Chapter 2
 

Malam ini Kyuhyun terlihat menunggu jawaban telepon dari seseorang, dengan rambut yang ia jambak dengan tangan kirinya dan kaki kirinya juga dihentak-hentakkan. Jaejoong hanya bisa terdiam melihat anaknya yang sedang kebingungan seperti itu.

            “ Kyu sudahlah, tunggulah oppamu pulang minggu depan, kenapa kau tidak sabaran seperti itu.”  Kata Jaejoong menenangkan Kyuhyun.
            “Hanya Changmin oppa harapanku satu-satunya umma, hanya oppa yang bisa membantuku lolos dari perjodohan ini... ya tuhan oppa angkatlah teleponku....” Kyuhyun sangat berharap

“Tunggulah minggu depan dan pasti Changminie akan mendengar semua curahan hatimu Kyu.” kata Jaejoong. Posisi Jaejoong saat ini sangatlah sulit karena ia tidak tega terhadap putrinya, namun ia juga menginginkan putrinya segera menikah, ditambah lagi ia sama sekali tidak kuasa melawan suaminya Cho Yunho.

“Oh, oh oh, oppa mengangkatnya. Hallo oppa, kenapa kau tidak segera mengangkat teleponku?” teriak Kyuhyun 

“.................................”

“Ne, ne. Tapi aku tidak menerima alasanmu oppa, dan sekarang yang terpenting adalah nasibku oppa. Tidak lama lagi aku akan masuk kekandang Singa oppa.” Rengank Kyuhyun

“.................................”

“Mwo.. apa kata oppa? Bagaimana aku bisa tenang jika keadaannya seperti ini. Oppa menyuruhku tenang karena oppa belum tahu bagaimana monster yang akan dijodohkan padaku ini oppa. Tolonglah aku oppa”

“.................................”

“Ani, ani.. aku tidak mau jika harus menunggu oppa minggu depan, aku ingin hari ini juga oppa menghubungi appa jika aku tidak  mau dijodohkan”

“.................................”

“Ne, oppa bilang saja jika aku dijodohkan, appa telah merendahkan harga diriku dan tidak mempercayaiku untuk memilih suami. Karena jika oppa memberi tahu jika yang akan dijodohkan denganku adalah manusia berhati iblis appa tidak akan percaya oppa.”

“.................................”

“Ah, jinja.... kau mengang oppku yang terbaik Changminie oppa... gomawo ne... hehehehehehe” kata Kyuhyun lega. Dan Jaejoong sedang mengamati percakapan kedua anaknya sedang bertelepon.

“Umma lihatkan oppa akan menolongku dan aku akan bebas dari predator itu.. hahahahaha. Oppa memang bisa diandalkan.” Kata Kyuhyun kepada ummanya kegirangan.

“Umma tidak tahu sejahat apa orang yang akan dijodohkan padamu Kyu, dan berhentilah menjulukinya dengan sebutan predator, Singa, Iblis. Umma tidak mengajarimu berkata seperti itu, dan terlebih lagi kau adalah seorang dokter”

“Maaf umma, tapi aku sangat membencinya” kata Kyuhyun

“Aish, tahu apa kau tentang benci dan cinta anak bodoh, dan umma rasa oppamupun tidak akan bisa menentang kemauan appamu. Aish Yunnie membuatku pusing saja tentang perjodohan ini, anak dan ayah memang sama-sama keras kepala.”

            Tidak lama kemudian keluarga Cho sedang minikmati makan malam yang sama sekali tidak nikmat menurut Kyuhyun, sungguh raut wajah Yunho tidak sedap dipandang.

            “Kenapa kau hanya memakan sedikit makananmu Yunnie? Apa tidak enak? Apa kau mau aku buatkan yang baru?” tanya Jaejoong kepada suaminya yang ia lihat sangat tidak bernafsu untuk menghabiskan makanan.