itu memang selalu bercerita pada tiffany soal alasan-alasannya mencuri. Meski alasannya adalah untuk kebaikan, bagaimanapun mencuri adalah hal yang terlarang. Tiffany berulang kali menasehatinya tapi tidak pernah berhasil. Black hawk tetap melancarkan aksinya. Seperti halnya tiffany selalu melarang lelaki itu memeluknya saat tidur, percuma.

“kau tertidur rupanya” gumam lelaki itu. Setelah dia menjelaskan panjang lebar, gadisnya itu biasanya akan mengomel tapi setelah sekian menit menunggu ternyata omelan itu tak kunjung diterimanya karena gadis cantik itu tertidur di kursi. Ia segera menggendong tiffany ke tempat tidur.

“jangan berani memelukku” gumam gadis itu dengan mata terpejam. Lelaki itu hanya tertawa mendengarnya. ia tetap tidur disampingnya, memeluknya, dan memberi ciuman hangat di kening gadisnya.

“selamat tidur, babyku yang cerewet”

--

Seperti biasa saat tiffany terbangun maka semua yang dialaminya seolah mimpi. Lelaki itu datang dan pergi dengan seenaknya. Tiffany tidak menampik bahwa dirinya selalu merasa nyaman dan aman dengan lelaki itu. tapi tetap saja, dia adalah target utamanya. Berulang kali ia berusaha menguak tentang sosok lelaki itu, tapi selalu gagal. Bukan satu dua kali tiffany mencoba merekam pembicaraan mereka, memasang sisi TV di seluruh ruangan apartemennya, dan memberi pelacak di baju lelaki itu. tapi seperti yang telah dikatakan, selalu gagal. Lelaki itu seolah tahu segala trik dan cara yang digunakan tiffany.

Saat berjalan di dapur, tiffany menemukan secarik kertas yang didampingi oleh segelas teh madu hangat dan sepiring roti panggang.

“dia membuatkanku sarapan lagi”

Makanlah baby, jangan lupa jaga kesehatan terutama kakimu. Ada taxi yang menunggumu di luar untuk mengantarmu kerja. Aku lebih suka memberimu kendaraan pulang pergi daripada harus melihatmu selalu bersama dengan kaptenmu yang kurang tampan itu.

Semoga harimu menyenangkan

Dari orang tampan yang selalu mencintaimu

Tiffany terkekeh membaca surat lelaki sombong yang selalu merasa paling tampan itu. dia memakan sarapannya dan bersiap berangkat kerja.

@@@

Berminggu-minggu berlalu, tiffany dan kapten kim terlihat semakin dekat. Seperti yang black hawk khawatirkan. Kapten kim sepertinya menaruh hati pada gadis cantik itu. bahkan mereka sekarang makan malam bersama. Tiffany sendiri sebenarnya malas untuk keluar, tapi dia tentu tidak enak menolak ajakan kaptennya.

“kau suka restorannya?” tanya sang kapten di sela-sela makan mereka

“nde.. suka kapten” jawab tiffany canggung. Sebenarnya dia kurang nyaman berada di restoran mahal yang mengharuskannya untuk jaga kelakuan dan kesopanan. Belum lagi dia berpakaian seadanya. Dia tidak berpikir kaptennya akan mengajaknya makan di restoran mahal seperti ini.

“jangan memanggilku kapten jika sedang tidak bertugas” tiffany bingung jika sudah begini. Lalu bagaimana dia harus memanggil kaptennya?

“panggil oppa saja” senyumnya merekah kala mengatakannya

Tiffany terdiam. Dia mengingat manusia paling menginginkan panggilan itu, lelaki sombong itu, black hawk. Dimana dia sekarang? kenapa tiba-tiba tiffany merindukannya?

“tiffany” kapten kim membuyarkan lamunannya. “kau keberatan dengan panggilan itu?”

“ani kapten, gwenchana.. ah, gwenchana..oppa” ucapan tiffany semakin membuat senyum sang kapten melebar.

Tak lama berselang setelah itu, meja tiffany diramaikan oleh kata-kata cacian tuan kim pada pelayan yang baru saja menumpahkan wine di bajunya. Pelayan itu berulang kali mengucapkan permintaan maaf dan tuan kim akhirnya meminta izin tiffany untuk ke belakang walau tidak dihiraukan oleh tiffany. Gadis itu masih tidak percaya atas apa yang dilihatnya, saat kau memikirkan seseorang, maka orang itu juga akan merasakannya, benarkah seperti itu? kenapa cepat sekali orang yang dirindukannya ada di hadapannya?

