Best Luck Chapter 18

Best Luck
Please Subscribe to read the full chapter

Best Luck

By RUOLAN

Twitter acc: @lolanggs

 

            Setelah membersihkan tubuh Chanyeol, Amber berniat untuk membeli obat penurun demam di apotik. Amber bertanya kepada Chanyeol apakah dia akan baik-baik saja selama Amber pergi ke apotik dan Chanyeol menjawab dengan nada sinis jika dirinya bukan anak kecil yang harus dikhawatirkan seperti itu. Amber mendesis, lalu membanting pintu kamar dengan keras. Dengan wajah yang masih sinis tersebut Chanyeol merebahkan dirinya dan mulai menjelajahi alam mimpi dengan suhu badan yang masih tinggi itu. Baru saja Chanyeol menutup kedua matanya, tiba-tiba ponselnya berdering dan berhasil membuat Chanyeol berteriak dengan nyaring. Chanyeol menendang-nendangkan kakinya keudara berulang kali dan melempar selimut tebal yang sedari tadi menyelimuti dirinya. Dengan amarah yang ia tahan Chanyeol mengangkat panggilan yang tak ia kenal tersebut. Baru saja Chnayeol menyebut kata “Halo” Panggilana tersebut putus dengan sendirinya. Chanyeol menatap heran kearah ponselnya, ia melihat nomor yang barusan memanggil dirinya. Chanyeol tak mengenali nomor tersebut, mungkin saja itu adalah nomor klien Chanyeol? Chanyeol pun berusaha menghubungi nomor tersebut kembali namun apa yang Chanyeol dapat hanyalah bunyi pesan yang menandakan jika nomor tersebut sudah tak aktif lagi. Sekali lagi Chanyeol menatap heran lalu melempar sembarang ponsel miliknya diatas tempat tidur dan kembali menikmati tidurnya yang sempat terganggu barusan.

            Baru beberapa saat Jongin berhasil menghubungi Chanyeol, tiba-tiba sekelompok orang berpakaian hitam menghadang dirinya. Jongin segera menutup panggilannya dan berusaha melarikan diri. Jongin mencoba menerobos pertahanan yang dibentuk oleh sekelompok orang asing tersebut. Namun salah dari orang tersebut menahan pundaknya dan merampas ponselnya begitu saja. Belum sempat Jongin merebut kembali ponsel miliknya, orang tersebut telah menghempas ponsel Jongin ketanah lalu menginjaknya berulang kali. Mata Jongin terbelalak tak percaya, ponsel yang baru ia beli tersebut  itu telah dirusak begitu saja oleh orang berbadan tegap tersebut. Jongin marah besar, ia mencoba melawan sekelompok orang asing tersebut namun kekuatannya tentu tak sepadan dengan orang-orang tersebut.

            Di tengah perjalanan untuk pulang, tiba-tiba saja Amber ditabrak oleh seorang pemuda yang nampak terburu-buru. Amber tak sempat melihat wajah pemuda tersebut namun yang pasti Amber melihat wajah pemuda tersebut penuh dengan luka memar. Pemuda tersebut sempat meminta maaf lalu berlari kembali begitu sja. Tak lama berselang segerombolan lelaki bebadan tegap juga tengah berlari menuju pemuda tersebut. Amber melangkah mundur takut jika dirinya juga ditabrak oleh segerombolan pria berbadan tegap tersebut. Namun ditengah-tengah segerombolan pria tersebut mata Amber dapat melihat sosok Baekhyun yang juga ikut mengejar bersama mereka. Amber ingin memanggil Baekhyun namun nampaknya Baekhyun tak mendengar teriakan Amber dan berlari begitu saja. Amber menatap bingung kepada mereka lalu mengambil kembali bungkusan plastik obat Chanyeol yang sempat terjatuh dan melanjutkan perjalanannya untuk kembali pulang.

            Amber baru saja pulang ke apartemen, ia meletakkan bungkusan plastik obat tersebut dimeja makan dan mengambil segelas cangkir untuk Chanyeol. Setelah selesai, Amber segera menuju ke kamar. Amber membuka pintu dengan pelan dan benar saja Chanyeol tengah tertidur pulas untuk saat ini. “Cih, lihatlah. Kau bahkan tak berdaya saat sakit begini.” Keluh Amber pelan lalu masuk secara diam-diam lalu menaruh obat yang ia bawakan untuk Chanyeol diatas meja. Amber duduk disamping Chanyeol yang tengah terlelap, dipegang nya dahi Chanyeol dengan lembut. “Masih panas.” Ucap Amber pelan lalu berusaha membangunkan Chanyeol dengan perlahan. Awalnya Chanyeol tak mau diusik sama sekali oelh Amber namun setelah Amber berteriak tepat ditelinga Chanyeol, Chanyeol terpaksa bangun dan menuruti perintah Amber untuk meminum obat yang baru saja dibeli oleh Amber tersebut. Amber berniat untuk menaruh kembali obat yang ia bawa tersebut namun Chanyeol malah menahan tangan nya dan mengatakan jika dirinya ingin ditemani oleh Amber hingga ia tertidur. Amber menatap risih kepada Chanyeol, mata Amber seakan mengatakan cacian kepada Chanyeol. “Kau ini seperti anak kecil.” Ucap Amber dengan pelan namun ia malah menuruti permintaan Chanyeol dan menaruh kembali obat tersebut diatas meja. Chanyeol merebahkan kembali tubuhnya ke tempat tidur, Amber membantu Chanyeol untuk berebah. Mereka berdua memang terlihat cukup dekat dan sekali lagi sempat membuat jantung Amber berdetak tak karuan. Amber menarik selimut untuk Chanyeol dan menyelimuti Chanyeol tanpa ragu. Chanyeol mencuri pandang kepada Amber namun Amber malah tak menatap dirinya sama sekali. Chanyeol pun memilih untuk memejamkan kedua matanya dan saat itulah Amber mengecup bibir Chanyeol dengan pelan dan lembut. “Tidurlah.” Ucap Amber sesaat setelah melepaskan bibirnya dari bibir kering Chanyeol. Chanyeol tak mengatakan sepatah kata apapun dan memilih untuk kembali tidur seraya memegang tangan Amber disalah satu tangannya. Amber mengelus pelan rambut halus milik Chanyeol dan menandungkan nada merdu untuk suami yang mungkin ia cintai tersebut. 

 

------------

 

            Baekhyun dan pengawal Nyonya Park yang lain berhasil menangkap Jongin dan membuat Jongin babak belur. Ponsel Jongin mereka rampas begitu saja dan membuang ponsel milik Jongin ketempat sampah. Jongin sudah tak bisa berdiri lagi, luka memar sudah mengelilingi tubuh dan wajahnya.

“Sudah cukup. Ayo kita pergi.” Ucap Baekhyun memerintah para pengawal yang lain untuk segera pergi sebelum polisi datang menangkap mereka. Gerombolan itu berhasil melarikan diri dan meninggalkan Jongin yang sudah tak sadarkan diri ditempat.

            Soojung kembali ketakutan, ia merinding tiba-tiba. Jantungnya berdetak kencang, mungkinkah Jongin akan baik-baik saja? Soojung menatap keluar jendela ia berharap jika Jongin masih baik-baik saja diluar sana. Soojung berusaha melepaskan borgol yang kini mengunci kedua tangannya. Sekali lagi Soojung berteriak meminta tolong agar dirinya dibebaskan secepat mungkin. Namun sayang Soojung tak akan pernah bisa hidup dengan tenang selama Nyonya Park masih hidup diluar sana.

            Merasa jika Chanyeol sudah terlelap, Amber segera melepaskan genggaman Chanyeol dari tangannya lalu keluar dari kamar untuk membuat makan malam. Tak banyak yang bisa ia masak, namun setidaknya ia bisa membuatkan bubur untuk Chanyeol yang sedang sakit tersebut. Amber menarik nafas pelan saat membayangkan betapa kacau

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
dewipur
#1
Chapter 32: Belum sempet baca udah ilang ..?
Meytasari #2
Chapter 26: Omg akhirnya author comeback
Seneng bnget :) :)
watdaaa #3
Chapter 32: Udah mau januari lagiiiii.??? ayoooooo update authorrr
dewipur
#4
Chapter 1: berhubung saya lagi kangen sama Chanber dan ff ini saya mohon ijin baca ulang ..

dan mudah"an aja ada kelanjutan nya.. wkwkwkwk
SkyClouds
#5
Tok tok,tak henti2 nya para readers berharap ff ini di lanjut wlpon sudah bertahun blm kunjung ada update ny tp kami ttp setia...please di lanjutkan ff ini author ssi
SkyClouds
#6
Thor...nih kapan mau di lanjut,udh setahun lbh nih nungguin...lanjutkan please
amberJLiuKrisKeyNdy
#7
Kakkk dilanjut dongg... Udah lama nungguu kak.. .
thio_llama
#8
Chapter 25: jangan jangan nanti si kyungsoo jadi sama wendy :0
thio_llama
#9
Chapter 20: baca ini ff jadi ngerasa degdegan, nangis, jengkel, segala macem lah wkwk :"