12.30

12.30
Please Subscribe to read the full chapter

 “Right now, we are like
   the clock hands at 12.30” 



* * *               * * *               * * *


yoseob terbangun dari tidurnya, mendengar pecahan gelas yang membuat tidurnya sedikit ‘terganggu’. pria itu berjalan keluar dari kamarnya, hanya ingin memastikan apakah itu benar benar suara pecahan gelas atau bukan. Saat melihat seorang pria jangkung sedang membersihkan pecahan pecahan kaca itu, yoseob menghela nafasnya, tersenyum kecil lalu membantu pria itu untuk membersihkan pecahan kaca yang tersisa.


“kenapa?”

pria itu berdecak lalu menghela nafasnya, “bukankah kau bisa melihat aku kenapa?” lelah berdebat dengan pria itu, yoseob enggan menanggapi jawaban Junhyung yang terkesan begitu dingin untuknya. yoseob mengambil salah satu pecahan beling itu lalu menggoreskan beling itu ke telapak tangannya, yoseob masih bisa tersenyum seolah luka nya tidak menyebabkan rasa sakit untuknya. Junhyung mengalihakn pandangannya pada telapak tangan Yoseob yang sudah bercucuran darah, “bodoh. Kenapa kau menyakiti dirimu sendiri.” Junhyung menarik telapak tangan pria itu – Yoseob –, ia menghisap darah yang bercucuran dari telapak tangan Yoseob, yoseob suka saat saat seperti ini, ia suka saat Junhyung bersikap manis padanya, bukan Junhyung yang bersikap dingin padanya. 


Yoseob menarik pergelangan  tangan Junhyung, menatap pria itu dengan lekat, Junhyung sangat tau, ada sebuah kesedihan di mata Yoseob. “Yong Junhyung– kau tahu ? hubungan kita seperti gelas yang pecah tadi,” yoseob tidak mau mengatakan ini namun memang ini kenyataannya, hubungan mereka sekarang seperti gelas yang pecah. Junhyung tertawa kecil, “aku pikir juga seperti itu”


Yoseob sudah menyerah dengan permainan ini, permainan yang disebut ‘cinta’.


Yoseob takut, ia takut ia tidak bisa melihat senyuman Junhyung lagi, ia takut tidak bisa melihat wajah Junhyung lagi, Yoseob takut ia tidak bisa merasakan pelukan Junhyung lagi, intinyq, ia takut kehilangan pria itu. Hubungan mereka memang seperti jarum jam yang berhenti di waktu 12.30.mereka bisa melihat satu sama lain tetapi mereka melihat kepada tempat yang berbeda. dan mereka mencoba untuk lari dan melupakan semuanya.Yoseob mengira semua yang dikatakan sahabatnya bahwa Junhyung berubah adalah kebohongan semata, tapi, sekarang ia yang mengalaminya. Mereka benar, Junhyung berubah, he’s not the old Junhyung. Ia – Junhyung – bukanlah dirinya lagi, ia seperti orang lain yang tidak dikenal Yoseob.Yoseob tau, ia bukan apa apa untuk Junhyung lagi, yoseob merasakannya. cepat atau lambat, Junhyung akan melupakan Yoseob, cepat atau lambat, hubungan mereka akan kandas.


apakah sesulit ini kisah cinta mereka ? 


apa yang akan terjadi di halaman selanjut nya ? apakah  mencoba menuliskan kis

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
rosmariya #1
Chapter 1: Aq pikir akan berakhir dengan tangisan... so sweet... author bikin lagi donx...semangat!!