Snapshot of Serenity

Description

Title: Snapshot of Serenity

Scripwriter: ceritamerah

Son Seungwan & Nam Taehyun

Genre: Romance, Angst || Duration: Ficlet || Rating: PG-13

“I know you don’t love me”

Foreword

Aku menyukainya.

Nam Taehyun adalah jawaban pasti dari semua persoalan hidupku, penyelesaian dari kisah cintaku, dan ujung dari segala keresahanku. Dia adalah intinya. Inti dari segala inti. Dia yang selama ini aku cari.

Dia adalah mercusuarku.

Ah, aku ingin sekali menceritakan tentang Taehyun, pacarku yang sangat kucintai itu. Bagiku, Taehyun adalah lebih dari cukup, dan aku tidak akan pernah meninggalkannya. Sekali lagi kucamkan, aku tidak akan pernah meninggalkannya.

Taehyun adalah sosok pangeran berkuda putih untukku.

Aku menyukai senyumnya. Aku menyukai matanya. Aku menyukai tatapannya, dan aku menyukai canda dan tawanya. Dia begitu sempurna di mataku, aku akan sangat merasa tenang dan nyaman saat aku berada di sampingnya. Setiap malam, sebelum tidur, aku akan merindukan setiap kata romantis yang keluar dari bibirnya, atau mengharapkan kembali mendengar tawanya yang menghangatkan malamku yang dingin, yang berhasil menghilangkan rasa sedih dan sepi yang selalu kurasakan.

Taehyun adalah obat dari segala kegelisahan yang kadang menyelimuti diriku. Sosok Taehyun begitu indah, dan memang akan selalu indah sampai kapanpun. Hatinya selalu cerah bersinar, berjalan bersamanya seperti melangkah ke arah kebahagiaan abadi. Taehyun sangat ahli dalam mengisi jiwa kosongku dan meneduhkan ragaku.

Oh, aku sangat mencintainya. Aku sangat mencintainya. Sangat, sangat mencintainya.

Cinta-nya akan selalu tertanam dalam hatiku, yang tentu akan selalu kujaga dalam keromantisme hubungan kami. Dia mengalir dalam darah dinadiku, cintanya begitu ikhlas yang tak akan terbalaskan oleh waktu sekalipun, dan dia adalah janji suci yang tak akan pernah kulepas sampai nafasku berhenti, benar-benar berhenti. Taehyun adalah seseorang yang begitu kurasakan secara mendalam mengenai arti cinta yang sesungguhnya.

Bahkan, saat aku diliputi kegusaran, Taehyun adalah salah satu kekuatanku. Aku ingat benar saat dia kecewa kepadaku, terhadapku yang kadang keras kepala dan tidak mendengarkan nasihatnya, mungkin hanya kata maaf yang bisa aku persembahkan, tetapi Taehyun membalasnya dengan pelukan, seakan-akan memberitahu bahwa dia penjaga dari segala keresahan hatiku, bahwa dia ada, bahwa dia akan begitu berkesan di dalam hidupku.

Aku tidak peduli orang mau berkata apa tentang hubunganku dengan Taehyun, akan kuciptakan kebahagiaan dan kedamaian yang sejati bersamanya, hanya kami berdua.

Dia adalah candu untuk setiap malamku.

Dia adalah racun dari setiap hari-hariku.

Sementara aku, aku adalah penikmat dari segala pesonanya, dari segala perhatiannya, dan dari segala kesempurnaannya.

Ruang hatiku akan selalu bergejolak ketika aku sangat merindukan Nam Taehyun. Sekian cerita telah aku lewati bersama-sama dengannya, dalam suka maupun duka. Tiada hari yang tidak indah selama dia berada di sisiku, tak akan pernah ada yang kutangisi karena sedetikpun aku tidak pernah menyesali untuk menjalani kehidupan ini bersamamu, Nam Taehyun.

Laki-laki bernama Nam Taehyun adalah pelaku utama dalam setiap degup jantung yang selalu kurasakan, getaran hati yang berhasil ia berikan selalu membuatku berpikir bahwa cinta merupakan hal yang indah, hal yang memabukkan.

**************************

Dia datang.

Aku tersenyum kepada pria yang sedang berjalan ke arahku dan setibanya di depanku, dia segera meletakkan beberapa buku yang akan dia pinjam. Selagi aku sibuk menghitung jumlah yang harus dia bayar untuk buku sewaannya, aku diam-diam menghirup aroma parfum yang kini, secara pelan-pelan, merasuki seluruh tubuhku.

Parfum ini sama dengan yang ia gunakan seminggu yang lalu. 

Baju yang digunakannya adalah baju yang ia pakai seminggu yang lalu saat dia datang ke perpustakaan ini dan meminjam 3 buku.

Jeans yang dipakainya adalah jeans tiga hari lalu ketika dia datang untuk mengembalikan sebuah buku.

“Anda mempunyai kartu member?” tanyaku, berusaha untuk tetap tenang saat aku menatap matanya.

Pria itu membuka tasnya, dan mengeluarkan satu kartu dari dalam dompetnya dan menyerahkannya kepadaku, “Aku akan kembali besok untuk meminjam beberapa buku lagi.”

Aku mengangguk, “Kartu Anda akan habis masa berlakunya dua hari lagi. Anda ingin menggantinya?”

“Perlu waktu yang lama?”

“Anda bisa mengambilnya besok.”

“Oke.”

Selagi melakukan tugasku sebagai penjaga perpustakaan, aku berusaha setenang mungkin untuk tidak kelihatan canggung. Aku sama sekali tidak ingin memberi kesan yang buruk kepada setiap konsumenku, terutama untuk pria yang satu ini.

Pria itu segera mengambil buku-buku yang akan dipinjamnya dari mejaku, dan ketika dia sudah keluar dari perpustakaan hingga hilang dari pandangan, aku melirik kembali kartu member perpustakaan miliknya yang sedang kugenggam, bibirku tersenyum saat aku melihat fotonya.

Begitu tampan.

Terutama saat aku membaca namanya, yang membuat jantungku kembali berdegup cepat.

Nam Taehyun.

Aku menghela nafas, seandainya saja setiap khayalanku adalah nyata. 

 

*THE END*

Thank you!!!!! Please don't be a silent reader :D

    

Comments

You must be logged in to comment
fathiasyaa #1
astaga haha kirain namtae really is wendy's bf ternyata cuma khayalan -,- anw good fanfic! :)