“kau merindukanku?” tanya lelaki tampan yang masih tetap terlihat tampan meski memakai baju pelayan. Lelaki itu mengecup bibir tiffany dan duduk di depannya.

“kau jangan selalu terpesona seperti itu” dia menuangkan wine ke dua gelas dan memberikan salah satu pada tiffany

“ayo bersulang”

“untuk apa?” tanya tiffany

“untuk keberhasilan pencurianku berikutnya” lelaki itu mendekatkan gelasnya pada gelas tiffany. bunyi dentingannya tak membuat gadis itu menghilangkan wajah kagetnya

“kau akan mencuri lagi?”

“ya, di rumah salah satu menteri kita” tak ada beban. Black hawk tidak takut akan ditangkap bukan? walau dia memberikan clue.

“baby..” ucap lelaki itu sebelum tiffany berkomentar. Dia tidak punya banyak waktu. “aku tidak suka kau dekat dengan orang tadi-“

“kapten kim maksudmu?”

“terserahlah siapa dia. Dan aku”, dia memberinya jeda sesaat “tidak terima kau memanggilnya oppa. kau menolak memanggilku oppa jadi tidak ada seorangpun di dunia ini yang boleh mendapat panggilan itu darimu” ucapnya marah. Jenis marah seorang anak kecil yang iri dengan  mainan temannya yang jauh lebih menarik.

Tiffany selalu tidak mengerti. Sejak kapan lelaki sombong itu menjadi kekasihnya? kenapa lelaki itu seolah punya hak untuk mengatur hidupnya?

“baiklah, aku sepertinya harus pergi” dilihatnya kapten kim berjalan dari jauh. “selamat malam baby” dia mengecup bibir tiffany, lagi dan beranjak keluar restoran.

Setelah kejadian ini, entah kenapa tiffany bertekad berusaha untuk tidak keluar dengan kapten kim di luar jam kerja. Alasannya? Supaya dia tidak perlu memanggil kapten dengan sebutan oppa. tidak tahu apa yang dibuat oleh lelaki sombong itu, tapi dia ingin menurutinya.

“kapten, besok black hawk akan beraksi. Dia akan mencuri di rumah salah satu menteri” kapten kim sudah kembali dari toilet. Wajah kesal sang kapten sudah tidak begitu terlihat. Sebenarnya sang kapten akan menginterupsi tiffany karena memanggilnya dengan “kapten” lagi. Tapi tiffany sedang membicarakan urusan kantor dan ini urusan yang penting.

“kau yakin? Kau tahu darimana?”

“aku.. aku baru saja mendapat telfon dari informanku. Walau tidak tahu benar atau tidak, setidaknya kita harus mempersiapkan diri”

“baiklah” ucap sang kapten mantap

 @@@

Semua regu telah dikerahkan ke beberapa rumah menteri yang diyakini bakal target dari black hawk. Kapten mengawasi dari sisi TV apa yang terjadi di rumah-rumah yang mereka awasi. Disampingnya, tiffany sibuk memastikan bahwa semua telah berada di posisi yang telah ditunjuk.

Jam demi jam berlalu, tapi tidak ada kejadian janggal yang terjadi. Semua berjalan dengan baik.

“tiffany, kau yakin informanmu benar?”

“nde kapten” jawabnya. Tiffany mulai berpikir bahwa lelaki itu membohonginya

“siapa informanmu?” perlu beberapa waktu untuk tiffany berpikir. Tidak mungkin dia mengatakan yang sejujurnya pada kaptennya.

“dia adalah”

“kapten, ada laporan rumah menteri park cho hae kerampokan” sebelum tiffany berbohong, ia diselamatkan oleh suara rekannya.

“sial” umpat kapten kim. Rumah menteri keungan tidak ada dalam list mereka. Selain karena penjagaan rumah itu paling ketat, seluruh keluarga park juga ada disana. Jadi mereka tidak berpikir black hawk akan melancarkan aksinya disana.

“baik, semua regu berkumpul. Kita menuju ke rumah tuan park cho hae. Ulangi, semua menuju ke rumah tuan park cho hae”

Semua bergegas dan menyiapkan diri. sirine mobil polisi menggema di jalanan utama seoul. Tiffany pun bersiap, dia tidak akan melepaskan black hawk begitu saja. dia harus memenjarakan balck hawk.

