Happy family

I am Sorry But I Will Always Love You
Please Subscribe to read the full chapter

Sequel ini tercipta karena obrolan author dengan ky4ever di wall. Maaf author tidak bisa mengabulkan semua permintaanmu dan mengecewakanmu karena author memunculkan kembali karakter Ok Taecyeon.

Selamat membaca. Semoga readers suka.

________________________________________________________________________________________________________________________________________

 

Dokter Song mengoleskan gel dingin di perut Wooyoung dan menggerakkan alat sonogram di atas perutnya pelan. Wooyoung mendesis karena rasa geli dan rasa dingin gel itu di atas perutnya. Genggemannya mengetat di tangan suaminya.

"Semuanya baik, usianya baru 7 minggu dia sehat dan tumbuh sempurna. Tapi kita belum bisa melihat jenis kelaminnya." kata dokter itu dengan tersenyum lembut.

Wooyoung dan Nichkhun juga tersenyum, menatap layar hitam putih yang menampilkan gerakan bayi mungil mereka didalam perut Wooyoung.

Dokter Song memberikan beberapa tissue pada Wooyoug agar dia sendiri membersihkan gel yang ada di perutnya.

Tapi Nichkhun mengambil tissue itu dan membersihkan gel dari perut istrinya dengan lembut, lalu menarik baju istrinya untuk menutupi perutnya. Di tatapnya Wooyoung dengan penuh cinta dan kasih sayang. Setelah selesai, dia membantu Wooyoung bangun dari tempat tidur, dan duduk di kursi, di depan Dokter Song yang sedang menulis sebuah resep.

"Aku akan memberikan beberapa vitamin untukmu dan bayi. Jaga kesehatanmu Mrs. Horvejkhul, setelah kau kembali ke  Seoul, kau harus langsung datang ke Dokter untuk checkup."

"Apakah ada yang salah dengan bayi saya dok?" tanya Wooyoung sedikit khawatir.

"Tidak. Hanya untuk berjaga-jaga saja." jawab Dokter Song tersenyum untuk menghilangkan rasa khawatir pasiennya.

"Terima kasih banyak Dok." kata Nichkhun, menjabat tangan Dokter Song. Lalu keluar dari ruangan Dokter sambil menggandeng tangan istrinya.

Di dalam mobil, Nichkhun memasangkan setbelt pada istrinya. Dia menatap istrinya kemudian menyatukan bibir mereka. Wooyoung melenguh senang, dia menarik leher suaminya. Mereka berpagutan. 

Nichkhun menarik kepalanya dan menyudahi ciuman mereka, bukan hanya tidak bisa bernafas, akan tetapi karena posisi yang canggung, lehernya jadi pegal.

Mereka saling menatap, tersenyum satu sama lain. Nichkhun menghapus liur di sudut bibir Wooyoung dengan ibu jarinya sangat lembut. 

"Khunnie, kita harus mampir di kedai es krim dan membeli pesanan anak-anak." suara Wooyoung menyadarkan Nichkhun bahwa dunia bukan milik mereka berdua lagi, sekarang ada anak-anak yang menunggu kepulangan mereka.

Nichkhun membawa mobilnya meninggalkan rumah sakit, tempat dulu Wooyoung menjalani therapi. Ada kenangan mereka di rumah sakit ini. Dua sampai tiga hari Nichkhun membawa Wooyoung untuk therapi. Wooyoung masih membencinya kala itu. Didalam mobil  terasa kaku, tanpa ada percakapan ataupun suara. Nichkhun hanya bisa melirik Wooyoung secara sembunyi-sembunyi.

Sekarang berbeda. Mereka memiliki percakapan ringan dan saling menatap penuh cinta. Mereka saling menyentuh dan tertawa bersama. 

Nichkhun mampir di kedai es krim dan membeli beberapa box dengan berbagai rasa untuk anak-anaknya dan adik-adik iparnya. Wooyoung membeli dua cup kecil dan menghabiskannya di mobil.

 

Anak-anak menyambut kepulangan mereka dengan gembira. Minnie berlari ke dalam pelukan ayahnya dan Nichkhun langsung mengendongnya, Wooyoung dan si kembar mengeluarkan es krim dari dalam bagasi.

Jason yang kegirangan berlari ke dapur, dan kembali ke ruang tamu dengan membawa gelas yang besar.

