LxIU - You're Perfect

Lee Jieun Oneshot Collection

Jieun Pov

 

Aku berjalan gontai menuju kamar hotel. Hari ini benar-benar melelahkan. Ini adalah hari pernikahanku dengan Kim Myungsoo. Pria yang 2 tahun belakangan ini sudah menghiasi hari-hariku.

 

Aku agak kesusahan berjalan karena gaun yang kukenakan sangat berat belum lagi high heels tinggi ini. Ugh~ menyebalkan.

 

Akhirnya aku sampai juga di depan pintu kamar hotel kami. Iya kami, aku dan Myungsoo. Kedua orang tua kami sudah mempersiapkan semuanya termasuk hotel ini.

 

Aku masuk ke dalam kamar dan betapa menakjubkannya ruangan ini. Cukup luas untuk ukuran sebuah kamar. Dengan tempat tidur king size di bagian center. Di samping kiri terdapat ruangan seperti ruang keluarga kecil dengan sofa putih besar dan tv. Di bagian kanan ada sebuah pintu yang aku yakini adalah pintu kamar mandi. Belum lagi lukisan-lukisan yang menghiasi dinding benar-benar keren.

 

Aku mendudukkan diriku di tempat tidur dan sejenak melupakan rasa penatku karena sedari tadi terus berdiri. Tidak ada hal lain yang ingin aku lakukan selain tidur untuk saat ini.

 

Kemudian aku merasakan pintu kamar mulai terbuka dan menampilkan sosok Myungsoo yang tengah membawa koper kami. Ups~ sepertinya aku melupakannya.

 

"Myungsoo Oppa!!" Teriakku riang saat menghampirinya. Dia mengeluarkan senyum menawannya sebelum membawaku ke dalam pelukannya.

 

"Hei Chagiya. Tega-teganya kau meninggalkanku eoh?" Ucapnya seraya mempoutkan bibirnya. Aigoo~ dia ini sangat cute!!! Aku jadi ingin mencubit pipinya karena gemas.

 

"Oppa Mianhaeyo. Aku sangat lelah jadi aku langsung saja ke kamar ini. Sekali lagi Mianhae Oppa." Ucapku seraya menundukkan kepalaku.

 

"Sstt.. gwaenchana. Oppa mengerti Chagi." Myungsoo mengangkat daguku hingga kini kita saling berpandangan. Wajah kami sangat dekat sampai-sampai aku dapat merasakan hembusan nafasnya menyapu pipiku. Aku merasakan pipiku merona karena jarak kami yang terlalu dekat.

 

Myungsoo semakin mendekatkan wajahnya ke wajahku. Dan kini kami saling memejamkan mata saat kedua bibir kami saling bersentuhan. Rasanya sangat pas seperti bibir kami berdua diciptakan untuk saling melengkapi.

 

Myungsoo menggerakkan bibirnya mengulum bibirku bawahku. Aku hanya dapat mengeluarkan desahan tertahan karena ciuman kami. Sekarang dapat kurasakan tubuh Myungsoo menekan tubuhku agar semakin dekat jika mungkin.

 

Aku sedikit membuka mulutku dan tepat setelah itu dapat kurasakan lidah Myungsoo menerobos masuk ke dalam mulutku. Lidahnya menari-nari seolah mengajak lidahku untuk saling bertarung. Aku hanya bisa melenguh nikmat merasakan itu. Jujur saja ini adalah ciuman terpanas yang pernah kulakukan sampai umurku saat ini.

 

Aku melingkarkan lenganku ke lehernya sementara Myungsoo melingkarkan lengannya di pinggangku. Aku menekan tengkuknya untuk memperdalam ciuman kami.

 

Kini Myungsoo mulai menurunkan ciumannya ke daerah leherku. Harus aku akui ini adalah salah satu titik sensitif tubuhku. Aku merasakan ia mulai menggigiti leherku yang aku yakini akan meninggalkan bekas kemerahan disana. Ia juga menghisap leherku dengan penuh nafsunya sembari tangannya mengelus punggungku yang terekspos. Aku tidak bisa melakukan apa-apa selain mendesah.

 

"Ah Aah~ Op-pah mm... mor..ee mm.. ah."

