Bad Monday Maniac

Boo Boo Series
Please Subscribe to read the full chapter

 

“It’s really Bad Monday,  right?”

.

 

Jadi hari ini adalah hari senin, hari paling keramat bagi soojung. Sama seperti senin kemarin, senin sebelumnya, dan senin-senin yang lalu. Soojung mengawali paginya dengan sangat sangat buruk. Bangun kesiangan –untuk satu ini memang kebiasaannya, buku sejarah yang harus dikumpulkan, untuk informasi saja, kelas sejarah soojung dimulai jam pertama hari ini, sepatu yang mendadak hilang sebelah –ini pasti ulah jungkook, adik iparnya, dan klimaksnya saat soojung ketinggalan bus padahal dua puluh menit lagi bel masuk dibunyikan.

 

 

Uh, stress sekali

 

 

jadilah dengan segenap kekuatan yang tersisa soojung berlari menuju sekolah sembari merapalkan jampi” agar tak ada lagi kesialan yang setia menempel padanya, yah..setidaknya sampai hari senin berakhir.

 

-

 

Soojung menghembuskan nafas berat. Merasakan seluruh persendian nya yang kaku dan hampir remuk. sungguh soojung paling benci diberi hukuman begini. Berdiri di depan kelas sampai jam sejarah berakhir. Argh, lebih baik suruh saja ia membersihkan gedung olahraga selama seminggu, daripada harus menanggung malu. Hancur sudah image ice princess yang susah payah ia buat. Agaknya memang hari senin tak pernah berpihak pada soojung barang sekali. Ada-ada saja kesialan yang menimpa tubuh ringkih gadis itu –well, yang ini agak berlebihan tapi, hey, memang apa salah soojung hingga diberi kesialan sebanyak ini. ia yakin, ia masih berbakti kepada kedua orang tua juga kakaknya, ia rajin beribadah dan tak pernah melakukan hal” menyimpang dari norma, ia juga sering datang ke makam kakek-nenek nya, ia bahkan masih berbaik hati pada kyungsoo –murid terpandai di kelas soojung, yah.. walaupun seringkali menyuruh bocah itu mengerjakan tugasnya, tapi toh, kyungsoo tidak keberatan jadi bukan sepenuhnya salah soojung kan..

 

 

Ya ampun, soojung benar-benar stress memikirkan hukumannya pagi ini

 

-

 

Beruntung kali ini soojung bisa bernafas lega sejenak. Setidaknya Cho songsaenim tidak menambah hukuman untuknya. –Uh , mimpi apa dia semalam,  biasanya juga pria itu dengan senang hati akan melimpahkan tugas membersihkan seluruh kamar mandi sekolah pada soojung, belum termasuk bonus merapihkan buku di perpustakaan.

 

Damn, pria itu baik sekali.. –sampai-sampai rasanya soojung bernafsu ingin menendang muka menyebalkan nya secara cuma-cuma. Hah!

 

Keadaan kantin cukup lengang, mengingat sebentar lagi jam istirahat segera berakhir. Soojung punya waktu 25 menit penuh, pun jika ia tak sedang menjalani masa hukuman terakibat keterlambatan nya datang ke sekolah tadi. 15 menit terbuang percuma, dan selama itulah soojung menghabiskan waktu nya dengan membersihkan ruang kepalah sekolah. Jadilah mau tak mau soojung harus puas menikmati ritual istirahatnya yang tinggal 10 menit itu. soojung melangkahkan kakinya dengan gontai menuju meja pesanan dan kembali dengan semangkuk ramen dengan asap mengepul ditangan. Netra nya menjelajahi seluruh area kantin, mencari spot paling bagus untuknya melepas penat. Tadinya sih, soojung berniat menempati meja terasing di sudut kantin setelah melihat hanya meja itu yang cukup tepat untuk dijadikan tempat melaksanakan ritual me time nya, sampai…

 

 

“  Oi soojung, kenapa? Mukamu menyedihkan sekali. “

 

 

 tapi agaknya takdir tak berjalan sesuai rencana soojung.

 

Ya Tuhan, kenapa harus bertemu dengan lelaki idiot macam sehun disaat seperti ini. irisnya menangkap eksistensi lelaki itu tepat di seberang meja yang tadinya akan ia tempati dengan tangan melambai-lambai heboh layaknya orang sinting. Ups, soojung lupa, sehun kan memang sinting. sungguh, soojung didorong keinginan keras mengabaikan bualan busuk sehun lalu bersikap seolah mereka dua orang asing yang tidak saling kenal. Tapi ia cukup tahu diri demi tetap dapat tumpangan sehun saat pulang nanti. soojung tentu tak mau repot-repot berdesakan di bus hingga terjepit, kondisi tubuhnya benar-benar tak memungkinkan. Sekali saja soojung mengabaikan sehun maka, boom! Jelas saja ia tak akan bisa hidup dengan damai.

 

 

 

Brengsek sekali si oh sehun itu

 

 

 

Soojung melangkah dengan malas, entah kenapa saat ini kakinya sepuluh kali lipat lebih berat dari biasanya, mungkin karna efek menghampiri lelaki bodoh bernama sehun. Tuh kan, kakinya saja tak sudi harus berdekatan dengan lelaki brengsek itu. Soojung meletakkan nampan dengan keras, setidaknya cukup sebagai peringatan bagi sehun untuk diam. Soojung sedang ingin sekali menikmati waktu istirahat nya yang berharga dengan tenang. Jadi sebisa mungkin soojung mencoba tidak membalas perkataan sehun. Lelaki itu tentu tak segan melempar ejekan lebih tajam jika soojung meladeninya. Gosh! Sehun itu sebenarnya lelaki tulen apa bukan sih, mulutnya tajam sekali seperti wanita. Soojung juga tak ingin repot-repot merobek mulut sehun saat ini, lebih baik melakukan hal yang lebih bermanfaat seperti berdoa agar se

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
lee-jungjung #1
Chapter 1: Eh ehehe... Baru nemu ff ini... Yaaa, Sehun keliatan kok klo kmu gak nganggep soojung sahabat.... Hehehe... Next chap di tunggu... Fightiiiiing
Mellyalfianita #2
Chapter 1: Hallo, I'm new reader.
Next chapter...!
I LIKE IT.