Make Your Story Believable

Make Your Story Believable


Akhirnya Eka ngeblog juga setelah lama berkubang dalam dunia fangirling 12 alien Korea + China berlogo Bluetooth dan kapten cebol bermuka tembok penakhluk titan~ XD Oke, kita buka sesi curcol ini dengan satu pertanyaan.

Apa sih hal terpenting dalam suatu cerita?

Kita pasti punya seabrek jawaban mulai dari karakternya yang ‘hidup’, plotnya yang seru, gaya penulisan yang indah atau asyik buat dibaca, dan sebagainya. Tapi saya punya satu jawaban yang saya rasa ini sangat penting buat menulis cerita, terutama cerita fantasi.

Membuat cerita anda menjadi believable.

Mengenai masalah cerita believable ini, saya nemu satu fanfic RPF yang menurut saya banyak terdapat kejanggalan di sana. Dari semua kejanggalan dari banyaknya kejanggalan, saya nemu kejanggalan yang paling parah yang sulit untuk saya hiraukan.

Ada satu adegan di fanfic itu di mana si dokter keluar ruang ICU, lalu memanggil si tokoh utama buat nemuin kekasihnya di dalam ruang ICU yang bentar lagi mau meregang nyawa.

Reaksi Eka sehabis membaca adegan itu….

ICU adalah Intensive Care Unit atau bahasa inggrisnya dari ruang perawatan intensif. Dokter manapun di seluruh dunia gak bakalan sesembrono itu ngajak orang buat masuk ke dalam ICU. Apa alasannya?

Pertama, ICU adalah ruangan steril, jadi ICU itu harus bebas dari bakteri atau virus yang dapat mengancam nyawa pasien yang dirawat di sana. Kedua, orang yang masuk ke dalam ICU juga harus steril dari bakteri dan virus (salah satunya dengan memakai pakaian yang sudah disterilkan). Ya bayangin aja kalau misalnya si dokter (geblek) itu ngajak masuk si tokoh utama buat ngehampirin kekasihnya.  Saya yakin kasusnya bakal lebih berat dari dugaan malpraktek.

Ada satu lagi kejanggalan di dunia fanfiction yang sudah lumrah di mata para author dan reader. Saya yakin anda yang termasuk author maupun reader fanfiction sudah akrab dengan yang satu ini.

MPREG.

MPREG alias Male Pregnancy ini sebenernya merupakan hal yang tidak masuk akal kalau dilihat secara akal sehat. Jelas-jelas yang ditakdirkan untuk hamil itu perempuan, bukan laki-laki. Ya tapi enaknya sebagai penulis, dia punya takdir sebagai 'Tuhan' dalam ceritanya, bikin fanfic MPREG, dan ujug-ujug bikin si uke hamil oleh semenya.

(Dan jujur, saya gak suka dengan 'ujug-ujug' gitu.)

Sebenernya saya gak bermasalah dengan MPREG selama si penulis mau membuat MPREG bisa diterima oleh akal sehat. Caranya bermacam-macam, mulai dari cara sederhana dengan penjelasan, “Cowok itu emang terlahir punya rahim makanya dia bisa hamil.” Sampai ke cara ribet saintis berupa “pencangkokan rahim”.  Kalau nggak ada penjelasannya sama sekali, maka feel saya bakal sama seperti 'ICU' tadi. Nonsense.

Suatu cerita yang baik harus make sense. Oke, anda yang nggak setuju sama saya bisa aja komentar, “Terserah yang nulis ceritanya dong! Protes aja lo!” Maka saya akan membalas, “Kalau begitu, beri saya penjelasan kenapa cowok ini bisa hamil. Padahal cowok kan cuma punya sperma, gak punya sel telur.”   

Sekedar ngasih tau, saya nggak benci hal-hal yang nonsense kok kalau si penulis bisa mengubah mindset saya untuk menerima hal yang nonsense itu. Sebagai buktinya, saya berikan 2 contoh hal yang nonsense menjadi make sense dari novel dan manga favorit saya.

Di Harry Potter 5: The Order of Phoenix, kita disuguhkan gedung kementrian sihir di bawah tanah yang luasnya nauzubilah sampe ada patung emas segala dan itu masuknya lewat tempat telepon umum yang paling cuma muat buat dua orang. Padahal secara hukum Fisika, ini nonsense.

Tapi tante JK Rowling membuat hal mustahil ini menjadi make sense dengan penjelasan adanya sihir semacam memadatkan gedung kementrian sihir sehingga memungkinkan gedung itu berada di dalam tanah.  Oke, sebenernya ini enaknya pake setting dengan elemen sihir. Apapun yang nonsense bisa jadi makesense. Tapi sihir ini menjadi believable karena adanya konsistensi pemakaian sihir untuk situasi yang mirip dengan kasus gedung di bawah tanah itu (kayak tenda buat pertandingan Quidditch di buku keempat).

Satu lagi contoh yang saya temukan baru-baru ini di manga Shingeki no Kyojin a.k.a Attack of Titan chapter 51.

Di chapter itu, Hanji menjelaskan struktur tubuh titan yang ternyata kelemahannya hanya ada di bagian tengkuk leher. Lho, kok bisa? Padahal seharusnya makhluk hidup mirip manusia (ya, karena titan kan punya organ yang hampir sama kayak manusia) itu titik vital kehidupannya kan ada di jantung!

Tapi penjelasan Hajime Isayama lewat Hanji di chapter itu cukup make sense. Titan ini sistem regenerasi selnya ada di sumsum tulang belakang, tepatnya di daerah tengkuk, yang terhubung langsung dengan otak. Hal ini mendukung penjelasan di chapter sebelumnya yang menjelaskan bahwa titan ini hanya mengambil asupan nutrisi dari udara dan sinar matahari. Dengan begitu, mereka gak ada jantung pun sebenernya gak masalah. Jadi mau lo nusuk titan di jantung sebanyak dan sedalam apapun, dia gak bakal mati selama sistem regenerasi selnya belom lo putusin.

(Sekarang sudah terbukti ternyata Eka nontonin SnK gak cuma buat ngecengin Rivaille.)

Salah satu syarat fanfiction maupun cerita fiksi yang dapat memukau pembaca adalah cerita itu bisa membuat pembacanya percaya dengan jalan cerita itu walaupun hal tersebut mustahil di real life. Tujuannya apa? Supaya pembaca bisa masuk ke dunia cerita anda.

Bagaimana cara membuat cerita yang believable?

RISET.

Dengan riset, anda nggak cuma sekedar menuangkan imajinasi anda belaka tapi juga menyakinkan pembaca dan membuanya percaya bahwa cerita itu benar-benar ada.

Salah satu penulis fanfiction yang saya tahu sudah mempraktekkan hal tersebut  adalah mbak Coco Pinky. Yeah, dia meriset terlebih dahulu tema untuk fanficnya agar make sense dan gak sekedar omong kosong belaka. Terus penulis novel favorit saya, Dee, juga melakukan riset dulu sebelum membuat 4 seri novel supernova.

(Kemudian terdengar bisik-bisik, “Lo sendiri gimana, Ka? Lo sendiri udah praktekin belum yang elo omongin?”)

Silakan anda baca fanfic saya “Luziden Traumen”. Sebelum saya nulis fanfic itu, saya terlebih dahulu mencari sumber-sumber dari blog dan nonton film Inception untuk tahu seperti apa mimpi lucid itu. Untuk bagian skizofrenia, saya lihat beberapa video di youtube mengenai pasien skizofrenia dan sempet mampir ke Wikipedia serta beberapa blog lainnya buat lebih jelasnya.

So, anda mau bikin pembaca anda terkesan dengan cerita anda? Make your story believable! :)

(Eka melayang dengan 3DMG untuk pulang ke rumah. Mau bobok cantik dulu.)

Comments

You must be logged in to comment
aliceninelovegazette
#1
..and here i believe, klo hub co x co itu nggak berjalan semulus jalan tol. yg selama ini nggak begitu di-potray di kebanyakan fic yg temanya slash (serius, ketemu, kenalan, jadian, happily ever after??). apa karena di dunia barat (idk, kbanyakan fic b.ing dari sana tho..) emang gitu kondisinya atau karena kebutuhan cerita yg 'harus' happy ending atauuu.. authorny nggak mendetail sejauh itu. entahlah..

dan aku setuju sama pendapat dirimu soal MPREG. tapi sekali lagi, athorny berlindung di balik alasan 'lho, ini kan cerita saya so suka-suka saya. situ kalo nggak mau baca ya udah.' singkat kata, resiko ditanggung sendiri oleh pembaca. kalo udah dikasih respon gini, bingung mau mendebatny gimana. pilihanny sih, just let her/him alone in his unreal world and her/his exanggrated imagination..

cuma kadang2 kepikiran, bukankah Kris bisa b.ing? ato setengah dari anggota U-kiss juga bisa b.ing? dan masih banyak yg lain. gimana kalo mereka baca fic2 itu? terutama the -one.. o_o

dan setahu saya, dalam kondisi tertentu--seperti pasien yg bentar lg ngeregang nyawa--boleh kok satu orang masuk ke sana. ada cadangan baju steril, sarung tangan, n masker..


-peace-
:)
amusuk
#2
haw haw, bener banget,
terus aku bingung nyari-nyari dimana tombol LIKE-NYAA?

Sharing-sharing nih ya,,
Kalo aku, udah mraktekin tapi nggak di semua fic, kayak di "Bon Aniversari", aku nyari referensi legenda2 dan kepercayaan2 hindu dulu sebelum menulisnya.
Terus di "Kitten Love" yg masih ke-pause itu, bukan dari referensi internet sih, tapi pengalaman pribadi dan temen2 juga (bahkan model kucing yg kupakai itu kucing sekolah kesayanganku)
Terus untuk proyek nanowrimo yg prioritasnya dilindas habis ama tugas dan event2, itu baru nyari referensi sampe puyeng sendiri karena jalan sutera itu sebenernya bukan jalan beneran seperti dugaan awamku

izin share link ke sini ya 8)