Chapter 1

Terror

 

 

Musim Panas telah datang kini semua anak sekolah akan menikmati libur yang cukup panjang.

Tak jarang dari merekapun akan keluar kota untuk menikmati liburan mereka.

 

"Ahn Hee Yeon bangun sudah siang!!!" teriak sang kakak dari luar pintu

 

"Mwoya? Ini libur aku akan tidur sepuasku!" balas sang adik dengan nada mengantuk

 

"Oh Hani sayang... Kau lupa? Kita akan pergi berlibur ke Vila di Busan. Kau tidak ingat itu? Baiklah aku akan pergi sendiri" terang Kakanya Ahn Elly penuh kekesalan karena adiknya yang tak kunjung bangkit dari ranjang

 

"Hmm?" Hani sepertinya belum sepenuhnya sadar dari tidurnya. Ia masi mengigau yang tak jelas. 

 

Beberapa menit kemudiaan

 

"AHN HYO JIN UNNI!!! TUNGGU AKU , AKU SUDAH BANGUN DAN DAN SEGERA MANDI" ucap Hani kalang kabut dan langsung berlari ke kamar mandi 

 

"Cks..." decak sang kakak di luar kamar

 

15 Menit kemudiaan klakson mobil terdengar Elly segera mengitip siapa yang datang setelah itu membukakan pintu

 

"Yo Elly unni..." Sapa perempuan berwatak tomboy

 

"Hey Amber..." Sapa balik Elly dingin

 

"Masi aja dingin dengaku unn? Karena kau kalah di lapang basket kemarin eoh?" tanya Amber lagi dengan mulut yang di majukan seperti pout

 

"Kau tidak lucu Amber" ucap Elly mentoyor kepala Amber

 

"Ish ish.. Kau sudah siap? Yang lain menunggu di mobil" terang Amber lagi 

 

"Hani lagi mandi..." terang Elly dengan mata yang menunjukan lantai atas

 

"Selalu saja dia membuat yang lain menunggu" Gerutu Amber dan mendapatkan jitakan di kepala 

 

"Bagaimanapun dia Adikku" terang Elly dan Amber hanya meratapi kepalanya yang telah di jitak cukup keras

 

 

Akhirnya setelah menunggu setengah jam lebih Hanipun turun dari kamarnya. Dan mereka segera beranjak ke Vila yang di miliki oleh sahabat dan sekaligus kekasihnya Hani, Ken. Villa itu terletak di busan, dengan suasana yang dekat pegunungan membuat tempat itu masi sejuk.

 

 

Selama perjalanan Hani terus mendapatkan bullyan dari teman temannya, karena ia semuanya ikut telat untuk ke sana.

 

 

Sesampainya disan mereka mendapatkan Ken yang menunggu mereka di depan villa. Hani langsung turun dan memeluknya.

 

"Gwenchana?" tanya Ken bingung karena sang kekasih langsung memeluknya

 

"Mereka membully ku lagi" ucap Hani dan mempout bibirnya dan ken hanya bisa menggeleng kepala dan mengacak rambut Hani

 

"Bisakah lovely dovy kaliaan di tunda, bantu kami menurunkan barang barang ini" Geretu teman Hani yang berwatak judes, Krystal

 

"Ya kaliaan bikin kami ingin muntah" ucapa Seorang lelaki sambil memberikan mimik ingin muntahnya, ia bernama Hak Yeon

 

Sedangkan sang kakaka Elly dan Amber mereka tak ingin mengambil pusing, mereka diam saja dan menurunkan barang barang

 

 

"Arra arra" melepaskan pelukan Hani dan tersenyum "Aku bantu mereka dulu ya?" tanya Ken 

"Ya, aku akan membantu jg oppa" ucap Hani tersenyum 

 

 

Tanpa sepengetahuaan Hani, Ken diam diam ia mendekati Elly, yang tak lain adalah kakak kandung Hani. Ntah mengapa ia sekarang menaruh hati ke Elly bukan ke Hani.  Elly yang menanggapi itu biasa aja. Karena di mata Elly dia hanya adik laki lakinya.

 

 

 

Waktu terasa begitu cepat, Suasana sekitar pegunungan membuat cuaca semakin dingin.

 

Para remaja itu kini asik menghabis waktu bersama dengan tawa dan canda, mereka menikmati hangatnya api unggung di belakang vila

 

"Ah jinjja villa mu sangat hebat" puji Amber dengan mulut penuh makanan

 

"Yaak telan dulu baru bicara, kau terlihat menjijikan" ketus Krystal dan Amber hanya mempout bibirnya

 

"Sudah sudah, Gomawo Amber-shi, ini memang hadiah ulangtahun yang paling istimewa" Kata Ken berterimakasi kepada Amber

 

"Apa ada yang ingin membantuku untuk memotong sayuran ini" teriak Elly dari dalam dapur

 

"Ne unni aku datang" ucap sang adik, Hani dan beranjak diri tapi di cegah oleh tangan Ken

 

"Ne oppa?" tanya Hani bingung

 

"Gwenchana, disini aja. Biar oppa yang bantu Elly nuna" terang Ken dengan senyuman

 

"Jinjja??" tanya Hani sekali lagi dan di angguki iya oleh Ken.