 

Myungsoo sepertinya semakin liar mendengar desahanku. Kedua tangannya kini mulai menurunkan resleting gaunku yang berada di bagian belakang. Sementara bibirnya masih bekerja di leherku untuk membuat semakin banyak kissmark. Dan aku sendiri masih tidak berhenti mendesahkan namanya sambil meremas rambutnya.

 

Akhirnya Myungsoo berhasil menurunkan gaunku yang membuatku kini hanya dengan celana dalam dan bra. Aku mendorong tubuhnya menjauh dariku. Kemudian secara reflek kedua tanganku mencoba menutupi bagian dadaku.

 

"Apa yang-" Myungsoo menghentikan ucapannya saat melihatku. Ia lalu tertawa kecil sambil memandangiku.

"Apa yang kau lihat? Berbalik sana!" Ucapku memerintahnya. Tapi yang ia lakukan apa? Tertawa semakin keras sambil terus memandangiku. Hal itu tentu membuatku kesal dan mempoutkan bibirku.

 

"Chagi aha.. kau lucu sekali haha.. " Lucu? Apanya yang lucu? Ugh~  menyebalkan.

 

"Hentikan!" Teriakku. Tapi Myungsoo masih saja tertawa. Aku benar-benar kesal padanya. Aku lalu berlari menuju kamar mandi dan meninggalkannya.

 

Aku mengunci pintu dari dalam lalu menyenderkan tubuhku pada pintu kamar mandi. Entah mengapa aku merasakan air mata di pelupuk mataku ingin keluar. Aku tidak tau apa yang kurasakan aku hanya kesal dan kesal pada Myungsoo.

 

Aku berjalan menuju cermin yang cukup besar di kamar mandi ini. Aku melihat pantulan diriku di cermin itu. Apanya yang lucu? Apa ketika kamu ingin menutupi tubuhmu yang hampir telanjang di depan orang lain itu lucu? Atau karena tubuhku? Ya aku akui aku memang tidak seseksi wanita idaman para lelaki. Wanita yang memiliki tubuh tinggi dengan kulit tan yang seksi. Belum lagi bagian dada mereka yang besar. Aku sangat berbeda dengan wanita-wanita itu.

 

Aku hanya memiliki tinggi 163 cm. Kulitku juga putih pucat seperti bayi. Dan bagian dadaku tidaklah begitu besar bahkan hampir tidak terlihat. Semasa sekolah dulu aku sering dipanggil si Dara. You know mean of it right?

 

Kurasa itu benar, Myungsoo menertawai tubuhku karena tidak seperti yang ia pikirkan. Tidak dapat kutahan air mata ini dan tangisanku. Aku benar-benar telah mengecewakan Myungsoo.

 

Aku masih menangis saat menyadari ketukan di pintu kamar mandi. Aku menghapus air mataku lalu membasuh wajahku. Mencoba menghilangkan bekas tangisan ini. Aku mencari sesuatu untuk menutupi tubuhku. Untungnya di kamar mandi terdapat dua buah bathrobe. Aku lalu mengambilnya satu dan memakainya. Aku ikat tali yang berada di bagian perut agar tubuhku benar-benar tertutup. Aku menghela nafas dalam sebelum membuka pintu kamar mandi.

 

"Chagiya!! Gwaenchana?? Kenapa kau lari? Apa kau sakit?" Myungsoo terlihat khawatir padaku. Tetapi aku hanya menjawabnya dengan menggelengkan kepalaku.

 

"Ani. Aku hanya lelah. Aku mau tidur." Aku segera menjauhinya menuju koper kami dan mengeluarkan piyamaku.

 

"Chagi" Aku tidak menyahut dan kembali masuk ke kamar mandi untuk mengganti bathrobe dengan piyamaku.

 

 

Myungsoo Pov

 

Aku memperhatikan Jieun yang keluar dari kamar mandi. Ia sudah mengganti bathrobenya dengan piyama. Aku tidak mengerti apa yang terjadi padanya. Tiba-tiba saja ia mendorongku menjauh darinya di tengah-tengah ciuman panas kami.

 

"Hei Chagiya." Aku mencoba memanggilnya lagi tapi ia tidak menjawab sekalipun. Ia kini memilih membaringkan tubuhnya di tempat tidur kami. Aku pun coba mendekatinya lagi.

 

"Cha-" "Oppa Diamlah" Aku begitu terkejut mendengarnya memotong ucapanku. Sebelumnya ia tidak pernah melakukan itu. Oke, sepertinya Jieun kita benar-benar marah saat ini.

