chapter 3

FIRE

“hahahaha” Hani tertawa keras melihat kebodohan gagman di tv. Ditengah waktu senggangnya dia benar-benar menyukai menonton tv.

“apa yang lucu sampai kau tertawa seperti itu?” Goo Hara salah satu model yang juga penyanyi adalah salah satu teman Hani. Wajah yang kecil dan tubuh yang slim dan tidak terlalu tinggi menjadikannya icon yang sedang hangat dibicarakan.

Hani menarik Hara dan menyuruhnya duduk disebelahnya. Hara adalah unnie bagi Hani, dia begitu baik dan membuat siapapun nyaman didekatnya, sayang Hara begitu sibuk hingga mereka jarang bertemu.

“itu lucu sekali unnie hahahaha” Hani tertawa sampai memukul sofa.

“yah! Kau itu wanita, tertawalah dengan manis” Hara mencoba menutup mulut Hani dengan tangannya tapi gadis itu hanya tertawa menghindari Hara.

“aku serius, banyak sponsor yang akan datang, bagaimana kalau mereka melihat si y Hani sama sekali tidak y saat off stage”

Hani mempoutkan bibirnya “aishh kau membosankan unnie”

“hehehe aku harus pergi jadi pemotretan selanjutnya kau disini tanpa aku, gwenchana?” Hara tampak serius mengkhawatirkan dongsaengnya yang kadang sering kesulitan tanpanya meski dia tidak tahu kenapa Hani selalu terlihat panic jika mereka berpisah ditengah pemotretan.

“eumm… tentu saja, tidak apa-apa unnie, cepatlah sebelum manajermu menyeretmu pergi!”

Hara hanya bisa menatap sedih dan pergi meninggalkan Hani. Setelah dia sendirian tiba-tiba seorang wanita yang juga model mendekatinya dengan wajah arogannya dan menyenggol bahu Hani dengan sengaja.

“hhh…” Hani hanya menghembuskan nafasnya berat.

= = =

Madclown baru saja keluar dari kamar mandi dan bunyi ponselnya membuatnya berbelok ke kamar untuk mengangkatnya. Nomor asing dan dia benar-benar tidak mau berurusan tapi terkadang rasa penasarannya begitu menjengkelkan.

“yeobseo”

“aku akan merusak ponselmu jika kau tutup telfonnya”

Tentu saja dia tidak akan pernah lolos dari jerat Hani sedetik pun.

“sepertinya aku meninggalkan amplop besar warna hijau di atas meja makan”

Madclown keluar dari kamarnya dan memeriksa amplop diatas meja makan. Bingo! Tentu saja ada.

“lalu?” Tanya madclown malas.

“bawa kemari”

Madclown merasakan kepalanya seperti ditusuk ribuan jarum. Tidak cukup wanita itu merusak paginya tapi disaat luang seperti ini dia begitu ingin Madclown ‘bekerja’ untuknya.

“kau masih hidup kan? Ppali, kutunggu hingga 15 menit~ madclown fighting!”

Suara riang Hani benar-benar mengiritasi telinga Madclown. Kemarahannya benar-benar sudah diujung.

“aku sangat membencimu” geramnya

“aku tahu~~ ppali”

Tut-

“YAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAH”

= = =

Berdandan bukanlah hal yang biasa Madclown lakukan. Dia akan terus memakai style kebanggaannya dalam situasi apapun. Kacamata bulat yang selalu menjadi khasnya dan snapback untuk menghindari terik matahari. Lalu untuk urusan baju dia memakai tshirt yang ditutupi cardigan abu-abu dan celana kain longgar.

“selamat siang pak, ada yang bisa saya bantu?hem-” seorang resepsionis menyapa Madclown namun diakhiri dengan tawa yang tertahan melihat penampilannya.

“aku hanya mengantarkan barang untuk model bernama Hani, bisa kutinggalkan saja disini?” pada dasarnya dia sama sekali tidak peduli pada anggapan orang lain tentang stylenya.

“maaf untuk dokumen seperti itu kami tidak bisa menyimpannya, silahkan anda naik ke lantai 7, sepertinya model-model sedang ada pemotretan disana”

Madclown hanya tidak ingin bertemu dengan wanita setan itu. Moodnya sedang buruk saat ini, kenapa dunia tidak pernah mengerti perasaannya?

Dengan berat hati dia melangkahkan kakinya ke arah lift. Jantungnya hampir copot melihat papan pemberitahuan bahwa lift sedang diperbaiki.

= = =

“hahhhh hahhh akhirnya hahhh hahhh” madclown tiba dilantai 7 dengan keringat yang mengucur deras. Kakinya hampir mati rasa dan sudah tidak sanggup lagi berjalan. Begitu melihat bangku dia langsung tergeletak dengan nafas tersengal. Tangannya meraih ponsel disakunya dan memencet nomor Hani.

