chapter 2
Loving You-
Krystal tidak langsung istirahat. Ia ingin mandi. Badannya sangat lelah, air dingin pasti akan menyegarkan tubuhnya. Dan karena Kai pernah membelikannya beberapa baju untuk ditinggal disana, Krystal tidak bingung akan memakai apa. Setelah mandi, ia juga tidak terlalu mengantuk untuk tidur, Krystal ingin melihat-lihat ruangan itu sebentar. Sebenarnya kamar Kai bukan tempat asing lagi. Mengingat ia sangat sering kesana. Tapi entah kenapa kakinya membawa Krystal menghampiri sudut ruangan yang dekat dengan balkon kamar itu. Ia tertawa kecil melihat fotonya bersama Kai dulu. Itu kencan pertama mereka empat tahun yang lalu. -Memakai bando mickey dan minnie yang menurut Kai akan membuatnya terlihat bodoh. Tapi karena Krystal memintanya sampai beraegyo, Kai terpaksa, rela memakainya- Krystal tersenyum. Diingatnya penampilan mereka saat itu. Hanya mahasiswa biasa yang tidak sengaja bertemu.
Flashback---
Krystal salah masuk kelas tapi ia tidak tahu, dengan percaya diri Krystal langsung duduk disebelah Kai. Ia baru sadar setelah dosen menjelaskan kontrak perkuliahan untuk selanjutnya. Krystal panik. Ia salah kelas, itu artinya ia ketinggalan kelas yang seharusnya ia datangi di hari pertamanya, itu sangat tidak lucu! "Oh my god..." desisnya khawatir. Kai menoleh, ia agak bingung, melihat gadis tidak dikenalnya panik. "Maaf... tapi apa kau tidak apa-apa? Jika kau keberatan dengan kontraknya, kau bisa memberi pendapat bukan?" Tanya Kai dengan sopan. Krystal menggeleng dan tersenyun kikuk. "Ah itu... mmm... bukan karena itu..." ucapnya malu-malu. 'Ada apa dengan gadis ini? Wajahnya merah? Apa dia suka padaku?' Pikir Kai dengan polosnya. "Maaf, kumohon jangan tertawa. Tapi... aish! Ini memalukan!" Lanjut Krystal setelah melihat ekspresi bingung di wajah teman -tidak sengaja- sebangkunya itu. "aku tidak akan tertawa." Kata Kai. "Ehm... itu, aku..." Krystal berhenti sebentar, ia menggaruk tengkuknya. "Ak-aku... salah... aku, salahmasukkelas!" Ucapnya cepat di kalimat terakhir. Kai mendengarnya dengan jelas, tentu saja. Ia ingin tertawa tapi ia tahan. Jujur saja, ia menahan tawa karena gadis ini sangat lucu saat malu. Dan ia menertawai kebodohannya karena menganggap gadis itu menyukainya. Bagaimana mungkin, mereka kan baru bertemu. "Jangan tertawa. Aku tahu aku bodoh." Ucap Krystal cepat, melanjutkan kalimatnya tadi. Kai menggelengkan kepalanya mendengar itu. "Tidak. Aku hanya merasa lucu melihat ekspresimu. Sebenarnya itu bukan hal bodoh juga. Kau bisa mengambil keuntungan setelah absensi hari ini, karena untuk jadwalmu di mata kuliah ini selanjutnya kau jadi bisa membolos. Hehehe" Kai ikut menggaruk tengkuknya. Krystal tertawa pelan. Mereka sama-sama baru, tapi siapa sangka temannya itu sepertinya terlihat menyenangkan. "Terimakasih. Hahaha saranmu boleh juga. Aku Krystal Jung!" Ucapnya sambil tersenyum manis. "Sama-sama. Aku Kai Kim. Apa artinya kita sudah berteman?" "Ya, kita sudah berteman." Keduanya tersenyum. Dan kembali fokus kedepan, mengikuti penjelasan dosen yang mereka tinggalkan sejak tadi. Thanks to Krystal.
Flashback end---
Krystal kembali tertawa, ia menutup mulutnya. Siapa sangka kata 'teman' yang mereka ucapkan saat itu berubah menjadi 'pacar'. "Kau tidak tidur?" Sepasang tangan melingkar di pinggangnya, Krystal baru tahu Kai sudah disana. Ia terlalu serius membayangkan masa lalunya bersama Kai. "Tidak aku tidak terlalu mengantuk." Krystal meletakkan foto itu lalu berbalik dan mengangkat kepalanya menghadap Kai yang sudah tersenyum. Krystal diam melihat laki-laki ini sangat berantakan, wajahnya berkeringat, dan... sedikit bau. "Kau pasti sangat lelah oppaya~" ucap Krystal lalu mengusap wajah Kai. "Kau juga bau. Mandi sana!" Krystal sedikit mendorong tubuh Kai. Tapi Kai tidak bergeming. "Oppa...". "Hmm?". Krystal terkekeh. "Baiklah, baiklah... aku akan mandi sayang..." Kai memberi Krystal kecupan lagi. "Jangan menciumku saat kau sedang terlihat berantakan." Krystal mempoutkan bibirnya. "Lain kali aku akan melakukan yang lainnya saat aku lebih berantakan." Seringaian
terlihat dibibir Kai. "Aku tidak akan
Comments