Bahasa Es Campur... Jadi Keren atau... (Bagian Pertama)

Oke, tolong jangan timpuk saya gara-gara judul yang sangat kontroversial ini. Dan tolong jangan buang saya juga karena belum apdet 'Mimpi Terang' . Ini cuma buat merangin Writer's Block.  

Sebenernya bahasa es campur ini cuma penamaan ngasal dari saya buat dialog yang memuat lebih dari satu bahasa. Biar lebih tau maksud penjelasan saya, silakan buka tautan blog ini. http://www.asianfanfics.com/blog/view/974014

Iya, itu link dari blog Amusuk. Dia nyeritain pengalamannya baca fanfiksi ini.

Kita bisa liat dialog dari fanfiksi tersebut memakai tiga bahasa (Inggris, Jepang, dan Korea). Dari dugaan sotoy mbak Eka Kuchiki S.Si McD,  saya menebak penulisnya nulis fanfiksi tersebut antara mau bikin fanfik parodi, atau nyindir secara nggak langsung ke penulis yang demen pake bahasa campur-campur dalam dialog fanfiksinya.

Biasanya fanfiksi yang menggunakan dialog bahasa es campur itu adalah fanfiksi yang karakternya berasal dari luar negeri. Fanfiksi dengan tokoh EXO atau dari anime kayak Kuroko no Basket pasti nggak bakalan afdol kalo nggak nyelipin bahasa Korea atau bahasa Jepang. Di dalam novel semacam teenlit atau chicklit ada juga yang menyelipkan bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya. 

Masalahnya, boleh atau nggak bahasa es campur ini digunakan?

Tentu saja bolehlah! Melanggar hak asasi penulis kalo sampe nggak dibolehin!

Ya, saya setuju-setuju aja dengan penggunaan bahasa asing di dalam dialog. Tapi dalam batasan dan persyaratan tertentu

Ada dua catatan saya mengenai bahasa es campur ini. Pertama, diusahakan bahasa asing tidak dimasukkan ke dalam narasi cerita yang serius. 

Lho, kenapa?

Oke, kalau anda pengen bikin cerita parodi atau berbau teenlit, saya rasa wajar kalau anda menemukan narasi kayak begini,

Kai tidak habis pikir. Chen yang berwajah alim itu ternyata bisa flirting yeoja cantik idaman kampus itu.

Tapi bayangkan kalau narasi seperti tadi muncul di cerita yang memuat alur yang berat atau serius, kayak fantasy di Harry Potter, The Hunger Games. Seperti penyelipan kata tidak baku dalam narasi, bahasa asing juga sama. Efeknya sama-sama membuat cerita tersebut terkesan kurang serius. 

Kedua, kalaupun harus dimasukkan dalam narasi, sebaiknya kata tersebut memang yang sulit dicari serapannya. Atau kalaupun ditulis dalam bentuk arti atau serapannya beresiko membuat rancu narasi tersebut.

Ini agak ngejelimet jelasinnya. Tapi kalau liat contoh narasi di atas, 'flirting' kan bisa diganti dengan kata 'merayu', dan 'yeoja' bisa diganti dengan kata 'gadis'. Jadi selama ada kata penggantinya dalam bahasa Indonesia, ya lebih baik pake bahasa sendiri aja. Ya nggak?

Kecuali kalau narasinya seperti ini.

Suho menjadi shinigami setelah kecelakaan yang nyaris merenggut nyawanya. Ini adalah tugas perdananya, mengambil nyawa seorang geisha yang tinggal tak jauh dari pinggiran kota Tokyo.

'Shinigami' artinya 'dewa kematian' dan geisha sendiri artinya (maaf) 'wanita penghibur'. Ya bisa aja sih saya ganti kata shinigami jadi 'dewa kematian', tapi narasinya akan kurang greget kalau saya pakai latar tempatnya di Tokyo, Jepang. Biar dapet suasana Jepangnya, gitu lho... 

Atau kasus kayak fanfiksi saya yang ini. 'Mimpi lucid' bisa aja saya ganti jadi 'mimpi terang' atau mimpi jelas'. Tapi sebagian besar orang lebih familiar mendengar kata 'Mimpi Lucid' ketimbang 'mimpi terang'.

Sekian dulu catatan penulis absurd ini. Btw, benda(?) ini masih ada lanjutannya. Tapi saya musti cabut lanjutin 'Mimpi terang' dan 'Kontrak' dulu... :') Byee~

 

Salam absurd,

Eka

 

 

Comments

You must be logged in to comment
lovelyorihime #1
Ga absurd kok. :)
Kadang emang lebih pas kalau kita selipkan bahasa aslinya. Mungkin kalau yang bisa dicarikan artinya di bahasa tulisan kita ya lebih bagus. Tinggal pintar2 penulisnya kali ya. Soalnya si aku juga kalo si tokoh nyebut 'abang' kok lebih pas kalo nyebut 'hyung' gitu2 deeh...
jugeosseo
#2
DDDDD:
saya pernah nulis fanfic yang mengikutsertakan 3 bahasa diluar bahasa inggris D:
tapi sebelumnya saya research dulu :'D
emyuki
#3
Aku tersindir xD wkwkwkwk...
Dulu tiap bikin ff pasti sering pake kata yeoja namja dll gitu, tapi lama-lama eneg juga bacanya. Untung sekarang udah nggak lagi xD lagi proses belajar menjadi lebih baik xD
Kutunggu update-an Luziden Traumen-nya kak...
vinthisworld #4
Awalnya kirain ini blog berbahasa Malay, ga taunya bukan. Habis biasanya kebanyakan orang mereka yang demen buat blog dgn bahasa negerinya sendiri, orang Indonesia malah jarang kutemukan (maaf oot -_-)
Ok. Setuju sekali dengan isi blog kakak ini. Selama masih ada kata serapannya, atau bisa diartikan dengan baik dlm b. Indonesia, ya dipakai saja, daripada campur" yang aneh gimana gitu :D