 

"Aku mau tidur. Oppa mandilah sana." Ucapnya seraya menarik selimut menutupi tubuhya. Aku tidak bisa melakukan apa-apa selain mengangguk mendengarkannya.

 

Aku berjalan menuju koper kami untuk mengambil piyamaku lalu melesat ke kamar mandi. Setelah mandi dan berganti baju aku berjalan menuju tempat tidur kami. Kulihat Jieun sudah terlelap dalam tidurnya. Aku menghela nafas pelan. Sepertinya malam ini akan berakhir dengan begini saja.

 

Aku mendekatkan wajahku ke arah Jieun lalu mengecup singkat dahinya. "Good night Love." Aku berjalan untuk mematikan lampu utama dan menggantikannya dengan lampu tidur. Setelah itu aku membaringkan tubuhku di samping Jieun untuk mengistirahatkan tubuh dan fikiranku.

 

 

Jieun Pov

 

Sudah hampir 1 jam yang lalu aku berbaring di tempat tidur. Tubuhku sangat lelah tapi aku bahkan tidak bisa membuat diriku tertidur sekalipun. Aku hanya bisa menghela nafas pelan.

 

Dari sini aku dapat melihat Myungsoo yang sepertinya sudah jauh dalam tidurnya. Aku hanya diam memandanginya. Malam pertama harusnya menjadi malam yang paling mengesankan. Tapi ini malahan. Aku tau semua ini karenaku. Aku benar-benar bodoh.

 

Aku berada jauh dalam pikiranku hingga tidak menyadari lengan Myungsoo yang kini memeluk pinggangku. Aku menoleh kearahnya dan mendapati Myungsoo dengan wajah tampannya menatapku.

 

"Chagi. Kenapa belum tidur?" Tanyanya pelan padaku. Dapat kurasakan kekhawatiran dari nada bicaranya.

 

"Chagiya. Hei kenapa menangis?" Aku tidak menyadari air mataku yang tiba-tiba jatuh tanpa bisa aku kontrol.

 

"Ssst.. uljima.. chagi... uljima.." Myungsoo mendekapku erat mencoba menenangkanku. Aku semakin mendekatkan tubuhku padanya rasanya sangat nyaman ketika Myungsoo membawaku ke dalam pelukannya.

 

"Op-ppa" panggilku di sela-sela tangisanku.

"Ne Chagi. Waeyo?" Myungsoo kini menangkup wajahku yang membuat kami kini saling berhadapan.

 

"Oppa mian." Ucapku pelan.

"It's okay. Oppa juga minta maaf ok?" Aku mengangguk menjawabnya. Myungsoo lalu mencium pipiku. Dapat kurasakan wajahku kembali merona karena lelakuannya.

 

"Jadi, mau memberi tau kenapa tadi kau marah padaku?" Aku agak ragu tapi memilih untuk mencerikannya.

 

"Aku tidak marah padamu Oppa. Aku hanya kesal padamu." Myungsoo mengangguk mengerti lalu mulai menanyaiku lagi.

 

"Dan kenapa kau kesal padaku?"

"Aku kesal padamu karena tadi kau menertawaiku. Aku sudah mencoba menghentikanmu tapi kau tidak mau berhenti. Kau tertawa setelah melihat tubuhku dan hal itu membuatku berfikir macam-macam tentang diriku. Seperti aku membuatmu kecewa karena aku tidak memiliki tubuh seksi seperti kebanyakan para perempuan lainnya. Dan mungkin kau akan menyesal karena telah menikahiku." Jelasku padanya dengan panjang dan lebar.

 

Myungsoo nampak bersalah setelah mendengar ceritaku.

"Chagi maaf untuk sebelumnya. Aku tidak bermaksud menertawaimu. Aku hanya tidak bisa menahan diriku saat melihat kelakuan imut mu itu. Dan jangan pernah berfikir buruk tentang keadaan fisikmu Chagi. Menurutku kau adalah perempuan tercantik dan terseksi di dunia ini. Kau memiliki bola mata coklat yang indah. Kulit putih bak porselen, rambut hitammu yang lembut dan wangi. Semua yang ada di tubuhmu itu sempurna untukku. Dan yang paling penting adalah hatimu. Kau memiliki hati yang tulus dan murni. Jadi jangan pernah lagi berfikir kau tidak pantas untukku ok? Kau adalah yang terbaik Chagi. Kau memiliki semuanya dan aku tidak pernah menyesal menikahimu." Aku begitu tersentuh mendengar kata-kata yang terucap dari bibirnya. Seharusnya aku tau dari awal bahwa Myungsoo Oppa tidak mungkin menertawaiku karena alasan konyol seperti itu.

 

"Oppa I love You." Ucapku saat kami kembali berpelukan.

"I love you too Chagi." Myungsoo semakin mendekatkan tubuhnya padaku hingga kini tubuh bagian bawah kami bersentuhan.

 

Myungsoo membawaku berada diatas tubuhnya. Kami saling berhadapan dengan jarak yang hanya beberapa centi. Tiba-tiba tubuhku terasa menegang saat merasakan sesuatu di bawah sana yang bergerak. Aku berani bertaruh sesuatu ini berasal dari balik celana Myungsoo.

 

"Oppa." Ucapku pelan.

"Tenang Chagi aku tidak akan melakukannya jika kau belum siap. Jadi sudah kembali tidur sana." Ucap Myungsoo Oppa seolah mengerti ekspresi yang aku perlihatkan.

 

Aku menggelengkan kepalaku tidak menyetujui ucapan Myungsoo.

"Tidak. Tidak. Oppa aku sudah siap." Ucapku mantap.

"Kau yakin Chagi?" Tanyanya meyakinkanku.

"Aku siap sepenuhnya Oppa." Tanpa membuang-buang waktu Oppa mencium bibirku dengan lembut dan penuh perasaan. Sepertinya malam ini tidak akan berakhir begini saja. Ini akan menjadi malam yang panjang untuk kami berdua.

 

 

 

 

-The End-

 

 

 

 

 

 

Hey Guys!!!

Gimana nih ff oneshot pertamanya? Apa ff ini terlalu dewasa? O.o Saya ga tau apa yang mempengaruhi saya. Tiba-tiba aja dapat ide kaya gini. Yah udah langsung aja deh tuangin dalam ff kkk~ xD.

 

Dan untuk ff oneshot selanjutnya saya masih bingung sama tokoh cowoknya yang bakal di pair-in sama IU. Kalian pengennya siapa? Silakan comment aja ya. Siapa tau nanti bisa saya kabulin *apadah

 

oh ya ada satu lagi. Saya mau ngucapin Terima kasih banyak buat yang udah mau baca tulisan saya yang masih jauh dari kata sempurna ini. Terima kasih buat yang ngasih feedbacknya. Dan terima kasih buat yang masih setia menunggu kelanjutan setiap tulisan saya. Terima kasih semuanya terima kasih. saya tidak bisa membalas apa-apa selain menyajikan tulisan saya ini. Ok segitu aja dulu. Ditunggu ff selanjutnya ya... See Ya teman-teman^^

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
inten17eu #1
Chapter 2: next cast namja nya baekhyun dong..
chipa210 #2
Chapter 4: wahh thank you author-nim i like your story <3
nindyakesuma #3
Chapter 4: Hihi,, sweet couple :) buat b. Jerman, iya, dibeberapa kalimat grammarnya ada yg salah, but its okay :) hmm buat pairing,, song jae rim ato song jong ki ya ?? Hehe,, liat video mereka pas lagi di interview berdua, sweet bgt thor :)
liliuena
#4
Chapter 3: Kasian baeknya:') aih romantis banget, bikin yg baek iu sekalian dong~ heheh
ririyin #5
Chapter 3: Agak kurang greget thor hehehe bikin lagi please yg lebih fluff hehehe
chipa210 #6
Chapter 3: Iu x bts jungkook please author-nim <3
liliuena
#7
Chapter 1: Bikin sehun iu pleaseee~ ^^
uyuluver #8
Chapter 1: IUGD shipper dataaaaaaaaaaaang
Dhanaletta #9
Waahh...keren deh thor... lucu, gemesin bgt, & romantis..
Setuju sm nindyakesuma thoorr... mau IUGD dooonnkk... tpi bs ga thor request latarbelakang mereka spt layaknya dikehidupan aslinya mereka yaitu sebagai idol, soloist & leader from BigBang..;)
ririyin #10
Chapter 1: kereeeeen feelnya dapet banget...nextnya sehun dong thor kalo bisa lebih panjang lagi hehehe