Sesampainya di rumah menteri keuangan korea itu, mereka mengepung rumah dari berbagai sudut. Revolver-revolver dan para penembak jitu dikerahkan, tidak lupa semua polisi bersiap dengan amunisinya masing-masing.

“black hawk, menyerahlah. Kau sudah terkepung” ucap kapten kim tegas. Suaranya menggema, tapi sepertinya black hawk belum juga menampakkan diri. tiffany dan beberapa polisi mulai mendekati rumah, mencari sang pencuri.

Bunyi sepatu polisi-polisi korea yang memasuki rumah itu terdengar lirih. Mereka mulai berpencar, mengendap-endap dengan memasang mata elang agar tidak terkelabui oleh black hawk lagi.

Tiffany mulai memasuki ruang kerja rumah besar itu dan

GREP, dalam satu gerakan dia dibungkam oleh tangan kekar yang mengunci pergerakannya.

“aku tidak menyangka ini kau baby” bisiknya. “ssssssttttt.. “ ucapnya saat tiffany melakukan perlawanan. ”kau benar-benar ingin menangkapku? Kita lihat saja nanti” dia bergerak ke ruang utama, menuju pintu keluar rumah besar itu

Semua kaget melihat black hawk membawa tiffany sebagai tawanan. Pistol seketika tertodong di kepala tiffany.

“jangan ada yang bergerak atau aku akan membunuhnya”

“dia tidak akan membunuhku kapten” teriak tiffany

“kau percaya diri sekali gadis cantik” bisik black hawk

Kapten kim dipenuhi oleh perasaan khawatir. “turunkan senjata” ucap sang kapten tegas

“jangan kapten” black hawk semakin menekan pistolnya di kepala tiffany. dia berjalan lambat ke arah gerbang, mengamati setiap pergerakan semua polisi.

Bang, black hawk mengarahkan ktembakan ke angkasa

“jangan memakai penembak jitu kapten. Suruh penembak jitumu meletakkan revolvernya atau aku akan-“

“baik baik baik… “ ucap sang kapten segera. Dia benar-benar tidak ingin tiffany terluka

Tiffany benar-benar marah, bisa-bisanya lelaki ini menjadikannya sandera. Dia tidak mau tahu, kalaupun lelaki ini benar-benar membunuhnya, maka memang begitu takdirnya. Dia segera mengelak, pistol lelaki itu yang tepat di depan matanya membuat pupilnya melebar.

“” ucap black hawk, dia akhirnya berlari menjauh dengan diiringi tembakan dari semua polisi yang memegang senjata kembali. Tiffany dan kaptenpun juga ikut mengejarnya.

Seperti biasa, lelaki itu paling bisa dalam urusan kabur. Dia semakin menjauh dan semakin menghilang, mampu menggunakan hal-hal kecil dan tempat-tempat tidak terduga dalam pelariannya.

“dimana dia?” teriakan frustasi sang kapten saat mereka berada di gang buntu, sepenglihatan mereka lelaki itu berlari kesini.

Tiffany berpikir keras, bagaimana caranya memicu kemunculan black hawk. “ayo tiffany pikirkan” ucapnya berulang kali di otaknya. Seperti mendapat suatu ide brilian walau tidak terlihat ada lampu di atas kepalanya dia mendekat pada kaptennya

“kapten”

CUP, seketika tiffany mengecup bibir kapten kim hyun joong.

“” ucap black hawk dari kegelapan

Bang Bang Bang,

Seketika semua tembakan mengarah ke sudut atap rumah. Terlihat pergerakan black hawk yang mencoba menghindari semua tembakan yang mengarah kepadanya.

“” ucapnya lagi, raungan kesakitannya diikuti jatuhnya beberapa atap rumah. Lelaki itu terlihat menekan dada kiri atasnya yang terkena tembakan. Dia terus berlari hingga tembakan-tembakan polisi itu terhenti.

Tiffany yang melihat lelaki itu tertembak tampak khawatir. Dia sedikit menyesali perbuatannya walau dia berusaha menghilangkan perasaan itu.

