Paradigma

Paradigm

Paradigma 

Braaaakkk.....!!!! Begitulah suara yang terdengar dari pintu kamar Sky yang dibanting begitu keras saat ia memasuki kamarnya dengan penuh amarah. “Aku benci sama papa, aku benci punya papa seperti itu! Tuhan, kenapa Sky punya papa yang berbeda dengan papa yang lain!”. Kata-kata itulah yang dilontarkan dari bibirnya saat ia sedang marah pada papanya. Sky begitu benci dengan papanya, hal ini dikarenakan ayahnya memiliki rupa yang buruk. Wajah sebelah kanan ayahnya rusak karena bekas luka bakar. Kulitnya terlihat tumbuh berlebih,tebal,dan berwarna gelap, bahkan hampir sebagian mata kanan ayahnya tertutup oleh kulit yang tumbuh berlebih tersebut. Dari kecil Sky selalu diledek oleh teman-temannya, bahkan saat duduk di bangku SMA Sky selalu diejek dengan kata-kata yang menyakitkan. Terkadang Sky hanya menangis sendirian ketika mendengarnya, tetapi ia tidak pernah menceritakan hal tersebut ke siapapun bahkan ke ibunya sendiri sekalipun. Saat ia sudah menduduki bangku kuliahpun ia mendapat perlakuan yang sama ketika teman-temannya melihat ayahnya menjemput Sky di kampus. Mereka mencibir,menghina,membicarakannya, dan mengejeknya dari belakang kemudian satu persatu mulai menjauhi Sky, kata mereka, “ Papanya Sky kayak monster, seremm. Hiii.. “. Perkataan teman-temannya itu hanya ditelannya mentah-mentah. Sakit memang dirasakan Sky, tapi apa daya ia tidak bisa membalas semua orang yang mengejeknya. 

Saat Sky mulai memiliki pacar dengan hubungan yang serius, beberapa dari pria yang pernah menjadi pacarnya menjauh bahkan ada yang langsung memutuskan Sky setelah melihat rupa ayahnya yang sedikit menyeramkan. Sky selalu marah,marah,dan marah akan hal itu pada ayahnya. Ayahnya hanya bisa diam dengan raut wajah yang sedih dan muram, kadang kala ayahnya meneteskan air mata terutama saat ia berkaca dan memandangi wajahnya sendiri. Di satu sisi ayahnya ingin menegur Sky tetapi ayahnya sadar itu semua bukan salah Sky sepenuhnya, Sky masih terlalu muda untuk mengerti hal yang mendalam seperti itu. Sky sangat jarang berbicara kepada ayahnya walau hanya untuk berpamitan. 

Sky memperoleh gelar S1 dengan nilai yang baik begitu juga dengan gelar S2 nya, ia berkuliah di jurusan hukum internasional. Ia kemudian melamar pekerjaan di sebuah kantor pengacara di daerah Jakarta Selatan. Sky cukup ahli dalam mengangani kasus yang dipercayakan kepadanya. Pada suatu hari, ada seorang pria yang sebaya dengannya yang juga melamar di kantor pengacara tersebut. Sky ditugaskan untuk membimbing pria tersebut karena ia sudah lebih berpengalaman. Freedom nama pria itu. Mereka semakin dekat dan akhirnya Freedom dan Sky memutuskan untuk mengambil sebuah komitmen. Ya, mereka berpacaran, begitu orang-orang menyebutnya. Setahun dua tahun berjalan, tidak terasa mereka sudah menjalin tali kasih itu selama lima tahun. Suatu malam di sebuah restoran bergaya mewah di Jakarta Freedom menyondorkan sebuah benda kecil berkilau yang diletakkan dengan indahnya di sebuah kotak kecil nan anggun. Kilauan benda itu terpancar di mata Sky yang berkaca-kaca. Benda itu adalah sebuah cincin, cincin berlian yang akan digunakan mereka berdua apabila mereka menikah nanti. Sky menganggukan kepalanya sambil menutup mulutnya seraya menahan jatuhnya tetes air mata karena terharu ketika Freedom melamarnya. 