"Nah, karena kalian belum makan siang, kalian tidak boleh makan es krim. Es krimnya boleh di makan setelah makan siang." kata Wooyoung yang langsung membawa es krim itu ke dapur dan menyimpannya ke dalam Freezer.

Jason langsung cemberut mendengar perkataan appanya. "Appa, kalau es krimnya tidak dimakan sekarang, nanti rasanya tidak enak. Jason hanya ingin minta sedikiiiit saja." kata Jason sambil mencontohkan dengan jari gemuknya seberapa kecil es krim yang dia minta.

Wooyoung tertawa melihat tingkah anaknya yang lucu, lalu dia berjongkok. "Kalau Jason hanya minta sedikit, mengapa gelas yang di bawa besar sekali?" 

"Umh. Baiklah Jason ganti saja gelasnya yang lebih kecil." katanya dan berlari pada neneknya.

"Nenek, Jason minta gelas yang itu saja nek." dia menunjuk sebuah mug plastik yang kecil. Mug miliknya dulu ketika dia masih bayi yang tertinggal di rumah neneknya.

"Mason juga nek." Tapi karena Mason tidak punya mug, neneknya memberikannya gelas yang kecil.

"Minnie! Minnie juga." teriak Minyoung meniru oppanya.

Minnie mendapatkan gelasnya sendiri. Wooyoung yang melihat ketiga anaknya menyodorkan gelas mereka, akhirnya menyerah. Dia membuka kembali  freezer dan mengambil sebuah box es krim.

"Baiklah, tapi hanya sedikiiiiit saja, oke!" 

"Oke!" teriak mereka serentak. 

Wooyoung hanya memberi dua sendok es krim ke gelas mereka masing-masing, dan menyimpan sisanya lagi. Mereka lalu pergi ke ruang tamu, dan menikmati es krim sambil menonton tv bersama ayah mereka.

Setelah es krim mereka habis, Nichkhun membawa mereka bermain di luar, sedangkan Wooyoung membantu ibunya membersihkan rumah dan memasak makan siang. 

 

Sore hari rumah jadi ramai. Pertama Jb dan Junior pulang, disusul ayahnya. Kemudian yang terakhir Junho. Setelah makan malam, Mason dan Jason bermain bersama pamannya Jb dan Junior didepan rumah, Minnie sedang di buai neneknya di kamar bawah. Nichkhun dan Mr. Jang asyik menonton tv sambil mengobrol. Wooyoung sedang membereskan barang-barang mereka, karena besok mereka akan kembali ke Seoul.

Wooyoung mendengar suara Junho yang sedang asyik menelpon di kamar sebelah. Mungkin Chansung yang menghubunginya. Ingin sekali Wooyoung bertanya pada Junho tentang hubungannya dengan wakil suaminya itu. Tapi selalu saja dia lupa. Nanti saja, setelah dia membereskan barang-barang mereka, dia akan bertanya pada adiknya itu.

Tapi dia mendengar suara suaminya telah naik dan masuk kekamar adiknya itu, dan mereka langsung terlibat percakapan. Wooyoung menajamkan pendengarannya.

"Junho ya. Bagaimana dengan pekerjaanmu?" tanya Nichkhun.

"Uhm, baik hyung." jawab Junho kemudian tersenyum.

"Benarkah? Jadi itu sebabnya kau masih tidak tertarik bekerja di kantorku?"

Junho tersenyum. "Hyung, kau masih belum lelah memaksaku untuk bekerja di kantormu?"

"Aku hanya mencoba." Nichkhun terkekeh.

"Hyung, aku tidak ingin merepotkanmu. Sudah cukup Youngie hyung yang membuatmu repot dengan sifat kekanakannya. Aku juga tidak ingin semua karyawan kantormu bergosip tentang aku."

"Apa kau tidak takut jika Chansung direbut orang karena hubungan jarak jauh kalian. Dan kau telah mengantungnya terlalu lama." 

Junho tersenyum kecil, lalu duduk di samping Nichkhun.

"Hyung, boleh aku bertanya?"

"Apa."

"Kau mencintai hyung-ku?"

"Mengapa kau bertanya? Tanpa kujawabpun, kau tentu tahu jawabannya." jawab Nichkhun, keningnya berkerut mendengar pertanyaan adik iparnya itu.

"Aku tahu, tapi apa yang kau lihat dari hyung-ku. Aku mengerti jika dia akhirnya mencintaimu walaupun sejarah percintaan kalian begitu menyedihkan. Kau tampan, baik hati dan kaya. Wajar dia mencintaimu pada akhirnya. Tapi...."

"Aku mencintai hyung-mu apa adanya. Tanpa syarat." potong Nichkhun cepat.

"Bagaimana jika dia tidak bisa hamil, atau dia menjadi lumpuh selamanya dan bergantung pada kursi roda seumur hidupnya, apakah kau masih mencintainya?"

"Hei, itu hanya mukjizat. Tuhan memberikan  kami sebuah keajaiban karena Dia tahu jika kami saling mencintai dengan tulus. Tapi jika hyung-mu tidak bisa hamil, aku akan tetap mencintainya. Mungkin kami akan menghabiskan waktu bersama, pergi ke sesuatu tampat hanya berdua saja, atau kami bisa mengadopsi anak. Atau juga mencari ibu pengganti. Akan aku lakukan apa saja untuk membahagiakan hyung-mu." jawab Nichkhun sambil tersenyum hangat.

"Ada apa? Apa kau takut jika kau tidak bisa hamil seperti hyung-mu dan tidak bisa membahagiakan Chansung?" Tanya Nichkhun sekedar ingin tahu.

Junho mengangguk dan menundukkan kepalanya. "Dalam hati aku selalu bertanya. Mungkin dia menyukaiku karena melihat hyung-ku bisa hamil. Mungkin dia mengira aku juga bisa hamil seperti hyung-ku. Aku takut hyung. Bagaiman jika aku tidak bisa hamil? Bagaimana jika aku tidak bisa membuatnya bahagia?"

"Junho, kau tahu. Setelah dia bersamamu, aku melihat kehidupannya menjadi stabil. Dia tidak pernah lagi keluar masuk Club, tidak pernah menggoda orang lain, tidak pernah mabuk lagi, dan dia selalu pulang ke apartementnya. Tapi sejak mengenalmu juga, dia jadi lebih murung, sering melamun sambil menatap handphonenya, dan begitu gembira jika kau menghubunginya."

"Dia begitu mencintaimu. Dia mencintaimu apa adanya. Jika kau takut tidak bisa hamil dan tidak bisa memberinya anak, mungkin hal ini harus kau tanyakan atau mungkin kalian membicarakan hal ini berdua, agar ketakutanmu itu ternyata tidak beralasan."

Junho kembali mengangguk. "Terima kasih hyung." ucap Junho tulus.

Nichkhun tersenyum, lalu memeluknya dengan erat. "Secepatnya kau harus memberikan kami undangan itu. Kami pasti mendoakan kalian." kata Nichkhun k

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Amaliaambar
#1
Chapter 2: Author-nim lanjut dong ff nya bagussss ihhhh penasaran nihhhhh akuuu
tcha0304 #2
Chapter 2: author.... please update lagi ceritanya....
tcha0304 #3
Chapter 2: di tunggu kelanjutannya ya.... suka ceritanya.. ^^
jenn84869 #4
Chapter 2: Wiih akhirnya lanjut juga ceritanya ^^
Aduuh khunnie mesti nahan diri tuh ntar kasian udong.. update lagi ya author-nim fighting!
cahyaAngAngel #5
Chapter 2: W.O.W
jangni #6
Chapter 2: Tebakan salah...
Kirain yang ditabrak woo itu taec.
Btw thor itu maksudnya im seulong 2AM kan Thor??
Duh jason lucunya dirimu..
Babang jangan hancurkan Khunyoung please
adindazca #7
Chapter 2: Woooooo! Aku gak nyangka ini bakal dilanjut xD

Great suprise, author-nim! Semangat melanjutkannyaaa!
woodel #8
Chapter 2: Kenapa blakngan ini si abg kucing ijo selalu aja jd org k3 diantara ky??? Lanjutkan author-nim
aririska #9
Chapter 2: g nyanka kalo tebakanku waktu itu trnyata salah ... hehehe ... tp taec akhirnya keluar juga di chap in ... q kira bkalan woo dluan yg ketemu taec ....
akhirnya author update juga, udh lma bgt loh ....
g sabar ,, kykx konfliknya bkalan seru neh ....
.
.update soon,,, fightiiing ,,,,,, tp pliz jgn pisahin khunyoung ....
jenn84869 #10
Chapter 1: Gak nyangka banget cerita im sorry but i love you bakal lanjut lagi
Gk sabar lanjutannya nih gimana cerita mereka nanti
Update soon author! Fighting!!