A Letter For Choi Siwon
A Letter For Choi SiwonPROLOG
WONKYU
TWOSHOOT
Hyung....
Kau mendiamkan aku lagi??
Apa kesalahan yang ku buat kali ini?
Aku... Lebih memilih kau berteriak padaku dan mengatakan apa kesalahanku daripada kau mendiamkanku seperti ini...
Apa kau punya seseorang yang lain saat ini?
kau sudah merasa bosan ya denganku yang lemah dan egois ini??
Ya, mungkin kau memang punya seseorang yang lain saat ini dan kau juga sudah bosan padaku...
Aku tahu... suatu saat ini akan terjadi
Mungkin kau mulai sadar kalau hubungan kita ini bukanlah hubungan yang seharusnya ada
Mungkin kau mulai menyadari bahwa ini bukanlah takdid yang benar...
Ya, mungkin saat ini kau sudah menemukan seseorang yang akam membawamu ke takdir mu yg seharusnya sebagai seorang namja...
Seseorang yang bisa memberikan apa yang tidak bisa aku berikan untukmu
Kau tahu? Kau tidak salah. Akulah yang salah. Seandainya aku tidak pernah bergabung dengan Super Junior dan membuatmu mengenalku... Mungkin ini tidak akan terjadi.
Seandainya saja aku tidak selamat dari kecelakaan beberapa tahun lalu pasti hal ini tidak akan berlanjut dan hidupmu tidak akan kacau seperti ini...
Maafkan aku yang sudah hadir dalam hidupmu dan mengacaukan segalanya...
Sekarang... Ketika kau menoleh kemana pun... Kau tak akan menemukanku. Aku akan melihatmu dari tempat yang tak akan bisa kau lihat namun aku akan selalu bisa melihatmu dengan jelas.
Tidak, aku tidak akan pergi jauh darimu. Aku akan terus mengawasi dan memjagamu dari tempatku yang baru. Aku.... akan benar-benar pergi saat aku yakin kau sudah menemukan kebahagiaanmu...
Terimakasih untuk segalanya, hyung. Dan... Maafkan aku....
Yang selalu mencintaimu,
CKH
.........
Kertas dengan bercak airmata dan tetesan darah itu kini teronggok diam di atas meja yang baru saja di tinggalkan oleh sang pemilik
Kemanakah sang pemilik yang beberapa saat lalu menorehkan kata menyedihkan di kertas itu?
Lihatlah ke sudut kamar di mana sebuah tempat tdr yang semula kosong kini telah terbaring sosok pemuda yang tampak tertidur dengan tenang dengan senyum pedih yang terukir di bibir pucatnya dan airmata yang mengalir dari onixnya yang tertutup rapat juga bekas aliran darah yang terlihat di sekitar hidungnya.
Pemandangan yang membuat orang yang melihatnya akan ikut menangis...
Tak ada seorang pun yang saat ini menemaninya... Hanya benda-benda yang terdapat di dalam kamarnya dan kertas yang melambai sedih tertiup hembusan angin lembut yang menelisik masuk melalui celah jendela yang terbuka. Angin yang dalam diam berharap dapat membawa pergi duka sang namja....
TBC
Comments