 

Ia pun langsung melangkahkan kaki menuju dapur yang berada di dalam villa

 

Tentu Ken senang bisa ber dua dengan Elly, baginya sekarang hanyalah Elly bukan Hani

 

Hanilah yang Mengenalkan Ken kepada Elly, saat Elly sudah kembali ke Korea, setelah menyelesaikan studi di Amerika beberapa bulan yang lalu. Dan saat itu pula Ken sudah menaruh hati ke pada Elly.

 

 

"Yaa Nuna ada yang bisa ku bantu" tanya Ken lembut

 

"Eoh dimana anak malas itu?" tanya Elly menyindir Adiknya

 

"Aku yang menyuruhnya menunggu, Biar aku saja yang membantu mu" terang Ken lembut

 

"Kaliaan benar benar membuat ku iri" ucap Elly sambil tertawa dan Ken hanya tersenyum paksa

 

"Baiklah tolong aku memotongin wortel dan bawang itu" terang Elly sambil mengangkat pisau

 

"Arraseo nuna" ucap Ken tersenyum dan mengambil pisau yang ad di tangan Elly

 

 

"Nunna..." panggil Ken sambil memotong sayuran tersebut

 

"Hmm?" saut Elly singkat, iapun sambil memotong sayuran yang lain

 

"Apa Hani cocok denganku?" tanya Ken basa basi

 

"Wae?" tanya Elly sambil manatap pria yang lebih muda darinya

 

"Wae???" tanya Ken bingung

 

"Haha, kenapa tiba-tiba menanyakan hal itu?" ucap Elly tertawa dan kembali memotong sayuran

 

"Hanya menanyakan saja, tak boleh?" tanya balik, Ken.

 

Elly kembali menatap pria muda tersebut

"Menurutku Hani terlalu sempurna untuk mu haha" ucap Elly di akhiri tawa

 

"Kai terlalu memuji adikmu nunna" ucap Ken dengan decakan

 

"Iya adalah adik paling bodoh di dunia, siapa bilang aku mencintainya" ucap Elly lagi dengan tawa 

 

"Eoh..." kaget Ken melihat hasil potongan sayur yang di potong Elly

 

"Kau tidak bisa memotong sayuran? Ini semua salah nun" ucap Ken dan beralih ke Elly, ia memeluk Elly dari belakang Dan memegang pisau bersamaan dengan Elly

 

"Yang benar seperti ini nun" terang Ken

 

"Urrghh Ken aku bisa sendiri" ucap Elly gugup

 

 

Tak lama kemudiaan

 

 

'Prang' suara Piring pecah terdengar dari ujung pintu dapur, Hani yang meliaat itu matanya pun berkaca kaca

 

Elly segera melepaskan pelukan tersebut, sedangkan Ken hanya tersenyum

 

"Ahn Hani..., jangan berpikir negatif" ucap sang kaka Elly mendekati adiknya tapi sayang adiknya malah nangis kejer, teman teman yang lain merasa bingung akhirnya masuk kedalam dapur

 

 

"Waeo, ad apa?" tanya Hak Yeon kaget

 

" Ya Hani... Kenapa menangis?" tanya Krystal tak kalah kaget apalagi ia melihat sahabatnya menangis

 

"Ken hanya membantu ku memasak hani please ngerti" terang Elly memegang tangan Hani, Ken yang sedari tadi diam iapun akhirnya mengikuti alur ini.

 

"Hani..." panggil Ken lembut

 

"Aku benci kaliaaan!!! " teriak hani kesal dan berlari keluar vila 

 

"Hani!!!" panggil semuanya , sedangkan Elly iapun segera lari mengejar adiknya tersebut

 

"Ken bisa terangkan sebenarnya apa yang terjadi?" tanya Amber yang dari tadi ikut diam karena ia bingung sebenarnya apa yang terjadi

 

"Nanti saja bisa?! Sekarang kita ikut Elly mencari Hani" terang Ken dan di setujui yang lain 

 

 

 

Hani lari begitu cepat ia terlalu benci dan sedih kala meliaat kakak dan kekasihnya berpelukan, sebenarnya ini bukan kemauaan Elly. Hanipun sampai di sebuah taman, ia pun segera duduk dan menangis lepas bahkan ia teriak begitu keras

 

 

Elly yang kehilangan jejak sang adik merasa bingung iapun meneteskan air mata

 

"Hani,sayang dimana? Mengapa kau lari begitu cepat. Unni mau menjelaskan semua" ucap Elly dengan susulan air mata

 

 

Tbc-

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet