Rain Bow

Rain Bow

I wanted to live like a good guy

How did we become like this?

 

SungMin POV

Tidak lama setelah aku lulus kuliah dengan hasil yang sangat memuaskan. Aku berhasil mendapatkan pekerjaan yang bagus, tak ada yang merintangi perjalanan karirku. Selama itu pun, aku berhasil bertemu dengan wanita cantik dan berpendidikan baik, Kim SaEun. Tak lama berselang setelah kami bertemu, kami mulai berkencan, menjalin hubungan, saling mengenal satu sama lain, bertunangan, dan memutuskan untuk menikah. Namun disaat mempersiapkan pernikahan ini, aku teringat sahabat baikku, Cho KyuHyun.

 

KyuHyun POV

Sudah 14 tahun aku dan Sungmin bersahabat, kami melewati suka dan duka bersama selama sekolah menengah hingga sekarang. Dia selalu berada di tingkat atas di sekolah. Dengan tutur katanya yang halus, wajah tampan, dan kepintarannya itu banyak menarik seluruh wanita di sekolah kami. Namun berbeda dengan Sungmin, aku seorang penyendiri dan tidak terlalu pandai dalam akademik dan bersosialisasi. Sampai sekarang pun begitu. Saat pertama bisa berbicara dengan Sungmin ialah ketika kami dipilih untuk duduk bersama oleh guru wali kelas. Sampai sekarang kenangan itu masih berbekas dalam benakku, dia tersenyum kepadaku: "Hei Kyuhyun, mari kita berjuang bersama, semangat!". Mulai saat itu, dia selalu berada disisiku, mensupportku dalam keadaan apapun. Selalu memberikanku posisi yang penting dalam hidupnya. Dan sekarang...mungkin saatnya aku melepaskan posisi itu untuk wanita pilihannya.

 

Feels like even the right to complain has been taken away
Feels like the whole world hates me
Feeling that would never stop and continue to grow in despair
What should I do

 

KyuHyun POV

Hari ini Sungmin mengundangku ke apartemennya, bachelor party katanya. SungMin, setelah malam ini kamu akan menjadi miliknya. Aku memperhatikan ketika dia menuangkan wine kesukaan kami berdua. Dia tidak pernah berubah, tetap SungMin yang humble dan wajahnya selalu dihiasi dengan senyuman. Tak lama kemudian kami saling berbincang, bercanda dan tertawa membicarakan masa lalu. Satu hal yang bisa aku katakan saat itu: "Hei Sungmin, Congrats untuk pernikahanmu! Be happily ever after!" sambil tersenyum berharap luka dihati ini tak nampak. aku tidak ingin Sungmin sedih, apapun akan aku lakukan untuk kebahagiaannya. Bukankan bila kita memang benar-benar mencintai seseorang, kita harus membuat dia bahagia walaupun tidak dengan kita? Ya, aku memang mencintainya. Aku tahu itu salah, tapi siapa yang bisa mengalahkan rasa cinta.

 

SungMin POV

Entah mengapa ucapan selamat Kyuhyun membuat hatiku terasa pedih. Saya hanya bisa berkata : "Terima kasih sobat!" sambil tersenyum pedih. Ya Tuhan, entah kenapa hati ini hampa? Apakah karena aku akan kehilangan sahabatku selamanya? Benarkah kata teman-teman kita dulu, yang selalu bilang kalau kita itu pasangan serasi walaupun kita sama-sama lelaki? Benarkah kata teman-teman kita dulu, kalau kita sebetulnya sebetulnya saling mencintai? Ah, aku tidak tahu, satu hal yang pasti, aku mohon jangan tinggalkan aku malam ini, jangan tinggalkan aku seperti yang lain. Berapa banyak wine yang harus aku minum untuk melupakan semua kenangan kita? Dengarlah, besok diriku yang sebenarkan akan hilang, oh bukan...bukan hilang, tapi akan ku tinggalkan padamu untuk kau simpan. Tapi aku berharap, kamu akan tetap sama, tak akan berubah, tetap Kyuhyun yang baik hati, yang tak pernah meninggalkanku sendirian.

 

Go Go (What should I do?) over the rainbow
Go Go (Where to?) over the rainbow

 

Kyuhyun POV

Jam didinding sudah menunjukkan lewat tengah malam. Disini kita sudah mabuk, saling bersandar satu sama lain seperti dimasa lalu. Mengapa cinta bisa sesulit ini? Bagaimana aku bisa menjadi sulit melepaskanmu? Mengapa aku harus mencintai orang tak yang akan pernah bisa ku miliki? Aku berharap aku bisa melupakan rasa ini, walaupun dengan cara memotong hatiku hingga ku tak lagi bisa merasakan cinta.

 

Sungmin POV

Ini saat-saat terakhir kita bisa seperti ini, aku memelukmu erat. Air mata yang mengalir ini menjadi tanda apa yang aku rasa. Aku memegang tanganmu yang bergetar, "Kyuhyun, semua akan baik-baik saja. Jangan khawatir." Kata-kata itu yang selalu aku katakan setiap kali melihatmu ragu dan takut akan sesuatu. "Sungmin, mengapa semua mesti seperti ini?" , aku menghapus air mata yang mengalir dari matamu dan satu hal yang kupikir dapat menenangkanmu malam ini, aku menyentuh wajahmu dan setiap detak jantung berdebar keras setiap detik wajah kita semakin dekat, dan tanpa kuragu lagi, aku menciummu. Ciuman pertama kita, penuh cinta, amarah, sedih, perasaan bersalah namun juga harapan. Harapan semoga kita bisa saling bersama dikehidupan selanjutnya. Malam ini kita saling melepas rindu dan semua emosi dijiwa tanpa ragu. Aku dan kamu satu malam ini.

 

Kyuhyun POV

Hari ini, aku sudah berdiri dalam gereja ini, melihatmu saling mengucap janji sehidup semati dengan wanita pilihanmu. Kamu tampak tampan dengan tuxedo itu. Aku kini tersenyum, terima kasih sudah menjadi bagian dalam hidupku, dan kata-katamu malam tadi ketika dalam pelukanku yang tak akan pernah kulupa sepanjang hidupku: "Kyuhyun, mari kita lahir didunia yang lebih baik dikehidupan kita selanjutnya. Aku bahagia." Dan kini aku melihatmu didepan altar menyatakan "Saya bersedia." kepada wanita pilihanmu. Sungmin, semoga kita bisa bahagia, kini dan selamanya.

 

 

 

THE END

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet