Rival
Hesitate
# Nalgaereul pyeolchin nae kkumi
Pureun haneure hayeomeobsi deo bitnage
Chagapge dachin nae mami dasi ttwidorok
Haneul nopi jeo byeoreul ttaraseo#
Ringtone ponsel Henry berbunyi melantunkan suara merdu pada jam 8 pagi. "Yeoboseyo.. Siapa ini?"
"Yeoboseyo Oppa! Ini aku Yewon. Hari ini kau ada schedule? Aku mau berkunjung ke apartemenmu yaa.."
"Eeh, tunggu Yewon-ah aku hari ini ada jadwal bertemu managerku di SM building. Kau tidak usah kesini."
"Ah, pemberitahuanmu terlambat Oppa, aku sudah ada di depan pintu apartemenmu. Aku akan membuatkan sarapan waffle saus coklat untukmu. Ayo Oppa~ bukakan pintunya" Yewon berseru manja.
Henry membuka pintu apartemennya sambil menghela nafas. "Masuklah.."
Yewon masuk sambil mengecup pipi Henry.
"Ada apa kau kesini Yewon-ah, dalam 2 minggu ini kan tidak ada jadwal syuting WGM?" Tanya Henry.
Henry duduk di sofa ruang tengah sambil memainkan remote TV. Sedangkan Yewon berkutat di dapur untuk membuat sarapan
Di meja makan.
"Henry Oppa kenapa bicaranya begitu? Aku kan kesini ingin bertemu denganmu. Pertemuan kita kan tidak harus saat syuting saja. Oppa tidak senang ya bertemu denganku?" Yewon merengut.
Henry diam saja tidak menanggapi perkataan Yewon.
"Oppa juga tidak mau pindah ke rumah yang disediakan oleh WGM kan? Setiap selesai syuting, Oppa pasti langsung pulang ke apartemen. Oppa sebenarnya tidak senang kan dipasangkan denganku di WGM?" Yewon cemberut.
"Tidak usah merajuk begitu Yewon-ah. Yang paling penting acara kita selalu lancar. Buatku itu lebih dari cukup." Jawab Henry kalem.
"Mungkinkah Oppa akan bersikap lain kalau pasangannya Amber-ssi? Semua orang bilang kalian pasangan serasi. Setelah 'menikah' pun Oppa masih sering telepon dan menemuinya. Bahkan ringtone ponselmu adalah lagu terbaru dia." Yewon agak emosi.
Henry menatap tajam kepada Yewon. "Kenapa
Comments