Freedom dan Sky mulai merencanakan pernikahan mereka, mulai dari catering, gaun pengantin, dekorasi, dan gedung acara pernikahan mereka nanti. Tetapi ada satu hal yang mengganjal di hati Freedom, yaitu ia tidak pernah bertemu dengan ayah Sky. Sky selalu mengajak Freedom ke rumahnya ketika ayahnya sedang pergi ataupun bekerja. “Sky, aku mau ketemu papa kamu. Aku mau bilang kalau aku akan menikahi putri kesayangannya.”, begitu pinta Freedom. “Hmmm.. kamu yakin? Aku takut kamu kayak orang lain.”, balas Sky. “ yang penting aku ketemu dulu sama papa kamu yahh..”, Freedom meyakinkan Sky. Singkat cerita Freedom menemui ayah Sky, memang ia agak kaget melihat ayah Sky pada awalnya tetapi ia tidak mempermasalahkan itu. Sky merasa beruntung memiliki calon suami yang sangat mengerti tentangnya dan tentang keluarganya, Freedom juga merupakan pria yang baik, rajin ke gereja, cerdas, bertanggung jawab, dan sangat sopan. 

Pada suatu percakapan, Sky bertanya kepada Freedom tentang namanya, “ kenapa nama kamu bisa Freedom”. “ Tadinya nama aku bukan itu, tapi ketika berusia satu tahun aku terjebak dalam sebuah kebakaran di rumahku sendiri. Tetapi seorang tetangga menolongku. Saat menolongku ia terkena sambaran api, tepat di wajahnya yang sebelah kanan. Setelah itu aku pindah ke Surabaya untuk tinggal di rumahku yang ada di sana karena rumahku yang di Jakarta sudah habis dilahap api. Sejak saat itu aku berganti nama menjadi Freedom, karena aku terbebas dari kebakaran itu dan terbebas dari maut.”, Freedom menjelaskan sejarah namanya itu. Sejenak Sky berfikir tentang ayahnya. Tetapi ia cepat-cepat menangkis bayangan tersebut. 

Saat pulang ke rumah ia mengumpulkan segala keberaniannya untuk bertanya pada ayahnya mengapa wajah ayahnya bisa rusak. Telapak tangannya berkeringat dan jantungnya berdebar cepat. Lalu ia menarik napas dan menghembuskannya pelan-pelan, kemudian ia mencoba bertanya pada ayahnya, “ Papa, Sky mau tanya sesuatu.” “Apa nak? Papa senang kamu mau berbicara sama papa.”, balas ayahnya penuh kasih dan kebahagiaan karena dapat berbicara pada anak kesayangannya. “Kenapa wajah papa bisa rusak seperti itu?”, tanya Sky dengan tergagap-gagap. “Hmmm... Papa pernah menolong seorang anak laki-laki dari sebuah kebakaran, ia merupakan anak tetangga yang rumahnya terbakar. Saat itu usia anak tersebut sama dengan usia kamu Sky. Ketika papa mencoba keluar dari rumahnya yang sudah setengah habis dilalap si jago merah, papa terkena sambaran api dari ledakan tabung gas yang ada di dapur. Luka papa sangat parah, dokter hanya mampu memperbaiki sebisa mereka karena teknologi zaman itu tidak seperti sekarang. Keluarga itu membayar semua biaya pengobatan papa, tetapi kemudian keluarga tersebut pindah ke kota lain, ke Surabaya kalau papa tidak salah ingat dan mereka juga mengganti nama anak mereka menjadi...... Aduh papa lupa.”, begitu jawab ayahnya yang bercerita sambil mengingat-ingat kejadian yang terjadi dua puluh lima tahun yang lalu. 

Sky mengakui dalam hatinya bahwa kebenciannya kepada ayahnya mulai berkurang bahkan mungkin hanya tinggal sedikit karena ia mulai mengerti bahwa ayahnya mengalami hal itu karena ingin menyelamatkan nyawa seorang anak laki-laki yang saat itu sudah berada di ujung tanduk. Tetapi tidak dipungkiri juga bila hatinya bertanya-tanya seperti apakah anak itu sekarang dan bagaimanakah rupanya. Seketika ia mengingat cerita bagaimana Freedom mendapatkan namanya, ia merasa ada yang aneh karena ada kemiripan cerita yang luar biasa. 

Tok.. tok... tok.., bunyi ketukan pintu rumah Sky. Hari itu adalah hari pertunangan Sky yang dirayakan di rumah Sky. Sky membukakan pintu dengan wajah sumringah, ia menyambut orang tua dan kerabat Freedom dengan sangat hangat. Saat keluarga Freedom dan rekan-rekannya sudah berada di ruang keluarga, di mana acara pertukaran cincin dilakukan, orang tua Freedom begitu terkejut, begitu pula orang tua Sky. Ayah Freedom langsung memeluk ayah Sky. Sky dan Freedom tecengang akan hal itu. Orang tua Sky dan orang tua Freedom tidak pernah bertatap muka sebelumnya. “Lama tak jumpa, Pak.”, begitu sapa ayah Freedom hangat seraya memeluk ayah Sky. “Dua puluh lima tahun yah kita tidak bertemu. Hahaha...”, balas ayah Sky sambil membalas pelukan ayah Freedom. Lalu ayah Freedom mulai menjelaskan bahwa ayah Sky adalah orang yang menyelamatkan Freedom dahulu sewaktu masih kecil. Sky sangat terkejut, tanpa disadari air matanya menetes. Ia tidak dapat berbicara apa-apa lagi. Freedom yang mendengar hal itu berterima kasih kepada ayah Sky, lalu meminta izin untuk melanjutkan acara yang sudah direncanakan. Pertunanganpun berjalan lancar. 

Beberapa bulan setelah acara pertunangan, mereka melangsungkan pernikahan di Gereja Katedral Jakarta. Di depan altar yang dilatarbelakangi suara pastor yang memimpin sakramen pernikahan mereka Sky menancapkan pandangannya pada salib dan ia pun berdoa dalam hati, “ Tuhan, sekarang aku tahu mengapa Engkau mengizinkan hal buruk menimpa papaku, sekarang aku mengerti juga bahwa papaku memang tidak tampan wajahnya tetapi ia memiliki hati yang sangat rupawan. Tuhan di sini aku berlutut bersyukur kepada Engkau bahwa hari ini Engkau mempersatukan aku dengan orang yang aku sayangi dan orang yang telah Engkau siapkan sedari dulu, yang Engkau jaga melalui papaku, Engkau mengizinkannya menyelamatkan seorang pribadi yang sangat sempurna yang tepat pada hari ini mengucapkan janji suci bersamaku di hadapan mezbah-Mu ya Tuhan. Sekarang aku mengerti bahwa Engkau memberikan papa terbaik di dunia karena apabila aku tidak memiliki papa yang rela meolong sesamanya pasti juga aku tidak akan mempunyai suami yang sangat aku dambakan seperti Freedom sekarang. Terima kasih ya Tuhan.” Setelah itu Freedom dan Sky resmi menjadi suami istri. Hubungan Sky dengan ayahnya juga terpulihkan selayaknya ayah dan anak perempuannya. Sky meminta maaf kepada ayahnya dan ia selalu berkata sekarang bahwa ia beruntung memiliki ayah seperti papanya. Ia juga menyadari bahwa ia memiliki paradigma yang salah tentang papanya. 

 

 

 

TAMAT 

 

 

By: VANIA SOMALI

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet