decision

WITH YOU

Daehyun mungkin sedikit lega karena sejak mereka kembali dari Jeju banyak memori indah yang ia buat bersama Baekhyun.

Chanyeol memang hadir lagi dihidup Baekhyun, namun Daehyun mengakui kalau mereka hanya sebatas teman. Hubungan Chanyeol dengan keluarga Baekhyun juga mulai dibangun kembali. Bahkan Daehyun ikut membantu Chanyeol untuk meminta maaf atas kejadian lalu. Awalnya semua keluarga terlihat sudah memaafkan karena Baekhyun akhirnya bisa terlihat baik-baik saja bersama orang yang membuatnya tersakiti. Namun hanya Daehyun yang menyadari ketidaksukaan tuan Byun. Hingga dia dikejutkan dengan kedatangan tuan Byun di ruang kerjanya.

“emm, maaf ahjussi ruang kerjaku sedikit berantakan”

Daehyun membawakan 2 gelas karton kopi kesukaan tuan Byun dan dirinya.

Ayah Baekhyun menurut Daehyun sama sekali tidak mirip Baekhyun. baekhyun cenderung mirip Ibunya, dan Baekbom hyung sangat mirip dengan Ayah Baekhyun. Ayah Baekhyun tampan dan memiliki aura yang sangat membuat orang lain segan. Tapi beliau tidak pernah bersikap dingin pada seseorang, beliau sangat ramah seperti Baekhyun.

“aigoo, kufikir jam segini kau sedang istirahat Dae, jadi aku mampir sebentar”

“aku sedang mengerjakan proyek besar ahjussi, jadi istirahatku hanya di ruangan ini saja hehehe”

“jangan terlalu gila dengan pekerjaan Dae, perlahan kau akan kehilangan masa mudamu”

“hahaha tidak juga, bukankah game dimainkan saat kita muda?”

Ayah Baekhyun kemudian tertawa lebar. Itu artinya dia kalah debat dengan Daehyun.

“kenapa kau datang bersama pemuda Park kemarin? Apa kalian sangat dekat?”

“apa maksud anda? Kami berteman ahjussi, bukan dekat arti lainnya”

“hmm begitu...”

Daehyun ikut terdiam juga. Dia sebenarnya tidak enak hati melihat bagaimana reaksi tuan Byun melihat Chanyeol berdiri didepan pintu rumah mereka dan disebelahnya ada Daehyun yang belum mengatakan apapun pada mereka.

“sejak awal aku sangat menyukai persahabatan Baekhyun denganmu, kau sangat pengertian sedangkan Baekhyun sangat ingin dimengerti, sampai aku bingung emosi Baek seperti anak perempuan, astaga mentang-mentang wajahnya cantik begitu”

Daehyun tertawa kecil dan menatap tuan Baekhyun dengan antusias. Dia suka pembicaraan tentang Baekhyun langsung dari Ayah Baek.

“Aku selalu kagum padamu, seburuk apapun mood Baekhyun saat meninggalkan rumah, lalu dia kembali dengan senyuman malaikatnya dan memelukku. Aku tersentuh, hingga saat pertunangan itu terjadi, aku seperti Ayah yang tidak berguna, caraku mengungkapkan perasaan pada Baekhyun tidak semudah nyonya Byun, meski dari luar aku sangat mudah bicara. Dia menangis karena terluka, hatiku hancur... aku tidak ingin itu terjadi kembali, aku tidak mau dia menikah suatu hari nanti”

Tuan Byun berhenti bercerita. Beliau menangis pelan. Daehyun hanya bisa mengambil nafas dalam karena dia juga pedih mengingat hari itu.

“aku tidak begitu membenci pemuda Park itu, aku bahkan merekrutnya ke perusahaanku karena memang memiliki potensi besar untuk perusahaan”

Daehyun hanya tersenyum kecil. Bagaimanapun juga Chanyeol memang dasarnya sangat profesional.

“apa kau kecewa karena aku hanya memuji pemuda tinggi itu?”

“tidak ahjussi, Chanyeol memang seperti itu adanya, mungkin aku hanya sedikit iri”

“kau iri? Kenapa? Kau pemilik Baekhyun sekarang”

Daehyun hampir tersedak kopinya saat tuan Byun mengatakan kalimat paling akhir. Rasanya menjadi pemilik Baekhyun agak keterlaluan karena mereka bukan pasangan suami-istri.

“aku tidak akan memberikan Baekhyun pada siapapun kecuali kau”

Wajah Daehyun memerah hebat. Tidak menyangka tuan Byun mengatakan hal sefrontal itu. Daehyun hanya tertawa caanggung menanggapi ucapan tuan Byun.

-

Lalu lintas di jalanan Seoul lumayan sepi. Hari sudah cukup malam dan aktivitas orang-orang mulai berkurang. Namun seorang pengendara audi hitam memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Dia tidak menyiakan jalan Seoul yang sepi malam itu.

“kumohon tunggu sebentar Baek, tunggu sebentar lagi” Daehyun merapalkan kalimat itu sedangkan dia terus fokus ke jalanan. Bagaimanapun juga tujuannya adalah sampai di apartemen Baekhyun secepatnya.

Daehyun panik luar biasa ketika menerima panggilan dari Baekbom hyung 15 menit yang lalu. Dia bilang Baekhyun mengunci pintu kamarnya dan terdengar suara teriakan dari dalam kamar. Sudah lama sejak kesembuhan Baekhyun gejala seperti itu tidak pernah timbul lagi. Daehyun jadi teringat perkataan psikiater padanya.

“ini bukan kesembuhan mutlak, depresi Baekhyun sulit di prediksi, dia mungkin saja bisa mengalami depresi yang lebih berat jika dihadapkan dengan peristiwa yang sama seperti hari pertunangannya, karena hanya kau yang bisa diandalkan Baekhyun maka saranku tetaplah disisinya dan buat dia bahagia dengan memori baru”

Daehyun mana mungkin bisa tenang saat menyetir jika perkataan psikiater itu benar-benar terjadi sekarang.

Daehyun berjanji akan selalu disisi Baekhyun

Decitan ban mobil audi terdengar memekik. Daehyun keluar dari audi dan menutup pintu keras. Dia berlari ke arah lift. Lift terlalu lama terbuka. Daehyun memutar ke tangga darurat dan segera menuju lantai 7. Nafasnya hampir putus namun dia tidak peduli, tubuhnya dibanjiri keringat dan pakaiannya sudah acak-acakan.

Daehyun menemukan pintu apartemen Baekhyun. nafasnya masih tersendat. Dengan tangan gemetaran dia memutar kenop pintu.

Ruangan sangat gelap. Daehyun makin khawatir.

“HYUNG! DIMANA KAU?”

Baekbom hyung harusnya ada di apartemen dan menunggunya sampai. Daehyun mencoba mencari saklar lampu yang sudah ia hapal letaknya.

Trekk!

“TADAAAAAAAA!!!!!”

“HAPPY UNIVERSARY~~~ DAEBAEK!!!”

Mata Daehyun menyesuaikan cahaya di ruangan itu. Dia bisa melihat seluruh keluarga Baekhyun, teman Baekhyun, Chanyeol juga disana dan namja mungil yang sedang tersenyum malaikat dihadapannya.

“surprise~” ucap Baekhyun genit dan mencium pipi Daehyun.

Daehyun benar-benar melihat Baekhyun yang terlihat sehat dan ceria. Tubuhnya seperti terjun bebas ke jurang. Lututnya melemas dan seketika dia terjatuh berlutut di depan Baekhyun.

“Daehyun tidak bisa berkata-kata tuh” canda teman-teman Baekhyun.

“kau kenapa Dae? Maaf Baekbom hyung harus membohongimu, hehehe tenang saja aku tidak akan seperti itu lagi, kau tahu kan aku paling pintar melupakan kenangan burukku?”

Baekhyun jongkok dihadapan Daehyun. Mereka saling menatap dan menyelami mata masing-masing. Kemudian Baekhyun mengeluarkan sesuatu dari sakunya. Kotak beludru yang familiar dan setelah ia membukanya muncul 2 cincin perak indah.

“Jung Daehyun... would you marry me?”

Kali ini jantung Daehyun berpacu sangat cepat. Dia mendengar dengan jelas pertanyaan Baekhyun. tidak ada yang terlewatkan. Sebuah lamaran... untuk menikahinya.

Dia menatap wajah namja mungilnya. Wajah porselen itu bersemu merah, bibir bagian bawahnya ia gigit karena gugup, dia sama deg-degannya dengan Daehyun.

“apa kau tidak tahu betapa khawatirnya aku? Aku berlari dari kantor dan dijalanan aku memacu mobil sangat cepat, mungkin saja aku bisa kecelakaan Baek... kukira kau sedang sakit makanya kukorbankan jiwaku untuk menemuimu...”

Seluruh orang yang di ruangan terdiam karena Daehyun mengatakannya dengan air mata yang mengalir di pipinya. Daehyun tidak pernah menangis dihadapan orang lain. Seketika mata Baekhyun memerah.

“mianhae... ini semua ideku, mianhae aku memang tidak berguna dan bodoh.. maafkan aku... hiks...” Baekhyun menangis hebat. Daehyun menarik dagu Baekhyun untuk menatapnya.

“kau belajar suatu hal kan?”

Baekhyun mengangguk cepat. Daehyun tersenyum. Dia sudah bersyukur karena Baekhyun baik-baik saja. Baekhyun masih sedikit terisak. Dia menarik ujung kemeja Daehyun.

“lalu ini bagaimana? Apa kau mau menikah denganku?” bibirnya di poutkan karena masih menunggu jawaban Daehyun begitu pula orang-orang yang berkumpul. Daehyun menatap mereka satu persatu dan kemudian mata Baekhyun.

“aku akan selamanya bersamamu Baek, walau bukan menjadi pendampingmu pun aku akan selalu ada untukmu”

Baekhyun langsung menimpa tubuh Daehyun hingga mereka berbaring di lantai. Baekhyun menangis bahagia sambil memeluk Daehyun erat. Namja tan itu juga membalas pelukannya, tersenyum manis pada orang-orang yang datang.

Akhirnya ini menjadi happy ending...

Forever With You...

Jung Daehyun....

END

 

 

thank you my beloved readers ^^

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
k0j3t4 #1
Chapter 4: Oh no! This shouldn't br the end. ;( still want more of Daebaek!
But Daehyun was really faithful to baekhyun.
jungtaem #2
Chapter 2: even being friend can turn to be lover
k0j3t4 #3
Chapter 2: Being friends, again and I don't like that word. Daehyun would be hurt by baekhyun. :(
k0j3t4 #4
Chapter 1: Please update this asap!!! So sad... :'( Daehyun... be strong please...