“yah wanita gila, aku sudah sampai, keluar dan ambil amplop sialan ini!”

“kenapa suaramu seperti habis bercinta?”

“HAISHH CEPAT KEMARI!” tut-

Madclown mencoba mengatur nafasnya dan mengelap keringatnya. Tak lama kemudian Hani datang dengan dandanan yang menarik perhatian staff yang berjalan melewatinya. Hani tersenyum dan menyapa staff dengan ucapan manis. Madclown merasa perutnya ingin mengeluarkan isinya.

“wah ada apa dengan wajahmu? Lari marathon?” Hani kaget melihat keringat madclown yang membasahi bajunya.

“diamlah dan ambil ini” madclown memberikan amplopnya pada Hani. Hani menerimanya dengan senyuman yang sok manis.

“ah Hani-ssi!” tiba-tiba seorang pria yang kira-kira berusia 40an dan memakai setelan jas yang terlihat mahal mendekati mereka berdua. Hani langsung berdiri dan memberikan bow pada pria itu. Madclown menduga dia mungkin atasan Hani disini.

“lama tidak berjumpa sajangnim, bagaimana kabar anda?”

Pria yang terlihat karismatik itu tertawa pelan “tentu saja kabarku baik, lihatlah sepertinya aku pergi begitu lama hingga tidak menyangka kau menjadi lebih cantik”

Madclown mencium bau tidak menyenangkan dari cara pria ini bicara.

“ah aku sama saja sajangnim”

“hmm… kalau begitu datanglah ke kantorku untuk minum teh, banyak yang ingin kutanyakan tentang rahasia kecantikanmu Hani-ssi”

Hani terdiam sebentar lalu tersenyum lebih cerah lagi “baik sajangnim”

Setelah pria itu pergi Madclown berdiri bermaksud pergi tapi Hani menarik tangannya.

“temani aku pemotretan” tidak ada nada memerintah dan Hani mengucapkan itu dengan nada dingin.

Madclown hanya menatap sebal gadis yang selalu bertindak semaunya ini.

= = =

“wow kau benar-benar tidak punya teman” komentar Madclown setelah mengawasi orang-orang disekitar  Hani. Dia mendengar gunjingan dari model-model lain yang sedang menonton Hani saat pemotretan. Staff pria hanya membicarakan hal kotor dengan menggunakan tubuh Hani sebagai objeknya.

Hani meminum air mineralnya tanpa merespon komentar Madclown. Pemotretan kali ini begitu melelahkan karena untuk pertama kalinya dia mendapat solo shoot. Dia hanya perlu menahan emosinya untuk hari ini demi hasil yang memuaskan.

“Annyeonghaseyo Ken sajangnim!”

Madclown dan Hani kaget mendengar semua orang menyapa pria yang baru masuk dalam ruangan.

“!” Hani mengumpat pelan melihat wajah sajangnim yang disapa banyak orang tadi. Madclown hanya memasang wajah heran melihat Hani yang tiba-tiba menjadi gugup dan membenarkan penampilannya yang jelas-jelas sudah rapi.

Pria yang dipanggil Ken ini dari jauh sudah terlihat sangat menarik. Tampan, putih, hidung bangir dan senyuman khas pria dalam drama romantic. Madclown merasakan kepalanya sakit melihat begitu berbedanya dia dan pria itu.

“A-anyeonghaseyo sajangnim” Hani memberikan bow dan senyum terbaiknya.

Ken si pria sempurna yang dipanggil sajangnim itu membalas senyum Hani dan makin mendekati gadis yang notabene pacar Madclown.

“aku mengenalmu Hani-ssi, kau model eksklusif untuk promosi perusahaanku, senang bertemu denganmu”

“ah! Nde…. Jadi Eternity corp…” Hani gagap mengucapkan nama perusahaan yang menjadi tambang emasnya.

“bukan, itu hanya cabang kecilku, mungkin kontrakmu akan diberikan hari ini”

Mata Hani terbelalak kaget, dia hanya bisa membungkuk dan berterima kasih berulang kali pada Ken.

“Yah, aku pergi dulu” ucap Madclown singkat.

“oh! Donglim hyung?”

Madclown merasakan sebuah kebetulan yang lucu karena tiba-tiba si pangeran Ken memanggil namanya dan ada embel2 hyung. Dia mengenalnya?

Hani menatap mereka kaget.

= = = = tbc

 

ayoo voting madclown di MAMA sbg best rap perf~~~

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
kkenji_
#1
Chapter 4: Haiyaaaa update authorrr
santkyu #2
Chapter 4: Aq suka pasangan mad clown hani, sdh lama bgt cari ffx, baru nemu ini...fighting authornim..ditunggu lanjutanx yaa
blockbbbc_7 #3
Chapter 1: Why is this in another language TmT looks so interesting
sebuahcerita
#4
Chapter 1: YAAAA!!! serius, ini bagussss. suka suka. lanjutkaaaan plis!!!