Tiffany keluar dari mobil kapten kim di pagi buta. Ya, pengejaran yang memakan waktu hingga pagi hari itu tidak membuahkan hasil. Tiffany tampak sedih seperti biasanya saat ia tidak bisa menangkap black hawk. Itulah yang dipikirkan kapten kim hingga ia menyimpan pertanyaan-pertanyaannya terkait ciuman tidak terduga itu. padahal, jauh di lubuk hati tiffany, bukan itu yang membuatnya memasang muka sedih. Ada kekhawatiran di dalamnya. Dia sendiri merutuki hal itu, tapi dia tidak bisa menghilangkan perasaan itu.

@@@

Sehari setelah kejadian itu, tiffany kembali bekerja. ia kini sedang latihan hanggar. Diantara semua latihan, dia paling suka belajar memanah dan hanggar. Sebenarnya dua latihan ini tidak terlalu digunakan sebagai polisi tapi memang dari kecil dia suka memainkan permainan hanggar dan olahraga panahan.

Tiffany sangat menikmati bermain hanggar kali ini. dia merasa lawannya, kapten lee dari divisi cyber sekaligus gurunya dalam hanggar memainkan seni hanggar yang baik, indah, dan membuatnya nyaman. Tapi, lama kelamaan pergerakannya semakin menakutkan. Satu dua kali tiffany terkena pedangnya, dan semakin lama tiffany semakin merasakan aura kemarahan.

“sajangnim” teriak tiffany tegas. Dia melepaskan penutup kepalanya. Permainan Kapten lee semakin menyudutkannya.

“iya nona hwang”

“kau”

Mereka sedang di daerah jangkauan polisi. Apa yang kau lakukan ketika kau buronan bukanlah hal ini, berada di tengah-tengah musuhmu. Black hawk, lelaki itu, membuka penutup hanggar dan dengan entengnya memberikan senyum termanisnya pada gadisnya.

“eeeiiitss..” ucap lelaki itu saat tiffany akan memanggil kawan-kawannya. Pedang hanggarnya menempel di bibir tiffany. “aku harus memberi hukuman pada bibir ini”

Sring, dalam satu gerakan tiffany menampik pedang lelaki itu dengan pedangnya, membuat bibirnya tergores. Ia segera mengalihkan pedangnya pada lelaki itu.

“kapteeennn” orang-orang di gedung sebelah yang berlatih taekwondo segera menuju tiffanny. Mereka kaget mendapati tiffany yang menodongkan pedang hanggar di leher lelaki tampan. ya, semua orang juga berpendapat bahwa lelaki itu sangat tampan.

“tiffany, apa yang-“

“kapten, dia black hawk. Kalau tidak percaya, pasti akan ada luka di dada sebelah kirinya.  Bukankah kemarin dia tertembak? Tidak mungkin itu hilang begitu saja dalam sehari” dia tidak bergeming sedikitpun dari lelaki itu. dia tidak ingin terperdaya lagi”

“aku diperintah kapten lee untuk menggantikannya hari ini. bagaimana mungkin aku adalah black hawk”

“dia berbohong kapten. Dia black hawk”

Ketegangan terjadi. Kapten kim segera memerintahkan anak buahnya untuk membuka baju hanggar milik lelaki itu. setelah baju itu terbuka, dilihatnya  badan lelaki itu kekar dan mulus, tidak ada luka sedikitpun disana.

“tidak mungkin, tidak mungkin kapten” tiffany masih tidak terima. Kapten kim hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya

“maafkan anak buahku...”

“seunghyun, lee seunghyun imnida, aku saudara jauh kapten lee” jawab lelaki itu tampak membungkuk sopan

“nde. maafkan anak buahku tuan lee” lelaki itu memberikan tanda bahwa dia baik-baik saja dan memafkan tiffany

Tifffany masih disana, shock dan tidak percaya atas apa yang dilihatnya. Seharusnya tidak begini, seharusnya lelaki di depannya di tangkap dan dibawa ke penjara, dia telah membayangkannya hal itu sejak tadi.

“tunggu, telfon kapten lee. Aku yakin dia bukan utusan kapten lee”

“tiffany” kapten kim mulai marah

“kapten, dia benar-benar black hawk” tiffany tidak mau kalah, dia benar-benar ingin meyakinkan kaptennya

“baiklah, aku saja yang menelfon” dia segera mengambil handphonennya dan menelfon

Tiffany tidak hanya kesal karena lelaki itu tidak terbukti terluka, tapi wajah lelaki sombong itu benar-benar ingin ditonjok. Dia memasang muka sombongnya di depan tiffany yang harga dirinya kini ia pertaruhkan di depan kapten kim dan regunya.

“annyeong haseo kapten lee”

“ahh, ndee tiffany sii. Ada apa?”

“aku ingin menanyakan apa kapten mengutus seseorang bernama lee seunghyun untuk menggantikan kapten?”

“nde..”

DEG, tiffany tahu kali ini dia benar-benar kalah telak 2-0

 “-dia keponakanku jauh. Aku menyuruhnya menggantikanku karena aku tahu kualitas hanggarnya. Kenapa tiffany si? kau sudah bertemu dengannya?”

“nde kapten lee. Aku hanya ingin menanyakan saja. terimakasih.” Suara tiffany lirih, tak bertenaga. Dia lupa bahwa black hawk bukan penjahat biasa. Dia lupa bahwa selama ini black hawk selalu setahap lebih pandai dari dia. Bagaimana dia bisa segegabah itu?

Setelah percakapan itu berhenti, kapten kim kembali meminta maaf pada lelaki yang mengaku bernama lee seunghyun itu.

“kau mungkin masih kecewa dengan pengejaran kita yang gagal. Aku rasa kau harus istirahat di rumah tiffany” sebenarnya tiffany ingin sekali mengelak dan kembali berdebat. Tapi, sepertinya semua itu hanya akan membuatnya mendapat amarah kaptennya. “bibirmu-“ tangan kapten ditepis oleh tiffany, dia masih marah kenapa semua orang tidak percaya padanya.

Kapten kim mengerti perangai tiffany. gadis muda itu berkobar-kobar, paling semangat dalam menjalankan misi. Suasana hatinya pasti kacau karena tidak bisa menangkap black hawk dan kejadian barusan hanya akan menambah kekesalannya. Semua bubar, termasuk tiffany yang tak mau menatap lelaki sombong itu. ia segera menuju ruang ganti. Sepertinya pulang memang keputusan terbaik kali ini.

@@@

Saat tiffany memasuki apartemennya, dia menyadari lampunya menyala. Segera ia menepis pergerakan yang dirasakannya.

“wow, kau sekarang sangat tanggap baby” kata lelaki itu. tiffany berhasil memegang kepalanya dengan tangannya dan mengunci pergerakannya dengan tangannya yang lain. “tapi tidak sepintar aku” dan dalam satu gerakan saja gadis itu kini ganti terkunci oleh lelaki itu.

“aku membencimu. Aku membencimuuuuuu” tiffany benar-benar frustasi menghadapai lelaki ini

“baiklah, benci aku. Tapi aku tetap mencintaimu” ucapnya sabar

“aarrgghhh” suara tiffany memekikkan telinga hingga lelaki itu melepaskannya. Kini tiffany menghujaninya dengan pukulan. Lelaki itu hanya bisa mengcover tubuh dan wajahnya dengan kedua tangannya

“appo..baby appoo.. baby..baby .. ah, hentikan” lelaki itu memegang kedua pergelangan gadisnya, memandang penuh cinta seperti biasanya, dan memeluknya hangat.

“sstt.. pasti harimu sangat buruk” tiffany hanya bisa diam dan tidak melakukan perlawanan lagi dalam pelukan nyamannya. Lagi pula setiap perlawanannya pada lelaki itu juga tidak berbuah. Bagaimana bisa lelaki itu seolah menenangkan tiffany dari harinya yang buruk sedangkan dialah penyebab itu semua? dasar lelaki menyebalkan, teriak tiffany dalam hati

“jadi namamu lee seunghyun?”

“kau yakin itu namaku?” jawab lelaki itu sambil sibuk membuatkan makan siang.

“tidak”

“pintar” tiffany merasa itu sebuah sindiran bukan pujia

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
stephijess #1
Chapter 1: Q SK crtny..... Tnp kita th cinta sejati kita justru org dkt kita... Pgn th khdpn mrk pas nikh....
dimpleyesmile
#2
What a surprise to see an Indonesian author writing about sifany in aff.. by the way your story is nice to read hehe good job authornim :)
TiffanyMiyoung1 #3
Can you do a version of this story in English cause I really like Siwon | Tiffany | Kim Hyun Joong. But, I'm not a Korean reader or speaker. But I really want to read this story so badly!
yoonjunghae11 #4
My Favorite author nih ^^ ,annyeong kak~ hehe suka banget sama semua cerita kaka,aku udh hampir baca semua di sifanyisland (termasuk yg ini juga) ,abisnya keren2 sih :D ,eh ternyata di af juga ada ^^